Friday, June 10, 2016

~ AKHLAQ DAN ILMU ~





Zaman ini adalah zaman kemudahan dalam memperoleh ilmu.
Segala sarana canggih membuat orang begitu gampangnya meraih gelar2 akademi.
Gelar sarjana seperti Drs dan insinyur yg begitu jarang dan langkanya, kini telah d anggap
lumrah dan merupakan hal yg biasa.

d tengah banyaknya para akademisi dengan gelar2 yg mengagumkan, d tengah2 jebolan Timur Tengah
yg berkeluaran, qt mendapati
kegersangan akhlak orang2
berilmu dan intelek.
qt merindukan sosok ulama yg menghiasi diri mereka dengan adab dan akhlak yg terpuji.
Ulama yang penuh kelembutan dan bijak dalam berkata2 dan mengambil
sikap.

 KITA merindukan akhlak ulama salaf
turut menghiasi diri qt sebagaimana ilmu mereka yg telah qt serap .
Apalah artinya ilmu jika pemiliknya
tidak memiliki akhlak dan contoh suri tauladan ?
Memang salah qt yg terlalu cepat belajar ilmu agama sebelum belajar akhlak para ulama.

Bukankah Imam Abdullah bin mubarak ra pernah berkata :

ﻃﻠﺒﺖ ﺍﻷﺩﺏ ﺛﻼﺛﻴﻦ ﺳﻨﺔ , ﻭﻃﻠﺒﺖ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ ,

ﻭﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻄﻠﺒﻮﻥ ﺍﻷﺩﺏ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ

Aq belajar tentang adab selama 30
tahun, sementara ilmu ku tuntut selama 20 tahun.
Imam Az-Zahabi mensitir dlm kitabnya :

ﻣﺎ ﺗﻌﻠَّﻤﻨﺎ ﻣﻦ ﺃﺩﺏِ ﻣﺎﻟﻚٍ ﺃﻛﺜﺮُ ﻣﻤﺎ ﺗﻌﻠّﻤﻨﺎ ﻣﻦ ﻋﻠﻤﻪ

Apa yang kami pelajari dari Adabnya Imam Malik ra, lebih banyak dari ilmunya yang kami ambil.
Ibnu Mubarak ra menceritakan tentang imam hasan Bashri ra :


ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻳﻄﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻼ ﻳﻠﺒﺚ ﺃﻥ ﻳُﺮﻯ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ ﺗﺨﺸّﻌﻪ
ﻭﻫﺪﻳﻪ ﻭﻟﺴﺎﻧﻪ ﻭﻳﺪﻩ ) .

Setelah beliau menimba ilmu, maka
terlihat perubahan yang mencolok
dalam kekhusukan, akhlak, pada lisan dan tangannya.
Berkata Imam Sufyan at-Tsauri ra :

ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻻ ﻳﺨﺮﺟﻮﻥ ﺃﺑﻨﺎﺀﻫﻢ ﻟﻄﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﺘﺄﺩﺑﻮﺍ
ﻭﻳﺘﻌﺒﺪﻭﺍ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ.

Dahulu mereka (salaf) tidak mengizinkan anak mereka menimba ilmu hingga mereka terlebih dahulu belajar adab dan ibadah selama 20 tahun.

Berkata Imam Abu Zakariya Yahya bin
Muhammad Al-Anbari ra :

ﻋﻠﻢ ﺑﻼ ﺃﺩﺏ ﻛﻨﺎﺭ ﺑﻼ ﺣﻄﺐ ، ﻭﺃﺩﺏ ﺑﻼ ﻋﻠﻢ ﻛﺠﺴﻢ ﺑﻼ
ﺭﻭﺡ

Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa
kayu bakar, dan adab tanpa ilmu
bagaikan tubuh tanpa ruh.
Al-khatib al Baghdadi d dalam kitab Aljami' liakhlaqi ar-rawi menukil perkataan orang tua Ibrahim bin Habib kepada dirinya : wahai anakku , datangilah para ahli fiqih dan ulama dan ambillah ilmu dan akhlak baik mereka, sungguh hal itu lebih kucintai dari pada banyaknya hadits yg kau kumpulkan.

