[KALAM ULAMA]
Saking @tetepsantri
• • •
Ojo ileng lan ojo gole'i ele'e,kesalahan
e,kekurangane wong liyo,tapi gole'ono lan ilengo ele'e,kekurangane,kesalahane awa'e dewe.
Ilengo ke apikane wong liyo,lan ojo ileng marang apike awak dewe
Nk kito niki ileng eleke wong liyo,awak dewe bakal wegah/males nyambung silaturohim marang sedulur,konco,lan tonggo
Nk awak dewe ileng apeke wong liyo,kito saged sadar yen kito niki taseh butoh bantuane wong liyo.
Terose poro kiyai:sak apek2 e menungso,yo iku menungso kang manfaat marang menungso liyo.
————————————————————
Jangan mengingat dan mencari keburukan, kesalahan dan kekurangan orang
lain, tapi carilah dan ingatlah keburukan, kesalahan dan kekurangan diri
kita sendiri.
Ingatlah kebaikan orang lain, dan jangan ingat kebaikan diri kita sendiri.
Bila kita ingat keburukan orang lain, diri kita akan malas sambung silaturrahim kepada saudara, teman dan tetangga.
Tapi bila kita ingat kebaikan orang lain, kita bisa sadar bahwa kita masih butuh bantuan orang lain.
Kata para Kyai, sebaik2nya manusia itu adalah yang bermanfaat bagi yang lain.
Friday, February 24, 2017
#Ngaji_bab Arwah
#Ngaji_bab Arwah
Ketahuilah bahwa arwah terbagi menjadi lima :
1. Arwah para Nabi.
2. Arwah orang2 yg mati syahid.
3. Arwah orang2 yg ta'at.
4. Arwah orang2 beriman yg maksiyat.
5. Arwah orang2 kafir
Ketahuilah bahwa arwah terbagi menjadi lima :
1. Arwah para Nabi.
2. Arwah orang2 yg mati syahid.
3. Arwah orang2 yg ta'at.
4. Arwah orang2 beriman yg maksiyat.
5. Arwah orang2 kafir
Arwahnya para Nabi ketika keluar dari jasadnya dan menjadi bentuknya
jasad seperti misik dan kafur, arwah tsb berada di syurga, merasakan
kenikmatan dan malam hari berada di dalam lampu2 yg tergantung di bawah
arsy.
Arwahnya orang2 yg mati syahid ketika keluar dari jasadnya, maka Allah menjadikan arwah tsb di dalam perut burung berwarna hijau yg berkeliling di sungai2 syurga, arwah2 tsb makan dan minum dari buah dan air syurga . mereka kembali ke lampu2 yg tergantung di naungan arsy sebagaimana keterangan dari Rasululloh SAW.
Arwahnya orang2 yg ta'at, mereka berada di taman2 syurga, tdk makan dan merasakan kenikmatan syurga tetapi mereka hanya melihat syurga saja.
Arwahnya orang2 mukmin yg bermaksiyat berada diantara langit dan bumi, yaitu di udara.
Arwahnya orang2 kafir berada di perut burung berwarna hitam di sijjin, sijjin berada di bawah bumi tingkat tujuh dan arwah tsb bertemu dengan jasadnya, jadi ketika arwahnya disiksa jasadpun merasakan sakitnya siksaan,
seperti matahari di langit keempat sedangkan cahayanya sampai kebumi dan sebagaimana arwahnya orang beriman di illiyyin merasakan kenikmatan dan cahayanya bertemu dengan syurga.
wallohu a'lam.
~ I'anatut Tholibin~
Arwahnya orang2 yg mati syahid ketika keluar dari jasadnya, maka Allah menjadikan arwah tsb di dalam perut burung berwarna hijau yg berkeliling di sungai2 syurga, arwah2 tsb makan dan minum dari buah dan air syurga . mereka kembali ke lampu2 yg tergantung di naungan arsy sebagaimana keterangan dari Rasululloh SAW.
Arwahnya orang2 yg ta'at, mereka berada di taman2 syurga, tdk makan dan merasakan kenikmatan syurga tetapi mereka hanya melihat syurga saja.
Arwahnya orang2 mukmin yg bermaksiyat berada diantara langit dan bumi, yaitu di udara.
Arwahnya orang2 kafir berada di perut burung berwarna hitam di sijjin, sijjin berada di bawah bumi tingkat tujuh dan arwah tsb bertemu dengan jasadnya, jadi ketika arwahnya disiksa jasadpun merasakan sakitnya siksaan,
seperti matahari di langit keempat sedangkan cahayanya sampai kebumi dan sebagaimana arwahnya orang beriman di illiyyin merasakan kenikmatan dan cahayanya bertemu dengan syurga.
wallohu a'lam.
