Monday, August 22, 2016

ULAMA SAUDI MERUBAH KITAB AL-ADZKAR

ULAMA SAUDI MERUBAH KITAB AL-ADZKAR
(KEBANCIAN ILMIYAH ULAMA WAHABI)
...
Imam Nawawi salah satu ulama paling produktif dalam berkarya. Puluhan karya beliau menyebar keseluruh jagad raya. Begitu besar penggaruh tulisan Syekh Imam Nawawi, sampai-sampai menembus batas-batas, seperti; Negara, Eropa, Asia, Afrika, Amerika. Arab Saudi yang menjadi pusat peradapan juga mengakui kehebatan Imam Nawawi. Tetapi, mereka mengkrtik kalau akidah Imam Nawawi masih salah.
Ulama Mesir, Syiria, Iran, Indonesia, Pakistan, juga mengakui bahwa karya Imam Nawawi benar-benar top markatob. Pendeknya, Imam Nawawi benar-benar mampu memberikan isnpirasi kepada setiap ulama untuk menulis dan berkarya. Nawawi menulis bukan untuk royalty, karena penyambung lisan Rosulullah SAW, dan menjelaskan pesan-pesan Allah SAW di dalam Al-Quran.
Dari sekian banyak karya beliau, ternyata ada yang tidak disukai oleh ulama Saudi, yaitu kitab ‘’Al-Adkar’’. Padahal kitab ini menjadi kajian dan rujukan utama ulama-ulama dunia. Ketidak sukaan ulama Saudi terhadap kitab ini, karena menyebutkan bab tentang ‘’Istihbab (anjuran) Berziarah Ke Makam Rosulullah SAW’’. Dan, karena memang ziarah Nabi itu sangat di anjurkan. Dan, kebetulan sebagian besar Ulama Saudi (wahabisme) paling anti dengan ‘’ziarah’’. Bahkan tidak segan-segan mengecap ziarah itu sebagai Syirik (menyekutukan Allah SWT).
Rupanya, Ulama Saudi ada yang tidak suka terhadap ‘’Fasl’’ tersebut. Bukanya mengkritik tulisan Imam Nawawi dengan ilmiyah dan jantan. Tetapi, justru merubahnya dengan’’ Faslun fi Ziyarati Masjidi Rosulillah SAW’’. Padahal, hal yang seperti tidak diperkanankan, baik dalam ajaran agama, maupun dunia ilmiyah. Termasuk pada kejahatan intelektual.
Jika memang tidak suka, atau menganggab bahwa berziarah kubur itu haram dan syirik. Tidak perlu merubah karya tulis yang sudah ada. Karena hal ini menunjukkan kalau mereka tidak memiliki nyali untuk menulis, dengan istilah lain tidak percaya diri. Jika boleh membandingkan, antara ulama yang merubah kitab Al-Adzkar dengan Imam Nawawi tidak sebanding, baik ilmu maupun zuhudnya.
Dalam tradisi ilmiyah, jika tidak berkenan, bisa membuat kritikan tidak membohongi orang lain. Sebab, dalam kitab Al-Adzkar yang masih asli, ternyata tulisannya berbeda dengan tulisan yang di cetak oleh Arab Saudi. Setelah diteleti, ternyata yang merubah adalah Lembaga Haiah Muroqobah Al-Matbuat (Badan Sensor Percetakan). Jadi, tidak aneh jika kemudian banyak ulama-ulama yang meragukan kejujuran ulama-ulama Saudi.
Walaupun tidak semua ulama Saudi Arabia demikian.

AMALAN YG BISA MENJAUHKAN DARI NERAKA

AMALAN2 YG BISA MENJAUHKAN DARI NERAKA

Dari Abu Said al khudri, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di ja...lan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun".
(HR Bukhori dan Muslim)


Dari Abu Hurairoh, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
”Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka karena puasanya itu sejauh tujuh puluh tahun.”
(HR An Nasai)

Dari Abu Umamah , Rasululloh shollallohu alaihiw asallam bersabda :
”Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, Allah akan membuatkan baginya parit yang memisahkan dia dari neraka sejauh jarak timur dan barat.”
dalam riwayat lain : " sejauh jarak langit dan bumi "
(HR At Tirmidzi)

Dari Abdulloh bin Umar, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
" Barang siapa memberi makan saudaranya sampai kenyang dan memberinya minum sampai hilang dahaganya maka Allah menjauhkannya dari neraka sejauh tujuh parit, jarak antara parit adalah perjalanan seratus tahun "
(HR At Tabrani)

Dari Anas bin Malik, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
" Barang siapa berwudlu dengan sempurna kemudian menjenguk saudaranya yang muslim , maka akan dijauhkan dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun."
(HR Abu Dawud)

Dari Adi bin Hatim, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
" Barangsiapa yang sanggup dari kalian untuk menutupi dirinya dri api neraka walau hanya dengan bersedekah setengah kurma, maka lakukanlah.”
(HR Muslim.)