Imam Malik ra menyebutken tentang
pesan yg d sampaiken ibunya
padanya :

ﻳﺎ ﻣﺎﻟﻚ ﺧﺬ ﻣﻦ ﺷﻴﺨﻚ ﺍﻷﺩﺏ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻌﻠم

Wahai Malik ambillah dari gurumu
adabnya sebelum engkau menimba
ilmunya.
Ternyata itulah rahasia kesuksesan
mereka d mata ummat. Menjadi figur dan teladan dengan ilmu dan
adab(Akhlak).


RENUNGAN D BULAN RAMADHAN
DI HARI KE LIMA
SMOGA BERMANFAAT.

MALAM LAILATUL QADAR







عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ: “يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟”، قَالَ: “قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ

 كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي”. (رواه الترمذي)
sayidah Aisyah ra bertanya kepada Rosululloh saw . ya Rosululloh seandainya aq mendapati malam Lailatul Qodar , doa apakah yg patut aq bacaken ? Rosululloh bersabda : Berdo’alah : ya Allah , Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pemurah. Engkau menyukai pengampunan , ampunilah dosaQ .
••••••••••••••••••••••

berawal dari para sahabat kagum dan iri karena lelaki Bani Israel selama 1.000 bulan (83 tahun 4 bulan) selalu beribadah dan berjihad kepada allah swt . karena sejak lahir dia sudah berada d atas agama yg lurus. Sedang para sahabat karena ajaran Islam baru d syiarkan nabi saw , banyak yg masuk Islam pada umur 40 tahun atau lebih. sehingga sisa waktu mereka hanya 20-30 tahun saja. Tak bisa menandingi ibadah lelaki dari Bani Israel tersebut. karena itulh turun ayat . jika ummat islam beribadah pada malam tersebut , niscaya pahalanya sama dengan pahala 1000 bulan. Karena itu perbanyaklah shalat , dzikir , doa , membaca Al Qur’an , bersedekah , dan berjihad d jalan Allah pada malam Lailatul Qodar.
 

SALAH SATU TANDA LAILATUL QODAR
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

~ Suhu udara pada malam itu tdk terlalu panas dan tdk terlalu dingin

قال صلى الله عليه و سلم : ليلة سهلة طلقة لا حارة ولا باردة (البيهقي و الحاكم و غيرهم بسند حسن)

Rosulalloh saw bersabda: Salah satu tanda Lailatul Qadr, bahwa malamnya bersih suci seolah2 ad bulan yg bersinar, tenang sunyi, tdk panas dan tdk dingin . HR Baihaqi dan Hakim.

~ Cahaya matahari d pagi harinya tdk menyengat (redup)

قال صلى الله عليه و سلم: تطلع شمس صبيحة هذه الليلة لا شعاع لها (رواه مسلم)
Rosulalloh saw bersabda : salah satu tanda dari malam Lailatul Qodar , d pagi hari malam itu matahari terbit cahayanya lembut atau tanpa cahaya (redup) .HR Muslim
~ Terbitnya bulan bagaikan belahan piring (sabit)

لما روى أن أصحاب الرسول كانوا يتكلمون عن ليلة القدر فقال صلى الله عليه و سلم : من يذكر حين طلع القمر مثل شق جفنة ( رواه