~ I'anatut Tholibin~
Monday, February 13, 2017
Asmaul Husna
ALLOH SWT Berfirman :
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوْاهُ بِهَا
Artinya:
“Hanya milik ALLOH Al-Asmaul Husna, maka berdo’alah kepada-NYA dengan menyebut Asma’-NYA itu”
(QS Al-A’rof,[7] : 180)
=============================
مَـنْــظــُوْمَـة اْلأَسمَاء الحــُسْـنَى
أجازها ونشرها كياهي عـلي مـعـصـوم
بالمعـهـد الإسلامي كرابـياك جقجاكرتـا
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوْاهُ بِهَا
Artinya:
“Hanya milik ALLOH Al-Asmaul Husna, maka berdo’alah kepada-NYA dengan menyebut Asma’-NYA itu”
(QS Al-A’rof,[7] : 180)
=============================
مَـنْــظــُوْمَـة اْلأَسمَاء الحــُسْـنَى
أجازها ونشرها كياهي عـلي مـعـصـوم
بالمعـهـد الإسلامي كرابـياك جقجاكرتـا
(1)
بِـسْمِ اْلإِلَـهِ وَ بِهِ بَـدَأْنَا * وَلَوْ عَبَدْنَا غَيْرَهُ لَـشَقِـيْنَا
يَا حَبَّذَا رَبًّا وَحُبَّ دِيْنًا * وَحَبـَّـذَا مَحَـمَّدٌ هَـادِيْـنَـا
لَـوْلَاهُ مَـا كُـنَّا وَ لَا بَـقِـيْنَـا
بِـسْمِ اْلإِلَـهِ وَ بِهِ بَـدَأْنَا * وَلَوْ عَبَدْنَا غَيْرَهُ لَـشَقِـيْنَا
يَا حَبَّذَا رَبًّا وَحُبَّ دِيْنًا * وَحَبـَّـذَا مَحَـمَّدٌ هَـادِيْـنَـا
لَـوْلَاهُ مَـا كُـنَّا وَ لَا بَـقِـيْنَـا
1. Dengan menyebut Asma’ ALLOH, kami memulai (menulis / membaca doa ini). Sekiranya kami beribadah menyembah kepada selain DIA, tentu kami akan celaka.
Wahai manusia! Sangat tepat kita jadikan ALLOH sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul yang menunjuki kita.
Kalau-lah tidak ada Beliau saw, kami tak pernah ada dan (hidup di dunia ini).
Wahai manusia! Sangat tepat kita jadikan ALLOH sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul yang menunjuki kita.
Kalau-lah tidak ada Beliau saw, kami tak pernah ada dan (hidup di dunia ini).
(2)
اَللَّهُ لَوْ لَا أَنْـتَ مَا اهْتَـدَيْنَـا * وَ لَا تَصَدَّقْنَـا وَلَا صَلَّـيْنَا
فَأَنْـزِلَنْ سَكِــيْنَـةً عَلَـيْنَا * وَ ثَـبِّتِ الْأَقْدَامَ إِنْ لَاقَـيْـنَا
نَـحْنُ الْأُوْلَى جَاءُوْكَ مُسْلِمِيْنا
اَللَّهُ لَوْ لَا أَنْـتَ مَا اهْتَـدَيْنَـا * وَ لَا تَصَدَّقْنَـا وَلَا صَلَّـيْنَا
فَأَنْـزِلَنْ سَكِــيْنَـةً عَلَـيْنَا * وَ ثَـبِّتِ الْأَقْدَامَ إِنْ لَاقَـيْـنَا
نَـحْنُ الْأُوْلَى جَاءُوْكَ مُسْلِمِيْنا
2. Ya ALLOH, seandainya tidak ada Engkau, kami tidak akan memperoleh hidayah-MU, tidak pernah bershodaqoh dan tidak akan pernah sholat.
Karena itu, anugerahi kami ketenangan dan kokohkan telapak kaki kami sewaktu meniti siroth dalam rangka bertemu menghadap-MU (di surga)
Kami semua adalah orang yang pertama kali datang menghadap-MU dalam keadaan muslim (berpasrah diri).
Karena itu, anugerahi kami ketenangan dan kokohkan telapak kaki kami sewaktu meniti siroth dalam rangka bertemu menghadap-MU (di surga)
Kami semua adalah orang yang pertama kali datang menghadap-MU dalam keadaan muslim (berpasrah diri).
(3)
وَالْمُشْرِكُـوْنَ قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا * إِذَا أَرَادُوْا فِتْـنَـةً أَبَـيْـنَـا
وَقَدْ تَدَاعَى جَـمْعُهُـمْ عَلَيْنَـا * طِبْـقَ الْأَحَادِيْـثِ الَّتِي رَوَيْنَـا
فَارْدُدْهُـمُ اللَّهُـمَّ خَاسِرِيْنَا
وَالْمُشْرِكُـوْنَ قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا * إِذَا أَرَادُوْا فِتْـنَـةً أَبَـيْـنَـا
وَقَدْ تَدَاعَى جَـمْعُهُـمْ عَلَيْنَـا * طِبْـقَ الْأَحَادِيْـثِ الَّتِي رَوَيْنَـا
فَارْدُدْهُـمُ اللَّهُـمَّ خَاسِرِيْنَا
3. Sungguh, kaum musyrikin telah berbuat jahat kepada kami. Jika mereka bermaksud menebar fitnah-tipu-daya, kami pun siap menolaknya.
Sungguh, gerombolan mereka benar-benar mengepung kami (dari segala penjuru).
Hal ini sesuai dengan keterangan Hadis Nabi yang pernah kami riwayatkan.
Karena itu, tolong, Ya ALLOH! Tangkis dan gagalkan tipu daya mereka, sampai mereka mengalami kerugian.
Sungguh, gerombolan mereka benar-benar mengepung kami (dari segala penjuru).
Hal ini sesuai dengan keterangan Hadis Nabi yang pernah kami riwayatkan.
Karena itu, tolong, Ya ALLOH! Tangkis dan gagalkan tipu daya mereka, sampai mereka mengalami kerugian.