Sumber : Kitab Tadzkiroh Qurtuby

7 TINGKATAN NERAKA



TUJUH TINGKATAN NERAKA


Dinukil dari kitab As Sab'iyyat Fii Mawaa'idzil Bariyyat
Allah ta'ala menciptakan neraka pada hari ahad dan neraka mempunyai tujuh pintu.... Allah ta'ala berfirman :
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ
“Neraka itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu untuk golongan yang tertentu dari mereka”
(Al-Hijr ayat 44)

Itu adalah tujuh tingkatanNeraka :

1. NERAKA JAHANAM .
Allah ta'ala berfirman :
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ
“Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.”
(Al-Hijr ayat 43 )

2. NERAKA SA'IIR
Allah ta'ala berfirman :
وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا
" Dan dia akan masuk ke dalam Neraka Sa'iir "
(Al -Insyiqoq ayat 12)

3. NERAKA SAQOR .
Allah ta'ala berfirman :
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
" Apakah yang memasukkankalian kedalam Neraka Saqor "
(al muddatsir ayat 42)

4. NERAKA JAHIIM
Allah ta'ala berfirman :
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ.
“Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat”
(Asy Syu'araa ayat 91).

5. NERAKA HUTOMAH
Allah ta'ala berfriman :
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ
".Dan tahukah kamu apakah Neraka Hutomah itu?"
(al humazah ayat 5)

6. NERAKA LADZHO
Allah ta'ala berfirman :
كَلا إِنَّهَا لَظَى
“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya Neraka itu adalah Neraka Ladzho”
(al-Ma’arij ayat 15)

7. NERAKA HAWIYAH
Allah ta'ala berfirman :
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
“Maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah.”
(al-Qariah ayat 9)

- Pada tingkatan neraka pertama malaikat berkata :
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
" Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."
(al mursalat ayat 24)

- Pada tingkatan neraka kedua malaikat berkata :
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"
(al ma'un ayat 4-5)

- Pada tingkatan neraka ketiga malaikat berkata :
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ
" Kecelakaan yang besarlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,"
(al humzah ayat 1)

- Pada tingkatan neraka keempat malaikat berkata :
فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
" Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. "
(al baqoroh ayat 79)

- Pada tingkatan nereka kelima malaikat berkata :
وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ الَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ
“Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat "
(fushilat ayat 5)

- Pada tingkatan neraka keenam malaikat berkata :
فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
" Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allah "
(az zumar ayat 22)

- Pada tingkatan neraka ke tujuh malaikat berkata :
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
" Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang curang "
(al mutoffifin ayat 1)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat ke tujuh berkata :
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖقَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja".
Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)".
(az zukhruf ayat 77)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat keenam berkata :
ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ
" Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya dia meringankan azab yang menimpa kami, barang sehari.”
(Al-Mu’min ayat 49)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat kelima berkata :
رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
" Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin
(as-Sajdah ayat 12)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat keempat berkata :
رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ
"Wahai Rabb kami, beri waktu tangguhlah kepada kami, walaupun dalam waktu yang sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul."
(ibrahim ayat 44)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat ketiga berkata :
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ
“Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.”
( Al-Mu’minun ayat 107)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat kedua berkata :
رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا
“Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami "
( Al-Mu’minun ayat 106)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat pertama berkata :
يٰـا حَنَّانْ يٰـا مَنَّانْ
Ya hannan ya mannan
" Wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi nikmat "
( HR Ahmad )
Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bertanya kepada malaikat Jibril alaihis salaam tentang penduduk tujuh tingkatan neraka , kemudian malaikat Jibril berkata :
" Adapun tingkatan ke tujuh maka itu adalah tempat kembalinya orang2 munafiq,
tingkatan ke enam adalah tempat kembalinya orang2 yg melampau batas dan mengaku-ngaku sebagai tuhan,
tingkatan ke lima adalah tempat kembalinya orang2 jahat dan orang2 dholim,
tingkatan ke empat adalah tempat kembalinya orang2 sombong dan orang2 kafir,
tingkatan ke tiga adalah tempat kembalinya orang2 yahudi,
tingkatan ke dua adalah tempat kembalinya orang2 nasrani ."
kemudian maalikat Jibril terdiam, maka Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bertanya ttg penduduk tingkatan neraka pertama dan beliau bertanya dengan sungguh-sungguh .
Malaikat jibril berkata :
" penduduk neraka tingkat pertama adalah orang2 maksiyat dari ummatmu "
seketika itu juga Rasululloh shollallohu alaihi wasallam langusung pingsan.
ketika beliau telah sadar maka beliau menangis dengan sangat, lalu masuk rumah dan mengunci pintunya, dan bersepi utk bermunajat kepada Maulanya .
Kemudian malaikat Jibril alaihis salaam datang lagi dan memberikan kabar gembira kepada beliau shollallohu alaihi wasallam dengan adanya syafa'at.
wallohu a'lam.
YAA ALLAH ......
Selamatkanlah kami dari api Neraka dengan syafa'at Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam ....
Aamiin ....

