APAKAH YANG DIMAKSUD ADALAH ZAMAN KITA?
معجم الصغير للطبراني
عن عبد الله بن مسعود قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: «ستكون بعدي أثرة وأمور تنكرونها» قالوا: فما تأمر من أدرك ذلك يا رسول الله؟ قال: «تؤدون الحق الذي عليكم , وتسألون الله الذي لكم»
Diriwayatkan oleh Sahabat Abdulloh Bin Mas'ud R.a , Rosul saw bersabda :
akan terjadi setelahku kedoliman dan akan tampak urusan-urusan agama
yang kamu mengingkarinya.
Sahabat bertanya : apa yang engkau perintahkan kepada orang yg mendapati zaman itu wahai rosul?
Rosul saw menjawab : laksanakanlah apa yang menjadi kewajibanmu dan memohonlah kepada Allah swt yang menjadi milikmu .
# Ada yang menjabarkan bahwa kata أثرة adalah seorang pemimpin yang
dholim yang menggunakan harta kaum muslimin sesuai kehendaknya dan untuk
urusannya sendiri , serta menghalangi kaum muslimin untuk mendapatkan
bagiannya dari harta tersebut .
Thursday, September 29, 2016
Uang hanyalah angka
Uang hanyalah angka.
Angka yang tidak akan ada habisnya. Jika kebahagiaan anda diukur dengan uang, maka anda tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Setiap saat hatimu akan berkata: “Ya Allah, gajiku masih kurang. Aku ingin beli rumah, mobil, beli ini-itu.” Semakin tinggi gaji didapat, semakin tinggi pula hasrat.
Ukurlah dengan bahagia dengan syukur pada sang-pencipta. Katakanlah:
“Ya Allah, terimakasih engkau masih memberiku kesempatan hidup hari ini, akan kuisi hidupku dengan hal-hal baik dan berguna, sebanyak yang aku mampu. Alhamdulillah...”
Maka, bahagia akan senantiasa kau rasa.
Angka yang tidak akan ada habisnya. Jika kebahagiaan anda diukur dengan uang, maka anda tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Setiap saat hatimu akan berkata: “Ya Allah, gajiku masih kurang. Aku ingin beli rumah, mobil, beli ini-itu.” Semakin tinggi gaji didapat, semakin tinggi pula hasrat.
Ukurlah dengan bahagia dengan syukur pada sang-pencipta. Katakanlah:
“Ya Allah, terimakasih engkau masih memberiku kesempatan hidup hari ini, akan kuisi hidupku dengan hal-hal baik dan berguna, sebanyak yang aku mampu. Alhamdulillah...”
Maka, bahagia akan senantiasa kau rasa.
AYO MONDOK
AYO MONDOK
Al Alim Al Allamah Al Arifbillah Al Muhaqqiq Al Faqih Al Murrabiruhina As Sayyid Al Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith Hafidzahullahu ta’ala, menuturkan di dalam kitab nya, Manhajus Sawiy Syarah Ushul Thariqah As Saadatu Aali Ba’alawi, dalam bab keutamaan ilmu....
====
berkata sebagian ulama’ salaf,
Al Alim Al Allamah Al Arifbillah Al Muhaqqiq Al Faqih Al Murrabiruhina As Sayyid Al Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith Hafidzahullahu ta’ala, menuturkan di dalam kitab nya, Manhajus Sawiy Syarah Ushul Thariqah As Saadatu Aali Ba’alawi, dalam bab keutamaan ilmu....
====
berkata sebagian ulama’ salaf,
خير المواهب العقل وشر المصائب الجهل
“Sebaik-baiknya anugerah adalah akal, dan seburuk-buruknya musibah adalah kebodohan.”
Sebagian lagi berkata :
تعلم فليس المرء يولد عالما … وليس أخو علم كمن هو جاهل
وان كبير القوم لا علم عنده .. صغير إذا التفت عليه المحافل
“Belajarlah! Karena tak seorang pun yang terlahir sebagai ulama’ dan tidaklah sama orang yang berilmu dengan orang yang bodoh.”
Sesungguhnya pembesar suatu kaum yang tidak berilmu itu nampak kecil apabila berada padanya suatu kumpulan.
Berkata Sahl bin Abdillah At Tustari Rahimahullah, “Tiada kemaksiatan yang lebih besar daripada kebodohan”, beliau ditanya, ” Wahai abu Muhammad, adakah engkau mengetahui perkara yang lebih dahsyat daripada kebodohan?”, beliau menjawab “Ada!! Yaitu bodoh dengan kebodohan (sudah bodoh ditambah tidak mengetahui bahwa dirinya bodoh)”.
Hal senada diungkapkan oleh Al Imam Al Ghazali, sebab bodoh dengan kebodohan akan menutup pintu belajar secara menyeluruh, dan orang yang merasa dirinya sudah berilmu akan enggan untuk belajar lagi.
Berkata Imam Khalil bin Ahmad Rahimahullah Ta’ala , manusia itu ada empat jenis,
Orang yang mengetahui dan dia tahu bahwa dirinya mengetahui. Orang jenis ini adalah orang berilmu, maka ikutilah dia.
Orang yang mengetahui, akan tetapi dia tidak tahu bahwa dirinya mengetahui. Orang jenis ini adalah orang yang lalai, maka bangunkanlah dia.
Orang yang tidak mengetahui akan tetapi dia tahu bahwa dirinya tidak mengetahui. Orang jenis ini adalah orang yang butuh petunjuk, oleh karena itu berilah ia petunjuk.
Orang yang tidak mengetahui dan dia tidak tahu bahwa dirinya tidak mengetahui. Orang jenis ini adalah orang bodoh, bodohnya bertingkat-tingkat, maka tolaklah dia.
“Sebaik-baiknya anugerah adalah akal, dan seburuk-buruknya musibah adalah kebodohan.”
Sebagian lagi berkata :
تعلم فليس المرء يولد عالما … وليس أخو علم كمن هو جاهل
وان كبير القوم لا علم عنده .. صغير إذا التفت عليه المحافل
“Belajarlah! Karena tak seorang pun yang terlahir sebagai ulama’ dan tidaklah sama orang yang berilmu dengan orang yang bodoh.”
Sesungguhnya pembesar suatu kaum yang tidak berilmu itu nampak kecil apabila berada padanya suatu kumpulan.
Berkata Sahl bin Abdillah At Tustari Rahimahullah, “Tiada kemaksiatan yang lebih besar daripada kebodohan”, beliau ditanya, ” Wahai abu Muhammad, adakah engkau mengetahui perkara yang lebih dahsyat daripada kebodohan?”, beliau menjawab “Ada!! Yaitu bodoh dengan kebodohan (sudah bodoh ditambah tidak mengetahui bahwa dirinya bodoh)”.
Hal senada diungkapkan oleh Al Imam Al Ghazali, sebab bodoh dengan kebodohan akan menutup pintu belajar secara menyeluruh, dan orang yang merasa dirinya sudah berilmu akan enggan untuk belajar lagi.
Berkata Imam Khalil bin Ahmad Rahimahullah Ta’ala , manusia itu ada empat jenis,
Orang yang mengetahui dan dia tahu bahwa dirinya mengetahui. Orang jenis ini adalah orang berilmu, maka ikutilah dia.
Orang yang mengetahui, akan tetapi dia tidak tahu bahwa dirinya mengetahui. Orang jenis ini adalah orang yang lalai, maka bangunkanlah dia.
Orang yang tidak mengetahui akan tetapi dia tahu bahwa dirinya tidak mengetahui. Orang jenis ini adalah orang yang butuh petunjuk, oleh karena itu berilah ia petunjuk.
Orang yang tidak mengetahui dan dia tidak tahu bahwa dirinya tidak mengetahui. Orang jenis ini adalah orang bodoh, bodohnya bertingkat-tingkat, maka tolaklah dia.
ATUR NIATMU DALAM BEKERJA
ATUR NIATMU BEKERJA
المنهج السوي للحبيب زين بن إبراهيم بن سميط
ذكر الإمام عبد الله الحداد رضي الله عنه الحرف والأسباب، وقال : ينبغي أن يعمل بنية نفع نفسه ونفع غيره ومن يأتي بعده ، فإن معظم الناس اليوم في بيوت الأولين وفي أموالهم .
Menyebutkan Al Habib Abdulloh Bin alwy Al Haddad tentang masalah pekerjaan seraya berkata :
Sepatutnya dia bekerja dengan niat memberikan manfaat untuk dirinya, untuk orang lain & orang yang datang setelahnya ( seperti cucu / cicitnya ), karena kebanyakan manusia zaman sekarang tinggal di rumah orang-orang yang terdahulu ( rumah peninggalan ayah/kakeknya ) dan menikmati hartanya ( mendapat warisan )
# harta adalah titipan yg akan dipertanggung jawabkan di akherat di hadapan Allah swt, oleh karenanya untuk mengurangi beratnya hisab di akherat nanti, janganlah pelit dg hartamu, bagikan kepada mereka yg tidak mampu .
# iya..memang kamu banting tulang siang malam dalam bekerja, namun janganlah engkau jadikan alasan untuk tidak membantu fara faqir miskin, karena disetiap hartamu ada bagian dari mereka .
المنهج السوي للحبيب زين بن إبراهيم بن سميط
ذكر الإمام عبد الله الحداد رضي الله عنه الحرف والأسباب، وقال : ينبغي أن يعمل بنية نفع نفسه ونفع غيره ومن يأتي بعده ، فإن معظم الناس اليوم في بيوت الأولين وفي أموالهم .
Menyebutkan Al Habib Abdulloh Bin alwy Al Haddad tentang masalah pekerjaan seraya berkata :
Sepatutnya dia bekerja dengan niat memberikan manfaat untuk dirinya, untuk orang lain & orang yang datang setelahnya ( seperti cucu / cicitnya ), karena kebanyakan manusia zaman sekarang tinggal di rumah orang-orang yang terdahulu ( rumah peninggalan ayah/kakeknya ) dan menikmati hartanya ( mendapat warisan )
# harta adalah titipan yg akan dipertanggung jawabkan di akherat di hadapan Allah swt, oleh karenanya untuk mengurangi beratnya hisab di akherat nanti, janganlah pelit dg hartamu, bagikan kepada mereka yg tidak mampu .
# iya..memang kamu banting tulang siang malam dalam bekerja, namun janganlah engkau jadikan alasan untuk tidak membantu fara faqir miskin, karena disetiap hartamu ada bagian dari mereka .
NUUR ( CAHAYA ) NYA SAYYIDINA MUHAMMAD SAW
NUUR ( CAHAYA ) NYA SAYYIDINA MUHAMMAD SAW...
Apa sebabnya para salaf kita kalau mendengar adzan, sampai pada lafadz : ASSYHADU ANNA MUHAMMADARROSULULLAH...Mereka kemudian mencium kedua jari jempolnya dan mengusapkan kekelopak mata, dengan mengucapkan : MARHABAN BI HABIBI WA QURROTU 'AINI MUHAMMAD IBNU ABDULLAH.
Diriwayatkan, bahwa Nabi Adam heran melihat para Malaikat selalu mengikutinya dari belakang...Sehingga Nabi Adam bertanya kepada Allah Swt, "Ya Allah, kenapa mereka selalu mengikutiku?".
"Wahai Adam, karena mereka telah tertarik dengan cahaya keturunanmu yang telah ada di sulbimu".
Kemudian Nabi Adam memohon kepada Allah, agar memindahkan cahaya yang ada di sulbinya kedepan...Maka Allah meletakkan cahaya tersebut diantara kedua alis Nabi Adam. Maka dengan segera semua Malaikat berada dihadapan Nabi Adam. Nabi Adam heran dengan hal yang dilakukan para Malaikat yang selalu memandang wajahnya.
Nabi Adam kemudian memohon agar diperkenankan melihat cahaya itu...Maka Allah Swt menampakkan cahaya tersebut pada kuku kedua ibu jari Nabi Adam, dan membuat Nabi Adam kagum dengan keindahan cahaya tersebut.
"Ya Allah, cahaya siapakah ini? Kemudian Allah menjawab, "ITU ADALAH NUUR (CAHAYA) SAYYIDINA MUHAMMAD".
"WAHAI ADAM, KALAU TIDAK KARENA NUUR SAYYIDINA MUHAMMAD, MAKA TIDAK AKAN AKU CIPTAKAN SEMUA INI". Dan Allah Swt menyebutkan keagungan-keagungan Nuur Sayyidina Muhammad Saw
Nabi Adam sangat gembira sekali dengan cahaya Sayyidina Muhammad yang ada pada dirinya...Dan ia mencium kedua jempolnya, lalu meletakkan ke kelopak kedua matanya sambil mengucapkan : Marhaban Bi Habibi Wa Qurrotu 'Aini...Kemudian diusapkan cahaya tersebut dikedua matanya.
Para Salaf mengatakan bahwa, kalau kita melakukan hal tersebut...Insya Allah kita tidak akan terkena penyakit mata dan tidak menjadi buta.
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Ali Sayyidina Muhammad.
Kitab : Sabilul Idzkar Wal I'tibar
Karya : Al Imam Abdullah bin Alawy Al Haddad.
Apa sebabnya para salaf kita kalau mendengar adzan, sampai pada lafadz : ASSYHADU ANNA MUHAMMADARROSULULLAH...Mereka kemudian mencium kedua jari jempolnya dan mengusapkan kekelopak mata, dengan mengucapkan : MARHABAN BI HABIBI WA QURROTU 'AINI MUHAMMAD IBNU ABDULLAH.
Diriwayatkan, bahwa Nabi Adam heran melihat para Malaikat selalu mengikutinya dari belakang...Sehingga Nabi Adam bertanya kepada Allah Swt, "Ya Allah, kenapa mereka selalu mengikutiku?".
"Wahai Adam, karena mereka telah tertarik dengan cahaya keturunanmu yang telah ada di sulbimu".
Kemudian Nabi Adam memohon kepada Allah, agar memindahkan cahaya yang ada di sulbinya kedepan...Maka Allah meletakkan cahaya tersebut diantara kedua alis Nabi Adam. Maka dengan segera semua Malaikat berada dihadapan Nabi Adam. Nabi Adam heran dengan hal yang dilakukan para Malaikat yang selalu memandang wajahnya.
Nabi Adam kemudian memohon agar diperkenankan melihat cahaya itu...Maka Allah Swt menampakkan cahaya tersebut pada kuku kedua ibu jari Nabi Adam, dan membuat Nabi Adam kagum dengan keindahan cahaya tersebut.
"Ya Allah, cahaya siapakah ini? Kemudian Allah menjawab, "ITU ADALAH NUUR (CAHAYA) SAYYIDINA MUHAMMAD".
"WAHAI ADAM, KALAU TIDAK KARENA NUUR SAYYIDINA MUHAMMAD, MAKA TIDAK AKAN AKU CIPTAKAN SEMUA INI". Dan Allah Swt menyebutkan keagungan-keagungan Nuur Sayyidina Muhammad Saw
Nabi Adam sangat gembira sekali dengan cahaya Sayyidina Muhammad yang ada pada dirinya...Dan ia mencium kedua jempolnya, lalu meletakkan ke kelopak kedua matanya sambil mengucapkan : Marhaban Bi Habibi Wa Qurrotu 'Aini...Kemudian diusapkan cahaya tersebut dikedua matanya.
Para Salaf mengatakan bahwa, kalau kita melakukan hal tersebut...Insya Allah kita tidak akan terkena penyakit mata dan tidak menjadi buta.
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Ali Sayyidina Muhammad.
Kitab : Sabilul Idzkar Wal I'tibar
Karya : Al Imam Abdullah bin Alawy Al Haddad.
Saturday, September 24, 2016
Yunus bin Abdil A'la
Kitab kitab sejarah menceritakan kepada Kita bahwa Yunus bin Abdil A'la
adalah merupakan salah satu dari para santrinya Imam Safi'i.
* Beliau pernah berbeda pendapat dengan gurunya yaitu Imam Syafi'i dalam satu masalah.
* Yaitu ketika Sang guru sedang menyampaikan pelajaran di sebuah mesjid.
* Karena perbedaan itu Yunus berdiri marah dan keluar meninggalkan pelajaran yang sedang disampaikan oleh Imam Syafi'i, Dia pergi menuju rumahnya.
* Ketika waktu malam tiba, Yunus mendengar pintu rumahnya ada yang mengetuk.
* Lalu Beliau bertanya: Siapa diluar dekat pintu?
Yang mengetuk pintu menjawab: Muhammad Bin Idris.
* Kata Yunus: Aku berpikir,, dari semua orang yang ku kenal tidak ada yang bernama Muhammad bin Idris kecuali guruku Imam Syafi'i.
* Kata Yunus: Begitu pintu Aku buka.. Aku sangat terkejut ternyata memang Beliau.
*Lalu Imam Syafi'i berkata: Wahai Yunus... Ratusan masalah mempersatukan kita dan hanya karena satu masalah Kita berpisah.
* Wahai Yunus.. janganlah Engkau berusaha menjadi pemenang dalam setiap debat dan berbeda pendapat!!
* Karena meraih hati lebih utama dari pada meraih kedudukan di setiap saat.
* Wahai Yunus.. janganlah Engkau robohkan jembatan yang telah Aku bangun dan telah Aku lalui.. karena bisa jadi jembatan itu akan Engkau butuhkan lagi untuk kembali di suatu saat nanti.
* Bencilah terhadap perbuatan salah tapi janganlah Engkau membenci orang yang berbuat salah!!
* Bencilah terhadap perbuatan maksiat dengan sepenuh hatimu tapi maafkanlah dan kasihanilah orang yang berbuat maksiat!!
* Wahai Yunus.. Kritiklah dan sanggahlah pendapat tapi tetap hormatilah orang orang yang berpendapat!!
* Karena sesungguhnya tujuan Kita sama yaitu memberantas penyakit bukan memberantas orang orang sakit...
* Beliau pernah berbeda pendapat dengan gurunya yaitu Imam Syafi'i dalam satu masalah.
* Yaitu ketika Sang guru sedang menyampaikan pelajaran di sebuah mesjid.
* Karena perbedaan itu Yunus berdiri marah dan keluar meninggalkan pelajaran yang sedang disampaikan oleh Imam Syafi'i, Dia pergi menuju rumahnya.
* Ketika waktu malam tiba, Yunus mendengar pintu rumahnya ada yang mengetuk.
* Lalu Beliau bertanya: Siapa diluar dekat pintu?
Yang mengetuk pintu menjawab: Muhammad Bin Idris.
* Kata Yunus: Aku berpikir,, dari semua orang yang ku kenal tidak ada yang bernama Muhammad bin Idris kecuali guruku Imam Syafi'i.
* Kata Yunus: Begitu pintu Aku buka.. Aku sangat terkejut ternyata memang Beliau.
*Lalu Imam Syafi'i berkata: Wahai Yunus... Ratusan masalah mempersatukan kita dan hanya karena satu masalah Kita berpisah.
* Wahai Yunus.. janganlah Engkau berusaha menjadi pemenang dalam setiap debat dan berbeda pendapat!!
* Karena meraih hati lebih utama dari pada meraih kedudukan di setiap saat.
* Wahai Yunus.. janganlah Engkau robohkan jembatan yang telah Aku bangun dan telah Aku lalui.. karena bisa jadi jembatan itu akan Engkau butuhkan lagi untuk kembali di suatu saat nanti.
* Bencilah terhadap perbuatan salah tapi janganlah Engkau membenci orang yang berbuat salah!!
* Bencilah terhadap perbuatan maksiat dengan sepenuh hatimu tapi maafkanlah dan kasihanilah orang yang berbuat maksiat!!
* Wahai Yunus.. Kritiklah dan sanggahlah pendapat tapi tetap hormatilah orang orang yang berpendapat!!
* Karena sesungguhnya tujuan Kita sama yaitu memberantas penyakit bukan memberantas orang orang sakit...
Doa-doa Nabi Khiddir AS
:
ﺃﺩﺭﻛﺘﻨﻲ ﺿﺎﺋﻘﺔ ﻭﺧﻮﻑ ؛ ﻓﺨﺮﺟﺖ ﻫﺎﺋﻤﺎً ، ﻓﺴﻠﻜﺖ ﻃﺮﻳﻖ ﻣﻜﺔ ﺑﻼ ﺯﺍﺩ ﻭﻻ ﺭﺍﺣﻠﺔ ، ﻓﻤﺸﻴﺖ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ، ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ؛ ﺍﺷﺘﺪَّ ﺑﻲ ﺍﻟﻌﻄﺶ ﻭﺍﻟﺤﺮ ، ﻓﺨﻔﺖ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻲ ﺍﻟﻬﻼﻙ ، ﻭﻟﻢ ﺃﺟﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺮِّﻳَّﺔ ﺷﺠﺮﺓ ﺃﺳﺘﻈﻞ ﺑﻬﺎ ، ﻓﺠﻠﺴﺖ ﻣﺴﺘﻘﺒﻼً ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ
ﺃﺩﺭﻛﺘﻨﻲ ﺿﺎﺋﻘﺔ ﻭﺧﻮﻑ ؛ ﻓﺨﺮﺟﺖ ﻫﺎﺋﻤﺎً ، ﻓﺴﻠﻜﺖ ﻃﺮﻳﻖ ﻣﻜﺔ ﺑﻼ ﺯﺍﺩ ﻭﻻ ﺭﺍﺣﻠﺔ ، ﻓﻤﺸﻴﺖ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ، ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ؛ ﺍﺷﺘﺪَّ ﺑﻲ ﺍﻟﻌﻄﺶ ﻭﺍﻟﺤﺮ ، ﻓﺨﻔﺖ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻲ ﺍﻟﻬﻼﻙ ، ﻭﻟﻢ ﺃﺟﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺮِّﻳَّﺔ ﺷﺠﺮﺓ ﺃﺳﺘﻈﻞ ﺑﻬﺎ ، ﻓﺠﻠﺴﺖ ﻣﺴﺘﻘﺒﻼً ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ
dikisahkan dari dari sebagian ulama' sholih berkata :
" telah menimpaku sebuah kesulitan dan ketakutan kemudian aku keluar dlm keadaan bingung dan aku berjalan d jalan menuju makkah dgn tampa bekal dan kendaraan,
aku berjalan selama tiga hari dan di hari ke empat aku sangat kehausan hingga aku kawatir akan mati dan aku tak menemukan pohon untuk berteduh aku pun duduk menghadap kiblat.
