TERJEMAH RESMI NASIHAT HABIB UMAR BIN HAFIDZ TENTANG DEMO DAN MEMILIH PEMIMPIN
وجدنا تساؤلات عند كثير من أهل أندونسيا هل نخرج في مظاهرة أو لا نخرج؟
"Telah sampa
i kepada kami banyak pertanyaan dari masyarakat Indonesia, “Apakah kami sebaiknya turut serta berdemonstrasi ataukah tidak?”
والأصل أن كل ما لم يدخل تحت نهي الشرع ولم يخالف القانون القائم من خروج
ومن عدم خروج يجب أن ينضبط الكل بضوابط الشرع المصون وبما يستند إلى النظام
القائم في البلد بحيث لا يؤدي ذا ولا ذا لاختراق صفوف المسلمين و التحريش
بينهم.
“Pada dasarnya segala sesuatu yang tidak dilarang oleh
syariat dan tidak melanggar peraturan pemerintah yang berlaku, -dalam
urusan berdemonstrasi maupun tidak- pada semua hal tersebut haruslah
mengikuti ketentuan syariat dan aturan pemerintah yang berlaku di negara
tersebut. Demikian sehingga tidak menimbulkan dampak negatif kepada
agama maupun negara yang menimbulkan perpecahan serta permusuhan
diantara sesama umat Islam.“
فكل ما كفله قانون البلد من حرية الناس عن تعبيرهم فليُعَبَّر عن ذلك بالطريقة السِلْمية التي لا تؤدي إلى هلاك البلد و فساده
“Dalam masalah ini, apapun yang telah dijamin oleh undang-undang negara
terkait kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka, maka
hendaknya dilakukan dengan cara yang damai yang tidak menimbulkan
kehancuran dan kerusakan di negeri itu.”
فيجب أن يتفق المسلمون
على وجوب تعظيم شعائر الله وآيات الله وهم في دينٍ علَّمهم أن لا يسبُّوا
أصنام الكفار حتى لا يسب الكفارُ الإلهَ الحق
“Maka, umat Islam
wajib bersepakat untuk mengagungkan syiar-syiar Allah dan ayat-ayatNya.
Dan umat Islam berada dalam sebuah agama yang mengajarkan agar tidak
mencaci sesembahan orang kafir agar orang kafir tidak membalas dengan
mencaci Allah Yang Maha Benar.”
ولا يجوز لمن خرج في مظاهرات أن
يعتدي على أحد صغيرا كان أو كبيرا أو يُهدّم شيئا ليس له تهديمه كما لا
يجوز أن يسب من لم يخرج، ومن لم يخرج لا يجوز له أن يسب الذي خرج. ولْيعلم
أنه متفق معهم في الأصل. وهذا التفكير كيف يعبرون؟ لهم فيه نظرات واجتهادات
“Mereka yang memutuskan ikut berdemonstrasi tidak boleh melakukan
penganiayaan terhadap orang lain. Baik anak kecil maupun orang dewasa.
Atau merusak sesuatu yang tidak boleh dirusak. Sebagaimana tidak
diperkenankan juga untuk mencaci orang-orang yang tidak ikut
berdemonstrasi. Adapun orang-orang yang tidak berdemonstrasi juga tidak
diperbolehkan mencaci orang yang berdemonstrasi. Dan hendaklah kedua
belah pihak menyadari bahwa mereka mempunyai prinsip dan landasan yang
sama. Hanya saja cara mengungkapkannya berbeda. Karena memiliki
pandangan dan pertimbangan yang berbeda.”
كما أنه لا حق في حكومة
تَكْفَل حريات الناس أن تضربهم بغير حق أو أن تعتدي عليهم فلا حق لهم كذلك
أن يعتدوا على بعضهم البعض ولا على الحكومة (ان الله لا يحب المعتدين) (ولا
عدوان إلا على الظالمين)
“Sebagaimana juga tidak diperbolehkan
bagi pemerintah untuk mengekang kebebasan rakyatnya dalam
mengekspresikan aspirasi mereka dengan menggunakan kekerasan tanpa
alasan yang benar. Atau menyakiti orang yang berdemonstrasi tersebut.
