Thursday, September 29, 2016

Fitnah Di Akhir Zaman

APAKAH YANG DIMAKSUD ADALAH ZAMAN KITA?


معجم الصغير للطبراني
عن عبد الله بن مسعود قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: «ستكون بعدي أثرة وأمور تنكرونها» قالوا: فما تأمر من أدرك ذلك يا رسول الله؟ قال: «تؤدون الحق الذي عليكم , وتسألون الله الذي لكم»
Diriwayatkan oleh Sahabat Abdulloh Bin Mas'ud R.a , Rosul saw bersabda : akan terjadi setelahku kedoliman dan akan tampak urusan-urusan agama yang kamu mengingkarinya.
Sahabat bertanya : apa yang engkau perintahkan kepada orang yg mendapati zaman itu wahai rosul?
Rosul saw menjawab : laksanakanlah apa yang menjadi kewajibanmu dan memohonlah kepada Allah swt yang menjadi milikmu .
# Ada yang menjabarkan bahwa kata أثرة adalah seorang pemimpin yang dholim yang menggunakan harta kaum muslimin sesuai kehendaknya dan untuk urusannya sendiri , serta menghalangi kaum muslimin untuk mendapatkan bagiannya dari harta tersebut .

Uang hanyalah angka

Uang hanyalah angka.

Angka yang tidak akan ada habisnya. Jika kebahagiaan anda diukur dengan uang, maka anda tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Setiap saat hatimu akan berkata: “Ya Allah, gajiku masih kurang. Aku ingin beli rumah, mobil, beli ini-itu.” Semakin tinggi gaji didapat, semakin tinggi pula hasrat.
Ukurlah dengan bahagia dengan syukur pada sang-pencipta. Katakanlah:
“Ya Allah, terimakasih engkau masih memberiku kesempatan hidup hari ini, akan kuisi hidupku dengan hal-hal baik dan berguna, sebanyak yang aku mampu. Alhamdulillah...”
Maka, bahagia akan senantiasa kau rasa.

AYO MONDOK

AYO MONDOK


Al Alim Al Allamah Al Arifbillah Al Muhaqqiq Al Faqih Al Murrabiruhina As Sayyid Al Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith Hafidzahullahu ta’ala, menuturkan di dalam kitab nya, Manhajus Sawiy Syarah Ushul Thariqah As Saadatu Aali Ba’alawi, dalam bab keutamaan ilmu....
====
berkata sebagian ulama’ salaf,

خير المواهب العقل وشر المصائب الجهل
“Sebaik-baiknya anugerah adalah akal, dan seburuk-buruknya musibah adalah kebodohan.”
Sebagian lagi berkata :
تعلم فليس المرء يولد عالما … وليس أخو علم كمن هو جاهل
وان كبير القوم لا علم عنده .. صغير إذا التفت عليه المحافل
“Belajarlah! Karena tak seorang pun yang terlahir sebagai ulama’ dan tidaklah sama orang yang berilmu dengan orang yang bodoh.”
Sesungguhnya pembesar suatu kaum yang tidak berilmu itu nampak kecil apabila berada padanya suatu kumpulan.
Berkata Sahl bin Abdillah At Tustari Rahimahullah, “Tiada kemaksiatan yang lebih besar daripada kebodohan”, beliau ditanya, ” Wahai abu Muhammad, adakah engkau mengetahui perkara yang lebih dahsyat daripada kebodohan?”, beliau menjawab “Ada!! Yaitu bodoh dengan kebodohan (sudah bodoh ditambah tidak mengetahui bahwa dirinya bodoh)”.
Hal senada diungkapkan oleh Al Imam Al Ghazali, sebab bodoh dengan kebodohan akan menutup pintu belajar secara menyeluruh, dan orang yang merasa dirinya sudah berilmu akan enggan untuk belajar lagi.
Berkata Imam Khalil bin Ahmad Rahimahullah Ta’ala , manusia itu ada empat jenis,
Orang yang mengetahui dan dia tahu bahwa dirinya mengetahui. Orang jenis ini adalah orang berilmu, maka ikutilah dia.
Orang yang mengetahui, akan tetapi dia tidak tahu bahwa dirinya mengetahui. Orang jenis ini adalah orang yang lalai, maka bangunkanlah dia.
Orang yang tidak mengetahui akan tetapi dia tahu bahwa dirinya tidak mengetahui. Orang jenis ini adalah orang yang butuh petunjuk, oleh karena itu berilah ia petunjuk.
Orang yang tidak mengetahui dan dia tidak tahu bahwa dirinya tidak mengetahui. Orang jenis ini adalah orang bodoh, bodohnya bertingkat-tingkat, maka tolaklah dia.

