Tuesday, November 1, 2016

*WAWANCARA KH. MAIMUN ZUBAIR SARANG*

*RESUME WAWANCARA KH. MAIMUN ZUBAIR SARANG*
(Majalah Aula, Edisi November 2016)

1. Nasab ada 2; keilmuan dan keturunan. Segala pengetahuan maka itu adalah keilmuan. Ukuran keilmuan adalah kembalinya kepada Alquran yg utama.
2. Masa sekarang, tidak lagi memikirkan hadist atau bukan. Agama itu rasio. Ada dalil aqli dan naqli. Selama dalil aqli tidak bertentangan dg naqli maka bisa dijadikan hukum.
3. Sanad keilmuan itu penting. Karena itu pokok dan menjadi syarat bahwa ilmu itu benar2 berasal dari Nabi Muhammad, Sang sumber ilmu.
4. Zaman sekarang, banyak orang paham Alquran dr terjemah. Malah terkadang hafal Alquran tdk tahu artinya. Dulu, orang hafal Alquran pasti alim, tp sekarang yang hafal Alquran umumnya justru malah perempuan. Kita harus hati2. Jangan berkiblat pada terjemah Alquran atau kitab, apalagi internet.
5. Ini akhir zaman, orang islam pinter2 karena pakai huruf latin atau terjemahan. Jarang sekali ada skripsi pakai Bahasa Arab. Jadi, yg baru harus kita terima, tp yg dulu harus kita pertahankan. Itu sudah qodho' Allah.
6. Sekarang, tdk ada negara khilafah. Semua negara nasional. Dulu, orang haji semua pakai bendera islam. Tp sekarang, semua pakai bendera nasional masing2.
7. Kita harus junjung tinggi bangsa ini. Nabi sendiri menjunjung tinggi Bangsa Arab, karena nabi orang Arab. Sehingga arab menjadi penguasa dan panutan bagi bangsa2 lain.
8. Syiir syubbanul wathon itu karya Mbah Wahab Hasbulloh. Saya dapatkan dr abah saya, abah saya dr Mbah Wahab. Lau pertama kali saya berikan kepada Nusron, ketua GP Anshor saat itu. Karena segala perubahan itu berawal dr anak muda. Indonesia merdeka karena semangat pemuda pada 28 Oktober.
9. Selisih itu bawaan manusia. Kalau ingin maju, buat bersatu namun tetap boleh beda. Itulah konsep Bhinneka Tunggal Ika. Kalau hanya islam tdk akan mampu mempersatukan Indonesia. Nasional harus kita samakan dg keislaman. Sehingga beda tapi sama, sama tapi beda.
10. Semua agama menunjukkan kebaikan. Sebab agama itu punya 4 titik kesamaan;
Pertama, menjaga jiwa
Kedua, menjunjung akal
Ketiga, melestarikan keturunan
Keempat, menjaga bahwa manusia adalah ciptaan Allah yg paling mulia.
11. Ahok sudah minta maaf. Kita minta seluruh umat islam utk tenang dan meredam amarah. Jangan dibesar-besarkan. Jika bisa diredam maka persatuan juga bisa dijaga. Jika umat islam Jakarta memang tak mau memilihnya karena faktor agama ya jangan dibesar-besarkan sehinggu memicu isu SARA.

Sunday, October 30, 2016

Catatan Ibunda Imam Syafií

para ibu2 inginkah seperti ibunda imam syafi'i????
kirim puteramu ke pesantren menuntut ilmu pada ulama.
Belajar dari Ibunda Imam Syafi'i
Nak pergilah menuntut ilmu untuk jihad di jalan AllahTa'ala,
Kelak kita bertemu di akhirat saja .... "
Perintah Ibunda Imam Syafi'i kepada Imam Syafi'i
sebelum rihlah ( perjalanan menuntut ilmu).
Kemudian, Imam Syafi'i berangkat dari Makkah ke Madinah
belajar dengan Imam Malik,
kemudian ke Iraq.
Di Iraq Imam syafi'i BUKAN HANYA 1 atau 2 tahun,
karena beliau tidak berani pulang ke rumah,
karena ketika beliau ingin pulang beliau teringat pesan ibunda beliau tersebut
( " Kelak kita bertemu di akhirat saja...")
sehingga sebelum ada Izin dari Ibunya beliau tidak berani pulang ke rumah.
Di Iraq beliau menjadi orang besar, Ulama' dan Alim.
Suatu ketika ada halaqoh besar di Masjidil harom,
Ada seorang Ulama besar dari Iraq dalam perkataanya sering menyebut "Muhammad Bin Idris Asy-syafi'i berkata begini begini ...".
Kemudian Ibunya Imam Syafi'i bertanya
" Ya Sayikh, Siapakah Muhammad bin Idris Asy-syafi'i itu ? "