مسلم ) أي أنه بليلة القدر يكون القمر مثل نصف طبق مستدير ، كالذي يوضع فيها الطعام

sesungguhnya para sahabat membicarakan tentang malam Lailatul Qodar , Rosulalloh saw bersabda : Siapa saja d antara kalian yg mengingat ketika terbit bulan dan saat itu bulan bagaiken belahan piring (bulan sabit) . HR. Muslim.
--------------------------------
PREDIKSI LAILATUL QODAR BERDASARKEN PENGALAMAN PRIBADI PARA ULAMA TASHAWWUF

ke 1 : kitab I’anatuththaalibiin juz II hal 257

قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر،
فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء: فهي ليلة تسع وعشرين.
أو يوم الاثنين: فهي ليلة إحدى وعشرين.
أو يوم الثلاثاء أو الجمعة: فهي ليلة سبع وعشرين.
أو الخميس: فهي ليلة خمس وعشرين.
أو يوم السبت: فهي ليلة ثلاث وعشرين.

jika awal romadhon hari ahad atau rabu maka lailatul qodar malam 29
jika awal romadhon hari senin maka lailatul qodar malam 21
jika awal romadhon hari selasa atau Jum'at maka lailatul qodar malam 27
jika awal romadhon hari kamis maka lailatul qodar malam 25
jika awal romadhon hari sabtu maka lailatul qodar malam 23

ke 2 : kitab showi alal Jalaalain juz IV hal 337


فعن أبي الحسن الشاذلي إن كان أوله الأحد فليلة تسع وعشرين ، أو الإثنين فإحدي وعشري أو الثلاثاء فسبع وعشرين أو الأربعاء

فتسعة عشر أو الخميس فخمس وعشرين أو الجمعة فسبعة عشر أوالسبت فثلاث وعشرين

jika awal romadhon hari ahad maka lailatul qodar malam 29
jika awal romadhon hari senin maka lailatul qodar malam 21
jika awal romadhon hari selasa maka lailatul qodar malam 27
jika awal romadhon hari rabu maka lailatul qodar malam 19
jika awal romadhon hari kamis maka lailatul qodar malam 25
jika awal romadhon hari jum'at maka lailatul qadar malam 17
jika awal romadhon hari sabtu maka lailatul qadar malam 23

ke 3 : Hasyiyah al bajuri ‘ala ibni qosim al ghaazi juz I hal 304

وذكرو لذلك ضابطا وقد نظمه بعضهم بقوله
: وإنا جميعا إن نصم يوم جمعة ¤ ففي تاسع العشرين خذ ليلة القدر .
وإن كان يوم السبت أول صومنا ¤ فحادي وعشرين اعتمده بلا عذر
. وإن هل يوم الصوم في أحد ففي ¤ سابع العشرين ما رمت فاستقر
. وإن هل بالأثنين فاعلم بأنه ¤ يوافيك نيل الوصل في تاسع العشري
. ويوم الثلاثا إن بدا الشهر فاعتمد ¤ علي خامس العشرين تحظي بها فادر .
وفي الإربعا إن هل يا من يرومها ¤ فدونك فاطلب وصلها سابع العشري .
ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد ¤ توافيك بعد العشر
في ليلة الوتر .

jika awal romadhon hari jum'at maka lailatul qodar malam 29
jika awal romadhon hari sabtu maka lailatul qodar malam 21
jika awal romadhon hari ahad maka lailatul qodar malam 27
jika awal romadhon hari senin maka lailatul qodar malam 29
jika awal romadhon hari selasa maka lailatul qodar malam 25
jika awal romadhon hari rabu maka lailatul qadar malam 27
jika awal romadhon hari kamis maka malam ganjil setelah malam 20

Wallaahu a’lam bis showab.