(4)
اَللَّهُ يَا رَحْـمَنُ يَا رَحِـيْمُ * اَللَّهُ يَا حَيُّ وَ يَا قَـيُّـوْمُ
اَللَّهُ يَا قَـوِيُّ يَا قَـدِيْــمُ * اَللَّهُ يَا عَلِـيُّ يَا عَـظِـيْـمُ
اَللَّهُ يَا رَحْـمَنُ يَا رَحِـيْمُ * اَللَّهُ يَا حَيُّ وَ يَا قَـيُّـوْمُ
اَللَّهُ يَا قَـوِيُّ يَا قَـدِيْــمُ * اَللَّهُ يَا عَلِـيُّ يَا عَـظِـيْـمُ
لَا يَنْـبَغِيْ لِلْـقَـوْمِ أَنْ يَعْـلُوْنَا
Tidak sepantasnya kaum musuh mengalahkan kami (dalam segala bidang).
Tidak sepantasnya kaum musuh mengalahkan kami (dalam segala bidang).
(5)
اَللَّهُ يَا لَـطِـيْـفُ يَا عَلِـيْمُ * اَللَّهُ يَا رَءُوْفُ يَا حَكِـيْمُ
اَللَّهُ يَا تَـوَّابُ يَا حَـلِـيْمُ * اَللَّهُ يَا وَهَّابُ يَا كَـرِيْـمُ
اَللَّهُ يَا لَـطِـيْـفُ يَا عَلِـيْمُ * اَللَّهُ يَا رَءُوْفُ يَا حَكِـيْمُ
اَللَّهُ يَا تَـوَّابُ يَا حَـلِـيْمُ * اَللَّهُ يَا وَهَّابُ يَا كَـرِيْـمُ
هَبْنَا الْعُـلَا وَاجْعَلْ عِدَانَا الدُّوْنَا
Karuniai kami keluhuran dan ketinggian derajat. Dan jadikan musuh-musuh kami hidup terhina.
Karuniai kami keluhuran dan ketinggian derajat. Dan jadikan musuh-musuh kami hidup terhina.
(6)
اَللَّهُ يَا مَالِـكُ يَـا مُـنِـيْرُ * اَللَّهُ يَا مَلِيْـكُ يَا قَـدِيْـرُ
اَللَّهُ يَا مَوْلَى وَيَا نَصِـيْرُ * اَللَّهُ أَنْتَ الْمَلِكُ الْـكَبِـيْرُ
اَللَّهُ يَا مَالِـكُ يَـا مُـنِـيْرُ * اَللَّهُ يَا مَلِيْـكُ يَا قَـدِيْـرُ
اَللَّهُ يَا مَوْلَى وَيَا نَصِـيْرُ * اَللَّهُ أَنْتَ الْمَلِكُ الْـكَبِـيْرُ
لَيْـسَ عِدَانَا لَكَ مُعْـجِـزِيْنَـا
Musuh-musuh kami tidak akan mampu mengalahkan Engkau.
Musuh-musuh kami tidak akan mampu mengalahkan Engkau.
(7)
اَللَّهُ يَا شَاكِـرُ يَا شَـكُوْرُ * اَللَّهُ يَا عَفُـوُّ يَا غَفُـوْرُ
اَللَّهُ يَا عَالِـمُ يَا خَـبْـيْرُ * اَللَّهُ يَا فَـتَّاحُ يَا بَـصِـيْرُ
اَللَّهُ يَا شَاكِـرُ يَا شَـكُوْرُ * اَللَّهُ يَا عَفُـوُّ يَا غَفُـوْرُ
اَللَّهُ يَا عَالِـمُ يَا خَـبْـيْرُ * اَللَّهُ يَا فَـتَّاحُ يَا بَـصِـيْرُ
لَا تَحْـرِمَنَّ فَـتْـحَـكَ الْمُبِـيْـنَا
Jangan ENGKAU halangi kami meraih kemenangan yang nyata dari-MU
Jangan ENGKAU halangi kami meraih kemenangan yang nyata dari-MU
(8)
اَللَّهُ يَا ظَاهِرُ يَا جَلِيْـلُ * اَللَّهُ يَا بَاطِنُ يَا وَكِـيْـلُ
اَللَّهُ يَا صَادِقُ يَا جَـمِيْلُ * اَللَّهُ يَا حَافِـظُ يَا كَـفِـيْلُ
اَللَّهُ يَا ظَاهِرُ يَا جَلِيْـلُ * اَللَّهُ يَا بَاطِنُ يَا وَكِـيْـلُ
اَللَّهُ يَا صَادِقُ يَا جَـمِيْلُ * اَللَّهُ يَا حَافِـظُ يَا كَـفِـيْلُ
كُـنْ حَافِـظًا لَنَـا وَكُـنْ مُعِـيْنَـا
Jadilah ENGKAU sebagai Pelindung dan Penolong kami.
Jadilah ENGKAU sebagai Pelindung dan Penolong kami.
(9)
اَللَّهُ يَـا غَـنِيُّ يَـا حَـمِـيْدُ * اَللَّهُ يَـا مُغْـنِى وَ يَا رَشِيْـدُ
اَللَّهُ يَـا مُبْـدِئُ يَـا مُـعِـيْدُ * اَللَّهُ يَـا عَزِيْــزُ يَـا مَـجِـيْـدُ
اَللَّهُ يَـا غَـنِيُّ يَـا حَـمِـيْدُ * اَللَّهُ يَـا مُغْـنِى وَ يَا رَشِيْـدُ
اَللَّهُ يَـا مُبْـدِئُ يَـا مُـعِـيْدُ * اَللَّهُ يَـا عَزِيْــزُ يَـا مَـجِـيْـدُ
لِـعِـزِّكَ التَّـوْحِيْدُ يَشْكُـو الْـهُوْنَـا
Oleh karena kemuliaan ENGKAU, Tauhid (Peng-Esa-an Dirimu) menyebabkan kehinaan (bagi sesuatu selain ENGKAU).