ﻓﻐﻠﺒﺘﻨﻲ ﻋﻴﻨﺎﻱ ﻭﺃﻧﺎ ﺟﺎﻟﺲ ، ﻓﺮﺃﻳﺖ ﺷﺨﺼﺎً ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﻓﻤﺪَّ ﻳﺪﻩ ﺇﻟﻲّ ﻭﺻﺎﻓﺤﻨﻲ ، ﻭﻗﺎﻝ : ﺍﺑﺸﺮ ﻓﺈﻧﻚ ﺗﺴﻠﻢ ﻭﺗﺰﻭﺭ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ، ﻭﺗﺰﻭﺭ ﻗﺒﺮ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : ﻣﻦ ﺃﻧﺖ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺍﻟﺨﻀﺮ ، ﻓﻘﻠﺖ : ﺍﺩﻉ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻲ ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ : ﻗﻞ ﻳﺎ ﻟﻄﻴﻔﺎً ﺑﺨﻠﻘﻪ ، ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻤﺎً ﺑﺨﻠﻘﻪ ﻳﺎ ﺧﺒﻴﺮﺍً ﺑﺨﻠﻘﻪ ﺃﻟﻄﻒ ﺑﻲ ﻳﺎ ﻟﻄﻴﻒ ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻢ ﻳﺎ ﺧﺒﻴﺮ ﺛﻼﺛﺎً
Lalu mataku mengantuk dan tertidur dlm keadaan duduk lalu aku meliht seseorang laki laki dlm tidurku sdg mengulurkan tangannya lalu aku pun menyalaminya
Dan seseorang laki kali itu berkata :
" berbahagialah kamu selamat dan berziaroh ke baitullah dan makam Nabi "
lalu aku bertanya pd laki laki itu :" Siapakah kamu?"
" Aku khidir." Jawab laki laki itu.
aku berkata :"doakan lah aku!"
lalu khidir berkata pd ku :
" bacalah YAA LATIIFAN BIKHOLQIH YAA 'ALIIMAN BIKHOLQIH YAA KHOBIIRON BIKHOLQIH ULTUF BII YAA LATIIFU YAA 'ALIIMU YAA KHOBIIR sebanyak tiga kali."
ﻓﻘﻠﺘﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ : ﻫﺬﻩ ﺗﺤﻔﺔ ﺑﻬﺎ ﻏﻨﻰ ﺍﻷﺑﺪ ﻓﺈﺫﺍ ﻟﺤﻘﻚ ﺿﺎﺋﻘﺔ ، ﺃﻭ ﻧﺰﻝ ﺑﻚ ﻧﺎﺯﻟﺔ ، ﻓﻘﻠﻬﺎ ﺗﻜﻔﻰ ﻭﺗﺸﻔﻰ ، ﺛﻢ ﻏﺎﺏ ﻋﻨﻲ ، ﻓﺎﺳﺘﻴﻘﻈﺖ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻗﻮﻟﻬﺎ ﻓﻮﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻗﻠﺘﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﻛﻞ ﺿﺎﺋﻘﺔ ﻭﺷﺪﺓ ؛ ﺇﻻ ﻭﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﻟﻄﻒ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻲ ﻣﺎ ﺃﻋﺠﺰ ﻋﻦ ﻭﺻﻔﻪ
Lalu kalimat tsb ku ucapkan, Khidir berkata kpdku :
" kalimat ini adalah sesuatu yg sangat berharga, dgn kalimat ini akan di cukupi selamanya. Maka jika kau di timpa kesulitan atau nazilah (musibah) maka bacalah maka kau akan di cukupkan dan di sembuhkan "
Lalu nabi Khidir itu menghilang dan aku pun terjaga dari tidurku.
aku membaca kalimat itu Maka demi Allah setiap aku membaca di saat kesulitan dan ke sengsaraan aku selalu melihat dari kelembutan (anugrah) Allah trhdpku yg tak mampu ku terangkan .
wallohu a'lam.
Sumber : kitab Minhajul hanif, abu bakar al katami as syafi'i
" telah menimpaku sebuah kesulitan dan ketakutan kemudian aku keluar dlm keadaan bingung dan aku berjalan d jalan menuju makkah dgn tampa bekal dan kendaraan,
aku berjalan selama tiga hari dan di hari ke empat aku sangat kehausan hingga aku kawatir akan mati dan aku tak menemukan pohon untuk berteduh aku pun duduk menghadap kiblat.
ﻓﻐﻠﺒﺘﻨﻲ ﻋﻴﻨﺎﻱ ﻭﺃﻧﺎ ﺟﺎﻟﺲ ، ﻓﺮﺃﻳﺖ ﺷﺨﺼﺎً ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﻓﻤﺪَّ ﻳﺪﻩ ﺇﻟﻲّ ﻭﺻﺎﻓﺤﻨﻲ ، ﻭﻗﺎﻝ : ﺍﺑﺸﺮ ﻓﺈﻧﻚ ﺗﺴﻠﻢ ﻭﺗﺰﻭﺭ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ، ﻭﺗﺰﻭﺭ ﻗﺒﺮ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : ﻣﻦ ﺃﻧﺖ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺍﻟﺨﻀﺮ ، ﻓﻘﻠﺖ : ﺍﺩﻉ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻲ ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ : ﻗﻞ ﻳﺎ ﻟﻄﻴﻔﺎً ﺑﺨﻠﻘﻪ ، ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻤﺎً ﺑﺨﻠﻘﻪ ﻳﺎ ﺧﺒﻴﺮﺍً ﺑﺨﻠﻘﻪ ﺃﻟﻄﻒ ﺑﻲ ﻳﺎ ﻟﻄﻴﻒ ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻢ ﻳﺎ ﺧﺒﻴﺮ ﺛﻼﺛﺎً
Lalu mataku mengantuk dan tertidur dlm keadaan duduk lalu aku meliht seseorang laki laki dlm tidurku sdg mengulurkan tangannya lalu aku pun menyalaminya
Dan seseorang laki kali itu berkata :
" berbahagialah kamu selamat dan berziaroh ke baitullah dan makam Nabi "
lalu aku bertanya pd laki laki itu :" Siapakah kamu?"
" Aku khidir." Jawab laki laki itu.
aku berkata :"doakan lah aku!"
lalu khidir berkata pd ku :
" bacalah YAA LATIIFAN BIKHOLQIH YAA 'ALIIMAN BIKHOLQIH YAA KHOBIIRON BIKHOLQIH ULTUF BII YAA LATIIFU YAA 'ALIIMU YAA KHOBIIR sebanyak tiga kali."
ﻓﻘﻠﺘﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ : ﻫﺬﻩ ﺗﺤﻔﺔ ﺑﻬﺎ ﻏﻨﻰ ﺍﻷﺑﺪ ﻓﺈﺫﺍ ﻟﺤﻘﻚ ﺿﺎﺋﻘﺔ ، ﺃﻭ ﻧﺰﻝ ﺑﻚ ﻧﺎﺯﻟﺔ ، ﻓﻘﻠﻬﺎ ﺗﻜﻔﻰ ﻭﺗﺸﻔﻰ ، ﺛﻢ ﻏﺎﺏ ﻋﻨﻲ ، ﻓﺎﺳﺘﻴﻘﻈﺖ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻗﻮﻟﻬﺎ ﻓﻮﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻗﻠﺘﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﻛﻞ ﺿﺎﺋﻘﺔ ﻭﺷﺪﺓ ؛ ﺇﻻ ﻭﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﻟﻄﻒ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻲ ﻣﺎ ﺃﻋﺠﺰ ﻋﻦ ﻭﺻﻔﻪ
Lalu kalimat tsb ku ucapkan, Khidir berkata kpdku :
" kalimat ini adalah sesuatu yg sangat berharga, dgn kalimat ini akan di cukupi selamanya. Maka jika kau di timpa kesulitan atau nazilah (musibah) maka bacalah maka kau akan di cukupkan dan di sembuhkan "
Lalu nabi Khidir itu menghilang dan aku pun terjaga dari tidurku.
aku membaca kalimat itu Maka demi Allah setiap aku membaca di saat kesulitan dan ke sengsaraan aku selalu melihat dari kelembutan (anugrah) Allah trhdpku yg tak mampu ku terangkan .
wallohu a'lam.
Sumber : kitab Minhajul hanif, abu bakar al katami as syafi'i
Saturday, September 17, 2016
* SEJARAH TULISAN DARKAH *
* SEJARAH TULISAN DARKAH *
Wawancara bersama Habib Abu Bakar bin Abdurrahman Al Haddad – Tanjung Gang 2 Kota Malang Jawa Timur. Siapa sangka jika penyusun dari Lambang Darkah ini berasal dari kota Malang , beliau adalah Al Habib Abu Bakar bin Abdurrahman Al Haddad. Lambang Huruf ‘ha’ di tengah dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di atasnya bertuliskan “Darkaah Yaa Ahlal Madiinah”, di bawahnya bertuliskan “Yaa Tariim Wa Ahlahaa”, di samping kanannya bertuliskan lafdzul jalalah yang berbunyi “Yaa Fattaah” dan di samping kirinya “Yaa Rozzaaq”, sedangkan di atas huruf ‘ha’ bertuliskan angka 1030 dan di tengah huruf ‘ha’ bertuliskan angka 110 seperti keterangan gambar, merupakan hasil karya beliau yang terinspirasi dari beberapa kisah sohibul maulid Simthudhurrar. Beliau yang lulusan dari Pondok Pesantren Darut Tauhid ini berinisiatif membuat lambang Darkah berawal dari kisah Al Imam Al Habib Ali Al Habsyi (Sohibul Maulid, pengarang Simtud Dhurar). Pada awalnya beliau Al Imam Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi membuat tanda untuk setiap kiriman dengan memakai angka 110, disebabkan karena saat itu beliau, Habib Ali al Habsyi, sering kali mendapatkan kiriman-kiriman dari luar negri, dan kiriman tersebut seringkali tidak sampai kepada beliau, kemudian petugas pengirim surat (Pak Posnya) meminta untuk membuat tanda, agar setiap ada kiriman barang/surat tidak hilang kirimannya. Kemudian beliau membuat Kha’ disertai dengan huruf 110, 110 itu sendiri merupakan jumlah bobot nilai huruf hijaiyyah yang merangkai kata ‘ALI’ dalam kitab Aqidatul Awwam. (pada halaman terakhir ada rumusannya) Sedangkan gabungan 110 dan kha’ itu ada sekitar tahun 1980-an , atas inisiatif dari Habib Ali bin Muhammad Al Haddad dan Habib Segaf bin Muhammad Ba’ Agil.
Adapun penulisan kalimat Darkah yaa Ahlal Madinah adalah inisiatif dari
Habib Abu Bakar sendiri, yang diambil dari Qosidah Habib Muhammad bin
Idrus, yang banyak berisi tentang tawasul-tawasul dengan Ahlul Madinah
(Rosulullah SAW beserta keluarganya, sahabatnya), termasuk juga kalimat
Yaa Tarim Wa Ahlaha, yang merupakan tawassul kepada para shalihin dan
lebih dari 10 ribu wali yang dimakamkan di pemakaman Zanbal, Fureidh,
dan Akdar. Pekuburan Zanbal adalah pekuburan para wali dan sholihin,
juga di pekuburan Zanbal terdapat Ashhabul Badr utusan Sayyidina Abu
Bakar ash-Shiddiq Ra. yang wafat di sana. Kemudian penerapan lambang
Darkah ini pada awalnya dulu bukan berbentuk bulat dan bertuliskan
kalimat tawasul tadi, melainkan hanya berupa lambang ha’ dan huruf 110
dan 1030 saja, kemudian berkat saran dari paman beliau yang bernama
Habib Abdul Qodir bin Husain Al Haddad, maka lambang tersembut
ditambahlah dengan wiridannya dari abahnya Habib Husain, yaitu Yaa
Fattah Yaa Rozzaq, dengan niatan supaya dapat fadlilah wiridannya Habib
Husain bin Muhammad Al Haddad. Siapa sangka bahwa logo yang sudah
dikenal di seluruh dunia, baik di kalangan habaib maupun muhibbin ini
sudah menyebar ke berbagai negara, seperti Yaman, Malaysia, Singapore,
Abu Dabi, Kuwait, dll.
Setelah berjalan lama, lambang ini sempat nyaris hilang, kemudian lambang / ism yang sering dijumpai di berbagai majelis-majelis ta’lim/maulid. Ada yang menggunakan logo ini di spanduk, umbul-umbul, bendera, jaket, dll, atau dalam bentuk stiker, sampai mobil-mobil di kaca belakangnya ditempel stiker lambang ini.
Lambang yang sebenarnya adalah suatu Ajimat (Ruqyat) bukan Logo suatu organisasi tertentu, yang apabila dikaji di kitab-kitab , maka lambang ini tidak akan diketemukan di kitab manapun, karena lambang ini ada karena Habib Abu bakar bin Abdurrahman al Haddad menyusunya digunakan untuk tafa’ul –an (mengharap berkah). Adapun hitungan 1030 itu berasal dari hitungan kalimat “amanatullah wa rosuluh wal Abdullah al Haddad”, yang ditujukan kepada kepada al Imam al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad, dimana hitungan isim terssebut merupakan inisiatif dari para ulama’ kota Tarim Yaman.
Sesuai faham Ahlussunnah wal Jama’ah, ‘azimat (Ruqyat) dengan huruf arab merupakan hal yang diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pada Kitab Faidhul Qadir Juz 3 halaman 192, dan Tafsir Imam Qurthubi Juz 10 halaman 316-317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata-mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat-ayat al-Qur’an dan kalimat-kalimat mulia lainnya.
Tulisan ini telah di muat di Majalah Riyadlul Jannah dan dimuat juga di Tabloid Media ummat.
Wallaahu a'lam
Setelah berjalan lama, lambang ini sempat nyaris hilang, kemudian lambang / ism yang sering dijumpai di berbagai majelis-majelis ta’lim/maulid. Ada yang menggunakan logo ini di spanduk, umbul-umbul, bendera, jaket, dll, atau dalam bentuk stiker, sampai mobil-mobil di kaca belakangnya ditempel stiker lambang ini.
Lambang yang sebenarnya adalah suatu Ajimat (Ruqyat) bukan Logo suatu organisasi tertentu, yang apabila dikaji di kitab-kitab , maka lambang ini tidak akan diketemukan di kitab manapun, karena lambang ini ada karena Habib Abu bakar bin Abdurrahman al Haddad menyusunya digunakan untuk tafa’ul –an (mengharap berkah). Adapun hitungan 1030 itu berasal dari hitungan kalimat “amanatullah wa rosuluh wal Abdullah al Haddad”, yang ditujukan kepada kepada al Imam al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad, dimana hitungan isim terssebut merupakan inisiatif dari para ulama’ kota Tarim Yaman.
Sesuai faham Ahlussunnah wal Jama’ah, ‘azimat (Ruqyat) dengan huruf arab merupakan hal yang diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pada Kitab Faidhul Qadir Juz 3 halaman 192, dan Tafsir Imam Qurthubi Juz 10 halaman 316-317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata-mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat-ayat al-Qur’an dan kalimat-kalimat mulia lainnya.
Tulisan ini telah di muat di Majalah Riyadlul Jannah dan dimuat juga di Tabloid Media ummat.
Wallaahu a'lam
Waktu Keramat antara Maghrib dan Isya
Waktu Keramat antara Maghrib dan Isya
================================ -Al Allamah Al Habib Umar Bin Hafidz-
Diwaktu antara Maghrib dan Isya ada sebuah simpanan pahala yang banyak, maka para shalihin menggunakan waktu tersebut untuk khusyu', untuk beribadah, untuk mendekatkan diri kepada Rabbul 'Alamin.
Sehingga diwaktu tersebut kita dianjurkan untuk memperbanyak amal, untuk mendekat kepada Allah.
Ajarkanlah perihal ini kepada yang lain, contoh sering kita lihat anak anak kecil diajarkan untuk mengaji diwaktu tersebut, dilarang menonton tv diwaktu tersebut dan lain sebagainya.
Pemandangan tersebut sudah jarang disekitar kita, sebagai orang tua pun kita tidak mencontohi kepada anak anak kita.
Setan tahu akan fadhilah diwaktu tersebut, sehingga syaithan membuat program program yang tujuannya adalah membuat kita lalai dari Allah, Syaithan menginginkan manusia menjalankan programnya, yang antara lain program yang dijalankan salah satunya siaran televisi yang dimulai diwaktu Maghrib dan Isya, ditayangkanlah tayangan yang menurutnya bisa menarik orang banyak untuk menonton sehingga lalai dari Allah, tidak mendapatkan fadhilah diwaktu tersebut, maka ajarkan kepada diri kita untuk menghindari hal hal tersebut, menghindari hal hal yang membuat kita lalai dari Rabbul 'Alamin dan ajarkanlah kepada orang lain, dari yang lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga kita dan semakin besar mudah mudahan kaum muslimin memanfaatkan waktu tersebut.
Yaa Allah Yaa Rahman Ya Rahiim
أللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Ya Allah Penuhilah hati ini dengan rasa Cinta kepadaMu dan Muhammad Rasulullah
Dan jadikan kami mencintai sesuatu karena Engkau Ya Allah Jangan biarkan kami dan saudara kami lalai diwaktu tersebut, dan lindungilah kami dari godaan Syaithan, sehingga kami bisa mendapat fadhilah diwaktu tersebut
Aamiin Yaa Allah Yaa Rabbal 'Alamiin
أللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Foto Langka Jemaah Haji Asal Indonesia Di Tahun 1880-an
Nih Islam Nusantara yang benar dari dulu ya seperti ini...!
Rata-rata mereka berjubah semua, tertutup semua, terlebih Jama'ah Haji wanita dari Banten.
Sangat nampak kearab-arabannya, yang jelas kita tahu masyarakat Arab sampai sekarang masih seperti pakaian jama'ah Haji Indonesia ditahun 1880-an itu.
Arab yang meniru Indonesia, apakah Indonesia yang meniru Arab atau bahkan memang sudah dari dulunya kita sama setradisi dengan mereka, yang namun belakangan ini saja karena kita dijajah oleh tradisi kuffar laknatullah yang mengadudomba kita sesama Muslim sehingga terubahlah tradisi kita dengan pakaian serba mini, bahkan tidak sekedar mini bus yang ada seliweran dijalan tapi juga sekarang celana mini juga banyak bergentayangan dijalan.
Pasti ini bisa jadi nilai kebanggaan tersendiri sebagai perempuan Banten yang bisa menirukan jejak Pendahulunya, yakni yang tak memakai pakaian terbuka, ketat, tipis terawang.
Melakukan Ibadah Haji adalah kewajiban Muslim yang harus dijalani bila telah memiliki kesanggupan. Ritual ini sejak dulu menjadi idaman setiap Insan Muslim yang merindukan berziarah ke rumah Allah.
Bila hari ini melaksanakan perjalanan Haji hanya butuh waktu sekitar 40 hari, tidak demikian di masa lalu. Sebelum adanya transportasi pesawat terbang, praktis sarana kapal laut menjadi satu-satunya pilihan para jemaah Haji menuju tanah suci. Bayangkan, jaman dulu butuh waktu 2 tahun penuh untuk bisa menunaikan ibadah Haji. Dan cobaan calon jemaah Haji bukan hanya disitu, ancaman perompak, badai, penyakit dan kehabisan bekal selama perjalanan menjadi ujian berat bagi mereka.
Tapi semua ujian tersebut tak menyurutkan niat mereka untuk berHaji. Sederet foto yang diambil di sekitar tahun 1880-an membuktikan bahwa jemaah Haji asal Indonesia sejak dulu telah pergi berHaji. Dan hebatnya, dalam foto dokumentasi tersebut ternyata jemaah Haji Indonesia berasal dari seluruh pelosok negeri. Masa penjajahan tak menjadi halangan bagi mereka untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.