Begitu pula tidak diperbolehkan bagi mereka yang berdemonstrasi untuk
saling menyakiti diantara mereka. Ataupun menghujat pihak pemerintah.
Sebagaimana firman Allah Swt. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas: QS. al-Baqarah ayat 19), (Dan tidak
ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang dzalim: QS. al-Baqarah
ayat 193).
ونقول للذي خرج ثم تسبب في إظهار البغضاء والشحناء وسب
أحدا من الذين لم يخرجوا واتهمهم في دينهم على غير بينة، ليتك لم تخرج
وحفظت المسلمين من هذا الشر الذي تسببت فيه
“Dan kami sampaikan
kepada mereka yang keluar berdemonstrasi, apabila demontrasi tersebut
menimbulkan kebencian dan permusuhan diantara sesama umat Islam, serta
memunculkan cacian terhadap orang yang tidak berdemonstrasi dan
berprasangka buruk terhadap agama mereka tanpa bukti nyata, maka lebih
baik bagi kalian untuk tidak keluar berdemonstrasi demi menjaga kebaikan
kaum Muslimin sehingga tidak menimbulkan keburukan dan penistaan."
ونقول لمن لم يخرج ثم أخذ يسب الخارجين وتسبب في فرقة وشتات أو مضاربة، ليتك خرجت ولم تَسُبَّ أحدا ولم تُسَبِّب هذه المشكلة
“Kami sampaikan kepada mereka yang tidak turut berdemonstrasi apabila
mereka mencaci orang-orang yang berdemonstrasi sehingga menimbulkan
permusuhan, perpecahan dan pertengkaran (diantara kaum Muslimin), maka
lebih baik bagi kalian untuk turut berdemonstrasi tanpa mencaci orang
lain dan tidak menimbulkan dampak buruk.”
ونقول لمن خرج ومضى في طريق السلم ولم يبعث شقاقا ولا اعتداءا لك اجتهادك و نيتك أمرها إلى الله تبارك و تعالى
"Dan kami sampaikan kepada mereka yang turut berdemonstrasi dengan cara
yang santun dan damai serta tidak menimbulkan permusuhan dan penistaan,
“Bagimu ijtihadmu dan niatmu, dan semua itu kembalinya kepada Allah
Swt.”
ونقول للذي لم يخرج ولم يتسبب في سب ولا شتم ولا إحداث شق بين
المسلمين أصبتَ وأنت أقرب إلى السلامة فلا تترك حسن الدعاء والتضرع في
صلاح البلاد والعباد وإذا جاء دورك في انتخاب أو غيره فاحذر أن تنتخب إلا
من يتقي الله وإن صوتك أمانة
"Kami sampaikan pula kepada mereka
yang tidak turut berdemonstrasi dan tidak menjadi sebab timbulnya
cacian, celaan dan perpecahan antara umat Muslim, “Perbuatanmu sudah
benar dan engkau lebih dekat dengan keselamatan. Jangan lupa berdoa
dengan penuh harap dan bersimpuh di hadapan Allah memohon kebaikan bagi
umat dan negeri ini." Dan apabila telah datang giliranmu untuk memilih
pemimpin, hendaklah engkau tidak memilih pemimpin kecuali orang yang
bertakwa kepada Allah Swt. Sebab hak pilihmu adalah amanat."
فإن
بدا لك في المرشحين من تعلم أنه يتقي الله تبارك وتعالى فدونك وهو. وإن
التبس الأمر عليك فارجع إلى من تثق به من أهل علم الخشية والخوف من الله
الذين لا غرض لهم في الدنيا لتنظر أهون الشرين أو من هو أقرب
إلى مصلحة الناس فإن التبس الأمر عليك فاعتزل الكل.
هذا الذي فهمناه من هدي هذا المصطفى وهدي الصحابة والتابعين
“Apabila tampak bagimu bahwa diantara para kandidat ada orang yang
bertakwa kepada Allah maka pilihlah dia. Namun apabila engkau ragu, maka
mintalah pendapat kepada orang yang engkau percayai dari orang-orang
yang berilmu dan punya rasa takut kepada Allah, yang tidak memiliki
sedikitpun kepentingan duniawi, agar ia bisa menunjukkan kepada kalian
mana perkara yang lebih ringan di antara dua hal yang buruk tersebut,
atau siapa yang lebih bermanfaat untuk kepentingan manusia. Namun jika
masih samar bagimu hal itu maka tinggalkanlah semuanya. Inilah yang kami
pahami dari ajaran Rasulullah, sahabat dan para tabi’in."