Kemudian Syaikh tersebut menjawab dengan bangganya,
"Dia adalah guruku, seorang yang 'Alim, Cerdas, Sholeh yang berada di Iraq. Asalnya dari Mekkah sini... "
Kemudian Ibu Imam Syafi'i berkata
"Ketahuilah Syaikh, Muhammad Bin Idris Asy-syafii itu adalah Anak-ku.... "
Syaikh itu-pun kaget dan tercengang
" Subhaanallaah, wahai ibu, Benarkah hal itu ?"
"Ya, benar.
Dia adalah ANAK-KU..." Jawab ibu imam syafi'i.
Rombongan dari Iraq itupun seketika menunduk,
sebagai tanda hormat kepada Ibu Imam Syafi'i.
Kemudian Syaikh tersebut berkata
"Wahai ibu,
Sepulang dari haji ini kita akan kembali ke Iraq.
Apa pesanmu kepada Imam Syafi'i ? "
Kemudian Ibunda Imam Syafi'i berkata
" Pesanku kepada Syafi'i " Sekarang,
Jikalau dia sekarang ingin pulang, aku mengizininya untuk pulang...."
Kemudian, Sepulang dari haji, Syaikh beserta rombongan Iraq itupun menyampaikan pesan tersebut kepada Imam Syafi'i bahwasanya
"Ibundanya, mengizinkan beliau untuk pulang ke rumah....",
mendengar hal tersebut, mata beliaupun terharu dan merasa bahagia.
Ini artinya Imam Syafi'i masih berkesempatan bertemu dengan
sang Ibunda di dunia ini,
walaupun sebelumnya ibundanya berkata "kita bertemu di akhirat saja....".
Imam Syafi'i tidak mengulur-ngulur waktu,
beliaupun berkemas kemas ingin sesegera mungkin
bertemu sang Ibunda di makkah.
Sebelumnya Imam Syafi'i berpamitan kepada warga Iraq setempat.
Karena ke'Aliman dan kemasyhuran beliau di Iraq.
Masyarakat yang mencintai dan mengagumi beliau, merasa bersimpati kepada Imam Syafi'i dengan memberi apa yang mereka punya dari kekayaan mereka , ada yang memberi Unta, Dinar,dll sekedar bekal belaka.
Walhasil, Imam Syafi'i pun pulang dengan membawa puluhan unta
dan di kawal oleh beberapa santri beliau.
Sesampai di perbatasan kota Mekkah, Imam Syafi'i mengutus seorang
santrinya agar mengabarkan kepada Ibundanya bahwa saat ini beliau
sudah di perbatasan kota mekkah.
(Hal seperti ini termasuk sunnah, yakni mengabarkan rumah ketika
seseorang mau pulang supaya pihak rumah mempersiapkan sesuatu,
bukan membuat malah kejutan)
Kemudian, Santri Imam Syafi'i-pun mengetuk pintu rumah.
"Siapa itu ?" Tanya Ibunda Imam Syafi'i.
"Saya adalah santri Imam syafi'i yang di utus beliau agar mengabarkan
kepada anda, bahwa Imam Syafi'i sekarang sudah berada
di perbatasan kota Mekkah" Jawab santri Imam Syafi'i.
Lalu Ibunda Imam Syafi'i berkata
" Syafi'i Membawa apa ? ..."
Dengan Bangga Santri Imam Syafi'i menjawab "
Imam Syafi'i pulang dengan membawa puluhan unta dan harta lainya..."
Mendengar penuturan santri Imam Syafi'i yang polos itu,
Ibunda Imam Syafi'i menutup pintunya sambil berkata
" AKu menyuruh Syafi'i ke Iraq bukan untuk mencari dunia....!!!
Beritahu kepada Syafi'i bahwa dia tidak boleh pulang ke rumah....!! "
Menuruti perintah ibunda Imam Syafi'i, santri Imam Syafi'ipun gemetar
dan berkata kepada Imam Syafi'i
"Wahai Imam, Ibunda anda marah ?
dan menyuruh anda untuk tidak boleh pulang ke tumah."
Lalu Imam Syafi'i berkata
" mengapa bisa demikian ?"
Santrinya pun menjawab
" Wahai Imam, Sesungguhnya ibunda anda bertanya ?
Syafi'i membawa apa ?
kemudian aku berkata bahwa
" Imam Syafi'i Syafi'i membawa puluhan unta dan kekayaan lainnya...."
"Sungguh kesalahan besar dirimu,
jika engkau menganggap Ibundaku akan bahagia dengan harta yang ku bawa ini. Baiklah, sekarang kumpulkan orang Mekkah dan bagikan semua unta dan kekayaan lainya pada penduduk mekkah, dan sisakan kitab-ku,
setelah itu khabarkan lagi kepada Ibuku.... " Ujar Imam Syafi'i kepada santrinya.
Santri Imam Syafi'i itupun menurut apa yang diperintahkan oleh gurunya,
lantas ia kembali ke rumah Imam Syafi'iuntuk menemui ibunda beliau.
Sesampai di depan rumah ia mengetuk pintu,
dan terdengarlah dari dalam rumah "Siapa ?"
" Saya adalah Murid Imam Syafi'i yang kemarin dan ingin mengabarkan
kepada anda, bahwa Imam Syafi'i telah membagikan semua untanya
dan harta yang lainnya, yang beliau bawa hanya KITAB dan ILMU...."
Jawab santri Imam Syafi'i.
"Alhamdulillah,
Baiklah sekarang khabarkan kepada Syafi'i bahwa dia boleh pulang
ke rumah dan dia aku tunggu ..."
Mendegar khabar itu Imam Syafi'i bahagia dan terharu dengan khabar tersebut, seraya mencium ibundanya yang telah lama tidak bertemu.
Mudah mudahan menjadi inspirasi buat kita semua.
Jazaakumullaahu Khairan.....
Catatan :
Nama ibunda imam Syafi'i :
Fatimah binti Ubaidillah Azdiyah.
Nasab ke suku Al-Azd di Yaman, seperti dikuatkan oleh Al-Baihaqi.