Dari penelusuran Tipsiana, orang yang memotret foto-foto tersebut adalah Christian Snouck Hurgronje, seorang warga Belanda yang melakukan penelitian terhadap penyelenggaraan ibadah Haji sekitar tahun 1880-an. Berbekal kamera, ia berangkat ke Konsulat Jenderal Belanda di Jeddah dan mulai mengabadikan berbagai pemandangan yang ia temui. Salah satu yang menarik perhatiannya yakni para jamaah calon Haji yang berasal dari Indonesia.
Foto-foto ini digelar pada pameran bertajuk Hajj – The Journey Through Art, di the Museum of Islamic Art (MIA) in Doha, Qatar beberapa waktu lalu. Berikut deretan foto langka para jemaah Haji asal Indonesia di kota Jeddah dalam perjalanan menuju tanah suci Mekkah pada tahun 1880-an.
WASPADAILAH 3 JENIS AIR MATA!
==============================
احذر ثلاث دمعات
Berhati-hatilah engkau terhadap 3 jenis air mata.
١.دمعة المظلوم
(1).Air mata orang yang dianiaya.
٢.دمعة اليتيم
(2).Air mata anak yatim.
٣.دمعة امك وابك
(3).Air mata ibumu dan ayahmu.
اذا نزلت احدى هذه الدمعات فتحت لنفسك جهنم
Apabila menetes salah satu dari 3 jenis air mata ini,maka dibuka neraka jahannam untuk dirimu.
Apabila kita berbuat buruk kepada salah satu dari tiga orang diatas,maka segeralah minta maaf kepada mereka.
==============================
احذر ثلاث دمعات
Berhati-hatilah engkau terhadap 3 jenis air mata.
١.دمعة المظلوم
(1).Air mata orang yang dianiaya.
٢.دمعة اليتيم
(2).Air mata anak yatim.
٣.دمعة امك وابك
(3).Air mata ibumu dan ayahmu.
اذا نزلت احدى هذه الدمعات فتحت لنفسك جهنم
Apabila menetes salah satu dari 3 jenis air mata ini,maka dibuka neraka jahannam untuk dirimu.
Apabila kita berbuat buruk kepada salah satu dari tiga orang diatas,maka segeralah minta maaf kepada mereka.
Friday, September 16, 2016
AMALAN PENGHAPUS DOSA
AMALAN PENGHAPUS DOSA WALAUPUN BANYAKNYA DOSA SEPERTI BUIH DI LAUTAN
Dinukil dari kitab Mukaffirootudz Dzunub Wamujiibatul Jannah.
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ) من سبح اله تعالى دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين، وحمد الله ثلاثا وثلاثين، وكبر الله ثلاثا وثلاثين، وقال تمام المائة: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير. غفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه مالك في الموطا، ومسلم، وأبو داود، والنسائي والطبراني
Dinukil dari kitab Mukaffirootudz Dzunub Wamujiibatul Jannah.
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ) من سبح اله تعالى دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين، وحمد الله ثلاثا وثلاثين، وكبر الله ثلاثا وثلاثين، وقال تمام المائة: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير. غفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه مالك في الموطا، ومسلم، وأبو داود، والنسائي والطبراني
dari abu hurairoh berkata, Rasululloh sholallohu alaihi wasallam
bersabda, " barang siapa bertasbih kpd Allah sebanyak 33 kali setiap
setelah selesai sholat, membaca hamdalah 33 kali, bertakbir 33 kali dan
kemudian menyempurnakan yg seratus dgn mengucapkan " laa ilaaha illalloh
wahdahu laa syariikalah , lahul mulku walahul hamdu wahua 'alaa kulli
syai'in qodiir" maka akan dilebur semua kesalahan 2nya walaupun seperti
buih dilautan"
Hadis riwayat imam malik dalam kitab muwatto', imam muslim, imam abu dawud, imam nasa'i dan jg imam tobroni .
وعنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من قال إذا أصبح مائة مرة وإذا أمسى مائة مرة: سبحان الله وبحمده، غفرت ذنوبه وإن كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه ابن حبان في صحيحه. والحاكم وقال: صحيح على شرط مسلم
dari abu hurairoh berkata, rasulullo sholallohu 'alaihi wasallam bersabda " barang siapa yg ketika pagi dan sore hari mengucapkan " subhaanalloh wabihamdih " seratus kali maka akan dilebur dosa2nya walaupun dosa tsb lebih banyak dari buih dilautan"
Hadis riwayat ibnu hibban dalam kitab shohihnya, dan jg imam hakim beliau berkata bahwa ini adalah shohih berdasarkan syaratnya imam muslim,
عن عبدالله بن عمرو بن العاص قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )ما على الأرض أحد يقول: لا إله إلا الله، والله أكبر، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم، إلا كفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
اخرجه الترمذي وقال: حسن صحيح. والنسائي.
dari abdulloh bin amr bin ash berkata, Rasululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda, "tiadalah seseorang diatas bumi ini yg mengucapkan " laa ilaaha illalloh , wallohu akbar walaa haula walaa quwaata illaa billahil 'aliyyil 'adhiim " kecuali akan dilebur dosa2nya walaupun dosanya seperti buih dilautan "
Hadis riwayat imam turmudzi dan berkata hadis ini hasan shohih, dan jg imam nasa'i
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من سبح الله تعالى دبر كل صلاة مكتوبة مائة مرة، وهلل مائة مرة، وكبر مائة مرة، غفرت ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه النسائي
dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg bertasbih setiap selesai sholat maktubah sebanyak 100 kali , tahlil 100 kali, takbir 100 kali maka dilebur semua dosa2nya walaupun lebih banyak daripada buih dilautan, "
Hadis riwayat imam nasa'i
وعنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من سبح الله دبر صلاة الغداة مائة تسبيحة، وهلل مائة تهليلة، وكبر مائة تكبيرة، غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه النسائي
dan dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg membaca tasbih setelah sholat pagi 100 kali, tahlil 100 kali , takbir 100 kali mka akan dilebur dosa2nya walaupun sebanyak buih dilautan."
Hadis riwayat imam nasa'i
وعنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ) من قال حين يأوي إلى فراشه: لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم، سبحان الله والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر، غفرت ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر. أو قال: أكثر من زبد البحر(.
أخرجه ابن حبان، وابن السني متصلا، والنسائي موقوفا
dan dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg ketika akan tidur mengucapkan " laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir walaa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil adhiim subhaanalloh wal hamdulillah walaa ilaaha illalloh wallohu akbar " maka akan dilebur dosa2nya walaupun seperti buih dilautan - dlm redaksi yg lain, walaupun lebih banyak daripada buih dilautan- "
Hadis riwayat ibnu hibban dan ibnu sunni secara muttasil, dan imam nasa'i secara mauquf.
عن معاذ بن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )من قعد في مصلاة حين ينصرف من صلاة الصبح حتى يصلى ركعتي الضحى لا يقول إلا خيرا، غفرت له خطاياه، وإن كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه الإمام أحمد وأبو داود
dari muadz bin anas sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda," barang siapa yg duduk ditempat sholatnya setelah selesai sholat subuh hingga sholat dhuha dan tdk berkata2 kecuali kebaikan maka dilebur semua dosa2nya walaupun lebih banyak daripada buih dilautan"
Hadis riwayat imam ahmad dan imam abu dawud
عن معاذ بن جبل قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: )من قال بعد الفجر ثلاث مرات، وبعد العصر ثلاث مرات: أستغفر الله العظيم الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه، كفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه ابن السني وأبو نعيم الأصفهاني
dari muadz bin jabal berkata, aku mendengar Rasululloh shollallohu 'alaihi wasalllam bersabda, " barang siapa yg setelah fajar membaca 3 kali, setelah asar 3 kali , kalimat " astagfirullohal adhim aladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih " mka akan di hapus kesalahan2nya walaupun bagaikan buih dilautan "
Hadis riwayat ibnu suni dan abu nu'aim al asbihani
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من حافظ على صلاة الضحى غفرت ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه عبد بن حميد في مسنده
dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg menjaga sholat dhuha maka akan diampuni dosa2nya walaupun lebih banyak dari pada buihnya lautan"
Hadis riwayat abd bin humaid dalam kitab musnadnya
عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )ما على وجه الأرض رجل يقول: لا إله إلا الله، والحمد لله، ولا حول ولا قوة إلا بالله، إلا كفرت عنه ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه الحافظ حميد بن مخلد بن زنجويه النشوي في ترغيبه
dari ibnu umar berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersbda, " tiadalah diatas bumi seorang lelaki yg mengucapkan " laa ilaaha illalloh waal hamdulillah walaa haula walaa quwwta illa billah " kecuali akan di hapus dosa2nya walaupun lebih banyak dari pada buih dilautan"
Hadis riwayat alhafidz humaid bin makhlad bin zanjawaih an nasyawi dalam kitab targibnya
عن عائشة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )ما من عبد يقول عند رد الله روحه: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير، إلا غفر الله له ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
رد الروح: الصحو من النوم أخرجه ابن ماجه، والنسائي
dari aisyah dari nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " tiadalah dari seorang hamba yg mengucapkan ketika Allah mengembalikan ruhnya " laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu wahua alaa kulli syaiin qodiir " kecuali Allah akan mengampuni dosa2nya walaupun seperti buih di lutan"
mengembalikan ruh maksudnya bangun dari tidur.
Hadis riwayat ibnu majah dan an nasa'i
عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ) من قال صبيحة يوم الجمعة قبل صلاة الغداة: أستغفر الله العظيم لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه، ثلاث مرات، غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه ابن السني، والطبراني في الأوسط، ولم يذكر الحي القيوم وقال: وإن كانت
dari anas dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg paginya hari jum'at sebelum sholat pagi mengucapkan " astagfirullohal adhim laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaih 3 kali maka dosa2nya dihaous walaupun seperti buih dilautan "
Hadis riwayat ibnu suni dan imam tobroni dlm kitab ausath beliau tdk menyebutkan " al hayyul qoyyum " dan mengatakan " wa ing kaanat
وقال. حسن عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من قال: سبحان الله وبحمده، في كل يوم مائة مرة، حطت خطاياه، وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه البخاري، وأحمد، وابن ماجه، ومسلم.
dan hasan berkata dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa berkata, " subhanalloh wabihamdih" setiap hari 100 kali maka kesalahn2nya akan terhapus walaupun kesalahan tsb seperti buih dilautan "
Hadis riwayat imam bukhori , imam ahmad, ibnu majah dan imam muslim
عن سلمان الفارسي أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )إن المسلم إذا لقى أخاه فأخذ بيده تحاتت ذنوبهما كما يتحات الورق عن الشجرة اليابسة في يوم ريح عاصف، وغفر لهما ولو كانت ذنوبهما مثل زبد البحر(.أخرجه الطبراني وأحمد في الزهد
dari salman al farisi sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda, " sesungguhnya seorang muslim jk bertemu saudaranya kemudian memegang tangannya maka dosa2nya berjatuhan sebagaimana jatuhnya daun2 dari pohon yg kering pada musim kemarau yg berangin, dan dosa keduanya diampuni walaupun dosa keduanya bagaikan buih dilautan "
Hadis riwayat imam tobroni dan imam ahmad dalam kitab az zuhd
مكفرات الذنوب وموجبات الجنة
ابن الديبع الشيباني
Hadis riwayat imam malik dalam kitab muwatto', imam muslim, imam abu dawud, imam nasa'i dan jg imam tobroni .
وعنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من قال إذا أصبح مائة مرة وإذا أمسى مائة مرة: سبحان الله وبحمده، غفرت ذنوبه وإن كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه ابن حبان في صحيحه. والحاكم وقال: صحيح على شرط مسلم
dari abu hurairoh berkata, rasulullo sholallohu 'alaihi wasallam bersabda " barang siapa yg ketika pagi dan sore hari mengucapkan " subhaanalloh wabihamdih " seratus kali maka akan dilebur dosa2nya walaupun dosa tsb lebih banyak dari buih dilautan"
Hadis riwayat ibnu hibban dalam kitab shohihnya, dan jg imam hakim beliau berkata bahwa ini adalah shohih berdasarkan syaratnya imam muslim,
عن عبدالله بن عمرو بن العاص قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )ما على الأرض أحد يقول: لا إله إلا الله، والله أكبر، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم، إلا كفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
اخرجه الترمذي وقال: حسن صحيح. والنسائي.
dari abdulloh bin amr bin ash berkata, Rasululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda, "tiadalah seseorang diatas bumi ini yg mengucapkan " laa ilaaha illalloh , wallohu akbar walaa haula walaa quwaata illaa billahil 'aliyyil 'adhiim " kecuali akan dilebur dosa2nya walaupun dosanya seperti buih dilautan "
Hadis riwayat imam turmudzi dan berkata hadis ini hasan shohih, dan jg imam nasa'i
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من سبح الله تعالى دبر كل صلاة مكتوبة مائة مرة، وهلل مائة مرة، وكبر مائة مرة، غفرت ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه النسائي
dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg bertasbih setiap selesai sholat maktubah sebanyak 100 kali , tahlil 100 kali, takbir 100 kali maka dilebur semua dosa2nya walaupun lebih banyak daripada buih dilautan, "
Hadis riwayat imam nasa'i
وعنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من سبح الله دبر صلاة الغداة مائة تسبيحة، وهلل مائة تهليلة، وكبر مائة تكبيرة، غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه النسائي
dan dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg membaca tasbih setelah sholat pagi 100 kali, tahlil 100 kali , takbir 100 kali mka akan dilebur dosa2nya walaupun sebanyak buih dilautan."
Hadis riwayat imam nasa'i
وعنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ) من قال حين يأوي إلى فراشه: لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم، سبحان الله والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر، غفرت ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر. أو قال: أكثر من زبد البحر(.
أخرجه ابن حبان، وابن السني متصلا، والنسائي موقوفا
dan dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg ketika akan tidur mengucapkan " laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir walaa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil adhiim subhaanalloh wal hamdulillah walaa ilaaha illalloh wallohu akbar " maka akan dilebur dosa2nya walaupun seperti buih dilautan - dlm redaksi yg lain, walaupun lebih banyak daripada buih dilautan- "
Hadis riwayat ibnu hibban dan ibnu sunni secara muttasil, dan imam nasa'i secara mauquf.
عن معاذ بن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )من قعد في مصلاة حين ينصرف من صلاة الصبح حتى يصلى ركعتي الضحى لا يقول إلا خيرا، غفرت له خطاياه، وإن كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه الإمام أحمد وأبو داود
dari muadz bin anas sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda," barang siapa yg duduk ditempat sholatnya setelah selesai sholat subuh hingga sholat dhuha dan tdk berkata2 kecuali kebaikan maka dilebur semua dosa2nya walaupun lebih banyak daripada buih dilautan"
Hadis riwayat imam ahmad dan imam abu dawud
عن معاذ بن جبل قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: )من قال بعد الفجر ثلاث مرات، وبعد العصر ثلاث مرات: أستغفر الله العظيم الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه، كفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه ابن السني وأبو نعيم الأصفهاني
dari muadz bin jabal berkata, aku mendengar Rasululloh shollallohu 'alaihi wasalllam bersabda, " barang siapa yg setelah fajar membaca 3 kali, setelah asar 3 kali , kalimat " astagfirullohal adhim aladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih " mka akan di hapus kesalahan2nya walaupun bagaikan buih dilautan "
Hadis riwayat ibnu suni dan abu nu'aim al asbihani
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من حافظ على صلاة الضحى غفرت ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه عبد بن حميد في مسنده
dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg menjaga sholat dhuha maka akan diampuni dosa2nya walaupun lebih banyak dari pada buihnya lautan"
Hadis riwayat abd bin humaid dalam kitab musnadnya
عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )ما على وجه الأرض رجل يقول: لا إله إلا الله، والحمد لله، ولا حول ولا قوة إلا بالله، إلا كفرت عنه ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه الحافظ حميد بن مخلد بن زنجويه النشوي في ترغيبه
dari ibnu umar berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersbda, " tiadalah diatas bumi seorang lelaki yg mengucapkan " laa ilaaha illalloh waal hamdulillah walaa haula walaa quwwta illa billah " kecuali akan di hapus dosa2nya walaupun lebih banyak dari pada buih dilautan"
Hadis riwayat alhafidz humaid bin makhlad bin zanjawaih an nasyawi dalam kitab targibnya
عن عائشة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )ما من عبد يقول عند رد الله روحه: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير، إلا غفر الله له ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
رد الروح: الصحو من النوم أخرجه ابن ماجه، والنسائي
dari aisyah dari nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " tiadalah dari seorang hamba yg mengucapkan ketika Allah mengembalikan ruhnya " laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu wahua alaa kulli syaiin qodiir " kecuali Allah akan mengampuni dosa2nya walaupun seperti buih di lutan"
mengembalikan ruh maksudnya bangun dari tidur.
Hadis riwayat ibnu majah dan an nasa'i
عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ) من قال صبيحة يوم الجمعة قبل صلاة الغداة: أستغفر الله العظيم لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه، ثلاث مرات، غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه ابن السني، والطبراني في الأوسط، ولم يذكر الحي القيوم وقال: وإن كانت
dari anas dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg paginya hari jum'at sebelum sholat pagi mengucapkan " astagfirullohal adhim laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaih 3 kali maka dosa2nya dihaous walaupun seperti buih dilautan "
Hadis riwayat ibnu suni dan imam tobroni dlm kitab ausath beliau tdk menyebutkan " al hayyul qoyyum " dan mengatakan " wa ing kaanat
وقال. حسن عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من قال: سبحان الله وبحمده، في كل يوم مائة مرة، حطت خطاياه، وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه البخاري، وأحمد، وابن ماجه، ومسلم.
dan hasan berkata dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa berkata, " subhanalloh wabihamdih" setiap hari 100 kali maka kesalahn2nya akan terhapus walaupun kesalahan tsb seperti buih dilautan "
Hadis riwayat imam bukhori , imam ahmad, ibnu majah dan imam muslim
عن سلمان الفارسي أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )إن المسلم إذا لقى أخاه فأخذ بيده تحاتت ذنوبهما كما يتحات الورق عن الشجرة اليابسة في يوم ريح عاصف، وغفر لهما ولو كانت ذنوبهما مثل زبد البحر(.أخرجه الطبراني وأحمد في الزهد
dari salman al farisi sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda, " sesungguhnya seorang muslim jk bertemu saudaranya kemudian memegang tangannya maka dosa2nya berjatuhan sebagaimana jatuhnya daun2 dari pohon yg kering pada musim kemarau yg berangin, dan dosa keduanya diampuni walaupun dosa keduanya bagaikan buih dilautan "
Hadis riwayat imam tobroni dan imam ahmad dalam kitab az zuhd
مكفرات الذنوب وموجبات الجنة
ابن الديبع الشيباني
Abjad Cinta Untuk Keluarga
Abjad Cinta Untuk Keluarga
Alif: Addib (didiklah adab). Didiklah anak sopan santun
Ba’: Bayyin (jelaskan). Jelaskan pendapat dan nasehat Ayah dan Bunda.
Alif: Addib (didiklah adab). Didiklah anak sopan santun
Ba’: Bayyin (jelaskan). Jelaskan pendapat dan nasehat Ayah dan Bunda.
Ta’: Ta’assaf (minta maaflah). Tak ada aib bagi orang tua untuk meminta maaf kepada anaknya.
Tsa’: Tsaqqif (didiklah). Didiklah anak Anda dan bekali mereka dengan pengetahuan. Pengetahuan yang membantu anak membangun kepribadian yang bijak.
Jim: Jaahid (berjihadlah). Berjihadlah bersama anak-anak Anda di jalan Allah. Jenis-jenis jihad sangat banyak, dan berperang di jalan Allah adalah tingkatan yang tertinggi.
Ha: Habbib (buat mereka mencintai). Buatlah mereka mencintai kebaikan.
Kha: Khaalil (jadilah teman). Jadilah teman bagi putra putri Anda. Jadilah teman bicara bagi mereka untuk memahami maksud mereka dan mengetahui rahasia-rahasia mereka. Jadilah kawan bagi mereka untuk selalu menasihati dan mengarahkan mereka.
Dal: Daafi’ (belalah). Belalah putra Anda. Jangan biarkan mereka menjadi umpan empuk Iblis dan para tentaranya, baik dari golongan jin dan manusia.
Dzal: Dzakkir (beri peringatan). Karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana dalam firman Allah di surat Adz-Dzariyat : 55.
Ra: Raghghib (beri harapan). Berilah harapan untuk meraih surga yang paling tinggi.
Za: Zayyin (hiasilah). Hiasilah kata dan ucapan Anda. Kata-kata yang baik mempunyai pengaruh di dalam jiwa anak.
Sin: Sallim (ucapkan salam). Ucapkan salam kepada putra dan putri Anda.
Syin: Syaarik (temanilah). Temanilah putra dan putri Anda dalam tanggung jawab mereka ketika mereka meminta Anda secara langsung.
Shad: Shil (eratkan hubungan). Eratkan hubungan Anda dengan anak. Ajarkan mereka bagaimana menjaga tali silaturahmi dengan kerabat. Ini adalah ajaran agama Islam dan merupakan salah satu prinsip interaksi dalam beragama.