Oleh karena kemuliaan ENGKAU, Tauhid (Peng-Esa-an Dirimu) menyebabkan kehinaan (bagi sesuatu selain ENGKAU).
(10)
اَللَّهُ يَـا قَادِرُ يَـا مُـقْـتَدِرُ * اَللَّهُ يَـا قَاهِرُ يَـا مُـؤَخِّـرُ
اَللَّهُ يَـا فَاطِـرُ يَا مُصَـوِّرُ * اَللَّهُ يَا مُحْـصِي وَ يَا مُدَبِّـرُ
اَللَّهُ يَـا قَادِرُ يَـا مُـقْـتَدِرُ * اَللَّهُ يَـا قَاهِرُ يَـا مُـؤَخِّـرُ
اَللَّهُ يَـا فَاطِـرُ يَا مُصَـوِّرُ * اَللَّهُ يَا مُحْـصِي وَ يَا مُدَبِّـرُ
دَبِّـرْ لَـنَا وَ دَمِّـرِ الْـعَـادِيْنَـا
Aturlah kami, Ya ALLOH, dan gempur para musuh kami.
Aturlah kami, Ya ALLOH, dan gempur para musuh kami.
(11)
اَللَّهُ يَـا دَائِـمُ لَا يَـمُــوْتُ * اَللَّهُ يَا قَائِـمُ لَا يَـفُـوْتُ
اَللَّهُ يَا مَحْيِيْ وَيَا مُمِيْتُ * اَللَّهُ يَا مُغِـيْثُ يَا مُقِـيْـتُ
اَللَّهُ يَـا دَائِـمُ لَا يَـمُــوْتُ * اَللَّهُ يَا قَائِـمُ لَا يَـفُـوْتُ
اَللَّهُ يَا مَحْيِيْ وَيَا مُمِيْتُ * اَللَّهُ يَا مُغِـيْثُ يَا مُقِـيْـتُ
كُنْ غَوْثَـنَا وَ حِصْنَـنَا الْحَصِيْنَـا
Jadilah ENGKAU sebagai Penolong kami dan bentengi kami dengan benteng yang kokoh.
Jadilah ENGKAU sebagai Penolong kami dan bentengi kami dengan benteng yang kokoh.
(12)
اَللَّهُ يَا بَاسِطُ أَنْـتَ الْـوَاسِعُ * اَللَّهُ يَا قَابِضُ أَنْـتَ الْمَانِـعُ
اَللَّهُ يَا خَالِـقُ أَنْتَ الْـجَـامِـعُ * اَللَّهُ يَا خَافِضُ أَنْتَ الرَّافِـُع
اَللَّهُ يَا بَاسِطُ أَنْـتَ الْـوَاسِعُ * اَللَّهُ يَا قَابِضُ أَنْـتَ الْمَانِـعُ
اَللَّهُ يَا خَالِـقُ أَنْتَ الْـجَـامِـعُ * اَللَّهُ يَا خَافِضُ أَنْتَ الرَّافِـُع
اِرْفَـعْ مَعَالِيْنَـا لِـعِـلِّـيِّـيْـنَـا
Angkatlah, terimalah amal-amal kami, untuk meraih ‘illiyyin (surga tertinggi).
Angkatlah, terimalah amal-amal kami, untuk meraih ‘illiyyin (surga tertinggi).
(13)
اَللَّهُ ذُو اْلمَعَـارِجِ الرَّفِـيْـعُ * اَللَّهُ يَا وَافِي وَ يَا سَرِيْـعُ
اَللَّهُ يَا كَافِـى وَ يَا سَـمِـيْـعُ * يَا نُوْرُ يَا هَادِي وَ يَا بَدِيْـعُ
اَللَّهُ ذُو اْلمَعَـارِجِ الرَّفِـيْـعُ * اَللَّهُ يَا وَافِي وَ يَا سَرِيْـعُ
اَللَّهُ يَا كَافِـى وَ يَا سَـمِـيْـعُ * يَا نُوْرُ يَا هَادِي وَ يَا بَدِيْـعُ
أَدَّبْـتَنَـا بِمَا جَـرَى يَكْـفِـيْنَـا
Kami harap ENGKAU mendidik kami dengan tatakrama yang mampu mencukupi kami.
Kami harap ENGKAU mendidik kami dengan tatakrama yang mampu mencukupi kami.
(14)
اَللَّهُ ذُو الْجَـلَالِ وَ الْإِكْـرَامِ * اَللَّهُ ذُو الطَّوْلِ عَلَى الـدَّوَامِ
اَللَّهُ يَا ذَا الْـفَضْلِ وَ الْإِنْـعَامِ * وَالسَّيِّدُ الْمُطْلَقُ لِـلْأَ نَامِ
اَللَّهُ ذُو الْجَـلَالِ وَ الْإِكْـرَامِ * اَللَّهُ ذُو الطَّوْلِ عَلَى الـدَّوَامِ
اَللَّهُ يَا ذَا الْـفَضْلِ وَ الْإِنْـعَامِ * وَالسَّيِّدُ الْمُطْلَقُ لِـلْأَ نَامِ
اِرْحَمْ عَبِـيْدًا لَكَ عَابِدِيْنَـا
Belaskasihi semua hamba yang telah beribadah hanya kepada ENGKAU.