ولا ينتظر منا أحد من الحكومات ولا من الأحزاب ولا غيرهم من بقية الشعب أن ندعو إليهم فإن علينا العهد أن لا ندعو إلا إلى الله.
“Dan kepada pemerintah, partai maupun rakyat manapun, janganlah kalian
menunggu dari kami untuk mengajak umat kepada kalian. Karena kami telah
memiliki komitmen untuk tidak mengajak manusia kecuali kepada Allah
semata."
ونخاف أن يسود الوجه إذا خرجت كلمة نريد بها رضاء حكومة أو أحزاب أو شعب دون رضى الرب جل جلاله نخاف أن يسود بها الوجه يوم القيامة.
“Kami takut bahwa wajah kami akan dihitamkan apabila keluar ucapan dari
kami yang bertujuan untuk mencari ridha pemerintah, partai atau
golongan manapun dan bukan ridha Allah. Sekali lagi, kami takut akan
dihitamkan wajah kami kelak di hari kiamat.”
وهذا سبيل قدوتنا
ونبينا {قل هذه سبيلي أدعو إلى الله}. فندعو إلى الله جميع الأحزاب
والحكومات والشعوب. بل نقول للموجودين من غير المسلمين، حكموا العقل
والفطرة ولا يؤثِر أحدكم مصلحة شخص على مصلحة عموم البلاد. فإنه إذا تصرف
هكذا في وقت فلا بد أن يأتيه وقت ينقلب الأمر عليه وينعكس الحال فمهما رغبت
في الدنيا وطمعت في كسبها فلا تجعلها سببا لإيذاء الآخرين وإيقاع الضر
بالعموم.
"Dan inilah jalan panutan kami, Nabi kami Muhammad Saw.
(Katakanlah inilah jalanku, aku mengajak manusia kepada Allah: QS. Yusuf
ayat 108). Kami mengajak semua partai dan semua pemerintahan dan rakyat
hanya kepada Allah. Bahkan kami sampaikan kepada orang-orang yang
non-Muslim: "Gunakan akal dan fitrah kalian, dan janganlah kalian
mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan bangsa dan negara.
Karena sesungguhnya bila kamu bertindak demikian maka akan datang suatu
masa dimana keadaan akan berbalik. Dan kondisi akan terbalik.
Seandainyapun kamu sangat menginginkan dunia, dan tamak dalam meraihnya,
maka jangan sampai menyebabkan orang lain tersakiti dan menimbulkan
dampak negatif pada masyarakat banyak.”
ونقول أنت عائش في بلد الأغلبية فيه مسلمون من قرون ولك الشرف أن تعيش بين المسلمين عقلت أو لم تعقل فراجع نفسك في الحساب.
وأما إذا أردت مغالبة الكثرة وذلة أهل الإيمان بالله فلا بد أن يذلك الذي آمنوا به في الدنيا قبل الآخرة.
“Kami sampaikan bahwasannya kalian (non-Muslim) hidup di negeri yang
mayoritas Muslim semenjak berabad lalu. Dan ini adalah suatu kehormatan
bagi kalian hidup di antara mereka, baik kalian sadari maupun tidak.
Maka hendaklah kalian melakukan introspeksi diri. Dan apabila kalian
orang-orang kafir berusaha mengalahkan yang mayoritas, yaitu Islam, dan
merendahkan orang-orang yang beriman, maka kalian pasti akan dihinakan
oleh Allah di dunia ini sebelum di akhirat.”
وهذه مهمة أهل الدين أن يدعو الكل إلى رب العالمين. وليس العلماء بضائع تشترى بقليل ولا كثير.
"Dan ini adalah tugas tokoh agama untuk mengajak semua kalangan kepada
Allah semata, dan ulama bukanlah barang dagangan yang bisa dibeli dengan
harga murah ataupun mahal."