Dhad: Dhaarib (ajari bertransaksi). Ajari anak Anda bertransaksi yang halal seperti berdagang dan jual beli. Agama kita menganjurkan kita untuk tidak mengemis, menyerah atau menggantungkan diri pada orang lain.
Tha: Thabbib (obati). Obati putra-putri Anda. Jangan telantarkan mereka karena kesibukan Anda atau prasangka buruk. Bersegeralah bertindak untuk menjaga mereka dari sakit dan efek negatif yang ditimbulkan.
Dzhai: Dzhallil (lindunglah). Naungi anak Anda dengan cinta, kasih sayang dan perlindungan.
‘Ain: ‘Allim (ajarkan). Ajarkan putra-putri Anda dalam ilmu agama dan dunia agar mereka mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik- baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Ghoin: Ghayyir (ubahlah). Ubahlah perilaku Anda yang dipandang tidak sedap oleh putra putri Anda baik dengan cara berhenti dari perilaku tidak terpuji atau menambah perilaku yang terpuji.
Fa: Farriq (bedakan). Bedakan antara generasi Anda dan generasi putra putri Anda. Bedakan antara cara pandang Anda dengan cara pandang mereka. Ini bukan berarti kita membiarkan mereka dengan keadaan mereka sehingga mereka menjadi generasi yang tidak sesuai dengan keluarga.
Qof: Qobbil (ciumlah). Ciumlah anak Anda setiap hari. Demikian juga izinkan mereka mencium Anda dan pasangan Anda setiap hari.
Kaf: Karrim (muliakan). Muliakan putra putri Anda. Jauhkan mereka dari kehinaan, kerendahan dan tuduhan kebodohan, bersikap menyia-nyiakan dan buruk etika.
Lam: Laamis (sentuhlah). Sentuhlah anak Anda. Jangan jauhkan dia dari sentuhan yang akan menanamkan cinta di dalam hatinya.
Mim: Maazih (bergurauhlah). Berguraulah dengan anak-anak Anda. Ajaklah mereka bermain. Berikan kebahagiaan di dalam jiwa mereka.
Nun: Naaqisy (ajaklah berdialog). Ajaklah anak Anda berdialog. Ajaklah dia diskusi. Tanda kepribadian seseorang adalah ucapakannya dan bagaimana dia menggunakannya.
Ha: Haddi (tenangkan). Tenangkan diri Anda. Jangan panik dan bersabarlah. Apakah Anda mengira hari, minggu atau bulan berlalu begitu saja tanpa terjadi permasalahan, percekcokan atau perbedaan pendapat? Tentu saja tidak. Ketika terjadi permasalahan, pastikan anak-anak Anda melihat Anda dalam keadaan tenang hingga mereka dapat bersimpati kepada Anda.
Wau: Waddi (antarkan). Antarkan dan jemputlah. Anak memiliki hak untuk diperhatikan hingga mereka merasakan cinta kita kepada mereka.
Ya: Yassir (mudahkan). “Mudahkanlah jangan kalian buat susah”, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara hak anak atas orang tuanya adalah mendapatkan kemudahan dalam berinteraksi. Jangan menuntut anak Anda sesuatu yang tidak mereka bisa. Jika Anda ingin ditaati, mintalah sesuatu yang bisa dikerjakan. Kadang anak tidak bisa melaksanakan tugas yang diberikan. Tolonglah mereka. Kadang mereka gagal dalam menjalankan tugas. Mintalah dan doronglah mereka untuk berusaha lagi di lain waktu.
Tsa’: Tsaqqif (didiklah). Didiklah anak Anda dan bekali mereka dengan pengetahuan. Pengetahuan yang membantu anak membangun kepribadian yang bijak.
Jim: Jaahid (berjihadlah). Berjihadlah bersama anak-anak Anda di jalan Allah. Jenis-jenis jihad sangat banyak, dan berperang di jalan Allah adalah tingkatan yang tertinggi.
Ha: Habbib (buat mereka mencintai). Buatlah mereka mencintai kebaikan.
Kha: Khaalil (jadilah teman). Jadilah teman bagi putra putri Anda. Jadilah teman bicara bagi mereka untuk memahami maksud mereka dan mengetahui rahasia-rahasia mereka. Jadilah kawan bagi mereka untuk selalu menasihati dan mengarahkan mereka.
Dal: Daafi’ (belalah). Belalah putra Anda. Jangan biarkan mereka menjadi umpan empuk Iblis dan para tentaranya, baik dari golongan jin dan manusia.
Dzal: Dzakkir (beri peringatan). Karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana dalam firman Allah di surat Adz-Dzariyat : 55.
Ra: Raghghib (beri harapan). Berilah harapan untuk meraih surga yang paling tinggi.
Za: Zayyin (hiasilah). Hiasilah kata dan ucapan Anda. Kata-kata yang baik mempunyai pengaruh di dalam jiwa anak.
Sin: Sallim (ucapkan salam). Ucapkan salam kepada putra dan putri Anda.
Syin: Syaarik (temanilah). Temanilah putra dan putri Anda dalam tanggung jawab mereka ketika mereka meminta Anda secara langsung.
Shad: Shil (eratkan hubungan). Eratkan hubungan Anda dengan anak. Ajarkan mereka bagaimana menjaga tali silaturahmi dengan kerabat. Ini adalah ajaran agama Islam dan merupakan salah satu prinsip interaksi dalam beragama.
Dhad: Dhaarib (ajari bertransaksi). Ajari anak Anda bertransaksi yang halal seperti berdagang dan jual beli. Agama kita menganjurkan kita untuk tidak mengemis, menyerah atau menggantungkan diri pada orang lain.
Tha: Thabbib (obati). Obati putra-putri Anda. Jangan telantarkan mereka karena kesibukan Anda atau prasangka buruk. Bersegeralah bertindak untuk menjaga mereka dari sakit dan efek negatif yang ditimbulkan.
Dzhai: Dzhallil (lindunglah). Naungi anak Anda dengan cinta, kasih sayang dan perlindungan.
‘Ain: ‘Allim (ajarkan). Ajarkan putra-putri Anda dalam ilmu agama dan dunia agar mereka mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik- baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Ghoin: Ghayyir (ubahlah). Ubahlah perilaku Anda yang dipandang tidak sedap oleh putra putri Anda baik dengan cara berhenti dari perilaku tidak terpuji atau menambah perilaku yang terpuji.
Fa: Farriq (bedakan). Bedakan antara generasi Anda dan generasi putra putri Anda. Bedakan antara cara pandang Anda dengan cara pandang mereka. Ini bukan berarti kita membiarkan mereka dengan keadaan mereka sehingga mereka menjadi generasi yang tidak sesuai dengan keluarga.
Qof: Qobbil (ciumlah). Ciumlah anak Anda setiap hari. Demikian juga izinkan mereka mencium Anda dan pasangan Anda setiap hari.
Kaf: Karrim (muliakan). Muliakan putra putri Anda. Jauhkan mereka dari kehinaan, kerendahan dan tuduhan kebodohan, bersikap menyia-nyiakan dan buruk etika.
Lam: Laamis (sentuhlah). Sentuhlah anak Anda. Jangan jauhkan dia dari sentuhan yang akan menanamkan cinta di dalam hatinya.
Mim: Maazih (bergurauhlah). Berguraulah dengan anak-anak Anda. Ajaklah mereka bermain. Berikan kebahagiaan di dalam jiwa mereka.
Nun: Naaqisy (ajaklah berdialog). Ajaklah anak Anda berdialog. Ajaklah dia diskusi. Tanda kepribadian seseorang adalah ucapakannya dan bagaimana dia menggunakannya.
Ha: Haddi (tenangkan). Tenangkan diri Anda. Jangan panik dan bersabarlah. Apakah Anda mengira hari, minggu atau bulan berlalu begitu saja tanpa terjadi permasalahan, percekcokan atau perbedaan pendapat? Tentu saja tidak. Ketika terjadi permasalahan, pastikan anak-anak Anda melihat Anda dalam keadaan tenang hingga mereka dapat bersimpati kepada Anda.
Wau: Waddi (antarkan). Antarkan dan jemputlah. Anak memiliki hak untuk diperhatikan hingga mereka merasakan cinta kita kepada mereka.
Ya: Yassir (mudahkan). “Mudahkanlah jangan kalian buat susah”, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara hak anak atas orang tuanya adalah mendapatkan kemudahan dalam berinteraksi. Jangan menuntut anak Anda sesuatu yang tidak mereka bisa. Jika Anda ingin ditaati, mintalah sesuatu yang bisa dikerjakan. Kadang anak tidak bisa melaksanakan tugas yang diberikan. Tolonglah mereka. Kadang mereka gagal dalam menjalankan tugas. Mintalah dan doronglah mereka untuk berusaha lagi di lain waktu.
Thursday, September 15, 2016
Mentaati Orang Tua dan Guru
Sesuatu yang pada mulanya adalah mubah, akan naik tingkat menjadi wajib apabila itu diperintahkan oleh orang tua untuk dilaksanakan. Salah satu bentuk berbuat baik kepada orang tua (birrul walidain) adalah mejalankan semua perintah mereka selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Contohnya seperti pagi hari yang agak dingin merona di kota madiun tercinta ini, ketika ibu sudah membikinkan kopi hitam panas dan dihantarkan padaku sambil berkata “Ini kopinya diminum” maka pada saat itu, meminum kopi adalah wajib bagiku, menolaknya adalah sebuah kemaksiatan kepada Allah Ta’ala sekaligus bentuk kedurhakaan kepada orang tua….wal iyadzu billah.
Imam Taqiyyuddin as-Subki memberikan contoh di dalam kitab Risalah Birrul walidain, apabila seorang anak laki-laki yang telah menikah, kemudian orang tuanya memerintahkannya untuk menceraikan istrinya, maka ia harus melaksanakan perceraian itu, tidak boleh tidak.
Dalam sebuah hadits Nabi shalallahu’alaihi wasallam disebutkan, terdapat seorang laki-laki yang medatangi Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, mengadukan bahwa hartanya diambil oleh bapaknya, mendengar hal itu Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda
انت ومالك لأبيك
Kamu dan hartamu itu adalah milik bapakmu
Salah satu dosa besar, yang azabnya tidak hanya akan dirasakan nanti di akherat, tetapi akan langsung dirasakan di dunia sebelum kematian datang menjemput adalah dosa sebab durhaka kepada orang tua, sudah banyak contoh kisah mengenai hal ini…na’udzubillah
Guru adalah orang tua kedua bagi anak, mentaati perintahnya adalah sebuah kewajiban sebagaimana mentaati perintah orang tua. Sebagian ulama menyatakan bahwa mentaati dan menghormati guru lebih diutamakan dari mentaati orang tua, sebagaimana yang disebutkan dalam syair
أقدم أستاذى على نفس والدى** وان نالنى من والدى الفضل والشرف
Aku lebih mengutamakan ustadzku dari orang tua kandungku, meskipun aku mendapatkan dari orang tuaku keutamaan dan kemulyaan
فذاك مرب الروح والروح جوهر** وهذا مرب الجسم والجسم كالصدف
Ustadzku adalah pengasuh jiwaku dan jiwa adalah bagaikan mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pengasuh badanku dan badan bagaikan kerangnya
Sebelum menentukan pilihan untuk belajar, seorang harus berhati-hati dan benar-benar menimbang dengan seksama, kepada siapa ia akan belajar. Jika sudah memantapkan hati untuk belajar kepada seorag guru, maka ia harus rela terhadap semua betuk tarbiyyah yang disampaikan oleh gurunya, semuanya. Mentaati perintahnya, tidak menentangnya, menghormatinya, tidak berprasangka buruk kepadanya, dsb.
Wajibnya taat tersebut, termasuk pula dalam hal-hal yang bersifat pribadi, seperti harta benda dan diri. Dalam sebuah ungkapan yang cukup terkenal, sayyidina Ali bin Abi Thalib karomallahu wajhah menyampaikan: “Aku adalah hamba sahaya bagi seseorang yang telah mengajariku meskipun satu huruf.”
Di dalam kitab al-Anwar al-Qudsiyyah, syaikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani menyampaikan
أدب المريد مع شيخه، يلازمه، ويصبر عليه، ويحبه، ويسلم له حاله، ولا يعترض عليه، ولا يتزوج إلا بإذنه، ولا يكتمه شيئا، ويريه فقره إليه، ولا يقول له: لا. يرضى بكل اختياره
Bentuk tatakrama seorang murid kepada gurunya adalah selalu menetapinya, sabar terhadapnya, mencintainya, menyerahkan keadaan dirinya kepadanya, tidak menentangnya, tidak menikah kecuali atas izinnya, tidak menyimpan suatu masalah darinya, tidak berkata “tidak” kepadanya dan ridlo terhadap semua pilihan guru.
Imam Suhrowardi menyampaikan mengenai adab seorang murid kepada guru
وهكذا أدب المريد مع الشيخ أن يكون مسلوب الاختيار لا يتصرف في نفسه وماله إلا بمراجعة الشيخ وأمره
Beginilah tatakrama seorang murid dengan gurunya. Hendaknya seorang murid mengekang keinginannya sendiri, tidak berbuat sesuatu berkaitan dengan diri dan hartanya kecuali atas persetujuan seorang guru atau mendapatkan perintah darinya.
Syaikh Ahmad al-Abyurdi menyampaikan
إياكم والعمل على تغيير قلب شيخكم عليكم فإن من غيّر قلب شيخه عليه، لحقته العقوبة، ولو بعد موت الشيخ
Berhati-hatilah untuk tidak berbuat sesuatu yang bisa merubah hati gurumu kepadamu. Sesungguhnya murid yang merubah kondisi hati gurunya, maka ia akan mendapatkan akibat buruk, meskipun setelah kematian guru
Dalam sebuah kisah disebutkan, bahwa suatu ketika syaikh Abu Turob an-Nakhbasyi dan syaikh Syaqiq al-Balkhi menziarahi syaikh Abu Yazid al-Basthomi. Ketika murid syaikh Abu Yazid datang menghidangkan makanan, dua orang syaikh tersebut berkata; “Makanlah bersama kami wahai anak muda.”
“Tidak, saya sedang puasa,” jawab pemuda itu.
“Makanlah, semoga engkau mendapatkan ganjaran puasa satu bulan!!,” kata syaikh Abu Turob.
Pemuda itu menjawab: “Tidak.”
Syaikh Syaqiq al-Balkhi berkata: “Makanlah, semoga engkau mendapatkan pahala puasa satu tahun!!.”
Pemuda itu menjawab: “Tidak.”
Melihat hal tersebut, syaikh Abu Yazid al-Basthomi yang merupakan guru dari pemuda tadi kemudian berkata: “Biarkanlah ia terperosok jatuh dari penjagaan Allah Azza wa Jall.”
Satu tahun kemudian, diketahui pemuda tersebut mencuri sejumlah harta, ia lalu mendapatkan hukuman potong tangan atas perbuatan yang ia lakukan.
Cerita ini mengajarkan kepada kita tentang akibat seorang murid yang membuat jengkel hati gurunya dan tidak metaatinya.
Syaikh az-Zarnuji di dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim menyampaikan:
من تأذى منه أستاذه يحرم بركة العلم ولا ينتفع بالعلم الا قليلا
Barangsiapa yang menyakiti gurunya, maka tidak akan mendapatkan keberkahan ilmu dan tidak akan bermanfaat ilmunya kecuali sedikit
Semoga kita semua dianugrahi Allah Ta’ala kemudahan untuk bisa taat, hormat dan berbuat baik kepada orang tua dan guru kita semua….amiiin.
اللهم انفعنا بما علمتنا وعلمنا ما ينفعنا اللهم فقهنا في الدين والهمنا علماً نعرف به أوامرك ونجتنب به نواهيك
اللهم ارزق ابي وامي وجميع استاذي الجنة
ADA APA DENGAN MU'JIZAT SUMUR ZAM ZAM??
AMAZING.....SUBHANALLAH....ADA APA DENGAN MU'JIZAT SUMUR ZAM ZAM?????....
Permukaan air ZamZam adalah sekitar 10.6 kaki di bawah permukaan tanah .
Adalah sebuah mukjizat dari Allah SWT bahwa ketika sumur Zam Zam
dipompa terus menerus selama 24 jam tanpa henti dengan tingkat sedotan 8 ribu liter/detik, permukaan sumur akan turun hingga 44 kaki di bawah permukaan tanah.
Permukaan air ZamZam adalah sekitar 10.6 kaki di bawah permukaan tanah .
Adalah sebuah mukjizat dari Allah SWT bahwa ketika sumur Zam Zam
dipompa terus menerus selama 24 jam tanpa henti dengan tingkat sedotan 8 ribu liter/detik, permukaan sumur akan turun hingga 44 kaki di bawah permukaan tanah.
TETAPI, ketika pemompaan berhenti, permukaan sumur segera kembali pada 13 kaki di bawah permukaan tanah setelah 11 menit.
8 ribu liter/detik
Berarti 8,000 x 60 = 480,000 liter/menit
Berarti 480,000 x 60 = 28.8 juta liter/jam
Berarti 28,800,000 x 24 = 691.2 juta liter/hari
Jadi ada 690 juta liter air ZamZam dipompa dalam 24 jam tetapi sumurnya terisi kembali hanya dalam waktu 11 menit !!!
Ada dua mukjizat di sini.
Pertama, bahwa sumur ZamZam terisi kembali dengan segera, & kedua bahwa Allah SWT memiliki kontrol absolut yang luar biasa untuk tidak mengisi sumur Zam Zam secara berlebihan sebab jika tidak terkontrol, dunia bisa-bisa TENGGELAM oleh luapan air Zam Zam yang demikian besar!
Kejadian ini sesungguhnya adalah terjemahan dari kata Zam Zam, yang berarti "Stop !!!!!!!!!!!!Stop !!!!!!!!!!!!!!!", demikian kata Hajirah Alaih As Salaam.
Silahkan share ini ke sebanyak mungkin orang agar diketahui bahwa Zam Zam adalah salah satu bukti otentik kebesaran Allah SWT
Allohu A'lam
8 ribu liter/detik
Berarti 8,000 x 60 = 480,000 liter/menit
Berarti 480,000 x 60 = 28.8 juta liter/jam
Berarti 28,800,000 x 24 = 691.2 juta liter/hari
Jadi ada 690 juta liter air ZamZam dipompa dalam 24 jam tetapi sumurnya terisi kembali hanya dalam waktu 11 menit !!!
Ada dua mukjizat di sini.
Pertama, bahwa sumur ZamZam terisi kembali dengan segera, & kedua bahwa Allah SWT memiliki kontrol absolut yang luar biasa untuk tidak mengisi sumur Zam Zam secara berlebihan sebab jika tidak terkontrol, dunia bisa-bisa TENGGELAM oleh luapan air Zam Zam yang demikian besar!
Kejadian ini sesungguhnya adalah terjemahan dari kata Zam Zam, yang berarti "Stop !!!!!!!!!!!!Stop !!!!!!!!!!!!!!!", demikian kata Hajirah Alaih As Salaam.
Silahkan share ini ke sebanyak mungkin orang agar diketahui bahwa Zam Zam adalah salah satu bukti otentik kebesaran Allah SWT
Allohu A'lam
Wednesday, September 14, 2016
DAWUH KH. MAIMOEN ZUBAIR
28 DAWUH KH. MAIMOEN ZUBAIR
Berikut adalah sebagian dawuh
Mbah K.H. Maimoen Zubair yang beliau sampaikan pada beberapa kesempatan :
Berikut adalah sebagian dawuh
Mbah K.H. Maimoen Zubair yang beliau sampaikan pada beberapa kesempatan :
1. "Sampeyan sekolah model apapun, seng penting ojo ninggalno ngaji."
(Anda sekolah yang bagaimanapun, terpenting jangan tinggalkan ngaji).
2. "Dzurriyatur Rasul kebanyakan tak terlihat, maka jangan menjelek-jelekkan orang Islam."
3. "Kulo gadah (punya) guru namine (namanya) KH. Abdullah bin Nuh. Beliau kalau mau mengajar harus muthalaah dahulu, padahal beliau sangat alim."
4. "Wong koq neng omah terus kaprahe ora sehat, mulane sekali-kali refreshing." (Umumnya orang yang kebanyakan di rumah itu tidak sehat, maka sesekali perlu refreshing).
5. "Kelompok yang menguasai dataran tinggi Golan maka akan menguasai dunia. Seperti yang terjadi saat ini, Yahudi sekarang yang menguasai dataran itu."
6. "Wong iku kudu duwe jiwa Nasionalis." (Orang itu harus punya jiwa Nasionalis).
7. "Jangan mengatakan negara Uni Soviet itu komunis. Pemerintahannya saja yang komunis. Karena dulu Uni Soviet itu terdiri dari banyak daerah seperti Uzbekistan, Turkmenistan, dll. yang mayoritas Muslim. Dan banyak ulama besar lahir di sana seperti Imam Bukhari, Imam Samarkandi, dll. Cuma Rusia yang non-Muslim."
8. "Setelah shalat Shubuh jangan tidur lagi, karena bisa menyebabkan faqir."