Belaskasihi semua hamba yang telah beribadah hanya kepada ENGKAU.
(15)
اَللَّهُ يَا أَ وَّ لُ أَنْـتَ الْـوَاحِدُ * اَللَّهُ يَا آخِـرُ أَنْتَ الـرَّاشِـدُ
يَا وِتْـرُ يَا مُتَكَبِّرُ يَا وَاجِدُ * يَا بَرُّ يَا مُتَـفَـضِّلُ يَا مَاجِـدُ
اَللَّهُ يَا أَ وَّ لُ أَنْـتَ الْـوَاحِدُ * اَللَّهُ يَا آخِـرُ أَنْتَ الـرَّاشِـدُ
يَا وِتْـرُ يَا مُتَكَبِّرُ يَا وَاجِدُ * يَا بَرُّ يَا مُتَـفَـضِّلُ يَا مَاجِـدُ
بِـفَـضْلِكَ اقْـبَلْنَـا عَلَى مَا فِـيْـنَـا
Berkat anugerah-MU, terimalah (amal kebaikan) apa saja yang kami lakukan.
Berkat anugerah-MU, terimalah (amal kebaikan) apa saja yang kami lakukan.
(16)
اَللَّهُ يَا مُبِـيْنُ يَـا وَدُوْدُ * اَللَّهُ يَا مُحْيْـطُ يَـا شَهِـيْـدُ
اَللَّهُ يَا مَتِـيْـنُ يَا شَدِيْدُ * يَا مَنْ هُوَ الْفَعَّـالُ مَا يُرِيْـدُ
اَللَّهُ يَا مُبِـيْنُ يَـا وَدُوْدُ * اَللَّهُ يَا مُحْيْـطُ يَـا شَهِـيْـدُ
اَللَّهُ يَا مَتِـيْـنُ يَا شَدِيْدُ * يَا مَنْ هُوَ الْفَعَّـالُ مَا يُرِيْـدُ
إِنَّا ضِعَـافٌ لَكَ قَـدْ لَـجَـأْنَا
Sungguh, kami ini lemah, tak mampu. Kami serahkan segala sesuatu kepada-MU.
Sungguh, kami ini lemah, tak mampu. Kami serahkan segala sesuatu kepada-MU.
(17)
اَللَّهُ يَا مُـعِـزُّ يَا مُـقَـدِّمُ * اَللَّهُ يَا مُـذِلُّ يَا مُنْـتَـقِـمُ
اَلْبَادِئُ الْبَاقِي فَلَا يَنْعَدِمُ * اَلْمُحْسِنُ الْوَالِى الْحَفِيْظُ الْأَكْرَمُ
اَللَّهُ يَا مُـعِـزُّ يَا مُـقَـدِّمُ * اَللَّهُ يَا مُـذِلُّ يَا مُنْـتَـقِـمُ
اَلْبَادِئُ الْبَاقِي فَلَا يَنْعَدِمُ * اَلْمُحْسِنُ الْوَالِى الْحَفِيْظُ الْأَكْرَمُ
لَيْسَ لَنَـا سِوَاكَ مَنْ يَـحْمِيْـنَـا
Selain ENGKAU, tiada seorang pun yang mampu memberikan perlindungan kepada kami.
Selain ENGKAU, tiada seorang pun yang mampu memberikan perlindungan kepada kami.
(18)
اَللَّهُ يَا وَارِثُ أَنْتَ الْأَبَـدُ * اَللَّهُ يَا بَاعِـثُ أَنْـتَ الْأَحَـدُ
يَا مَالِكَ الْمُلْكِ الْإِلَـهُ الصَّمَدُ * لَا كُـفُـؤٌ لَا وَالِـدٌ لَا وَلَــدُ
اَللَّهُ يَا وَارِثُ أَنْتَ الْأَبَـدُ * اَللَّهُ يَا بَاعِـثُ أَنْـتَ الْأَحَـدُ
يَا مَالِكَ الْمُلْكِ الْإِلَـهُ الصَّمَدُ * لَا كُـفُـؤٌ لَا وَالِـدٌ لَا وَلَــدُ
كُـفَّ الْـعِـدَا عَنَّـا فَـقَـدْ أُوْذِيْـنَا
Ya ALLOH, cegah dan jauhkan musuh dari kami. Jika tidak, mereka tentu akan menyakiti kami.
Ya ALLOH, cegah dan jauhkan musuh dari kami. Jika tidak, mereka tentu akan menyakiti kami.
(19)
اَللَّهُ يَا غَالِـبُ يَـا قَـهَّـارُ * اَللَّهُ يَا نَافِـعُ أَنْـتَ الضَّارُّ
اَللَّهُ يَا بَارِئُ يَا غَـفَّـارُ * يَا رَبِّ يَا ذَا الْقُـوَّةِ الْجَبَّارُ
اَللَّهُ يَا غَالِـبُ يَـا قَـهَّـارُ * اَللَّهُ يَا نَافِـعُ أَنْـتَ الضَّارُّ
اَللَّهُ يَا بَارِئُ يَا غَـفَّـارُ * يَا رَبِّ يَا ذَا الْقُـوَّةِ الْجَبَّارُ
قَـوِّمْ لَنَـا الـدُّنْـيَا وَ قَـوِّ الدِّيْـنَا
Tegak-kokohkan kehidupan duniawi kami dan perkuat agama Islam kami
Tegak-kokohkan kehidupan duniawi kami dan perkuat agama Islam kami
(20)
اَللَّهُ رَبُّ الْـعِــزَّةِ الـسَّــلَامُ * اَلْمُـؤْمِنُ الْمُهَيْـمِنُ الْـعَـلَّامُ
ذُوالرَّحْمَةِ الْأَعْلَى الْأَعَزُّ التَّامُّ * مَنْ دِيْـنُهُ الْحَـقُّ هُوَ الْإِسْلَامُ
اَللَّهُ رَبُّ الْـعِــزَّةِ الـسَّــلَامُ * اَلْمُـؤْمِنُ الْمُهَيْـمِنُ الْـعَـلَّامُ
ذُوالرَّحْمَةِ الْأَعْلَى الْأَعَزُّ التَّامُّ * مَنْ دِيْـنُهُ الْحَـقُّ هُوَ الْإِسْلَامُ
قَـيِّـضْ لَـهُ اللَّـهُـمَّ نَاصِرِيْنَـا
Ya ALLOH, takdirkan kami semua sebagai penolong agama Islam.