ATUR NIATMU DALAM BEKERJA

ATUR NIATMU BEKERJA

المنهج السوي للحبيب زين بن إبراهيم بن سميط
ذكر الإمام عبد الله الحداد رضي الله عنه الحرف والأسباب، وقال : ينبغي أن يعمل بنية نفع نفسه ونفع غيره ومن يأتي بعده ، فإن معظم الناس اليوم في بيوت الأولين وفي أموالهم .

Menyebutkan Al Habib Abdulloh Bin alwy Al Haddad tentang masalah pekerjaan seraya berkata :
Sepatutnya dia bekerja dengan niat memberikan manfaat untuk dirinya, untuk orang lain & orang yang datang setelahnya ( seperti cucu / cicitnya ), karena kebanyakan manusia zaman sekarang tinggal di rumah orang-orang yang terdahulu ( rumah peninggalan ayah/kakeknya ) dan menikmati hartanya ( mendapat warisan )
# harta adalah titipan yg akan dipertanggung jawabkan di akherat di hadapan Allah swt, oleh karenanya untuk mengurangi beratnya hisab di akherat nanti, janganlah pelit dg hartamu, bagikan kepada mereka yg tidak mampu .
# iya..memang kamu banting tulang siang malam dalam bekerja, namun janganlah engkau jadikan alasan untuk tidak membantu fara faqir miskin, karena disetiap hartamu ada bagian dari mereka .

NUUR ( CAHAYA ) NYA SAYYIDINA MUHAMMAD SAW

NUUR ( CAHAYA ) NYA SAYYIDINA MUHAMMAD SAW...

Apa sebabnya para salaf kita kalau mendengar adzan, sampai pada lafadz : ASSYHADU ANNA MUHAMMADARROSULULLAH...Mereka kemudian mencium kedua jari jempolnya dan mengusapkan kekelopak mata, dengan mengucapkan : MARHABAN BI HABIBI WA QURROTU 'AINI MUHAMMAD IBNU ABDULLAH.
Diriwayatkan, bahwa Nabi Adam heran melihat para Malaikat selalu mengikutinya dari belakang...Sehingga Nabi Adam bertanya kepada Allah Swt, "Ya Allah, kenapa mereka selalu mengikutiku?".
"Wahai Adam, karena mereka telah tertarik dengan cahaya keturunanmu yang telah ada di sulbimu".
Kemudian Nabi Adam memohon kepada Allah, agar memindahkan cahaya yang ada di sulbinya kedepan...Maka Allah meletakkan cahaya tersebut diantara kedua alis Nabi Adam. Maka dengan segera semua Malaikat berada dihadapan Nabi Adam. Nabi Adam heran dengan hal yang dilakukan para Malaikat yang selalu memandang wajahnya.
Nabi Adam kemudian memohon agar diperkenankan melihat cahaya itu...Maka Allah Swt menampakkan cahaya tersebut pada kuku kedua ibu jari Nabi Adam, dan membuat Nabi Adam kagum dengan keindahan cahaya tersebut.
"Ya Allah, cahaya siapakah ini? Kemudian Allah menjawab, "ITU ADALAH NUUR (CAHAYA) SAYYIDINA MUHAMMAD".
"WAHAI ADAM, KALAU TIDAK KARENA NUUR SAYYIDINA MUHAMMAD, MAKA TIDAK AKAN AKU CIPTAKAN SEMUA INI". Dan Allah Swt menyebutkan keagungan-keagungan Nuur Sayyidina Muhammad Saw
Nabi Adam sangat gembira sekali dengan cahaya Sayyidina Muhammad yang ada pada dirinya...Dan ia mencium kedua jempolnya, lalu meletakkan ke kelopak kedua matanya sambil mengucapkan : Marhaban Bi Habibi Wa Qurrotu 'Aini...Kemudian diusapkan cahaya tersebut dikedua matanya.
Para Salaf mengatakan bahwa, kalau kita melakukan hal tersebut...Insya Allah kita tidak akan terkena penyakit mata dan tidak menjadi buta.
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Ali Sayyidina Muhammad.
Kitab : Sabilul Idzkar Wal I'tibar
Karya : Al Imam Abdullah bin Alawy Al Haddad.