9. "Kalau kamu ditanya alamat oleh seseorang jawablah dengan alamat desamu, jangan kotamu dulu. Karena ulama-ulama itu bangga dengan desanya."
10. "Kiai iku kudu iso moco kitab kosongan." (Kiai itu harus bisa membaca kitab kuning gundul).
11. "Ora kudu pinter bercakap-cakap bahasa Arab. Seng kudu iku biso moco tulisan Arab lan paham." (Tidak harus pandai bercakap bahasa Arab. Yang harus adalah bisa membaca tulisan Arab dan paham).
12. "Syaikh Ihsan Jampes iku ngalim, iso ngarang kitab Sirajut Thalibin. Ngalime koyo ngono tapi ngomong-ngomong Arab gak patek lancar." (Syaikh Ihsan Dahlan Jampes Kediri itu alim, mampu mengarang kitab Siraj ath-Thalibin. Beliau yang begitu alimnya saja dalam percakapan bahasa Arab kurang begitu lancar).
13. "Wong wareg iku angel ngalime." (Orang yang kenyang itu sulit menjadi alim).
14. "Gusti Allah ojo mbok tuntun." (Allah Swt. jangan didikte).
15. "Wong seng apik iku wong seng ora berubah waktu seneng utowo susah." (Orang yang baik itu orang yang tidak berubah sewaktu suka ataupun susah).
16. "Al-Quran keterangane kadang dibolan-baleni. Mulane wong koq bosen karo al-Quran berarti lemah imane." (Al-Quran keterangannya terkadang diulang-ulang. Maka, jika ada orang yang bosan terhadap al-Quran pertanda lemah imannya).
17. خير الامور وسط # حب التناهي غلط . "Yang terbaik dalam segala sesuatu adalah yang moderat (pertengahan) # Sedangkan suka pada penghinaan adalah suatu kesalahan."
18. "Nek arep ngomong ojo waktu jengkel." (Kalau mau berbicara jangan di saat marah).
19. "Orang yang kamu ikuti itu kudu seng pinter agomo (harus yang pandai agama/seorang ulama).
20. "Kanjeng Nabi walaupun sebagian paman-pamane kafir lan mungsuhi (memusuhi), tetapi Beliau (Saw.) tetap bersilaturahim pada mereka."
21. "Kudu biso moco (harus bisa baca kitab) Fathul Mu'in lan Fathul Qarib."
22. "Biso parek karo Allah iku dengan bil ilmi wattaqwa." (Bisa dekat dengan Allah itu dengan ilmu dan ketakwaan).
23. "Ora do iso moco kitab koq arep gawe Khilafah." (Tidak bisa baca kitab kuning koq mau membuat/mendirikan Khilafah!).
24. "Ora usah sombong, seng kurikulum ben kurikulum, pancen wes wayahe. Seng penting Sampeyan ngaji." (Tidak usah sombong, yang memakai sistem kurikulum biarkan saja dipakai, memang sudah waktunya. Yang penting Anda ngaji).
25. "Wong-wong sholeh walaupun faqir mereka tetep nyaman seperti Syaikh Abil Hasan asy-Syadzili."
26. "Apik-apike ke-futuh iku melek dalu karo moco kitab kerono Allah Ta'ala." (Terbukanya hati (futuh) itu paling baiknya terjaga di malam hari sambil baca kitab dengan ikhlas).
27. "Omah nek dinggoni sholat sunnah jembar rizqine." (Rumah jika dipakai untuk shalat sunnah maka rizkinya luas).
28. "Duwe anak iku apike jumlahe sedengan, yo ora akeh yo ora sitik. Mergo Kanjeng Nabi pernah ditakoi sahabat tentang urip susah. Nabi jawabe: كثرت العيال وقلة المال. (Punya anak sebaiknya berjumlah yang cukup/sedang, tidak banyak juga tidak sedikit. Karena Nabi pernah ditanya oleh sahabat tentang hidup susah, maka jawab Nabi Saw.: "Banyak anak sedikit rizki/harta.").
2. "Dzurriyatur Rasul kebanyakan tak terlihat, maka jangan menjelek-jelekkan orang Islam."
3. "Kulo gadah (punya) guru namine (namanya) KH. Abdullah bin Nuh. Beliau kalau mau mengajar harus muthalaah dahulu, padahal beliau sangat alim."
4. "Wong koq neng omah terus kaprahe ora sehat, mulane sekali-kali refreshing." (Umumnya orang yang kebanyakan di rumah itu tidak sehat, maka sesekali perlu refreshing).
5. "Kelompok yang menguasai dataran tinggi Golan maka akan menguasai dunia. Seperti yang terjadi saat ini, Yahudi sekarang yang menguasai dataran itu."
6. "Wong iku kudu duwe jiwa Nasionalis." (Orang itu harus punya jiwa Nasionalis).
7. "Jangan mengatakan negara Uni Soviet itu komunis. Pemerintahannya saja yang komunis. Karena dulu Uni Soviet itu terdiri dari banyak daerah seperti Uzbekistan, Turkmenistan, dll. yang mayoritas Muslim. Dan banyak ulama besar lahir di sana seperti Imam Bukhari, Imam Samarkandi, dll. Cuma Rusia yang non-Muslim."
8. "Setelah shalat Shubuh jangan tidur lagi, karena bisa menyebabkan faqir."
9. "Kalau kamu ditanya alamat oleh seseorang jawablah dengan alamat desamu, jangan kotamu dulu. Karena ulama-ulama itu bangga dengan desanya."
10. "Kiai iku kudu iso moco kitab kosongan." (Kiai itu harus bisa membaca kitab kuning gundul).
11. "Ora kudu pinter bercakap-cakap bahasa Arab. Seng kudu iku biso moco tulisan Arab lan paham." (Tidak harus pandai bercakap bahasa Arab. Yang harus adalah bisa membaca tulisan Arab dan paham).
12. "Syaikh Ihsan Jampes iku ngalim, iso ngarang kitab Sirajut Thalibin. Ngalime koyo ngono tapi ngomong-ngomong Arab gak patek lancar." (Syaikh Ihsan Dahlan Jampes Kediri itu alim, mampu mengarang kitab Siraj ath-Thalibin. Beliau yang begitu alimnya saja dalam percakapan bahasa Arab kurang begitu lancar).
13. "Wong wareg iku angel ngalime." (Orang yang kenyang itu sulit menjadi alim).
14. "Gusti Allah ojo mbok tuntun." (Allah Swt. jangan didikte).
15. "Wong seng apik iku wong seng ora berubah waktu seneng utowo susah." (Orang yang baik itu orang yang tidak berubah sewaktu suka ataupun susah).
16. "Al-Quran keterangane kadang dibolan-baleni. Mulane wong koq bosen karo al-Quran berarti lemah imane." (Al-Quran keterangannya terkadang diulang-ulang. Maka, jika ada orang yang bosan terhadap al-Quran pertanda lemah imannya).
17. خير الامور وسط # حب التناهي غلط . "Yang terbaik dalam segala sesuatu adalah yang moderat (pertengahan) # Sedangkan suka pada penghinaan adalah suatu kesalahan."
18. "Nek arep ngomong ojo waktu jengkel." (Kalau mau berbicara jangan di saat marah).
19. "Orang yang kamu ikuti itu kudu seng pinter agomo (harus yang pandai agama/seorang ulama).
20. "Kanjeng Nabi walaupun sebagian paman-pamane kafir lan mungsuhi (memusuhi), tetapi Beliau (Saw.) tetap bersilaturahim pada mereka."
21. "Kudu biso moco (harus bisa baca kitab) Fathul Mu'in lan Fathul Qarib."
22. "Biso parek karo Allah iku dengan bil ilmi wattaqwa." (Bisa dekat dengan Allah itu dengan ilmu dan ketakwaan).
23. "Ora do iso moco kitab koq arep gawe Khilafah." (Tidak bisa baca kitab kuning koq mau membuat/mendirikan Khilafah!).
24. "Ora usah sombong, seng kurikulum ben kurikulum, pancen wes wayahe. Seng penting Sampeyan ngaji." (Tidak usah sombong, yang memakai sistem kurikulum biarkan saja dipakai, memang sudah waktunya. Yang penting Anda ngaji).
25. "Wong-wong sholeh walaupun faqir mereka tetep nyaman seperti Syaikh Abil Hasan asy-Syadzili."
26. "Apik-apike ke-futuh iku melek dalu karo moco kitab kerono Allah Ta'ala." (Terbukanya hati (futuh) itu paling baiknya terjaga di malam hari sambil baca kitab dengan ikhlas).
27. "Omah nek dinggoni sholat sunnah jembar rizqine." (Rumah jika dipakai untuk shalat sunnah maka rizkinya luas).
28. "Duwe anak iku apike jumlahe sedengan, yo ora akeh yo ora sitik. Mergo Kanjeng Nabi pernah ditakoi sahabat tentang urip susah. Nabi jawabe: كثرت العيال وقلة المال. (Punya anak sebaiknya berjumlah yang cukup/sedang, tidak banyak juga tidak sedikit. Karena Nabi pernah ditanya oleh sahabat tentang hidup susah, maka jawab Nabi Saw.: "Banyak anak sedikit rizki/harta.").
Tuesday, September 13, 2016
Qur'an dan Sunnah
Mencatut Nama Qur'an dan Sunnah, Bukan Pekerjaan Ulama Salaf!
Kita tidak mendapati –sejak dulu- ulama salaf yang beneran salaf juga ulama madzhab, yang dalam masalah-masalah fiqih, mereka menisbatkan pendapat hasil ijtihad mereka kepada al-Qur’an dan sunnah. Dengan bahasa yang lebih ringan, kita tidak pernah mendapati mereka menuliskan dalam kitab-kitab mereka “ini pendapat yang shahih dan benar menurut al-Qur’an dan sunnah”. Tidak pernah kita dapati itu. Sama sekali tidak pernah. Yang kita dapati adalah, bahwa mereka dalam masalah-masalah fiqih yang mereka ijtihad-kan mereka menisbatkan pendapat mereka itu kepada diri mereka atau madzhab mereka.
Kita tidak mendapati –sejak dulu- ulama salaf yang beneran salaf juga ulama madzhab, yang dalam masalah-masalah fiqih, mereka menisbatkan pendapat hasil ijtihad mereka kepada al-Qur’an dan sunnah. Dengan bahasa yang lebih ringan, kita tidak pernah mendapati mereka menuliskan dalam kitab-kitab mereka “ini pendapat yang shahih dan benar menurut al-Qur’an dan sunnah”. Tidak pernah kita dapati itu. Sama sekali tidak pernah. Yang kita dapati adalah, bahwa mereka dalam masalah-masalah fiqih yang mereka ijtihad-kan mereka menisbatkan pendapat mereka itu kepada diri mereka atau madzhab mereka.
Itu tentu bukan karena para salaf dan ulama madzhab serta imam-imam
mulia mereka tidak mengambil hukum dari al-Qura’an dan sunnah. Bukan itu
tentunya. Keliru jika ada yang beranggapan seperti ini. Toh para
imam-imam itu beserta ulamanya, adalah orang yang memang sangat mengerti
dengan dalam maksud teks syariah, baik ayat atau juga hadits. Baik itu
yang manthuq atau juga yang mafhum-nya. Apa yang mereka lakukan dengan
tidak menisbatkan pendapat mereka kepada al-Qur’an dan sunnah, itu bukti
kedalaman kepahaman mereka terhadap teks-teks al-Quran dan sunnah.
Syariah dan Fiqih
Yang mesti kita tahu terlebih dahulu, bahwa dalam al-Qur’an dan sunnah yang merupakan 2 sumber utama dalam syariat Islam ini ada di dalamnya teks yang bersifat qath’iy (pasti), dan juga yang sifatnya Dzanniy (duga-duga). Yang Qath’iy itu adalah teks yang tidak punya makna berbilang dan sudah tidak mungkin ditafsirkan lagi, serta tidak perlu dilakukan didalamnya ijtihad. Itu yang disebut dengna istilah Nash. Seperti wajibnya shalat, haramnya berjudi, mencuri juga berzina. Kesemua itu syariah yang menghukumi.
Jadi wajibnya shalat itu bukan perkara ijtihadiy, maka tidak bisa dikatakan “shalat itu wajib menurut madzhab fulan...”, tidak bisa. Harus dikatakan bahwa “shalat itu wajib menurut syariat islam!”.
Di samping Qath’iy, ada bahkan banyak teks syariah yang sifatnya dznniy; karena memang ini yang menjadi porsi terbesar dalam teks syariah, baik itu ayat al-Qur’an atau juga Hadits nabi s.a.w.. dzanniy itu teks yang masih multi tafsir, mana tidak bisa digali hukum dari teks tersebut kalau hanya berdiri sendiri karena memang masih bias kandungannya. Yang membuat teks syariah itu menjadi dzanniy banyak sebabnya, bisa karena memang dari sisi bahasa, teks tersebut punya arti yang lebih dari satu dan kesemua punya kekuatan dari segi pemakaian.
Atau mungkin karena memang kandungannya berseinggungan atau berselisih denga teks syariah lainnya. Atau bisa juga karena sumbernya yang masih diragukan; seperti hadits Ahad. Pada intinya, teks-teks syariah yang sifatnya dzanniy ini tidak mungkin bisa difahami dan tidak bisa digali hukum dari akndungannya kecuali dengan upaya penelitian yang lebih mendalam. Itu yang dinamakan dengan ijithad.
Fiqih = Teks Dzanniy = Ijtihad
Nah, di teks-teks dzanniy inilah para imam madzhab dan ulamanya bekerja. Artinya mereka memang bekerja menggali hukum dari teks-teks yang syariah itu sendiri tidak memberikan hukum secara pasti, karena memang sifatnya yang dzanniy. Kalau dibiarkan, tentu akan ada kekosongan hukum yang jelas sangat tidak membantu bagi orang awam. Maka dari itu, mereka; para imam beserta ulama madzhab meneliti, menelaah apa yang sejatinya dimaksud oleh Allah s.w.t. dan juga Rasul-Nya s.a.w. dari ayat dan juga hadits, untuk kemudian dihasilkan dari penelitian tersebut sebuah hukum. Itu yang disebut dengan ijtihad.
Itu yang disebut perkara ijtihadiy. Lapangannya adalah teks-teks dzanniy, yang bekerja di dalamnya adalah imam dan ulama madzhab. Pekerjaan disebut ijtihad, dan hasilnya dinamakan fiqih.
Contohnya ijtihad ulama madzhab dalam hal menghitung masa iddah wanita yang tertalak oleh suaminya; apakah 3 kali masa hadih, atau 3 kali masa suci? Disebutkan dalam ayat dengan redaksi “Quru’”; yang dalam bahasa arab, bisa berarti masa suci, bisa berarti juga masa haidh. Atau juga ijtihad ulama madzhab terkait bismillah dalam shalat sebelum membaca al-Fatihah, disebabkan karena karena memang banyak dalil yang bersinggungan. Satu riwayat mengatakan baca, riwayat lain justru tidak. ini lapangan ijtihad yang mana ulama bekerja di dalamnya untuk kita; orang awam agar mudah memahami.
Maka dalam 2 hal di atas, atau lebih luasnya dalam hal fiqih, karena memang medan kerjanya adalah teks-teks dzanniy yang butuh Ijtihad, tidak bisa seseorang –siapapun itu- mengatakan bahwa masa Iddah wanita itu 3 masa haidh menurut syariat. Tidak! yang benar itu menurut madzhab fulan. Tidak juga kita katakan, membaca bismillah dikeraskan dalam shalat itu adalah yang benar menurut syariat. Tidak bisa! Itu benar menurut ijtihadnya imam fulan atau madzhab fulan; Karena memang syariah sendiri memberi peluang untuk diadakan ijtihad di dalamnya.
Ijtihad = Hasil Otak Bukan Wahyu
Dan yang namanya ijtihad itu kebenaran tidak mutlak dan tidak ditentukan pada ijtihad siapa. Yang benar-benar tahu di ijtihad mana kebenran itu berada hanyalah Allah s.w.t.. Ulama hanya menjalankan perintah, bahwa teks yang masih bias harus dijalankan ijtihad, tentu yang melaksanakan mereka yang kompeten. Maka kalimat yang masyhur dari kalangan imam mazdhab itu adalah “qouliy shawab, yahtamilu al-khatha’. Qoulu Ghairy Khatha’, Yahtamilu shawab” = “pendapatku benar, tapi bisa jadi salah. Pendapat selainku salah, tapi bisa jadi benar”.
Karena memang yang namanya ijihad itu hasilnya bisa jadi benar, bisa jadi salah. Tapi jika memamng dilakukan oleh pihak yang kompeten dan otoritatif, kesalahanya tidak berdosa akan justru mendapat pahala. Karena memang kebenarannya tidak pasti, tidak ada ulama yang berani menisbatkan pendapatnya kepada al-Qur’an dan sunnah Nabi s.a.w.. Mungkin sampai sini bisa dipahami mengapa tidak ada ulama yang mengatakan dalam masalah fiqih “ini pendapat yang benar menurut al-Qur’an dan sunnah!”. Tidak ada!
Hukum fiqih yang dihasilkan adalah hasil kerja otaknya sendiri, yang bisa jadi salah bisa jadi benar. Dan otaknya itu terbatas, juga bukanlah patokan kebenaran dalam syariah. Meraka selalu mengatakan: “ini pendapatku, jika benar ini dari Allah. Jika salah ini dari diriku dan juga setan!. Sama sekali tidak ada dari mereka yang mematok kebenaran. Dan yang menyelisihnya salah, keliru, serta telah menyelisih syariah.
Kalau mereka menisbatkan pendapatnya itu kepada al-Quran dan sunnah, itu artinya ia menisbatkan sesuatu yang kebenarannya belum dipastikan kepada Allah s.w.t. dan Rasul s.a.w.. Itu artinya ia merasa bahwa otaknya itu adalah representasi dari apa yang diinginkan oleh Allah s.w.t dan Rasul-Nya s.a.w.. artinya, jika pendapatnya salah berarti ia telah menisbatkan kesalahan kepada Allah s.w.t. yang maha benar dan kepada Rasul s.a.w.. Dosa apa yang lebih besar dibanding menisbatkan kesalahan kepada Allah dan Rasul-Nya? Ini pelecehan kepada al-Quran dan sunnah namanya.
Allah Maha Benar Tidak Mungkin Salah
Jadi, para ulama madzhab menisbatkan pendapat ijtihadnya kepada diri mereka dan madzhab mereka sendiri tidak kepada al-Qur’an dan sunnah bukan mereka tidak berhukum dengan al-Quran dan sunnah. Tapi Khawatir kalau apa yang mereka ijtihadkan itu bukanlah sebuah kebenenaran yang Allah swt dan Rasul-Nya inginkan. Mereka hanya menjalankan tugas ijtihad, tapi tidak bertugas untuk mengaku-ngaku bahwa ijtihadnya yang paling benar. Karena itu mereka tidak mengatakan: “ini pendapat yang sesuai Kitab dan Sunnah!”.
Tapi justru dengan tegas mereka mengatakan bahwa hasil ijtihadnya itu adalah pendapatnya sendiri. Kalimat yang masyhur seperti ini: “ini adalah pendapatku, kalau ini benar maka itu dari (anugerah) Allah dan kalau salah maka itu dari aku sendiri dan dari setan. Dan Allah serta Rasul-Nya terbebas dari (ijtihad)-ku ini.”
Dan ini adalah kebiasaan ulama salaf yang benar-benar salaf yang memang diwarisi dari para sahabat Nabi s.a.w.. Ini juga terekam oleh Imam Ibn Taimiyyah dalam banyak halaman di kitab beliau Majmu’ al-Fatawa, salah satunya di Bab 10, hal. 450:
وَقَدْ قَالَ أَبُو بَكْرٍ وَابْنُ مَسْعُوْدٍ وَغَيْرُهُمَا مِنَ الصَّحَابَةِ فِيْمَا يُفْتُوْنَ فِيْهِ بِاجْتِهَادِهِمْ: إِنْ يَكُنْ صَوَابًا فَمِنَ اللهِ وَإِنْ يَكُنْ خَطَأً فَهُوَ مِنِّي وَمِنَ الشَّيْطَانِ وَاللهُ وَرَسُوْلُهُ بَرِيئَانِ مِنْهُ
“dan Abu Bakr serta Ibnu Mas’ud serta sahabat lainnya telah berkata dalam setiap fatwa yang merekaijtihadkan: ini adalah pendapatku, kalau ini benar maka itu dari (anugerah) Allah dan kalau salah maka itu dari aku sendiri dan dari setan. Dan Allah serta Rasul-Nya terbebas dari (ijtihad)-ku ini.”
Jadi, tidak gampang mengatakan: “ini yang benar sesuai quran dan sunnah!”. Sebagaimana juga para sahabat mengajarkan itu. Karena bisa saja ijtihadnya itu salah, akhirnya ia menisbatkan pendapat yang salah kepada Allah dan Nabi saw. Naudzubillah.
Dan lebih jauh lagi, kalau menisbatkan pendapat pribadi kepada sunnah, itu berarti menjual nama Nabi s.a.w. agar pendapatnya ‘laku’, padahal sama sekali itu bukan Nabi yang mengatakan, nyatanya itu hasil dari otaknya yang terbatas, ingat bahwa berdusta atas nama Nabi s.a.w., hadiahnya adalah nereka.
وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“siapa yang berbohong atasku, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka” (Muttafaq ‘alayh)
Jadi, masih mau mencatut nama Allah s.w.t., dan Rasul-Nya s.a.w. agar pendapat pribadi dari otak yang dangkal ini ‘laku’ di depan khalayak awam? Silahkan jika memang mampu menandingi para sahabt juga ulama-ulama madzhab.
Wallahu a’lam.
Syariah dan Fiqih
Yang mesti kita tahu terlebih dahulu, bahwa dalam al-Qur’an dan sunnah yang merupakan 2 sumber utama dalam syariat Islam ini ada di dalamnya teks yang bersifat qath’iy (pasti), dan juga yang sifatnya Dzanniy (duga-duga). Yang Qath’iy itu adalah teks yang tidak punya makna berbilang dan sudah tidak mungkin ditafsirkan lagi, serta tidak perlu dilakukan didalamnya ijtihad. Itu yang disebut dengna istilah Nash. Seperti wajibnya shalat, haramnya berjudi, mencuri juga berzina. Kesemua itu syariah yang menghukumi.
Jadi wajibnya shalat itu bukan perkara ijtihadiy, maka tidak bisa dikatakan “shalat itu wajib menurut madzhab fulan...”, tidak bisa. Harus dikatakan bahwa “shalat itu wajib menurut syariat islam!”.
Di samping Qath’iy, ada bahkan banyak teks syariah yang sifatnya dznniy; karena memang ini yang menjadi porsi terbesar dalam teks syariah, baik itu ayat al-Qur’an atau juga Hadits nabi s.a.w.. dzanniy itu teks yang masih multi tafsir, mana tidak bisa digali hukum dari teks tersebut kalau hanya berdiri sendiri karena memang masih bias kandungannya. Yang membuat teks syariah itu menjadi dzanniy banyak sebabnya, bisa karena memang dari sisi bahasa, teks tersebut punya arti yang lebih dari satu dan kesemua punya kekuatan dari segi pemakaian.
Atau mungkin karena memang kandungannya berseinggungan atau berselisih denga teks syariah lainnya. Atau bisa juga karena sumbernya yang masih diragukan; seperti hadits Ahad. Pada intinya, teks-teks syariah yang sifatnya dzanniy ini tidak mungkin bisa difahami dan tidak bisa digali hukum dari akndungannya kecuali dengan upaya penelitian yang lebih mendalam. Itu yang dinamakan dengan ijithad.
Fiqih = Teks Dzanniy = Ijtihad
Nah, di teks-teks dzanniy inilah para imam madzhab dan ulamanya bekerja. Artinya mereka memang bekerja menggali hukum dari teks-teks yang syariah itu sendiri tidak memberikan hukum secara pasti, karena memang sifatnya yang dzanniy. Kalau dibiarkan, tentu akan ada kekosongan hukum yang jelas sangat tidak membantu bagi orang awam. Maka dari itu, mereka; para imam beserta ulama madzhab meneliti, menelaah apa yang sejatinya dimaksud oleh Allah s.w.t. dan juga Rasul-Nya s.a.w. dari ayat dan juga hadits, untuk kemudian dihasilkan dari penelitian tersebut sebuah hukum. Itu yang disebut dengan ijtihad.
Itu yang disebut perkara ijtihadiy. Lapangannya adalah teks-teks dzanniy, yang bekerja di dalamnya adalah imam dan ulama madzhab. Pekerjaan disebut ijtihad, dan hasilnya dinamakan fiqih.
Contohnya ijtihad ulama madzhab dalam hal menghitung masa iddah wanita yang tertalak oleh suaminya; apakah 3 kali masa hadih, atau 3 kali masa suci? Disebutkan dalam ayat dengan redaksi “Quru’”; yang dalam bahasa arab, bisa berarti masa suci, bisa berarti juga masa haidh. Atau juga ijtihad ulama madzhab terkait bismillah dalam shalat sebelum membaca al-Fatihah, disebabkan karena karena memang banyak dalil yang bersinggungan. Satu riwayat mengatakan baca, riwayat lain justru tidak. ini lapangan ijtihad yang mana ulama bekerja di dalamnya untuk kita; orang awam agar mudah memahami.
Maka dalam 2 hal di atas, atau lebih luasnya dalam hal fiqih, karena memang medan kerjanya adalah teks-teks dzanniy yang butuh Ijtihad, tidak bisa seseorang –siapapun itu- mengatakan bahwa masa Iddah wanita itu 3 masa haidh menurut syariat. Tidak! yang benar itu menurut madzhab fulan. Tidak juga kita katakan, membaca bismillah dikeraskan dalam shalat itu adalah yang benar menurut syariat. Tidak bisa! Itu benar menurut ijtihadnya imam fulan atau madzhab fulan; Karena memang syariah sendiri memberi peluang untuk diadakan ijtihad di dalamnya.
Ijtihad = Hasil Otak Bukan Wahyu
Dan yang namanya ijtihad itu kebenaran tidak mutlak dan tidak ditentukan pada ijtihad siapa. Yang benar-benar tahu di ijtihad mana kebenran itu berada hanyalah Allah s.w.t.. Ulama hanya menjalankan perintah, bahwa teks yang masih bias harus dijalankan ijtihad, tentu yang melaksanakan mereka yang kompeten. Maka kalimat yang masyhur dari kalangan imam mazdhab itu adalah “qouliy shawab, yahtamilu al-khatha’. Qoulu Ghairy Khatha’, Yahtamilu shawab” = “pendapatku benar, tapi bisa jadi salah. Pendapat selainku salah, tapi bisa jadi benar”.
Karena memang yang namanya ijihad itu hasilnya bisa jadi benar, bisa jadi salah. Tapi jika memamng dilakukan oleh pihak yang kompeten dan otoritatif, kesalahanya tidak berdosa akan justru mendapat pahala. Karena memang kebenarannya tidak pasti, tidak ada ulama yang berani menisbatkan pendapatnya kepada al-Qur’an dan sunnah Nabi s.a.w.. Mungkin sampai sini bisa dipahami mengapa tidak ada ulama yang mengatakan dalam masalah fiqih “ini pendapat yang benar menurut al-Qur’an dan sunnah!”. Tidak ada!
Hukum fiqih yang dihasilkan adalah hasil kerja otaknya sendiri, yang bisa jadi salah bisa jadi benar. Dan otaknya itu terbatas, juga bukanlah patokan kebenaran dalam syariah. Meraka selalu mengatakan: “ini pendapatku, jika benar ini dari Allah. Jika salah ini dari diriku dan juga setan!. Sama sekali tidak ada dari mereka yang mematok kebenaran. Dan yang menyelisihnya salah, keliru, serta telah menyelisih syariah.
Kalau mereka menisbatkan pendapatnya itu kepada al-Quran dan sunnah, itu artinya ia menisbatkan sesuatu yang kebenarannya belum dipastikan kepada Allah s.w.t. dan Rasul s.a.w.. Itu artinya ia merasa bahwa otaknya itu adalah representasi dari apa yang diinginkan oleh Allah s.w.t dan Rasul-Nya s.a.w.. artinya, jika pendapatnya salah berarti ia telah menisbatkan kesalahan kepada Allah s.w.t. yang maha benar dan kepada Rasul s.a.w.. Dosa apa yang lebih besar dibanding menisbatkan kesalahan kepada Allah dan Rasul-Nya? Ini pelecehan kepada al-Quran dan sunnah namanya.
Allah Maha Benar Tidak Mungkin Salah
Jadi, para ulama madzhab menisbatkan pendapat ijtihadnya kepada diri mereka dan madzhab mereka sendiri tidak kepada al-Qur’an dan sunnah bukan mereka tidak berhukum dengan al-Quran dan sunnah. Tapi Khawatir kalau apa yang mereka ijtihadkan itu bukanlah sebuah kebenenaran yang Allah swt dan Rasul-Nya inginkan. Mereka hanya menjalankan tugas ijtihad, tapi tidak bertugas untuk mengaku-ngaku bahwa ijtihadnya yang paling benar. Karena itu mereka tidak mengatakan: “ini pendapat yang sesuai Kitab dan Sunnah!”.
Tapi justru dengan tegas mereka mengatakan bahwa hasil ijtihadnya itu adalah pendapatnya sendiri. Kalimat yang masyhur seperti ini: “ini adalah pendapatku, kalau ini benar maka itu dari (anugerah) Allah dan kalau salah maka itu dari aku sendiri dan dari setan. Dan Allah serta Rasul-Nya terbebas dari (ijtihad)-ku ini.”
Dan ini adalah kebiasaan ulama salaf yang benar-benar salaf yang memang diwarisi dari para sahabat Nabi s.a.w.. Ini juga terekam oleh Imam Ibn Taimiyyah dalam banyak halaman di kitab beliau Majmu’ al-Fatawa, salah satunya di Bab 10, hal. 450:
وَقَدْ قَالَ أَبُو بَكْرٍ وَابْنُ مَسْعُوْدٍ وَغَيْرُهُمَا مِنَ الصَّحَابَةِ فِيْمَا يُفْتُوْنَ فِيْهِ بِاجْتِهَادِهِمْ: إِنْ يَكُنْ صَوَابًا فَمِنَ اللهِ وَإِنْ يَكُنْ خَطَأً فَهُوَ مِنِّي وَمِنَ الشَّيْطَانِ وَاللهُ وَرَسُوْلُهُ بَرِيئَانِ مِنْهُ
“dan Abu Bakr serta Ibnu Mas’ud serta sahabat lainnya telah berkata dalam setiap fatwa yang merekaijtihadkan: ini adalah pendapatku, kalau ini benar maka itu dari (anugerah) Allah dan kalau salah maka itu dari aku sendiri dan dari setan. Dan Allah serta Rasul-Nya terbebas dari (ijtihad)-ku ini.”
Jadi, tidak gampang mengatakan: “ini yang benar sesuai quran dan sunnah!”. Sebagaimana juga para sahabat mengajarkan itu. Karena bisa saja ijtihadnya itu salah, akhirnya ia menisbatkan pendapat yang salah kepada Allah dan Nabi saw. Naudzubillah.
Dan lebih jauh lagi, kalau menisbatkan pendapat pribadi kepada sunnah, itu berarti menjual nama Nabi s.a.w. agar pendapatnya ‘laku’, padahal sama sekali itu bukan Nabi yang mengatakan, nyatanya itu hasil dari otaknya yang terbatas, ingat bahwa berdusta atas nama Nabi s.a.w., hadiahnya adalah nereka.
وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“siapa yang berbohong atasku, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka” (Muttafaq ‘alayh)
Jadi, masih mau mencatut nama Allah s.w.t., dan Rasul-Nya s.a.w. agar pendapat pribadi dari otak yang dangkal ini ‘laku’ di depan khalayak awam? Silahkan jika memang mampu menandingi para sahabt juga ulama-ulama madzhab.
Wallahu a’lam.
Sepenggal Kisah : "Syeh abdul qodir al jaelani"
kisahnya ..
Syeh abdul qodir al jaelani mau memasuki kota Baghdad.
zaman itu baghdad sudah penuh dengan alim ulama', cendekiawan, para pakar dan tokoh agama.
Beliau menginap di luar kota, dan berita kedatangannya sudah terdengar oleh telinga mereka yg menganggap bahwa baghdad sudh penuh dengan alim ulama' dan tdk membutuhkan seseorang spt syeh abdul qodir.
Syeh abdul qodir al jaelani mau memasuki kota Baghdad.
zaman itu baghdad sudah penuh dengan alim ulama', cendekiawan, para pakar dan tokoh agama.
Beliau menginap di luar kota, dan berita kedatangannya sudah terdengar oleh telinga mereka yg menganggap bahwa baghdad sudh penuh dengan alim ulama' dan tdk membutuhkan seseorang spt syeh abdul qodir.
Didesak oleh mereka yg menganggap syeh sebagai saingan, para pembesar kota mengirimkan sebuah cawan yg berisi air penuh.
diharapkan cawan tsb sebagai pesan kpd syeh bahwa baghdad sdh penuh dengan orang alim dan pakar agama, jadi tdk membutuhkan beliau.
Syeh menerima kiriman tsb, dan memahami maksud kiriman itu. kemudian beliau mengambil sekuntum bunga mawar dan diletakkan diatas cawan berisi air tsb.
beliau berkata kpd kurirnya :
" tolong kembalikan cawan ini kpd pengirimnya"
Melihat cawan itu dikembalikan dan terdapat mawar mengapung diatasnya, mereka baru sadar bahwa kehadiran seorang sufi bagaikan bunga mawar, ia tdk membebani siapapun jg.
ia tdk bersaing dengan siapapun juga, seorang sufi sangat lembut, sangat ringan, bagaikan sekuntum bunga mawar.
Mereka yg berwawasan sempit, mereka yg berfikiran picik, tdk bisa menerima pandangan sufi., sebaliknya, para sufi bisa menerima setiap pandangan, setiap pendapat. Terlepas dari setuju atau tdk setuju, sependapat atau tdk sependapat, mereka bisa menerima pendapat yg berbeda2.
wallohu a'lam.
diharapkan cawan tsb sebagai pesan kpd syeh bahwa baghdad sdh penuh dengan orang alim dan pakar agama, jadi tdk membutuhkan beliau.
Syeh menerima kiriman tsb, dan memahami maksud kiriman itu. kemudian beliau mengambil sekuntum bunga mawar dan diletakkan diatas cawan berisi air tsb.
beliau berkata kpd kurirnya :
" tolong kembalikan cawan ini kpd pengirimnya"
Melihat cawan itu dikembalikan dan terdapat mawar mengapung diatasnya, mereka baru sadar bahwa kehadiran seorang sufi bagaikan bunga mawar, ia tdk membebani siapapun jg.
ia tdk bersaing dengan siapapun juga, seorang sufi sangat lembut, sangat ringan, bagaikan sekuntum bunga mawar.
Mereka yg berwawasan sempit, mereka yg berfikiran picik, tdk bisa menerima pandangan sufi., sebaliknya, para sufi bisa menerima setiap pandangan, setiap pendapat. Terlepas dari setuju atau tdk setuju, sependapat atau tdk sependapat, mereka bisa menerima pendapat yg berbeda2.
wallohu a'lam.
Friday, September 9, 2016
MAKNA SUJUD
MAKNA SUJUD
DALAM islam berdo’a memiliki waktu-waktu mustajab, salah satunya berdo’a di waktu sujud terakhir sebelum salam. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa ...Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”. (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48).
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan. Karena di waktu itulah seorang hamba akan merasa dekat dengan Rabb-Nya, karena penghambaan seorang hamba merendahkan dirinya di hadapan sang Khalik.
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan. Karena di waktu itulah seorang hamba akan merasa dekat dengan Rabb-Nya, karena penghambaan seorang hamba merendahkan dirinya di hadapan sang Khalik.
MAKNA SUJUD
MAKNA SUJUD
DALAM islam berdo’a memiliki waktu-waktu mustajab, salah satunya berdo’a di waktu sujud terakhir sebelum salam. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa ...Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”. (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48).
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan. Karena di waktu itulah seorang hamba akan merasa dekat dengan Rabb-Nya, karena penghambaan seorang hamba merendahkan dirinya di hadapan sang Khalik.
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan. Karena di waktu itulah seorang hamba akan merasa dekat dengan Rabb-Nya, karena penghambaan seorang hamba merendahkan dirinya di hadapan sang Khalik.
Thursday, September 8, 2016
Tentang Tarwiyah dan Arafah ...
Tentang Tarwiyah dan Arafah ...
I. SEBAB MUSABAB DINAMAKAN TARWIYAH DAN ARAFAH
Imam Ibnu Qudamah menerangkan di dalam Kitab AL MUGHNI juz 3 halaman 429:
سُمِّيَ بِذَلِكَ لِأَنَّ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ رَأَى لَيْلَتَئِذٍ فِي الْمَنَامِ ذَبْحَ اِبْنِهِ فَأَصْبَحَ يَرْوَى فِيْ نَفْسِهِ أَهُوَ حِلْمٌ أَمْ مِنَ اللهِ تَعَالَى ؟ فَسُمِّيَ يَوْمَ التَّرْوِيَةِ فَمَا كَانَ لَيْلَةُ عَرَفَةَ رَأَى ذَلِكَ أَيْضًا فَعَرَفَ أَنَّهُ مِنَ اللهِ تَعَالَى فَسُمِّيَ يَوْمَ عَرَفَةَ
Dinamakan hari TARWIYAH karena Nabi Ibrohim ‘alaihissalaam mimpi menyembelih putranya di malam tarwiyah.
Beliau berfikir : “ini cuma sekedar mimpi atau dari Allah ta'ala ?
oleh karena itulah dinamakan TARWIYAH yg maknanya 'berfikir'.
kemudian di malam AROFAH Nabi Ibrohim mimpi lagi sama dengan mimpi di malam TARWIYAH.
Nabi Ibrohim kemudian mengetahui bahwa menyembelih putranya itu merupakan perintah dari Allah ta'ala, oleh karena itulah dinamakan AROFAH yg artinya 'mengetahui'.
II. KEUTAMAAN PUASA HARI TARWIYAH DAN HARI AROFAH
Imam Ibnu Qudamah meriwayatkan di dalam Kitab:
جُزْءٌ فِيْهِ فَضْلُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ وَعَرَفَةَ
Halaman 1 s/d 12
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَامَ يَوْمَ التَّرْوِيَةِ أَعْطَاهُ اللهُ مِثْلَ ثَوَابِ أَيُّوْبَ عَلَى بَلَائِهِ، وَإِنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ أَعْطَاهُ اللهُ مِثْلَ ثَوَابِ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ
Diceritakan dari shahabat Anas bin Malik, beliau berkata:
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa puasa hari TARWIYAH maka Allah ta'ala memberikan kepada orang itu sepeti pahalanya Nabi Ayyub atas cobaan beliau. Dan barang siapa puasa hari AROFAH maka Allah Ta'ala memberikan kepada orang itu seperti pahalnya sepadane ganjarane Nabi Isa bin Maryam.”
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ
Diceritakan dari Shahabat Ibnu Abbas, beliau berkata:
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Puasa hari TARWIYAH melebur dosa setahun. Puasa hari AROFAH melebur dosa dua tahun.”
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَحْيَا اللَّيَالِيَ الْأرْبَعَ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ: لَيْلَةَ التَّرْوِيَةِ، وَلَيْلَةَ عَرَفَةَ، وَلَيْلَةَ النَّحْرِ، وَلَيْلَةَ الْفِطْرِ
Diceritakan dari shahabat Mu’adz bin Jabal, beliau berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa menghidupkan empat malam ini, maka wajib baginya syurga,
- Malam TARWIYAH
- Malam AROFAH
- Malam Idul Adha
- Malam Idul Fitri
wallohu a'lam
Imam Ibnu Qudamah menerangkan di dalam Kitab AL MUGHNI juz 3 halaman 429:
سُمِّيَ بِذَلِكَ لِأَنَّ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ رَأَى لَيْلَتَئِذٍ فِي الْمَنَامِ ذَبْحَ اِبْنِهِ فَأَصْبَحَ يَرْوَى فِيْ نَفْسِهِ أَهُوَ حِلْمٌ أَمْ مِنَ اللهِ تَعَالَى ؟ فَسُمِّيَ يَوْمَ التَّرْوِيَةِ فَمَا كَانَ لَيْلَةُ عَرَفَةَ رَأَى ذَلِكَ أَيْضًا فَعَرَفَ أَنَّهُ مِنَ اللهِ تَعَالَى فَسُمِّيَ يَوْمَ عَرَفَةَ
Dinamakan hari TARWIYAH karena Nabi Ibrohim ‘alaihissalaam mimpi menyembelih putranya di malam tarwiyah.
Beliau berfikir : “ini cuma sekedar mimpi atau dari Allah ta'ala ?
oleh karena itulah dinamakan TARWIYAH yg maknanya 'berfikir'.
kemudian di malam AROFAH Nabi Ibrohim mimpi lagi sama dengan mimpi di malam TARWIYAH.
Nabi Ibrohim kemudian mengetahui bahwa menyembelih putranya itu merupakan perintah dari Allah ta'ala, oleh karena itulah dinamakan AROFAH yg artinya 'mengetahui'.
II. KEUTAMAAN PUASA HARI TARWIYAH DAN HARI AROFAH
Imam Ibnu Qudamah meriwayatkan di dalam Kitab:
جُزْءٌ فِيْهِ فَضْلُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ وَعَرَفَةَ
Halaman 1 s/d 12
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَامَ يَوْمَ التَّرْوِيَةِ أَعْطَاهُ اللهُ مِثْلَ ثَوَابِ أَيُّوْبَ عَلَى بَلَائِهِ، وَإِنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ أَعْطَاهُ اللهُ مِثْلَ ثَوَابِ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ
Diceritakan dari shahabat Anas bin Malik, beliau berkata:
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa puasa hari TARWIYAH maka Allah ta'ala memberikan kepada orang itu sepeti pahalanya Nabi Ayyub atas cobaan beliau. Dan barang siapa puasa hari AROFAH maka Allah Ta'ala memberikan kepada orang itu seperti pahalnya sepadane ganjarane Nabi Isa bin Maryam.”