Ya ALLOH, takdirkan kami semua sebagai penolong agama Islam.
(21)
اَللَّهُ أَنْتَ الْمُتَـعَالِى الْحَـكَـمُ * اَلْفَرْدُ ذُوالْعَرْشِ الْوَلِيُّ الْأَحْكَـمُ
اَلْغَافِرُالْمُعْطِ الْجَوَادُ الْمُنْعِمُ * اَلْعَادِلُ الْـعَدْلُ الصَّبُوْرُ الْأَرْحَمُ
اَللَّهُ أَنْتَ الْمُتَـعَالِى الْحَـكَـمُ * اَلْفَرْدُ ذُوالْعَرْشِ الْوَلِيُّ الْأَحْكَـمُ
اَلْغَافِرُالْمُعْطِ الْجَوَادُ الْمُنْعِمُ * اَلْعَادِلُ الْـعَدْلُ الصَّبُوْرُ الْأَرْحَمُ
مَكِّـنْ لَنَـا فِيْ أَرْضِنَـا تَمْكِـيْـنَـا
Kokohkan keberadaan kami di tanah air kami dengan sebenar-benarnya.
Kokohkan keberadaan kami di tanah air kami dengan sebenar-benarnya.
(22)
اَللَّهُ يَا قُـدُّوْسُ يَـا بُـرْهَـانُ * يَـا بَارُّ يَا حَنَّـانُ يَـا مَنَّـانُ
يَا حَـقُّ يَا مُـقْـسِطُ يَا دَيَّـانُ * تَبَارَكَتْ أَسْمَاءُكَ الْحِسَانُ
اَللَّهُ يَا قُـدُّوْسُ يَـا بُـرْهَـانُ * يَـا بَارُّ يَا حَنَّـانُ يَـا مَنَّـانُ
يَا حَـقُّ يَا مُـقْـسِطُ يَا دَيَّـانُ * تَبَارَكَتْ أَسْمَاءُكَ الْحِسَانُ
بِهَا قَرَعْنَـا بَـابَـكَ الْمَـصُـوْنَـا
Dengan perantaraan Asmaul Husna-MU itu, kami ketuk pintu rahmat-MU yang terpelihara.
Dengan perantaraan Asmaul Husna-MU itu, kami ketuk pintu rahmat-MU yang terpelihara.
(23)
اَللَّهُ يَا خَـلَّاقُ يَا حَـبِـيْــبُ * اَللَّهُ يَـا رَزَّاقُ يَا حَسِـيْـبُ
اَللَّهُ يَا قَـرِيْبُ يَـا رَقِــيْـبُ * اَلْمُسْتَعَانُ السَّامِعُ الْمُجِيْـبُ
اَللَّهُ يَا خَـلَّاقُ يَا حَـبِـيْــبُ * اَللَّهُ يَـا رَزَّاقُ يَا حَسِـيْـبُ
اَللَّهُ يَا قَـرِيْبُ يَـا رَقِــيْـبُ * اَلْمُسْتَعَانُ السَّامِعُ الْمُجِيْـبُ
إِنَّا دَعَوْنَاكَ اسْـتَـجِـبْ آمِـيْنَـا
Sungguh, kami memohon kepada-MU. Karena itu, kabulkan segala permo-honan kami. Amiin...
Sungguh, kami memohon kepada-MU. Karena itu, kabulkan segala permo-honan kami. Amiin...
Rahasia BASMALAH
Asrār | Rahasia BASMALAH
Perlu saya dan penjenengan ketahui, wahai sahabat-sahabatku yang aku cintai dan dirahmati Allah. “BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” memiliki asrar yang luar biasa, memiliki rumus yang rumit dan tiada yang mengetahui kecuali dengan hidayah Allah. dengan-nya sedikitpun tiada terbakar dan terlumat kobaran api neraka, serta dibukanya pintu-pintu kebaikan, keberkahan, ketulusan dan tercapainya hakikat keabadian.
Dengannya, bersabda sayyidul anbiya’ wal iamamul mursalin, nabiyuna Muhammd SAW. dengan lisan yang ḣāl, dari sahabat pilihan, seperti Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu wa ardlah.
كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أجذم، وفي رواية فهو أقطع، وفي رواية فهو أبتر، معناه قليل البركة ولا يبارك فيه.
