Tuesday, November 29, 2016

Kisah nyata Sang Jenderal dan Nenek Tua Pedagang Keripik Singkong



Kapolda NTB, Brigjen Pol Umar Septono SH, MH ketika mencium tangan seorang nenek tua penjual keripik singkong (kicknews,gin)
kicknews.today Mataram – Brigadir Jenderal Drs Umar Septono SH, MH. Kapolda NTB, sepertinya tidak pernah lelah untuk memberikan contoh bagaimana bertingkah laku dan berperilaku yang baik dan santun, baik kepada yang muda maupun yang tua.  Tak heran hal itu membuatnya menjadi perhatian publik, karena dengan gaya kebersahajaannya tersebut.



Kali ini sang jenderal tidak segan-segan untuk mencium tangan seorang nenek tua penjual keripik singkong seraya membeli dagangannya dimana saat itu secara kebetulan dirinya bertemu dengan nenek tua itu saat hendak melayat atas meninggalnya orang tua dari salah seorang anggota polisi di wilayah Gomong, Kota Mataram pada 28 februari 2016 yang lalu.

Mengenai kenapa dirinya begitu merendah dihadapan orang-orang miskin dan anak-anak yatim, dalam kesempatan lain Umar Septono pernah menyampaikan bahwa bagi dirinya melihat mahluk ciptaan Tuhan, bukan dari pangkat, jabatan ataupun hartanya, melainkan dari kedekatannya kepada Tuhan yang maha kuasa.

“Saya merasa lebih khawatir jika ada orang miskin dan anak yatim marah kepada saya, karena ada ayatnya dalam Al Quran yang menyatakan kalau sampai menghardik mereka, itu namanya termasuk orang yang mendustaka agama” ujar Kapolda.

Dia menjelaskan, bahwa menghormati dan menyayangi orang miskin adalah perintah Tuhan, jadi dirinya tidak pernah merasa rendah jika sampai mencium tangan mereka tanda penghormatan. Bagi Umar, menghormati mereka dilihatnya juga dari ujian berat yang diterima orang-orang itu.

“Mungkin saya ataupun rekan-rekan semua tidak akan sanggup menerima ujian seberat yang diterima oleh orang-orang yang saya cium tangannya itu” imbuhnya renyah dengan tebaran senyum kepada para awak media yang ngobrol ringan dengan sang jenderal.

Dikatakan juga, upaya memberikan panutan semacam itu bagi Kapolda adalah usahanya memberi contoh kepada bawahannya ataupun orang lain yang masih menganggap diri lebih tinggi derajatnya dari orang-orang yang terlihat miskin padahal dihadapan Tuhan derajatnya bisa jadi justeru kebalikannya.

“Dihadapan Tuhan kita semua sama dan yang membedakan adalah taqwa” lanjutnya.

Moment yang kebetulan dapat diabadikan oleh salah seorang personil polisi yang mendampinginya ini menyiratkan makna yang sangat mendalam. Mungkin terlihat mudah dalam sikap, namun membuang ego dan melepas segala keakuan sehingga kepala dapat tertunduk kepada orang-orang yang biasanya dianggap lebih rendah adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan apalagi untuk level para pejabat seperti yang dilakukan oleh kapolda NTB ini. (ddt

Dilarang Menghina dan Membenci Ulama


Nabi SAW bersabda :

قَالَ عَلَيْهِ السَّلَام (من حقر عَالما فَهُوَ مُنَافِق مَلْعُون فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَة)

" barang siapa menghina orang 'alim maka dia orang munafiq, terlaknat di dunia dan akherat "

وَعَن ابْن عَبَّاس رَضِي الله عَنْهُمَا من آذَى فَقِيها فقد آذَى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَمن آذَى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فقد آذَى رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فقد آذَى الله عز وَجل
فَقَالَ تَعَالَى {إِن الَّذين يُؤْذونَ الله وَرَسُوله لعنهم الله فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَة وَأعد لَهُم عذَابا مهينا}

Dari Ibnu Abbas -semoga Allah meridhloi keduanya- :

" barang siapa menyakiti orang yg sangat 'alim maka dia telah meyakiti Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dan barang siapa yg menyakiti Rasululloh shollallohu alaihi wasallam maka dia telah menyakiti Allah azza wajalla "

Allah ta'ala berfirman :

" sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan melaknati mereka dan menyediakan bagi mereka siksa yang menghinakan.”
(QS. Al-Ahzab:57)