Kata "Sunnah"

Label "Sunnah"


Kita jangan hanya fokus memberi label diri kita atau ustadz kita atau kajian kita dengan label "Sunnah".
Kita harus berusaha dan berupaya agar perilaku dan akhlak kita benar-benar sesuai "Sunnah".
...
Sungguh sangat disayangkan jika "Sunnah" itu hanya ada di status dan komentar kita, akan tetapi tidak ada dalam kehidupan kita sehari-hari di alam nyata.
Sunnah itu bukan kelompok tertentu yang eksklusif.
Sunnah itu suka persatuan dan membenci perpecahan.
Sunnah itu bisa bekerjasama dan bersinergi dengan kelompok lain sesama muslim untuk kepentingan dan maslahat umat.
Sunnah itu baik kepada orang lain, suka membantu, tidak mengganggu, wajahnya berseri-seri, tidak bermasam muka dan sinis.
Sunnah itu bisa dipercaya dan amanat dalam bermuamalah.
Sunnah itu mencari nafkah halal dan menghindari yang haram.
Sunnah itu berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahim, baik kepada keluarga, memuliakan tetangga dan suka memaafkan.
Sunnah itu baik dan peduli kepada anak-anak yatim, fakir miskin dan orang-orang lemah.
Sunnah itu berakhlak kepada guru dan tidak pernah melupakan jasanya.
Sunnah itu memuliakan dan menghormati para ulama.
Sunnah itu jauh dari sifat ujub, sombong dan tidak berbuat dzalim.
Sunnah itu semakin rajin ngaji semakin mulia akhlaknya, baik perangainya, bersih hatinya dan suci jiwanya.
Sunnah itu selalu melakukan muhasabah atau introspeksi dan mawas diri.
Sunnah itu selalu mengedepankan akhlakul karimah dan menjauhi akhlak yang rendah dan hina.
Sunnah itu tidak mudah menjatuhkan vonis sesat apalagi kafir kepada sesama muslim yang berbeda pendapat dengannya.
Sunnah itu saling mengingatkan dan saling menasehati dengan sopan, akhlak, ikhlas, secara pribadi dan bukan melecehkan di depan umum apalagi bangga jika merasa berhasil menjatuhkan saudaranya.
Sunnah itu bukan ibarat sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh orang atau kelompok tertentu yang dengan seenaknya memasukkan atau mengeluarkan siapa saja dari Sunnah.
Sunnah itu saling mendoakan dan berharap kebaikan untuk saudaranya.
Sunnah itu hubungannya dengan Allah baik dan dengan manusia juga baik.
Sunnah itu meniru Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Salam dalam semua aspek kehidupannya; aqidah, ibadah, akhlak, muamalah dan lainnya.
Sunnah itu menyibukkan dirinya dengan bertaubat dan beramal kebaikan sebagai bekal bertemu Robbnya.
Sudah pantaskah kita memberikan label Sunnah kepada diri kita atau ustadz kita atau kajian kita ..?!
Betapa banyak yang mengaku Sunnah tapi justru mencoreng wajah Sunnah..?!
Ya Allah, bimbing kami agar selalu berada dalam barisan kekasihMu dan selamatkan kami dari barisan musuhMu, aamiin.
Hamba Allah yang selalu berharap petunjuk, ampunan dan kasih sayangNya, juga selalu berdoa dan berharap mati husnul khotimah diatas Islam dan Sunnah...