“segala perkara, yang memiliki kebaikan, yang tiada diawali didalamnya dengan BASMALAH, maka perkara itu ajdzam. dalam riwayatlain dengan lafal ‘abtar’ dan ‘aqtha’’, keduanya memiliki padanan makna yang sama, yaitu sedikit keberkahan dan tiada menambah keberkahan”
“segala perkara, yang memiliki kebaikan, yang tiada diawali didalamnya dengan BASMALAH, maka perkara itu ajdzam. dalam riwayatlain dengan lafal ‘abtar’ dan ‘aqtha’’, keduanya memiliki padanan makna yang sama, yaitu sedikit keberkahan dan tiada menambah keberkahan”
Dalam riwayat yang menggebirakan sekaligus menakjubkan, bahwa kitab-kitab yang diturunkan Allah dari langit kebumi sebanyak 104kitab; 60suḣuf kepada Nabi Tsits, 30suḣuf kepada Nabi Ibrahim, 10suḣuf kepada Nabi Musa sebelum Taurat, kemudian kitab Taurat itu sendiri, Injil, Zabur dan al-Furqān yaitu al-Qur’an ‘ala nabiyyinā Muhammad SAW. al-Furqan, maknanya seluruh kitab terkumpul didalamnya, dan makna al-Qur’an terkumpul dalam Surah al-Fatihah, dan makna al-Fatihah terkumpul dalam huruf [ba’]-nya’, dan makna [ba’] adalah [bī kānā mā kānā wa bī yakūn mā yakūn] maknanya; dengan-KU segala sesuatu ada dan dengan-KU menjadi ada perkara yang ada.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM dalam riwayat yang menakjubkan, ketika turun ini ‘arsy bergetar, seraya berkata Malaikat Zabaniyah “tidak akan masuk neraka orang yang membaca-nya” jumlah hurufnya (dalam arab) 19huruf, sebagaimana jumlah lapisan jahannam.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM sahabat pilihan, seperti Jabir Radliyallahu ‘anhu wa ardlah meriwayatkan, ketika turun ini “mendung bertautan ke-arah timur, angin tenang dalam diam, samudara memanas, dan segala hewan melata tertegun, para setan dirajam dari langit, seraya bersumpah RABBUNA ‘IZZAH ‘siapa yang menyebutkan namaku pada yang sakit kecuali disembuhkan dan tiada tiada basmalah kecuali keberkahan”.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM sahabat terkasih Ibnu Mas’ud mengatakan “siapa yang menginginkan selamat dari neraka Zabaniyah yang memiliki 19tingkat maka alangkah baiknya membaca 19huruf (dalam arab) ini, siapa yang memperbanyak berdzikir dengannya dianugrahkan haibah kewibawaan yang tinggi, dengannya Nabi Sulaiman ‘alaihis salam memperoleh pertolongan, dan siapa yang menuliskannya pada kertas sebanyak seratus kali maka dianugrahkan kepada haibah kebesaran didalam hatinya.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM dan darinya semoga meredam segala keburukan syaithaniyah, tersingkir segala bala’, hingga aku dan panjenengan semua dipertemukan kembali dengan saling berTAJUBan akan ‘rahasia basmalah’. Wassalam..
#Ngaji_Tasawuf
Hatimu keras dan sulit utk menerima nasehat ?
itu ada sebabnya, diantara yg bisa menjadikan kerasnya hati adalah :
itu ada sebabnya, diantara yg bisa menjadikan kerasnya hati adalah :
1. Banyak bicara selain dzikir kpd Allah .
Nabi Isa alaihi salaam pernah berkata :
" janganlah kalian memperbanyak bicara selain dzikir kpd Allah, maka menjadi keras hati kalian. hati yg keras jauh dari Allah tetapi kalian tdk menegtahuinya "
Sebagian sahabat berkata :
" jika kau merasa hatimu keras, badanmu malas dan rizkimu tidak lancar maka ketahuilah bahwa kau telah berbicara yg tidak ada gunanya."
Nabi Isa alaihi salaam pernah berkata :
" janganlah kalian memperbanyak bicara selain dzikir kpd Allah, maka menjadi keras hati kalian. hati yg keras jauh dari Allah tetapi kalian tdk menegtahuinya "
Sebagian sahabat berkata :
" jika kau merasa hatimu keras, badanmu malas dan rizkimu tidak lancar maka ketahuilah bahwa kau telah berbicara yg tidak ada gunanya."
2. Sebagian ulama' berkata :
" hati yg keras sebab 4 hal :
a. perut yg penuh.
b. bergaul dengan teman yg buruk.
c. lupa thd dosa2 yg telah lalu.
d. panjang angan2.
" hati yg keras sebab 4 hal :
a. perut yg penuh.
b. bergaul dengan teman yg buruk.
c. lupa thd dosa2 yg telah lalu.
d. panjang angan2.
Sedangkan hal2 yg bisa melembutkan hati yg keras diantaranya :
1. Mengusap kepala anak yatim dan memberi makan kpdnya .
Ada seseorang yg mendatangi Nabi shollallohu alaihi wasallam kemudian mengadukan kpd Nabi kerasnya hati, maka Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata kpdnya :
" jika kau ingin melembutkan hatimu maka usaplah kepala anak yatim dan beri ia makan ."
Ada seseorang yg mendatangi Nabi shollallohu alaihi wasallam kemudian mengadukan kpd Nabi kerasnya hati, maka Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata kpdnya :
" jika kau ingin melembutkan hatimu maka usaplah kepala anak yatim dan beri ia makan ."
2. Ummu Darda' rodhliyallohu anha pernah berkata :
" kerasnya hati adalah penyakit yg berat, utk menyembuhkannya bisa dengan :
a. mengunjungi orang yg sakit.
b. mengantarkan jenazah.
c. ziarah kubur.