MAKNA BERNANYI DI KAMAR MANDI







Siapa yang suka mandi sambil menyanyi!!!
ada yg sayang nih klw dilewatkan, yuk baca :
Dalam sebuah hadis,Rasulullah bercerita bahwa Iblis meminta tempat tinggal kepada Allah seperti halnya Allah memberikan tempat tinggal kepada anak adam untuk berada di bumi.
"Ya Allah,,adam dan keturunannya Engkau beri tempat tinggal di bumi,,maka berilah pula aku tempat tinggal..!!" Kata Iblis..Allah berfirman,,"Tempat tinggalmu adalah kamar mandi atau tandas"(HR. Bukhari)
Dari situlah kemudian Iblis pun menggoda setiap orang yang memasuki rumahnya yang berupa kmr mandi..
Godaan iblis macam-macam dan aneka warna.contohnya menggoda manusia supaya:
1. Berlama-lama di dalam bilik mandi
2. Bernyanyi atau berkata-kata
3. Bermain-main air atau sesuatu yang lain (bawa hp mendengarkan muzik, ber'facebook') 4. Membisik seseorang supaya kencing sambil berdiri
5. Membiarkan baju yang kotor t'gntung di dalm bilik mandi
6. Melupakan seseorang untuk berdoa ketika hendak masuk atau keluar dari bilik mandi
7. Mengambil whudu sambil telanjang
8. Mencoret-coret dinding bilik mandi
9. Merencanakan kejahatan
10.Onani/masturbasi di dalam bilik mandi, air mani akan bercampur air mani iblis & menyebabkan terlahirlah tuyul.
Maka,,hati-hatilah sewaktu dalam bilik mandi atau tandas.Dan tips yang baik adalah mandi,buang air dll sewajarnya saja..
lebih cepat lebih baik
Sekarang Anda mempunyai 3 pilihan:
1. Anda -
Aku akan biarkan tulisan ini tetap di sini saja..
2. Malaikat -
Ingatkan pada teman yang anda kenal...Sebarkanlah..!
3. Syaitan -
Tidak usah penat2 dan sibuk-sibuk menyebarkan tulisan ini..Biarkan saja di sini..Kalau boleh hapus/ tutup saja..Mereka tidak perlu membaca tulisan ini..

KAROMAH UWAIS AL-QARNI


 


SHALAT DI ATAS AIR LAUT



Ada seorang lelaki pernah bertemu dan dibantu oleh Uwais. Ketika itu kami berada di atas kapal menuju ke tanah Arab bersama para pedagang. Tanpa disangka-sangka angin taufan berhembus dengan kencang. Akibatnya, hempasan ombak menghentam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya.
Lelaki itu keluar daripada kapal dan melakukan solat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.
"Wahai waliyullah, tolonglah kami!"
Namun, lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,
"Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!"
Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata,
"Apa yang terjadi?"
"Tidakkah engkau melihat bahawa kapal dihembus angin dan dihentam ombak?" Tanya kami.
"Dekatkanlah diri kalian pada Allah!" Katanya.
"Kami telah melakukannya."
"Keluarlah kalian daripada kapal dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahiim!"
Kami pun keluar daripada kapal satu persatu dan berkumpul. Pada saat itu jumlah kami lima ratus lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami serta isinya tenggelam ke dasar laut.
Lalu orang itu berkata pada kami,
"Tidak apalah harta kalian menjadi korban, asalkan kalian semua selamat."
"Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan?" Tanya kami.
"Uwais al-Qorni." Jawabnya dengan singkat.
Kemudian kami berkata lagi kepadanya, "Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir."
"Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membahagi-bahagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" Tanyanya.
"Ya!" Jawab kami.
Orang itu pun melaksanakan solat dua rakaat di atas air, lalu berdoa. Setelah Uwais al-Qarni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membahagi-bahagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tiada satu pun yang tertinggal.
Beberapa waktu kemudian, tersiar khabar Uwais al-Qarni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebut untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafan, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafankannya.
Demikian juga ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke perkuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan,
"Ketika aku ikut menguruskan jenazahnya hingga aku pulang daripada menghantarkan jenazahnya, lalu aku ingin untuk kembali ke kubur tersebut untuk memberi tanda pada kuburnya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas di kuburnya."
(Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qarni pada masa pemerintahan sayyidina Umar R.A.)
Pemergian Uwais al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat menghairankan. Sedemikian banyaknya orang yang tidak kenal datang untuk mengurus jenazah dan pengebumiannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang.
Sejak dia dimandikan hingga jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.
Mereka saling bertanya-tanya "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qarni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tidak memiliki apa-apa? Kerjanya hanyalah sebagai penggembala?"
"Namun, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenali. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya."
Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya.
Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa Uwais al-Qarni.
"Dialah Uwais al-Qarni, tidak terkenal di bumi tapi sangat terkenal di langit."

