Showing posts with label Internasional. Show all posts
Showing posts with label Internasional. Show all posts

Friday, August 5, 2016

Gerakan Fatah di Palestina Klaim Bunuh 11 Ribu Orang Israel

YERUSALEM – Partai Fatah, yang merupakan pengusung Presiden Palestina Mahmoud Abbas, baru-baru ini mengunggah pesan di media sosialnya. Mereka mengklaim telah berhasil membunuh 11 ribu orang Israel dalam sejarahnya.
Gerakan yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina ini juga mengatakan bahwa mereka memiliki 170 ribu orang yang bersedia menjadi martir untuk berperang melawan Israel. Pesan ini disampaikan di Facebook pada Selasa 2 Agustus dalam bahasa Arab.
“Untuk orang-orang yang tidak tahu sejarah, Gerakan Fatah telah membantai 11 ribu orang Israel, menyediakan 170 ribu martir dan ratusan pejuang dipenjarakan Israel selama masa okupasi. Kami adalah yang pertama memenangkan pertempuran (perang harga diri) dengan kaum Zionis. Gerakan Fatah memimpin di masa lalu dan akan tetap begitu,” ujarnya, seperti dikutip dari halaman Facebook Gerakan Fatah tersebut, Jumat (5/8/2016).
Pesan tersebut awalnya tidak mengundang banyak perhatian. Namun mendadak populer ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Palestinian Media Watch atau organisasi pemantau pernyataan anti-Israel dan anti-Semit pada media Arab.
Seperti diwartakan New York Times, situs NGO itu menjelaskan bahwa pesan yang disampaikan Gerakan Fatah jelas adalah hasutan. Apalagi sekarang Palestina dalam momentum jelang pemilihan presiden, tepatnya pada 8 Oktober, untuk mencari pengganti Abbas.
Palestinian Media Watch juga menegaskan, ini bukan pertama kalinya partai itu melontarkan hasutan. Sebelumnya, klaim serupa pernah diumbar mereka pada Agustus 2014.
Menanggapi posting-an tersebut, penasihat strategi Abbas yakni Husan Zomlot mengatakan, kemungkinan itu ditulis oleh kader muda partai yang berapi-api. “Saya dari (Partai) Fatah dan menjadi salah seorang petingginya. Kami menyajikan landasan politik yang jelas dan yang terpenting sekarang adalah mengakhiri pendudukan (okupasi) Israel,” jelasnya.
Bicara soal pilpres, ada dua partai besar yang akan bersaing, yakni Fatah dan Hamas. Partai Hamas pernah mendominasi kekuasaan pada 2006. Akan tetapi, selanjutnya mereka digolongkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Gerakan Fatah didirikan oleh Yasser Arafat. Dilanjutkan oleh Mahmoud Abbas. Meski begitu, Abbas berjanji akan menyelesaikan konflik Palestina-Israel dengan jalur damai.

Tiga Negara Adidaya : Jepang,Korsel dan AS Mengutuk Peluncuran Misil Korut








PYONGYANG  -  Pejabat pertahanan tiga negara yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mengutuk peluncuran misil Korea Utara (Korut) baru-baru ini sebagai sebuah tindakan provokatif. Peluncuran ini juga disebut sebagai ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan.
Pernyataan di atas dikeluarkan oleh Pentagon setelah merilis video berisi pertemuan konferensi yang dihadiri oleh pejabat pertahanan dari tiga negara. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari aksi provokatif yang dilakukan Pemerintah Korut. Demikian sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (5/8/2016).
Baru-baru ini, Korut di bawah kepemimpinan Kim Jong-un kembali meluncurkan misil. Tragisnya, misil tersebut mendarat di daerah perairan Jepang. Tindakan ini langsung menimbulkan kecaman keras dari Pemerintah Jepang.
Sebelum ini, Pemerintah Korut terus meluncurkan misil jarak menengah. Meskipun demikian, dalam beberapa kali uji coba, aksi Korut tersebut sempat mengalami kegagalan, misalnya saat acara kongres partai. Peluncuran misil oleh Korut biasanya merupakan respons terhadap tindakan provokatif yang dilakukan Korsel dan AS.

