Thursday, June 2, 2016

Kisah Nabi Daniel as





Daniel (Ibrani:דָּנִיֵּאל ; Arab: دانيال, Dâniyal atau Danial) adalah seorang nabi dari Bani Israel, yang dikenal dalam ajaran agama Yahudi, Kristen dan Islam yang kisahnya diceritakan dalam Kitab Daniel. Nama Daniel yang berarti "Tuhan adalah Hakim ku", Dan berarti "penghakiman atau "Dia menghakimi, "i" adalah "dari" dan "El" berarti Tuhan. 

Daniel yang hidup dimasa pembuangan bangsa Israel, mereka ditawan dan dipekerjakan dalam pemerintahan Media Persi. Daniel diangkat sebagai kepala menteri di pemerintahan Media Persi sepanjang hidupnya. Catatan kitab-kitabnya ditemukan di dalam gua di Laut Mati bersama dengan catatan nabi-nabi yang lainnya. Kisah mengenai sejarahnya juga terdapat dalam catatan sejarah Media Persi. Nubuatnya dimulai dari Bab ke-7 sampai akhir. Seluruh nubuatannya adalah tentang akhir zaman, berbeda dengan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel yang banyak bernubuat tentang kedatangan Mesias (selain nubat akhir zaman), Daniel diberi pengelihatan (wahyu) oleh Tuhan tentang akhir zaman. Inti nubuat yang ia dapatkan adalah berupa akan ada peristiwa besar yang terjadi menjelang akhir zaman sampai dengan akhir zaman.

Khutbah Rasulullah Di Akhir Sya’ban



Khutbah Rasulullah Di Akhir Sya’ban
(Hadits DHOIF riwayat Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi)

“Sebarluaskan Dan Amalkan Hadits Dhoif Fadhilah Amal”
(SERUAN MAYORITAS ULAMA ASWAJA)

Dari Salman radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Di hari terakhir bulan Sya’ban Rasulullah saw bersabda:
”Wahai manusia, sunguh telah dekat kepadamu bulan yang agung, bulan yang penuh dengan keberkahan, yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan, bulan yang mana Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan shalat di malamnya sebagai sunah. Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini dengan satu kebaikan (amalan sunnah), maka pahalanya seperti dia melakukan amalan fardhu di bulan-bulan yang lain.
Barangsiapa melakukan amalan wajib di bulan ini, maka pahalanya seperti telah melakukan 70 amalan wajib di bulan lainnya. Inilah bulan kesabaran dan balasan atas kesabaran adalah surga. Bulan ini merupakan bulan tolong menolong, bulan di mana rejeki orang-orang yang beriman ditambah. Barang siapa memberi makan (sesuatu yang menjadi pembatal) orang yang berpuasa (saat berbuka) maka baginya pengampunan atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan dia mendapatkan pahala yang sama sebagaimana orang yang berpuasa tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya (pahala orang yang berpuasa).
Mereka (para sahabat) berkata : “Duhai Rasulullah, tidak semua dari kami mempunyai sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka.”
Rasulullah menjawab: “Allah akan memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan sebiji kurma, atau seteguk air, atau setetes susu”. Inilah bulan yang permulaannya adalah rahmat, yang pertengahannya adalah ampunan, dan yang terakhirnya adalah pembebasan dari api neraka . Barangsiapa yang memberikan keringanan kepada hamba sahayanya (bawahannya) di bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.
Di bulan ini perbanyaklah melakukan empat hal, yang dua hal dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan yang dua hal kamu pasti memerlukannya. Dua hal yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan istighfar memohon ampun kepadaNYA, sedangkan dua hal yang pasti kalian memerlukannya yaitu memohonlah Surga kepada-Nya dan berlindunglah kepada-Nya dari api neraka . Dan barang siapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka), maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) dimana dengan sekali minum ia tidak akan merasakan haus sehingga ia memasuki surga “.


*NIAT BULAN ROMADHON*





(ALHABIB ABU BAKAR AL'ADNI BIN ALI ALMASYHUR)
dari Madras Ribath
 


KAMI BERNIAT SEBAGAIMANA NIAT NABI MUHAMMAD, SALAF SHOLIH DARI AHLUL BAIT DAN SELURUH SAHABAT NABI MUHAMMAD...

KAMI BERNIAT MELAKSANAKAN PUASA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA. DENGAN CARA YANG DIINGINKAN DAN DIRIDHOI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA...

KAMI BERNIAT UNTUK BERUSAHA MENGISI WAKTU DENGAN BERIBADAH SELAMA BULAN ROMADHON DAN MENJAGA DIRI DARI PERBUATAN DOSA DAN KEMAKSIATAN...
 
KAMI BERNIAT UNTUK MEMBACA AL-QUR'AN DAN MEMPERBANYAK DZIKIR DAN SHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD...
   
 KAMI BERNIAT UNTUK MENJAUHI PERBUATAN GHIBAH (MENGUMPAT), NAMIMAH (ADU DOMBA), BERDUSTA DAN SEGALA PERBUATAN YANG MENGGUGURKAN PAHALA PUASA...

KAMI BERNIAT UNTUK MEMPERBANYAK SEDEKAH, MENYANTUNI JANDA, ORANG FAQIR DAN ANAK YATIM...




KAMI BERNIAT UNTUK MENJALANKAN ADAB DAN AKHLAQ ISLAM DAN MELAKSANAKAN SHOLAT LIMA WAKTU DENGAN BERJAMA'AH DI WAKTU2NYA...