Tuesday, October 25, 2016

Inspirasi Pagi "TEH"

Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyaknya permasalahan dalam kehidupannya.
Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya.
Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya.
Sang ibu lalu memasak air.
Sampai airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan WORTEL, di gelas kedua ia masukkan TELUR dan di gelas ketiga ia masukkan TEH.
Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi dan hasilnya:
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
• TEH menghasilkan aroma yang HARUM.
Lalu sang ibu menjelaskan:
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti TEH.
Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu,
sementara TEH malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.
”Setiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Allah seolah tidak kunjung datang?
Ada 3 reaksi orang saat masalah datang:
• Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.
• Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya...
• Ada juga yang justru semakin harum (seperti teh), menjadi semakin kuat dan percaya pada-NYA.
Ada kalanya Allah sengaja menunda pertolongan-NYA.
Apa tujuannya?
Agar kita belajar percaya dan setia!
Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Allah selesaikan...
Selamat menikmati Secangkir Teh Tin di pagi ini..

APA ITU BAROKAH..??

APA ITU BAROKAH..??

MGS Sarang - Barokah adalah kata yg diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan tambahan kebaikan dalam hidup.
Barokah bukanlah cukup dan mencukupi saja, tapi barokah ialah ketaatan kita kepada Allah dalam segala keadaan yang ada, baik berlimpah atau sebaliknya.
Barokah itu: "albarokatu tuziidukum fi thoah" ~ barokah itu menambah ta'atmu kepada Allah.
Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub As, sakitnya menambah taatnya kepada Allah.
Barokah itu tak selalu panjang umur,
ada yang umurnya pendek tapi dahsyat ta'atnya layaknya Mus'ab bin Umair.
Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah tiada yang menandingi.
Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih ta'at setelah makan.
Ilmu yang barokah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, tapi yang barokah ialah yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal dan berjuang untuk agama Allah.
Penghasilan barokah juga bukan gaji yang besar dan berlimpah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rizqi bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.
Anak-anak yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar dan mempunyai pekerjaan dan jabatan hebat, tapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Rabb-Nya dan kelak di antara mereka ada yang lebih shalih dan tak henti-hentinya mendo'akan kedua Orang tuanya.