Jepang Menuding Korut Tembakkan Rudal





TOKYO – Baru-baru ini, Pemerintah Jepang menuduh Korea Utara (Korut) di bawah kepemimpinan Kim Jong-un meluncurkan rudal dan mendarat di perairan Jepang. Merespons tindakan tersebut, Jepang berusaha mencari fragmen rudal Korut di perairan Akita. Tapi, hingga saat ini, Jepang belum berhasil menemukan sisa rudal Korut tersebut.
Informasi kegagalan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada saat diwawancara para awak media. Padahal, Penjaga Pantai Jepang menyebut bahwa mereka telah mendeteksi beberapa puing di perairan Akita. Demikian sebagaimana dilansir Sputnik, Jumat (5/8/2016).
Inada menuturkan, pencarian awal oleh Angkatan Laut (AU) Jepang hanya menemukan benda-benda yang sebagian besar adalah sampah. Benda tersebut bukan merupakan rudal Korut.
Korut selama ini berada di bawah tekanan dunia internasional sejak mereka melakukan uji coba nuklir pada Januari dan peluncuran roket jarak jauh pada Februari. Aksi provokatif ini mengakibatkan PBB memberikan sanksi keras terhadap Pyongyang.
Merespons tindakan provokatif Korut ini, Korsel bersama dengan Amerika Serikat (AS) akan menempatkan antirudal THAAD. Penempatan ini bertujuan untuk melawan ancaman dari rezim otoriter Kim Jong-un.

Erdogan Selamat dari Bidikan F-16





ANKARA – Aksi kudeta militer di Turki telah menimbulkan banyak korban jiwa baik dari warga sipil maupun dari para pemberontak itu sendiri. Para pemberontak juga menargetkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai sasaran utama. Kendati demikian, Erdogan berhasil lolos dari kudeta berdarah tersebut.
Kudeta militer sebenarnya nyaris menewaskan orang nomor satu di Turki. Sebab, pilot F-16 dari kubu pemberontak sempat membidik pesawat Presiden Erdogan. Namun, karena pesawat mereka kehabisan bahan bakar, pilot akhirnya harus mengubah rute pesawat dan harus menggagalkan misi. Kejadian inilah yang mengakibatkan Presiden Erdogan masih tetap hidup hingga hari ini.
Kendati demikian, penyebab pasti kenapa pesawat F-16 itu tidak segera menembak Erdogan masih belum bisa dipastikan. Bahkan, mantan perwira militer menyebut peristiwa ini masih merupakan sebuah misteri.
"Setidaknya dua pesawat F-16 berusaha menghalang pesawat Erdogan saat di udara dalam perjalanan ke Istanbul," ujar mantan militer tersebut, sebagaimana dilansir Russia Today, Jumat (5/8/2016).
Saat kudeta militer 15 Juli, Presiden Erdogan berhasil dua kali selamat dari kematian. Erdogan nyaris meninggal saat ia berada di hotel untuk menikmati liburan bersama dengan keluarganya dan saat menghindari tembakan pesawat F-16 di udara.

Wednesday, June 22, 2016

Kim Jong-un : Misil Korut Mampu Musnahkan AS di Pasifik





PYONGYANG – Presiden Korea Utara (Korut), Kim Jong-un mengatakan bahwa pengalaman uji coba misil yang dilakukan negaranya telah memberikan kemampuan bagi Korut untuk menyerang pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah Pasifik.
Menurut Joun-un, uji coba misil pada Rabu ini adalah kejadian luar biasa bagi negara komunis itu karena dapat memperkuat kapasitas serangan nuklir. Informasi itu sebagaimana dilansir dari BBC, Kamis (23/6/2016).
Menurut informasi dari AS dan Korea Selatan (Korsel), tes misil pertama gagal, tapi uji coba misil kedua mungkin saja berhasil.
Selama ini, resolusi PBB telah melarang Korut untuk mengembangkan senjata nuklir dan menggunakan teknologi misil balistik.
Misil Masudan diketahui memiliki jarak tembak sekira 3.000 kilometer. Jarak tersebut diperkirakan cukup jauh untuk menghancurkan teritorial AS di Guam.
Terkait uji coba misil ini, Jong-un mengaku sangat terkesan dengan uji coba misil balistik kali ini.
"Kami yakin mampu menyerang seluruh wilayah AS di kawasan Pasifik," ujar Jong-un dikutip oleh kantor berita Korea Utara.
Para ahli dari luar Korut mungkin tidak percaya bahwa mereka telah memiliki kemampuan untuk membangun hulu ledak nuklir yang cukup kecil untuk memasukkan misilnya.
Korut bahkan disebut sedang menguji misil yang ditembakkan dari kapal selam. Senjata nuklir tersebut mungkin akan segera berfungsi dalam beberapa tahun lagi, tapi progres mereka hingga saat ini masih tetap stabil.