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ
Diceritakan dari Shahabat Ibnu Abbas, beliau berkata:
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Puasa hari TARWIYAH melebur dosa setahun. Puasa hari AROFAH melebur dosa dua tahun.”
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَحْيَا اللَّيَالِيَ الْأرْبَعَ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ: لَيْلَةَ التَّرْوِيَةِ، وَلَيْلَةَ عَرَفَةَ، وَلَيْلَةَ النَّحْرِ، وَلَيْلَةَ الْفِطْرِ
Diceritakan dari shahabat Mu’adz bin Jabal, beliau berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa menghidupkan empat malam ini, maka wajib baginya syurga,
- Malam TARWIYAH
- Malam AROFAH
- Malam Idul Adha
- Malam Idul Fitri
wallohu a'lam
"Mumpung bln Haji"
"Mumpung bln Haji"
*HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN*
Ulama Abu Abdurrahman Abdullah Bin Al-Mubarak Al Hanzhali Al Marwazi ulama terkenal di makkah y...ang menceritakan riwayat ini.
*HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN*
Ulama Abu Abdurrahman Abdullah Bin Al-Mubarak Al Hanzhali Al Marwazi ulama terkenal di makkah y...ang menceritakan riwayat ini.
Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur.
Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :
“Berapa banyak yang datang tahun ini?”
tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?”
ia menangis dalam mimpinya.
“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang,
yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”
“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”
Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.
Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.
“Ada, di tepi kota”
Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini.
Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :
Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarika
laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyaanMu dan kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis
Ya allah aku rindu Mekah.
Ya Allah aku rindu melihat kabah.
Ijinkan aku datang…..
Ijinkan aku datang ya Allah..
Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.
Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.
“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hamil, dan sering ngidam.
Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
“ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini.
Mintalah sedikit untukku”
"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu.
Ternyata berasal dari gubuk yang hampir runtuh. Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan :
“tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata.
Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan” katanya.
Dalam hati saya:
Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?
Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.
“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang.
Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.
“Ini masakan untuk mu”
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.
”Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga.
Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”
Ya Allah……… disinilah Hajiku
Ya Allah……… disinilah Mekahku.
Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak
tak bisa menahan air mata.
Kisah ini memberi hikmah, bahwa membantu orang disekitar kita bisa jadi sama nilainya dengan pergi Haji di mata Allah.
Buat yang akan naik haji ....
atau yang sudah berhaji...
Saudaraku ............Ingat ...
Ada dua yang tidak kekal dalam diri manusia !
Yakni : Masa Muda dan Kekuatan Fisiknya.
Jangan Lupa ... Ada dua juga yang akan bermanfaat bagi semua orang !
Yakni : Budi Pekerti yang luhur serta Jiwa yang ikhlas memaafkan.
Perhatikan .. Ada dua pula yang akan mengangkat derajat kemulian manusia ! Yakni : Rendah hati dan suka meringankan beban hidup orang lain.
Dan ada dua yang akan menolak datangnya bencana ! Yakni : Sedekah serta menjalin hubungan silaturrahim. Semoga kita menjadi orang orang yang dimuliakan Allah swt aamiin.
Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :
“Berapa banyak yang datang tahun ini?”
tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?”
ia menangis dalam mimpinya.
“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang,
yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”
“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”
Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.
Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.
“Ada, di tepi kota”
Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini.
Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :
Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarika
laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyaanMu dan kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis
Ya allah aku rindu Mekah.
Ya Allah aku rindu melihat kabah.
Ijinkan aku datang…..
Ijinkan aku datang ya Allah..
Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu.
Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.
“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hamil, dan sering ngidam.
Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
“ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini.
Mintalah sedikit untukku”
"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu.
Ternyata berasal dari gubuk yang hampir runtuh. Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan :
“tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata.
Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan” katanya.
Dalam hati saya:
Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?
Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.
“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang.
Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.
“Ini masakan untuk mu”
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.
”Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga.
Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”
Ya Allah……… disinilah Hajiku
Ya Allah……… disinilah Mekahku.
Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak
tak bisa menahan air mata.
Kisah ini memberi hikmah, bahwa membantu orang disekitar kita bisa jadi sama nilainya dengan pergi Haji di mata Allah.
Buat yang akan naik haji ....
atau yang sudah berhaji...
Saudaraku ............Ingat ...
Ada dua yang tidak kekal dalam diri manusia !
Yakni : Masa Muda dan Kekuatan Fisiknya.
Jangan Lupa ... Ada dua juga yang akan bermanfaat bagi semua orang !
Yakni : Budi Pekerti yang luhur serta Jiwa yang ikhlas memaafkan.
Perhatikan .. Ada dua pula yang akan mengangkat derajat kemulian manusia ! Yakni : Rendah hati dan suka meringankan beban hidup orang lain.
Dan ada dua yang akan menolak datangnya bencana ! Yakni : Sedekah serta menjalin hubungan silaturrahim. Semoga kita menjadi orang orang yang dimuliakan Allah swt aamiin.
Wednesday, September 7, 2016
DIBALIK KETIDAKTAHUAN
⛵Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.
🐏 Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba keti...ka Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.
⛵Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.
🐏 Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba keti...ka Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.
🎋Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.
💝Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLOH dan tanpa berhenti Berharap
yang Terbaik...
💝Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLOH telah menyiapkan Kejutan !
💝SERINGKALI Alloh Berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2NYA.
💝Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa...
Karena kadang Alloh mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka...
💝Alloh memberikan apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!
💝Lakukan bagianmu saja, dan biarkan
Alloh akan mengerjakan bagianNYA...
Tetaplah Percaya.
Tetaplah Berdoa.
Tetaplah Setia.
Tetaplah meraih RidhoNYA Aamiin ...
Tetap semangat meski dlm kesederhanaan 😘
Salam Bahagia dan selalu tersenyum ..😊 Untuk direnungkan...
📺Nonton Pertandingan bisa 90 menit
📺Nonton serial Film lebih dari 60 menit
📺 Nonton Movie hampir 120 menit
👳Tunaikan Shalat hanya 5 menit saja
🔥Di dalam api neraka jahannam sepanjang hayat
👍 Untuk Akal yang maju !!
💬 Renungkan!
📱 Di LINE 300 Kawan
📱 Di blackberry cukup 200 kawan
☎ Di contacts phone 400 Kawan
🏡 di Kampung 50 Kawan
😔 Dalam Keadaan susah hanya ada 1 kawan.
😢 Dalam Jenazah mu, Hanya keluargamu saja yang mengurusi.
😭 Dalam Kubur hanya kau sendirian.
Jangan anggap Aneh kenyataan ini.. 💬
Sebab memang seperti ini lah kenyataan Hidup..
🌴 Pada Hakikat nya :
"Tidak ada yang dapat memberikan kemanfaatan bagi mu kecuali Shalat mu"
🍃Duduk setelah salam dari shalat yang telah di wajibkan adalah waktu yang paling mulia sebab Pada waktu itu Turun Rahmat Allah Azza wajalla.
🍂Jangan tergesa-gesa berdiri, Bacalah Istigfar, bertasbih lah, Baca ayat Al Qur'an dan jangan Lupa bahwa sesungguhnya engkau berada dalam jamuan dzat yang maha Rahman Azza wa jalla.
فإذا فرغت فانصب والى ربك فارغب
🌾 Apabila kamu telah selesai sholat, kerjakanlah pekerjaan lainnya dengan bersungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
💭LANGKAH MENUJU SYURGA💭
Langkah ini membuat aku kagum hingga aku pilih untuk aku bagikan kepada orang yang aku cintai.
🌼 Ada Lima perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkan nya.
1. Wajah yang menarik
2. duit yg byk
3. sehat dan kuat
4. anak-anak yang patuh dan sukses
5. Tidur nyenyak tanpa Obat penenang
🌾 Hal itu Mudah kita peroleh.. hanya butuh waktu 15 menit saja.
Bagaimana caranya... 💬
قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
من ترك صلاة الفجر فليس في وجهه نور
✔ 1. Nabi bersabda : Barangsiapa yang tinggalkan shalat Subuh maka wajah nya tak akan ada cahaya
ومن ترك صلاة الظهر فليس في رزقه برگة
✔ 2. Barangsiapa yang Tinggalkan shalat Dzuhur niscaya Tak ada keberkahan dalam rezeki nya.
ومن ترك صلاة العصر فليس في جسمه قوة
✔ 3. Barangsiapa yang tinggalkan shalat asar niscaya tak ada kekuatan dalam jasad nya.
ومن ترك صلاة المغرب فليس في أولاده ثمرة
✔ 4. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Magrib niscaya tak ada buah hasil yang boleh di petik dari anak-anak nya.
ومن ترك صلاة العشاء فليس في نومه راحة’’’’
✔ 5. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Isya' tak ada kenyamanan dalam tidur nya.
🌿 Tahu kenapa Kalimat La ilaha Illallaah tidak sampai menggerakkan bibir jika di ucapkan
🍃 Sebab ini adalah Rahmat dari Allaah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu.
🌴 Mudah-mudahan tangan yang mengirim dan menyebarkan ini kelak tidak sulit untuk melafadzkan kalimat La ilaha Illallaah
Disempetin utk membaca yaa.
💝Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLOH dan tanpa berhenti Berharap
yang Terbaik...
💝Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLOH telah menyiapkan Kejutan !
💝SERINGKALI Alloh Berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2NYA.
💝Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa...
Karena kadang Alloh mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka...
💝Alloh memberikan apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!
💝Lakukan bagianmu saja, dan biarkan
Alloh akan mengerjakan bagianNYA...
Tetaplah Percaya.
Tetaplah Berdoa.
Tetaplah Setia.
Tetaplah meraih RidhoNYA Aamiin ...
Tetap semangat meski dlm kesederhanaan 😘
Salam Bahagia dan selalu tersenyum ..😊 Untuk direnungkan...
📺Nonton Pertandingan bisa 90 menit
📺Nonton serial Film lebih dari 60 menit
📺 Nonton Movie hampir 120 menit
👳Tunaikan Shalat hanya 5 menit saja
🔥Di dalam api neraka jahannam sepanjang hayat
👍 Untuk Akal yang maju !!
💬 Renungkan!
📱 Di LINE 300 Kawan
📱 Di blackberry cukup 200 kawan
☎ Di contacts phone 400 Kawan
🏡 di Kampung 50 Kawan
😔 Dalam Keadaan susah hanya ada 1 kawan.
😢 Dalam Jenazah mu, Hanya keluargamu saja yang mengurusi.
😭 Dalam Kubur hanya kau sendirian.
Jangan anggap Aneh kenyataan ini.. 💬
Sebab memang seperti ini lah kenyataan Hidup..
🌴 Pada Hakikat nya :
"Tidak ada yang dapat memberikan kemanfaatan bagi mu kecuali Shalat mu"
🍃Duduk setelah salam dari shalat yang telah di wajibkan adalah waktu yang paling mulia sebab Pada waktu itu Turun Rahmat Allah Azza wajalla.
🍂Jangan tergesa-gesa berdiri, Bacalah Istigfar, bertasbih lah, Baca ayat Al Qur'an dan jangan Lupa bahwa sesungguhnya engkau berada dalam jamuan dzat yang maha Rahman Azza wa jalla.
فإذا فرغت فانصب والى ربك فارغب
🌾 Apabila kamu telah selesai sholat, kerjakanlah pekerjaan lainnya dengan bersungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
💭LANGKAH MENUJU SYURGA💭
Langkah ini membuat aku kagum hingga aku pilih untuk aku bagikan kepada orang yang aku cintai.
🌼 Ada Lima perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkan nya.
1. Wajah yang menarik
2. duit yg byk
3. sehat dan kuat
4. anak-anak yang patuh dan sukses
5. Tidur nyenyak tanpa Obat penenang
🌾 Hal itu Mudah kita peroleh.. hanya butuh waktu 15 menit saja.
Bagaimana caranya... 💬
قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
من ترك صلاة الفجر فليس في وجهه نور
✔ 1. Nabi bersabda : Barangsiapa yang tinggalkan shalat Subuh maka wajah nya tak akan ada cahaya
ومن ترك صلاة الظهر فليس في رزقه برگة
✔ 2. Barangsiapa yang Tinggalkan shalat Dzuhur niscaya Tak ada keberkahan dalam rezeki nya.
ومن ترك صلاة العصر فليس في جسمه قوة
✔ 3. Barangsiapa yang tinggalkan shalat asar niscaya tak ada kekuatan dalam jasad nya.
ومن ترك صلاة المغرب فليس في أولاده ثمرة
✔ 4. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Magrib niscaya tak ada buah hasil yang boleh di petik dari anak-anak nya.
ومن ترك صلاة العشاء فليس في نومه راحة’’’’
✔ 5. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Isya' tak ada kenyamanan dalam tidur nya.
🌿 Tahu kenapa Kalimat La ilaha Illallaah tidak sampai menggerakkan bibir jika di ucapkan
🍃 Sebab ini adalah Rahmat dari Allaah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu.
🌴 Mudah-mudahan tangan yang mengirim dan menyebarkan ini kelak tidak sulit untuk melafadzkan kalimat La ilaha Illallaah
Disempetin utk membaca yaa.
Tuesday, September 6, 2016
KEUTAMAAN WANITA ATAU SEORANG ISTRI
KEUTAMAAN WANITA ATAU SEORANG ISTRI:
1. doa seorang isteri yg taat memiliki kekuatan 70 wali...
2. isteri yg membuatkan minum suami tanpa diminta, pahalanya 3 x khatam Qur'an.
3. Masakan isteri yg dilakukan secara sunah dan dimakan suami beserta keluarga pahalanya semua untuk isteri dan do'a suami yg memakan masakannya menjadi do'a yg diijabah.
4. isteri yg membangunkan suami untuk sholat atau mengingatkan sholat berjamaah di masjid pahalanya 27+1
5. Isteri yg kelelahan bangun malam karena anaknya minta susu sama dengan pahala 70 x haji mabrur
6. Seorang ibu yg menyusui setiap tetes susunya senilai 200 x sholat khusu dan doanya di ijabah' (fadilah wanita)
7. burung di udara dan malaikat dilangit akan selalu memintakan ampunan kepada Allah selama Isteri dalam keridhoan suami.
8. bila seorang suami pulang dengan gelisah dan isteri menghiburnya maka isteri mendapatkan 10 pahala jihad.
9. bila seorang wanita hamil sholatnya dua rekaat adalah lebih baik dari 80 rakaat sholat wanita yg tidak hamil.
10. bila seorang wanita hamil akan mendapatkan pahala 70 tahun sholat dan 70 tahun puasa.
11. wanita yg mencuci pakaian suami dan anak-anaknya akan mendapat 1000 kebaikan dan akan diampuni kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari memintakan ampun baginya dan Allah SWT mengangkat derajatnya 1000 tingkat.
12. Wanita yg menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui maka malaikat dilangit akan mengabarkan berita bahwa SURGA wajib bagi nya".
13. Apabila sorang wanita kedatangan haid maka haidnya akan menghapus dosa2nya.
14. apabila ia membaca pd hr pertama keluar haid membaca doa
1. doa seorang isteri yg taat memiliki kekuatan 70 wali...
2. isteri yg membuatkan minum suami tanpa diminta, pahalanya 3 x khatam Qur'an.
3. Masakan isteri yg dilakukan secara sunah dan dimakan suami beserta keluarga pahalanya semua untuk isteri dan do'a suami yg memakan masakannya menjadi do'a yg diijabah.
4. isteri yg membangunkan suami untuk sholat atau mengingatkan sholat berjamaah di masjid pahalanya 27+1
5. Isteri yg kelelahan bangun malam karena anaknya minta susu sama dengan pahala 70 x haji mabrur
6. Seorang ibu yg menyusui setiap tetes susunya senilai 200 x sholat khusu dan doanya di ijabah' (fadilah wanita)
7. burung di udara dan malaikat dilangit akan selalu memintakan ampunan kepada Allah selama Isteri dalam keridhoan suami.
8. bila seorang suami pulang dengan gelisah dan isteri menghiburnya maka isteri mendapatkan 10 pahala jihad.
9. bila seorang wanita hamil sholatnya dua rekaat adalah lebih baik dari 80 rakaat sholat wanita yg tidak hamil.
10. bila seorang wanita hamil akan mendapatkan pahala 70 tahun sholat dan 70 tahun puasa.
11. wanita yg mencuci pakaian suami dan anak-anaknya akan mendapat 1000 kebaikan dan akan diampuni kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari memintakan ampun baginya dan Allah SWT mengangkat derajatnya 1000 tingkat.
12. Wanita yg menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui maka malaikat dilangit akan mengabarkan berita bahwa SURGA wajib bagi nya".
13. Apabila sorang wanita kedatangan haid maka haidnya akan menghapus dosa2nya.
14. apabila ia membaca pd hr pertama keluar haid membaca doa
الحمد لله على كل حال واستغفر اللّٰه من كل ذنب
Alhmdulillahi ala kulli halin wa astaghfirullaha min kulli dzanbin - Maka Allah Swt akan membebaskannya dr jahanam, shirat & adzab.
15. Setiap hari dari haidnya, Allah tinggikan dia dgn pahala 40 orang mati syahid apabila ia berdzikir.
SUBHANALLAAH...btp sayang nya Allah Swt terhadap kaum wanita.
Alhmdulillahi ala kulli halin wa astaghfirullaha min kulli dzanbin - Maka Allah Swt akan membebaskannya dr jahanam, shirat & adzab.
15. Setiap hari dari haidnya, Allah tinggikan dia dgn pahala 40 orang mati syahid apabila ia berdzikir.
SUBHANALLAAH...btp sayang nya Allah Swt terhadap kaum wanita.
Bahayanya Lisan
Al Habib Abdullah Al-Aidrus berkata, "Lidah itu bentuknya kecil, namun besar akibatnya."...
Suatu ketika Rasulullah memuji sy Sofia. Sy Aisyah yang mendengar merasa cemburu lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Sofia itu pendek." Rasulullah memerah mukanya dan berkata, "Wahai Aisyah seandainya perkataanmu itu dimasukkan ke dalam lautan, niscaya lautan itu akan berubah menjadi merah."
Masya Allah...
Bagaimana jika kita mencaci sesama muslim, menggosip, apa lagi menfitnah???
Naudzibillah min dzalik.
Lukman Al Hakim berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, sepanjang hidupku aku tidak pernah menyesal karena sedikit bicara. Jika seandainya berbicara itu perak, maka diam adalah emas."
💞Para salaf tidak berbicara kecuali dengan niat yang baik.
💞Sy Abu Bakar R.A meletakkan batu di mulutnya karena tidak ingin banyak bicara.
💞Sy Hassan bin Sinan R.A jika berkata sesuatu yg tidak ada manfaatnya, maka beliau menghukum dirinya dengan berpuasa selama 1 tahun.
Subhanallah...
Bagaimana kita mengetahui lidah kita termasuk lidah yang baik atau buruk???
Ulama berkata, "Seandainya kita membaca surat al fatihah untuk orang sakit, maka seketika itu ia sembuh dengan izin Allah." Itulah lidah yang dimiliki para wali Allah.
Ya Allah berilah kami taufik untuk memperbanyak berdzikir dan bersyukur kepada-Mu.
Amin yaa rabbal alamin.
Masya Allah...
Bagaimana jika kita mencaci sesama muslim, menggosip, apa lagi menfitnah???
Naudzibillah min dzalik.
Lukman Al Hakim berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, sepanjang hidupku aku tidak pernah menyesal karena sedikit bicara. Jika seandainya berbicara itu perak, maka diam adalah emas."
💞Para salaf tidak berbicara kecuali dengan niat yang baik.
💞Sy Abu Bakar R.A meletakkan batu di mulutnya karena tidak ingin banyak bicara.
💞Sy Hassan bin Sinan R.A jika berkata sesuatu yg tidak ada manfaatnya, maka beliau menghukum dirinya dengan berpuasa selama 1 tahun.
Subhanallah...
Bagaimana kita mengetahui lidah kita termasuk lidah yang baik atau buruk???
Ulama berkata, "Seandainya kita membaca surat al fatihah untuk orang sakit, maka seketika itu ia sembuh dengan izin Allah." Itulah lidah yang dimiliki para wali Allah.
Ya Allah berilah kami taufik untuk memperbanyak berdzikir dan bersyukur kepada-Mu.
Amin yaa rabbal alamin.
Tahukah Kenapa : RASULULLAAH MASIH BERISTIGHFAR SETIAP HARI???
KENAPA RASULULLAAH MASIH BERISTIGHFAR SETIAP HARI???
(ponpes Darul Ilmi Waddawah Sukamakmur Bogor)
Bagi orang yang gemar mengkaji ilmu agama maka dia tentunya ...pernah mendengar sebuah riwayat hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullaah setiap hari beristighfar memohon ampun dan bertaubat kepada Allah sampai 70 kali bahkan dalam riwayat lain disebutkan sebanyak 100 kali.
(ponpes Darul Ilmi Waddawah Sukamakmur Bogor)
Bagi orang yang gemar mengkaji ilmu agama maka dia tentunya ...pernah mendengar sebuah riwayat hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullaah setiap hari beristighfar memohon ampun dan bertaubat kepada Allah sampai 70 kali bahkan dalam riwayat lain disebutkan sebanyak 100 kali.