KERANJANG AIR & MEMBACA AL-QUR'AN








Ada seorang remaja bertanya kepada kakeknya:
"Kakek, apa gunanya aku membaca Al-Qur'an, sementara aku tidak mengerti arti dan maksud dari Al-Qur'an yg kubaca ".

Lalu si kakek menjawabnya dg tenang:
" Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku sekeranjang air. "
Anak itu mengerjakan seperti yg diperintahkan kakeknya, tapi semua air yg dibawanya habis sebelum ia sampai di rumah.
Kakeknya berkata :
"Kamu harus berusaha lebih cepat "
Kakek meminta cucunya kembali ke sungai. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi2 keranjangnya kosong (tanpa air) sebelum sampai di rumah.
Dia berkata kepada kakeknya:
"Tidak mungkin bisa membawa sekeranjang air. Aku ingin menggantinya dg ember ya?"
" Aku ingin sekeranjang air, bukan dg ember " Jawab kakek.
Si anak kembali mencoba, dan berlari lebih cepat lagi. Namun tetap gagal juga. Air tetap habis sebelum ia sampai di rumah. Keranjang itu tetap kosong.
"Kakek...ini tidak ada gunanya. Sia2 saja. Air pasti akan habis di jalan sebelum sampai di rumah "
Kakek menjawab, "Mengapa kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Coba lihat dan perhatikan baik2 apa yg terjadi dg keranjang itu "
Anak itu memperhatikan keranjangnya, dan ia baru menyadari bahwa keranjangnya yg tadinya kotor
berubah menjadi sebuah keranjang yg BERSIH, luar dan dalam.
Cucuku, apa yg terjadi ketika kamu membaca Al Qur'an? Boleh jadi kamu tidak mengerti sama sekali. Tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu sadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah kasih sayang Allah dlm mengubah kehidupanmu..
Saudaraku...
Tidak ada yg sia2 ketika kita membaca Al Qur'an. Mari kita lebih sering lagi membacanya. Meski tanpa tahu artinya, namun tentu tetap berusaha untuk memahami artinya.
"ALLAHUMMA Ya Allah rahmatilah hidup kami dg Al-Qur'an, dan jadikanlah Al-Qur'an itu imam, cahaya, hidayah dan rahmat untuk kami dan keluarga kami..Aamiin"

Mengucapkan kata “Sayyidina"

 
 