Tuesday, May 31, 2016

ISIS dan AD Irak Perang di Kota Fallujah







FALLUJAH – Pasukan Irak yang memulai operasi awal pembebasan Kota Fallujah, yang selama ini diduduki ISIS, menewaskan 32 militan radikal tersebut.
Seorang sumber dari pihak keamanan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pada Selasa 31 Mei 2016 puluhan militan ISIS melancarkan serangan ke arah pasukan keamanan Irak. Serangan dilakukan pada waktu subuh di wilayah Nuaimiyah yang berada di Fallujah Selatan.
Sebagaimana dimuat Xinhua, Rabu (1/6/2016), beberapa militan ISIS menggunakan terowongan rahasia yang dibuat sendiri untuk menyerang para pasukan Irak.
Dilaporkan, militan yang dikenal dengan nama daesh tersebut juga menurunkan pasukan penembak jitu demi menyerang lokasi yang menjadi posisi militer Irak yang sedang menjalankan operasi pembebasan Fallujah.
Namun, pasukan Irak yang dibantu angkatan udara dan pesawat tempur milik koalisi Amerika Serikat (AS) berhasil menangkal serangan para militan ISIS.
Dikabarkan juga, akibat baku tembak antara daesh dan pasukan Irak, setidaknya menyebabkan 32 militan ISIS tewas. Kemudian delapan kendaraan milik militan, termasuk bom mobil, berhasil dihancurkan.
Narasumber yang namanya tidak mau disebutkan itu enggan memberi informasi terkait jumlah korban yang jatuh dari pihak pasukan Irak.
Namun, ia menambahkan bahwa pasukan keamanan Irak bersama unit paramiliter Syiah dan Sunni yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi terus menggempur kota kecil Saqlawiyah yang juga diduduki ISIS dan berlokasi di barat laut Fallujah.

Posisi ISIS di Fallujah semakin terpojok. Mereka tidak lagi bisa berjalan terang-terangan di atas permukaan tanah. Alhasil, ISIS dikabarkan mengendap-endap di bawah terowongan dalam upayanya mempertahankan diri dari serangan pasukan Irak dan koalisi antiteror.

Diwartakan Sky News, Selasa (31/5/2016), ISIS juga menempatkan sejumlah penembak jitu dan enam bom mobil yang siap diledakkan guna menghentikan perjuangan pasukan Irak mengambil alih kembali kota mereka di Fallujah.
Namun begitu, semua taktik ISIS berhasil terbaca. Keenam bom mobil telah dihancurkan pasukan Irak sebelum mereka sempat mencapai lokasi sasaran. Meskipun mereka meyakini, masih ada sejumlah bom tersembunyi lain untuk menghalangi mereka.
Pasukan Irak diketahui telah menerobos masuk ke pusat Kota Fallujah pada Senin 30 Mei 2016 sekira pukul 04.00, setelah terlebih dahulu menguasai 85 persen kawasan tersebut. Serangan pertama dilancarkan dekat Desa Nuaimiya, Fallujah bagian selatan.
Dibantu pesawat pengintai yang membantu pengepungan dari udara, pasukan Irak mengepung kota tersebut dari tiga arah berbeda. Di darat, militer pemerintah dipersenjatai dengan artileri dan tank-tank.
Fallujah, merupakan kota terbesar kedua di Irak setelah Mosul. Kawasan ini menjadi yang paling pertama diduduki ISIS pada 2014, mengakibatkan puluhan ribu warga terkepung dan hidup dalam teror.