" kerasnya hati adalah penyakit yg berat, utk menyembuhkannya bisa dengan :
a. mengunjungi orang yg sakit.
b. mengantarkan jenazah.
c. ziarah kubur.
wallohu a'lam.
~Tambihul Ghofiliin~
Thursday, February 2, 2017
Kisah BUGHATS / BURUNG GAGAK
Kisah BUGHATS / BURUNG GAGAK
Seorang ulama bercerita tentang do'a yang selalu ia lantunkan. Ia selalu mengucapkan do'a seperti berikut ini.
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺭﺯُﻗﻨَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺮﺯُﻕُ ﺍﻟﺒُﻐَﺎﺙَ
َ
Ya Allah, berilah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kepada bughats.
Apakah "bughats" itu?
Dan bagaimana kisahnya?
"Bughats" anak burung gagak yang baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yang disebut "bughats".
Ketika sudah besar dia menjadi gagak (ghurab).
Apa perbedaan antara bughats dan ghurab?
Telah terbukti secara ilmiah, anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih.
Saat induknya menyaksikanya, ia tidak terima itu anaknya, hingga ia tidak mau memberi makan dan minum, lalu hanya mengintainya dari kejauhan saja.
Anak burung kecil malang yang baru menetas dari telur itu tidak mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.
Lalu bagaimana ia makan dan minum...?
Allah Yang Maha Pemberi Rezeki yang menanggung rezekinya, karena Dialah yang telah menciptakannya.
Allah menciptakan _aroma_ tertentu yang keluar dari tubuh anak gagak tersebut sehingga mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat dan serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak dan ia pun memakannya.
ﻣﺎﺷﺎﺀﺍلله
Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sudah tumbuh.
Ketika itu barulah gagak mengetahui itu anaknya dan ia pun mau memberinya makan sehingga tumbuh dewasa untuk bisa terbang mencari makan sendiri.
Secara otomatis aroma yang keluar dari tubuhnya pun hilang dan serangga tidak berdatangan lagi ke sarangnya.
Dia-lah Allah, Ar Razzaq, Yg Maha Penjamin Rezeki.
... ﻧَﺤْﻦُ ﻗَﺴَﻤْﻨَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻣَّﻌِﻴﺸَﺘَﻬُﻢْ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺤَﻴٰﻮﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
...Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia...
(QS. Az-Zukhruf: Ayat 32)
Rezekimu akan mendatangimu di mana pun engkau berada, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:
"Sesungguhnya Malaikat Jibril membisikkan di dalam qalbuku bahwa seseorang tidak akan meninggal sampai sempurna seluruh rezekinya. Ketahuilah, bertaqwalah kepada Allah, dan perindahlah caramu meminta kepada Allah. Jangan sampai keterlambatan datangnya rezeki membuatmu mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya tidak akan didapatkan sesuatu yang ada di sisi Allah kecuali dengan menta'atinya."
Jadi tidaklah pantas bagi orang-orang yang beriman tidak mengindahkan halal haramnya rezeki dan cara memperolehnya.
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺍَﻛْﻔِﻨِﻲْ ﺑِﺤَﻠَﺎﻟِﻚَ ﻋَﻦْ ﺣَﺮَﺍﻣِﻚَ، ﻭَﺃَﻏْﻨِﻨِﻲْ ﺑِﻔَﻀْﻠِﻚَ ﻋَﻤَّﻦْ ﺳِﻮَﺍﻙَ .
“Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” (HR. Ahmad)
Oleh sebab itu wahai kaum muslim, janganlah kita takut akan kurangnya rezeki, Allah Subhanahu wa ta'ala sudah mengatur rezeki. Sadarilah kitalah yang sebenarnya tidak pernah puas dan qanaah (menerima) dalam mensyukuri nikmat.
Semoga hidup kita dicukupkan oleh rezeki yang halalan thoyyiban dan dipenuhi keberkahan didalam mencari karunia Allah Subhanahuwata'ala diatas muka bumi ini
Amin
Murid dan Guru
Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mngatakan :
ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﺘﺢ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻋﻨﻲ ﺍﻟﻜﺸﻒ ﻟﻠﺤﺠﺐ، ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺍﻻﺩﺏ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﻋﻨﺪﻙ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻚ ﺫﺍﻟﻚ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻚ
” Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu “.(al Manhaj as Sawiy : 217)
ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﺘﺢ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻋﻨﻲ ﺍﻟﻜﺸﻒ ﻟﻠﺤﺠﺐ، ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺍﻻﺩﺏ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﻋﻨﺪﻙ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻚ ﺫﺍﻟﻚ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻚ
” Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu “.(al Manhaj as Sawiy : 217)
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu
bersedekah di perjalanan dan berdoa, ” Ya Allah, tutuplah dariku
kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak
seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku “. (Lawaqih al
Anwaar al Qudsiyyah : 155)
Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
” Durhaka kepada orang tua dosanya bisa dihapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya “.
Habib Abdullah Al Haddad mengatakan ” Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali “. (Adaab Suluk al Murid : 54)
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba tiba Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, ” Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, ” ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir “.
Nabi Khidhir, ” kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?”.
Murid itu menjawab, ” Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu “. (Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)
Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
” Durhaka kepada orang tua dosanya bisa dihapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya “.
Habib Abdullah Al Haddad mengatakan ” Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali “. (Adaab Suluk al Murid : 54)
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba tiba Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, ” Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, ” ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir “.
Nabi Khidhir, ” kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?”.
Murid itu menjawab, ” Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu “. (Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)
Subscribe to:
Posts (Atom)