وجاء بعض السلاطين تائبا من سلطنته
إلى الإمام الحسين ابن الشيخ أبي بكر بن سالم يقول ضع من تشاء في السلطنة
وأنا تبت إلى الله لأغنم باقي عمري. فقال لو كانت السلطنة والإمارة وسلطة
الدنيا تصلح للدواب ما ارتضيتها لدابَّتي.
"Dahulu sebagian pejabat
pemerintahan datang kepada Imam Husain Bin Syaikh Abi Bakar bin Salim
dalam keadaan bertaubat seraya berkata: "Angkatlah siapapun orang yang
engkau inginkan untuk memegang jabatan ini. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Allah agar aku mendapatkan anugerah dalam sisa umurku." Beliau
menjawab: "Apabila pemerintahan dan jabatan di dunia layak untuk diemban
oleh hewan, niscaya aku tidak ridha diemban oleh hewan yang aku
miliki."
من حمل خلافة الوحي وخلافة نور النبوة أيغترُّ بهذا الحكم الظاهري؟
فاغنموا بركة المجلس ووجهة قلوبكم إلى من جمعكم حتى لا ينصرف أحدكم إلا وهو يريد وجهه.
“Apakah manusia pengemban amanah wahyu dan amanah cahaya kenabian akan
tertipu oleh jabatan duniawi semacam ini? Maka manfaatkanlah oleh kalian
keberkahan majelis ini dan tujukkanlah hati kalian kepada Dzat yang
telah mengumpulkan kalian, sehingga tidaklah seseorang dari kalian
pulang kecuali hanya mengharapkan ridha Allah Swt.”
توجهنا إليك
متذللين بين يديك جنب إندونسيا وأهلها الفتن والبلايا واجعل النصر فيها
للحق والهدى وسنة المصطفى وانشر بأهلها الدين في مشارق الأرض ومغاربها
وادفع عنا شر أهل الهوى واجعل هوانا تبعا لما جاء به نبيك.
“Dan
kami menghadap kepadaMu, Ya Allah, dalam keadaan merendahkan diri kami
untuk urusan negeri Indonesia ini dan penduduknya, dari fitnah-fitnah
dan musibah. Berikanlah kepada mereka kemenangan dalam menjunjung
kebenaran, petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw. dan sebarkanlah agama
Islam kepada semua penduduk negeri baik di timur maupun di barat, dan
jauhkanlah kami dari keburukan orang-orang yang penuh hawa nafsu.
Jadikan hawa nafsu kami mengikuti apa yang dibawa oleh NabiMu.”
ومن أراد أن ينقل كلامنا في هذا الموضوع فلينقله بكامله. فإن أهل الهوى
يلعبون بكلام العلماء وبكلام الله ويحذفون هذا ويأتون بهذا. ليصوروهم
بالصورة التي يريدونها في تحقيق أغراضهم.
“Barangsiapa yang ingin
menukil (mengutip) pernyataan kami tentang hal ini, hendaknya ia
menukilnya dengan lengkap. Sebab orang-orang yang dikuasai hawa nafsu
senantiasa memelintir ucapan para ulama -bahkan (memelintir) firman
Allah- dengan menghapus sebagian dan menambah sebagian yang lain. Tidak
lain untuk menciptakan gambaran sesuai keinginan mereka demi mewujudkan
tujuan mereka.”
ونقول للجميع لا تنتظروا منا أن ندعو إليكم ولكن
انتظروا منا أن ندعوكم إلى الله وندعوا الله لكم وكلنا عبيده فقراء إليه
وإليه مرجعنا
(إن الينا إيابهم ثم إن علينا حسابهم)
“Kami
sampaikan kepada semua, janganlah menunggu dari kami untuk mengajak umat
kepada kalian. Akan tetapi, nantikanlah kami untuk mengajak kalian
semua kepada Allah. Dan kami mendoakan kalian semua. Kita semua adalah
hamba Allah, sangat butuh kepadaNya, dan hanya kepada Allah kita
kembali. (Sesungguhnya hanya kepada Kami mereka kembali, kemudian Kami
yang akan menghisab mereka: QS. al-Ghasyiyah ayat 26).
_______________________________
Diterjemahkan dan diedarkan resmi oleh Majelis Al-Wafa' bi 'Ahdillah