KAMI BERNIAT SEBAGAIMANA NIAT ORANG SHOLIH DI 10 MALAM PERTAMA, KEDUA DAN TERAKHIR...
JUGA SEBAGAIMANA NIAT MEREKA KETIKA MALAM LAILATUL QODR....

NIAT INI KAMI NIATKAN UNTUK SETIAP HARI DAN MALAM PADA BULAN ROMADHON...

*BARANG SIAPA YANG MEMASANG SATU NIAT BAIK DIDALAM DIRINYA MAKA ALLAH BUKAKAN UNTUKNYA 70 PINTU MENUJU KEBAIKAN*

wasallahu ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shohbihi wasalam bisirril fatihah..
نية رمضان بقلم سيدي الحبيب ابي بكر العدني بن علي المشهور
نوينا مانواه النبي صلى الله عليه وسلم والسلف الصالح من ال البيت الكرام والصحابه الاعلام
◆ونوينا القيام بحق الصيام على الوجه الذي يرضي الملك العلام
◆ونوينا المحافظة على القيام وحفظ الجوارح عن المعاصي والاثام
◆ونوينا تلاوة القرآن وكثرة الذكر والصلاة والسلام على سيد الانام
◆ونوينا تجنب الغيبة والنميمة والكذب وأسباب الحرام ونوينا كثرة الصدقات ومواساة الأرامل والفقراء والأيتام
◆ونوينا كمال الإلتزام بآداب الإسلام والصلاة في الجماعة في أوقاتها بانتظام ◆ونوينا كل نية صالحة نواها عباد الله الصالحين في العشر الأوائل والأواسط والأواخر وليلة القدر في سائر الليالي والأيام وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم بسر الفاتحة...

4 Level Tasawwuf





Pada suatu ketika seorang murid Mawlana Rumi bertanya tentang empat maqam tasawwuf. Mawlana memerintahkannya untuk pergi ke ruang sebelah dan memintanya untuk menampar keempat murid yang berada di sana. Murid itu lalu menampar keempat murid yang berada di ruangan itu. Murid pertama berdiri dan balas menampar. Yang kedua berdiri, tetapi ketika hendak balas menampar, ia berhenti di tengah jalan. Yang ketiga hanya melirik ke arah mukanya. Yang keempat tetap melanjutkan pekerjaannya.
Murid itu kembali ke Mawlana yang kemudian memberikan penjelasan kepadanya.
Yang pertama berada di level Syari`ah, sehingga ia berurusan denganmu sesuai dengan levelmu berurusan dengannya.
Yang kedua berada pada level Tarekat, sehingga ia (mengingat), bagaimana syekhnya mengingatkannya untuk berurusan denganmu.
Yang ketiga mempunyai ilmu bahwa itu semua adalah perbuatan Ilahiah (Makrifat), tetapi ia merasa penasaran untuk mengetahui siapa yang Allah kirim untuk melakukan perbuatan itu.
Yang keempat berada pada Fana Fillah dan telah mencapai Hakikat sehingga ia tidak memiliki kekhawatiran apapun.
Fatiha untuk Mawlana Rumi (QaddasAllahu sirrah)
Source : Salim Umar Alattas

DOA IBU LEBIH MULIA DARI ULAMA BESAR SEKALIPUN




Sekedar renungan,
Di Hadromaut (Yaman), Setiap orang yang datang menghadap Habib Salim atau Habaib Sepuh yang Alim di Tarim untuk minta di doakan, selalu mendapat pertanyaan yang sama :
Apakah kamu masih memiliki permata (Ibu) di rumahmu ?. Jika jawabannya, masih.
Maka beliau dengan halus mengatakan :
Tahukah kamu, bahwa doa ibu untukmu, lebih mulia dan Makbul dari pada Doa seorang Wali Besar sekalipun ?. Ketika Habib Umar Bin Hafidz dan
abangnya Habib Ali Masyhur Bin Hafidz masih bayi dan sering menangis,
Ibunda mereka Hubabah Zahra, akan memeluk dan membelai anak anaknya sambil mengusap kepala mereka.
Kepada Habib Ali Masyhur, beliau sering
berbisik "Mufti, Mufti". dan sekarang Habib Ali Masyhur telah menjadi Mufti Yaman.
Kepada Habib Umar sang ibu selalu berdoa
"Da'i, Da'i". Dan kini Habib Umar telah menjelma menjadi Da'i Islam terkenal di zaman ini.
Rasulullah ﷺ bersabda :
Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah, maka jangan sia-siakan pintu itu atau jagalah ia. (HR. TIRMIDZI). Saudaraku,
Ibu adalah pintu Surga bagi anak2-nya, dan Ayah adalah jembatan menuju kepadanya.
Air susu Ibu yg kita minum adalah saripati makanan hasil jerih payah, keringat Ayah yang mencari nafkah untuk keluarga.
Karena itu Muliakan Mereka.
Mau keluar rumah ?. Jangan lupa cium tangan Ibu dan Ayah. (Ingatlah ketika kita masih kecil, kita selalu dipeluk dan diciumnya). Bila kita sudah bekerja/ berkeluarga, atau tak tinggal serumah, sering2-lah mengunjunginya.
Bila tidak memungkinkan,
Telponlah, agar beliau senang dan ridho, atas seluruh jerih payah dan setiap tetesan susu yang telah menjadi darah daging kita.
Setidaknya, memberikan hadiah berupa barang atau uang setiap bulannya.
Semoga ALLAH SWT Meridhoi kita dan keluarga tercinta. Aamiin.