Kata-kata “sayyidina” atau ”tuan” atau “yang mulia” seringkali digunakan oleh kaum muslimin, baik ketika shalat maupun di luar shalat. Hal itu termasuk amalan yang sangat utama, karena merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Syeikh Ibrahim bin Muhammad al-Bajuri menyatakan:
الأوْلَى ذِكْرُالسَّيِّادَةِ لِأنَّ اْلأَفْضَلَ سُلُوْكُ اْلأَدَ بِ
“Yang lebih utama adalah mengucapkan sayyidina (sebelum nama Nabi SAW), karena hal yang lebih utama bersopan santun (kepada Beliau).” (Hasyisyah al-Bajuri, juz I, hal 156).
Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi SAW:
عن أبي هريرةقا ل , قا ل ر سو ل الله صلي الله عليه وسلم أنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَأوَّلُ مَنْ يُنْسَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأوَّلُ شَافعٍ وأول مُشَافِعٍ
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Saya adalah sayyid (penghulu) anak adam pada hari kiamat. Orang pertama yang bangkit dari kubur, orang yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang pertama kali diberi hak untuk memberikan syafa’at.” (Shahih Muslim, 4223).
Hadits ini menyatakan bahwa nabi SAW menjadi sayyid di akhirat. Namun bukan berarti Nabi Muhammad SAW menjadi sayyid hanya pada hari kiamat saja. Bahkan beliau SAW menjadi sayyid manusia didunia dan akhirat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani:
“Kata sayyidina ini tidak hanya tertentu untuk Nabi Muhammad SAW di hari kiamat saja, sebagaimana yang dipahami oleh sebagian orang dari beberapa riwayat hadits ‘saya adalah sayyidnya anak cucu adam di hari kiamat.’ Tapi Nabi SAW menjadi sayyid keturunan ‘Adam di dunia dan akhirat”. (dalam kitabnya Manhaj as-Salafi fi Fahmin Nushush bainan Nazhariyyah wat Tathbiq, 169)
Ini sebagai indikasi bahwa Nabi SAW membolehkan memanggil beliau dengan sayyidina. Karena memang kenyataannya begitu. Nabi Muhammad SAW sebagai junjungan kita umat manusia yang harus kita hormati sepanjang masa.
Lalu bagaimana dengan “hadits” yang menjelaskan larangan mengucapkan sayyidina di dalam shalat?
لَا تُسَيِّدُونِي فِي الصَّلَاةِ
“Janganlah kalian mengucapakan sayyidina kepadaku di dalam shalat”
Ungkapan ini memang diklaim oleh sebagian golongan sebagai hadits Nabi SAW. Sehingga mereka mengatakan bahwa menambah kata sayyidina di depan nama Nabi Muhammad SAW adalah bid’ah dhalalah, bid’ah yang tidak baik.
Akan tetapi ungkapan ini masih diragukan kebenarannya. Sebab secara gramatika bahasa Arab, susunan kata-katanya ada yang tidak singkron. Dalam bahasa Arab tidak dikatakan سَادَ- يَسِيْدُ , akan tetapi سَادَ -يَسُوْدُ , Sehingga tidak bisa dikatakan لَاتُسَيِّدُوْنِي
Oleh karena itu, jika ungkapan itu disebut hadits, maka tergolong hadits maudhu’. Yakni hadits palsu, bukan sabda Nabi, karena tidak mungkin Nabi SAW keliru dalam menyusun kata-kata Arab. Konsekuensinya, hadits itu tidak bisa dijadikan dalil untuk melarang mengucapkan sayyidina dalam shalat?
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membaca sayyidina ketika membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW boleh-boleh saja, bahkan dianjurkan. Demikian pula ketika membaca tasyahud di dalam shalat.
Source: Irsyadus Sholihin

IBADAH ITU BUKAN SHALAT DAN PUASA




قال عمر بن عبد العزيز
Telah berkata Sayyiduna 'Umar bin 'Abdul 'Aziiz
" أدركنا السلف وهم لا يرون العبادة في الصوم

Kami telah mendapati orang yang terdahulu yang sholeh...mereka ini berpendapat...ibadah itu bukan pada puasa
ولا في الصلاة
Bukan pula terdapat disholat
ولكن في الكف عن أعراض الناس فقائم الليل وصائم النهار
Akan tetapi yang dinamakan ibadah adalah menahan diri untuk tidak mengganggu harga diri manusia...maka orang yang bangun malam (untuk ibadah)...puasa disiang harinya
إن لم يحفظ لسانه
Jika tidak bisa menjaga lisannya
أفْلَس يوم القيامة
bangkrutlah/Merugilah dia dihari qiamat
ما أحوجنا إلى التفكر في هذا الكلام والوقوف لنتأمله..
Betapa pentingnya bagi kita untuk memikirkan perkataan ini...dan untuk merenungkannya...

Rosululloh saw bersabda :
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في ان يدع طعامه وشرابه
Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan keji dan perbuatan keji,maka Alloh tidak perlu pada nya untuk meninggalkan makan dan minum nya.(HR Muslim)
Artinya puasanya tidak dianggap oleh Alloh