وَقَالَ أَبُو مَنْصُور الثعالبي رَحمَه الله فِي كتاب الفرائد والقلائد لَا يستخف بِالْعلمِ وَأَهله إِلَّا رفيع جَاهِل أَو وضيع خامل
abu manshur ats tsa'alibi -semoga Allah merahmatinya- dalam kitab al faroid wal qolaid berkata :

" tdklah menghina ilmu dan pemiliknya kecuali orang tinggi derajatnya yg bodoh atau orang rendahan yg tdk jelas "

عَن حُذَيْفَة رَضِي الله عَنهُ أَنه قَالَ إِنَّكُم لن تزالوا بِخَير مَا عَرَفْتُمْ الْحق وَكَانَ الْعَالم فِيكُم غير مستخف بِهِ
dari hudzaifah -semoga Allah meridhloinya- berkata :

" sesungguhnya kalian senantiasa dalam kebaikan selama kalian mengetahui kebenaran dan ada orang 'alim bersama kalian serta kalian tidak merendahkannya."

وَذكر الإِمَام أَبُو الْقَاسِم الرَّافِعِيّ رَحمَه الله وَتَبعهُ النَّوَوِيّ والأصبحي وَغَيرهم رَضِي الله تَعَالَى عَنْهُم أَن الوقيعة فِي الْعلمَاء مُحرمَة أَشد تَحْرِيم وألحقوها بالكبائر الَّتِي ترد بهَا الشَّهَادَات وَتسقط بهَا الولايات وَهَذَا مَا لم يقْصد بذلك استهزاء فَإِن قصد الإستهزاء بِالْعلمِ أَو بالعلماء أَو بالشريعة الْعُظْمَى أَو بِشَيْء من أَحْكَام الدّين فقد كفر بِاللَّه رب الْعَالمين وَصَارَ مُرْتَدا تجْرِي عَلَيْهِ أَحْكَام الْمُرْتَدين

al imam abul qosim arrofi'i -semoga Allah merahmatinya- imam Nawawi , al ashbuhi dan selain mereka -semoga Allah ta'ala meridhloi mereka- menuturkan bahwa fitnah kpd ulama' sangat2 di haramkan , mereka menyamakannya dengan dosa besar yg dengannya kesaksian tertolak dan kekuasaan gugur.

ini jika tdk bertujuan menghina, jika bertujuan menghina ilmu atau ulama', atau syare'at yg agung atau sesuatau dari hukum2 agama maka dia telah kafir kpd Allah Robbul 'aalamiin, dia menjadi murtad dan berlaku padanya hukum2 orang murtad.

Na'uudzu Billah mindzaalik

Habib Lutfi di tantang 10 dukun

 
Pernah suatu ketika, sekitar 10 dukun mendatangi Habib Luthfi bin Yahya untuk ditantang keilmuannya.
Habib Luthfi dengan tegas menolak tantangan tersebut. Beliau balik bertanya : "Untuk apa dan atas dasar apa anda menantang saya?"
Salah satu dari 10 dukun itu menjawab : "Kami mau tahu apa kelebihanmu, kok murid-muridmu banyak bahkan ada di mana-mana. Dan apa benar Habib ini wali Allah, kok sampai-sampai banyak yg senang dan mencintaimu."
Habib Luthfi cuma tersenyum mendengar penuturan si dukun itu. Kemudian 10 dukun tersebut mulai komat-kamit tidak jelas dan mengambil satu "keris legenda" kata si dukun, lalu diletakkan persis di depan Habib Luthfi. Lantas dukun itu berkata : "Ambillah
jika Habib mampu!"
Habib Luthfi pun hanya tersenyum sembari berjalan membawa sapu lantai dan disapunya keris itu dengan mudahnya tanpa membuang-buang tenaga.
Kagetlah 10 dukun itu, gumam mereka : "Kok bisa ya cuma dengan menyapu saja, padahal sudah aku buktikan tak ada seorang pun yg dapat mengambil keris itu."
Setelah Itu Habib Luthfi bin Yahya mencabut bulu rambut yg ada di kepalanya dan meletakkannya persis di depan 10 dukun itu.
Beramai-ramailah dukun itu dengan sekuat tenaga mengambil satu helai bulu rambut Habib Luthfi. Namun apa hendak dikata, tidak satu orang pun dari mereka yang dapat mengambil bulu rambut itu.
Akhirnya 10 dukun itu segera meminta maaf kepada Habib Luthfi dan bahkan bersedia menjadi murid Habib Luthfi hingga saat ini.
smoga manfaat dan menambah keyakinan kita tentang kekuasaan Alloh..amin.