إنه ليغان على قلبي فأستغفر الله كل يوم مائة مرة
"Sungguh hatiku diliputi (suatu hal) maka aku pun memohon ampun kepada Allah setiap hari 100 kali"
Mungkin menggelitik dihati sebagian orang dan bertanya - tanya "Kenapa manusia sesuci Rasulullaah masih beristighfar? Bukankah beliau ma'shum dari dosa? Apa maksud dari istighfar beliau?"
Di sinilah pentingnya seorang guru dalam memahami teks agama yang bisa dijadikan pegangan, panutan dan pijakan kita dari jahatnya bisikan Syetan kepada orang yang mencoba memahami ilmu agama tanpa guru dan pembimbing yang kredibel.
Tidak sedikit orang yang bertitel tinggi tergelincir dalam memahami Hadits ini karena tidak mengambil ilmu dari sumber yang tepat.
Dari hadits diatas ada beberapa poin yang perlu kita ketahui dan Fahami :
1. Bahwa 1 kali bobot istighfar Nabi Muhammad dan demikian juga bobot semua ibadah beliau bila dibandingkan dengan ribuan istighfar semua umat islam niscaya amat sangat jauh lebih besar dan berkualitas. Bagaimana tidak, sedangkan kualitas ibadah kita para umat beliau saja bermacam-macam. Sebagaimana tercermin dalam sabda Rasulullaah :
سبقت درهم ألف درهم
"(Terkadang) sedekah 1 dirham mengalahkan sedekah 1000 dirham"
Hal itu bergantung pada keikhlasan, ketulusan, niat dan kondisi pelaku sedekah tersebut. Demikian pula halnya dengan ibadah yang lain dalam hal ini adalah istighfar.
2. Beliau adalah orang yang paling faham rahasia dan kandungan istighfar dan yang paling mengerti bagaimana istighfar yang baik kepada Allah.
Mengapa demikian? Saudaraku, jangankan ibadah kita, istighfar kita saja masih perlu diistighfarkan lagi krn kita sepertinya belum memenuhi hak istighfar yang kita baca sebaik mungkin. Rabi'ah al Adawiah pernah berkata :
استغفارنا يحتاج إلى استغفار
"Istighfar kita masih perlu diistighfarkan lagi".
3. Lalu untuk apa Nabi istighfar kan kepada Allah?
Mengenai sesuatu yang meliputi hati Nabi ulama memiliki berbagai pandangan, Diantaranya :
Prof. DR. Abuya As Sayid Muhammad bin Alwi al Maliky menjelaskan dalam kitabnya "al Insan al Kamil" tentang makna hadits diatas dengan mengetengahkan pendapat para ulama Diantaranya adalah bahwa al Imam Abu Al Hasan Asy Syadzily RA mimpi berjumpa dengan Rasulullah dan bertanya akan maksud dari "ghoin" (suatu yg meliputi) pada hati beliau dan Rasul pun menjawab :
"يا مبارك إنه غين الأنوار لا غين الأغيار"
"Wahai orang yang diberkahi, sesuatu yg meliputi hatiku itu adalah pancaran cahaya Ilahi dan bukan apapun yang dari selain Allah"
Guru kami al Ustadz al Habib Ahmad bin Husain Assegaf ketika menjelaskan keterangan ini beliau mengatakan :
"Lihatlah bagaimana Rasulullaah menyebutnya "orang yang diberkahi" dalam mimpi itu, hal ini buah kehati-hatian beliau dalam memahami Hadits sampai betul2 mendapatkan keterangan yg tepat. Tidak seperti sebagian orang sekarang yang sembarangan memahami Hadits semaunya"
Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad shohiburrotib dalam kitab "ithaf assail" ketika mengurai rahasia dibalik istighfarnya para wali Allah dengan keterangan yang begitu dalam, diakhir penjelasannya beliau sempat menyinggung makna istighfar Rasulullaah dengan berkata:
وعندي له تأويل لا أسمح بذكره إلا مشافهة لأهل العلم. والله أعلم
"Saya pribadi punya pandangan sendiri yang tidak etis untuk saya uraikan kecuali face to face dan itu pun untuk ahli ilmu yang pantas. Allahu a'lam"
"Sungguh hatiku diliputi (suatu hal) maka aku pun memohon ampun kepada Allah setiap hari 100 kali"
Mungkin menggelitik dihati sebagian orang dan bertanya - tanya "Kenapa manusia sesuci Rasulullaah masih beristighfar? Bukankah beliau ma'shum dari dosa? Apa maksud dari istighfar beliau?"
Di sinilah pentingnya seorang guru dalam memahami teks agama yang bisa dijadikan pegangan, panutan dan pijakan kita dari jahatnya bisikan Syetan kepada orang yang mencoba memahami ilmu agama tanpa guru dan pembimbing yang kredibel.
Tidak sedikit orang yang bertitel tinggi tergelincir dalam memahami Hadits ini karena tidak mengambil ilmu dari sumber yang tepat.
Dari hadits diatas ada beberapa poin yang perlu kita ketahui dan Fahami :
1. Bahwa 1 kali bobot istighfar Nabi Muhammad dan demikian juga bobot semua ibadah beliau bila dibandingkan dengan ribuan istighfar semua umat islam niscaya amat sangat jauh lebih besar dan berkualitas. Bagaimana tidak, sedangkan kualitas ibadah kita para umat beliau saja bermacam-macam. Sebagaimana tercermin dalam sabda Rasulullaah :
سبقت درهم ألف درهم
"(Terkadang) sedekah 1 dirham mengalahkan sedekah 1000 dirham"
Hal itu bergantung pada keikhlasan, ketulusan, niat dan kondisi pelaku sedekah tersebut. Demikian pula halnya dengan ibadah yang lain dalam hal ini adalah istighfar.
2. Beliau adalah orang yang paling faham rahasia dan kandungan istighfar dan yang paling mengerti bagaimana istighfar yang baik kepada Allah.
Mengapa demikian? Saudaraku, jangankan ibadah kita, istighfar kita saja masih perlu diistighfarkan lagi krn kita sepertinya belum memenuhi hak istighfar yang kita baca sebaik mungkin. Rabi'ah al Adawiah pernah berkata :
استغفارنا يحتاج إلى استغفار
"Istighfar kita masih perlu diistighfarkan lagi".
3. Lalu untuk apa Nabi istighfar kan kepada Allah?
Mengenai sesuatu yang meliputi hati Nabi ulama memiliki berbagai pandangan, Diantaranya :
Prof. DR. Abuya As Sayid Muhammad bin Alwi al Maliky menjelaskan dalam kitabnya "al Insan al Kamil" tentang makna hadits diatas dengan mengetengahkan pendapat para ulama Diantaranya adalah bahwa al Imam Abu Al Hasan Asy Syadzily RA mimpi berjumpa dengan Rasulullah dan bertanya akan maksud dari "ghoin" (suatu yg meliputi) pada hati beliau dan Rasul pun menjawab :
"يا مبارك إنه غين الأنوار لا غين الأغيار"
"Wahai orang yang diberkahi, sesuatu yg meliputi hatiku itu adalah pancaran cahaya Ilahi dan bukan apapun yang dari selain Allah"
Guru kami al Ustadz al Habib Ahmad bin Husain Assegaf ketika menjelaskan keterangan ini beliau mengatakan :
"Lihatlah bagaimana Rasulullaah menyebutnya "orang yang diberkahi" dalam mimpi itu, hal ini buah kehati-hatian beliau dalam memahami Hadits sampai betul2 mendapatkan keterangan yg tepat. Tidak seperti sebagian orang sekarang yang sembarangan memahami Hadits semaunya"
Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad shohiburrotib dalam kitab "ithaf assail" ketika mengurai rahasia dibalik istighfarnya para wali Allah dengan keterangan yang begitu dalam, diakhir penjelasannya beliau sempat menyinggung makna istighfar Rasulullaah dengan berkata:
وعندي له تأويل لا أسمح بذكره إلا مشافهة لأهل العلم. والله أعلم
"Saya pribadi punya pandangan sendiri yang tidak etis untuk saya uraikan kecuali face to face dan itu pun untuk ahli ilmu yang pantas. Allahu a'lam"
KITAB ADALAH PENCURI.
KITAB ADALAH PENCURI.
Ketika Kyai Maimun Zubair Sarang mondok di Lirboyo oleh Mbah Manaf (Kyai Abdul Karim) disuruh membantu mengajar. Kyai M...aimun matur: "Saya belum bisa mengaji". Maka Mbah Manaf dawuh: "KITAB IKU KOYOK MALING, ANGGER DIWOLAK-WALIK, DIWOCA-WOCO SUWE2 MESTHI NGAKU". (Kitab itu bagaikan pencuri, pokok sering dibolak-balik, sering dibaca & diintrogasi lama-lama pasti mengaku/ menampakkan ilmunya).
Ketika Kyai Maimun Zubair Sarang mondok di Lirboyo oleh Mbah Manaf (Kyai Abdul Karim) disuruh membantu mengajar. Kyai M...aimun matur: "Saya belum bisa mengaji". Maka Mbah Manaf dawuh: "KITAB IKU KOYOK MALING, ANGGER DIWOLAK-WALIK, DIWOCA-WOCO SUWE2 MESTHI NGAKU". (Kitab itu bagaikan pencuri, pokok sering dibolak-balik, sering dibaca & diintrogasi lama-lama pasti mengaku/ menampakkan ilmunya).
Fadilah Shalawat : Kalam Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi
Sejuta Fadilah Shalawat,Kalam Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi
Al Musthafa SAW. Sebingkai mozaik nan indah. Kontruksi cita rasa Sang Kuasa yang sempurna. Cahaya y...ang bertahta megah di atas cahaya-cahaya. Makhluk terindah, termulia, tersantun, yang tiada duanya.
Al Musthafa SAW. Sebingkai mozaik nan indah. Kontruksi cita rasa Sang Kuasa yang sempurna. Cahaya y...ang bertahta megah di atas cahaya-cahaya. Makhluk terindah, termulia, tersantun, yang tiada duanya.
” Dialah yang di langit di kenal sebagai Ahmad, sedang di bumi di kenal sebagai Muhammad.”
Begitulah Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi melukiskan sosok Rasulullah SAW dalam kata-kata.
“Dialah Penguasa maqam Mahmud. Bendera puja dan puji tegak dalam genggamannya.”
“Tidaklah ia di kenal sebagai Muhammad sebelum di seru sebagai Ahmad. Sebab (Di langit) Ar Robb SWT telah memuji sosoknya jauh sebelum seluruh makhluk mengenalnya. Ia mengagul-agulkannya jauh sebelum manusia menyanjung-nyanjungnya. Engkau bakal menjumpai nama Ahmad pada kitab-kitab suci terdahulu. Sedang dalam Al Qur’anul Kariem termaktub Nama Muhammad. Dialah yang terlayak menuai pujian-pujian. Dialah yang teragung di antara insan-insan yang layak di puji.”
“Hanya untuknya, kelak Maqam Mahmud di singkap di iringi pujian-pujian. Tak pernah tersingkap untuk selain dirinya. Dengan Maqam Mahmud itu, Sang Kuasa senantiasa memujinya. Berbekal Maqam Mahmud itu, ia menjelma sebagai pemberi Syafa’at tertinggi. Bendera puja-puji terajut hanya untuknya, seorang. Umatnya di sebut-sebut sebagai Al Hamidun (Orang-orang yang gemar memuji) dalam kitab terdahulu. Dan tatkala kakeknya, Abdul Muthalib, menyematkan nama Muhammad, ia mengunjuk doa, ‘Aku berharap kelak seluruh penghuni langit dan bumi akan senantiasa memujinya.’ “
Tak terpungkiri, Rasulullah SAW memang sempurna. Tiada celah untuk mencela, kecuali hati yang buta oleh kabut kemusyrikan.
Begitu sempurnanya Sang Nabi. Hingga lisan mukminin tak lelah memadahkan puja dan puji dari dulu hingga kini.
SHALAWAT
Puncak kekaguman Sang Pencipta terhadap mahakarya yang satu ini adalah Shalawat.
Habib Ahmad mengurainya,“Shalawat" Allah SWT kepada Nabi SAW adalah cucuran kebaikan-kebaikan, sifat-sifat luhur, karakter yang elok, ni’mat-ni’mat, penghargaan, penghormatan, dan anugerah-anugerah yang meruah.
Sedang "salam" Nya adalah Penjagaan Nya dari berbagai aib dan mala, karunia yang berupa ketentraman, kesempurnaan, dan kemegahan. Sebentuk penghormatan yang indah dan penuh berkah dari Nya.”
Mari kita bershalawat kepada Nabi SAW. Mari kita haturkan salam kepada Rasul SAW.
“Dalam sepenggal ayat, Ar Rahman Ar Rahiem menfirmankan,
(yang maksudnya)
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Rasulullah SAW bersabda,
“Manusia yang paling dekat denganku pada hari akhir adalah orang yang paling banyak bershawat kepada ku.”
Sabda Beliau SAW yang lain,
“Tidaklah seseorang bersalam kepadaku, kecuali Allah SWT pasti mengembalikan ruhku. Hingga akupun bisa membalas salam nya.”
Makna ruh di atas adalah bicara atau sesuatu hal yang berkenaan dengan aktifitas ruh. Sebab, senyatanya, ruh Beliau SAW senantiasa hidup.
“Masih banyak lagi hadits-hadits nabawiy yang mengulas faedah Shalawat. Tercatat lebih dari 40 Sahabat terkemuka yang meriwayatkan hadits ragam ini.”
“Dalam satu shalawat terpendam 40 faedah. Diantaranya, Menghapus dosa, mengusir kesumpekan, menuntaskan cita-cita, memercik kabar gembira akan syurga sebelum ajal tiba, membersihkan dirì, menanggung keselamatan dari kecamuk hari kiamat, mengharumkan majelis, menafikan kefakiran dan sifat kikir, mengukuhnya langkang kala di atas sirath, mengenyahkan kekeringan, menabur berkah pada raga, umur, dan amal. Memantik Rahmat Allah dan rasa cinta dari Nabi SAW, menghidupkan nurani, dan memancing hidayah Ilahi.”
“Walhasil, Faedah Shalawat tak terbilang, dunia maupun ukhrawi. Tak terhitung, betapa sering Allah membukakan pintu Hajat, melonggarkan keruwetan, dan melipatkan anugerah dg Shalawat. Shalawat adalah amalan Istimewa dan penuh berkah. Ia adalah penjamin rasa aman dari murka Allah dan Neraka Nya. Ia adalah pelantar kesucian amal dan ketinggian derajat. Ia adalah perniagaan yang takkan pernah merugi.”
Perlu di catat, ada adab yg mesti di perhatikan dalam Shalawat,
“Shalawat adalah Dzikir. Karena itu di syaratkan Khusyu’ dan Hudlur, serta Ta’zhim kepada Nabi SAW saat bershalawat. Di anjurkan pula menghadirkan zat Nabi SAW kala berdoa dalam Shalawat, dg harapan agar curahan anugerah kepada beliau senantiasa lestari.
Dengan adab Inilah, segala faedah shalawat niscaya tergapai. Bahkan bisa lebih dari itu. Shalawat tak hanya berarti Dzikir, Shalawat juga bermakna doa. Bahkan ia adalah esensi doa itu sendiri.”
Begitu gamblang paparan Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi mengenai Fadilah shalawat di atas. Tunggu apalagi, mari kita sedari sekarang menggemari Shalawat, demi kita, demi keluarga, demi Ummat dan demi pertiwi yang telah lama di rundung sedih ini..!
Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa Alihi Wa Shahbihi Wa Sallim
Begitulah Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi melukiskan sosok Rasulullah SAW dalam kata-kata.
“Dialah Penguasa maqam Mahmud. Bendera puja dan puji tegak dalam genggamannya.”
“Tidaklah ia di kenal sebagai Muhammad sebelum di seru sebagai Ahmad. Sebab (Di langit) Ar Robb SWT telah memuji sosoknya jauh sebelum seluruh makhluk mengenalnya. Ia mengagul-agulkannya jauh sebelum manusia menyanjung-nyanjungnya. Engkau bakal menjumpai nama Ahmad pada kitab-kitab suci terdahulu. Sedang dalam Al Qur’anul Kariem termaktub Nama Muhammad. Dialah yang terlayak menuai pujian-pujian. Dialah yang teragung di antara insan-insan yang layak di puji.”
“Hanya untuknya, kelak Maqam Mahmud di singkap di iringi pujian-pujian. Tak pernah tersingkap untuk selain dirinya. Dengan Maqam Mahmud itu, Sang Kuasa senantiasa memujinya. Berbekal Maqam Mahmud itu, ia menjelma sebagai pemberi Syafa’at tertinggi. Bendera puja-puji terajut hanya untuknya, seorang. Umatnya di sebut-sebut sebagai Al Hamidun (Orang-orang yang gemar memuji) dalam kitab terdahulu. Dan tatkala kakeknya, Abdul Muthalib, menyematkan nama Muhammad, ia mengunjuk doa, ‘Aku berharap kelak seluruh penghuni langit dan bumi akan senantiasa memujinya.’ “
Tak terpungkiri, Rasulullah SAW memang sempurna. Tiada celah untuk mencela, kecuali hati yang buta oleh kabut kemusyrikan.
Begitu sempurnanya Sang Nabi. Hingga lisan mukminin tak lelah memadahkan puja dan puji dari dulu hingga kini.
SHALAWAT
Puncak kekaguman Sang Pencipta terhadap mahakarya yang satu ini adalah Shalawat.
Habib Ahmad mengurainya,“Shalawat" Allah SWT kepada Nabi SAW adalah cucuran kebaikan-kebaikan, sifat-sifat luhur, karakter yang elok, ni’mat-ni’mat, penghargaan, penghormatan, dan anugerah-anugerah yang meruah.
Sedang "salam" Nya adalah Penjagaan Nya dari berbagai aib dan mala, karunia yang berupa ketentraman, kesempurnaan, dan kemegahan. Sebentuk penghormatan yang indah dan penuh berkah dari Nya.”
Mari kita bershalawat kepada Nabi SAW. Mari kita haturkan salam kepada Rasul SAW.
“Dalam sepenggal ayat, Ar Rahman Ar Rahiem menfirmankan,
(yang maksudnya)
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Rasulullah SAW bersabda,
“Manusia yang paling dekat denganku pada hari akhir adalah orang yang paling banyak bershawat kepada ku.”
Sabda Beliau SAW yang lain,
“Tidaklah seseorang bersalam kepadaku, kecuali Allah SWT pasti mengembalikan ruhku. Hingga akupun bisa membalas salam nya.”
Makna ruh di atas adalah bicara atau sesuatu hal yang berkenaan dengan aktifitas ruh. Sebab, senyatanya, ruh Beliau SAW senantiasa hidup.
“Masih banyak lagi hadits-hadits nabawiy yang mengulas faedah Shalawat. Tercatat lebih dari 40 Sahabat terkemuka yang meriwayatkan hadits ragam ini.”
“Dalam satu shalawat terpendam 40 faedah. Diantaranya, Menghapus dosa, mengusir kesumpekan, menuntaskan cita-cita, memercik kabar gembira akan syurga sebelum ajal tiba, membersihkan dirì, menanggung keselamatan dari kecamuk hari kiamat, mengharumkan majelis, menafikan kefakiran dan sifat kikir, mengukuhnya langkang kala di atas sirath, mengenyahkan kekeringan, menabur berkah pada raga, umur, dan amal. Memantik Rahmat Allah dan rasa cinta dari Nabi SAW, menghidupkan nurani, dan memancing hidayah Ilahi.”
“Walhasil, Faedah Shalawat tak terbilang, dunia maupun ukhrawi. Tak terhitung, betapa sering Allah membukakan pintu Hajat, melonggarkan keruwetan, dan melipatkan anugerah dg Shalawat. Shalawat adalah amalan Istimewa dan penuh berkah. Ia adalah penjamin rasa aman dari murka Allah dan Neraka Nya. Ia adalah pelantar kesucian amal dan ketinggian derajat. Ia adalah perniagaan yang takkan pernah merugi.”
Perlu di catat, ada adab yg mesti di perhatikan dalam Shalawat,
“Shalawat adalah Dzikir. Karena itu di syaratkan Khusyu’ dan Hudlur, serta Ta’zhim kepada Nabi SAW saat bershalawat. Di anjurkan pula menghadirkan zat Nabi SAW kala berdoa dalam Shalawat, dg harapan agar curahan anugerah kepada beliau senantiasa lestari.
Dengan adab Inilah, segala faedah shalawat niscaya tergapai. Bahkan bisa lebih dari itu. Shalawat tak hanya berarti Dzikir, Shalawat juga bermakna doa. Bahkan ia adalah esensi doa itu sendiri.”
Begitu gamblang paparan Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi mengenai Fadilah shalawat di atas. Tunggu apalagi, mari kita sedari sekarang menggemari Shalawat, demi kita, demi keluarga, demi Ummat dan demi pertiwi yang telah lama di rundung sedih ini..!
Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa Alihi Wa Shahbihi Wa Sallim
Subscribe to:
Posts (Atom)