Monday, October 24, 2016

*Hari Santri*

*Hari Santri*


*Di PP Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat*
*21-22 Oktober 2016 M/20-21 Muharram 1438 H*

*KOMISI A*
1. Implementasi Resolusi Jihad di Era Post Modern
2. Hukum Laundry Pakaian
3. Piagam Madinah Sebagai Konstitusi Negara Untuk Masyarakat Plural
4. Ancaman Limbah Pabrik
5. Hukum Pokemon Go

*KOMISI B*
1. Menggugat Perda Syariat
2. 'Kekerasan' Terhadap Murid (Gegeran Guru Mencubit Murid)
3. Bermazhab Secara Manhaji

*KOMISI C*
1. Hukum Tax Amnesty
2. Fasilitas Wi-fi di Masjid
3. Hukum Proyek Reklamasi Pantai Utara Jakarta
4. Memperingati Hari Kemerdekaan (17 Agustus) dengan Pesta Pora/Hura-hura

*KOMISI D*
1. Hukum Mempekerjakan Buruh Asing
2. Hukum Ekspor Bahan Baku/Mentah
3. Hukum Melepas/Mencabut Status Kewarganegaraan Teroris

إنا لله وإن إليه راجعون

 إنا لله وإن إليه راجعون





Telah meninggalkan dunia yang fana ini menuju ridho ilahi, seorang WALIYULLAH, DA'I ILALLAH, alabid assholih alhabib ALI BIN MUHAMMAD BIN SHAHAB dari kota dammun-tarim Hadramaut.
Semoga ALLAH swt membalas segala kebaikannya dengan kebahagiaan di sisi RASUL SAW.

Diriwayatkan oleh Muhammad Anies Shahab
- Pernah sekali saya berkunjung ke rumah beliau di dammun (hadramaut-yaman) pada tahun 2010, beliau selalu menyambut santri dari indonesia dengan sangat hangat dan sesekali berusaha berbahasa indonesia dengan mengatakan "saya sudah tua" :D
Walhasil saking bahagianya, saya merogoh tas saya untuk mengambil hp dengan tujuan ingin mengambil gambar beliau, & saya merasa beliau tidak akan tahu karena keadaan beliau yang TUNA NETRA. Akan tetapi dengan kasyafnya beliau menunjuk kepada saya sambil mengatakan "JANGAN KAU FOTO SAYA!!"
Tentu saya kaget bukan kepalang!!
Subhanallah! Sungguh Luar biasa, hp masih di dalam tas, niat mengambil gambar hanya terlintas di hati, beliau langsung mengetahuinya dalam hitungan sepersekian detik.
(Dan beliau baru bisa difoto jika sedang berceramah / menghadiri pengajian umum)
Saya pun memohon maaf, lalu saya minta doa kepada beliau, & beliau mengatakan "semoga engkau lekas sembuh".
Lagi2 saya dibuat heran oleh beliau, karena saat itu saya dalam keadaan sehat walafiat!
Beliaupun memerintahkan cucunya untuk mengambilkan lim (jeruk nipis), dan memberikannya kepada saya.
Setelah kami pamit, dan pulang ke DARUL MUSTHAFA saya mulai merasa tubuh sedikit meriang dan setelah satu jam saya terserang flu super berat. Hingga tidak bisa mengikuti sholat dzuhur berjamaah di musholla AHLUL KISA'.
Beberapa teman santri mulai menjenguk sambil membawa teh panas dalam termos, dan ada yang bertanya kepada saya apa obat yang biasa saya minum jika saya sedang flu berat, saya jawab "teh jeruk."
Seorang teman menjawab "ini sudah ada tehnya, tapi dimana bisa kita dapatkan jeruk nipis disini?"
Subhanallah!! Saya tadi dibawakan habib ALI bin SHAHAB 5 buah jeruk nipis!
ALLAHU AKBAR!! :'(
Beliau sudah diberitahu tahu oleh ALLAH SWT langsung bahwa saya akan sakit 2 jam yang akan datang, beliau juga tahu kalo obat favorit saya teh jeruk, bahkan beliau sudah menyiapkan jeruknya untuk saya.
Alangkah agungnya akhlak dan ilmu serta KASIH SAYANG walimu ya ALLAH.
Akhirnya saya minum teh jeruk tersebut, & ALLAH memberi sembuh kepada saya.
Diantara amalan beliau:
1- tetap berdakwah ke pelosok desa walau usia sudah lebih dari 90 tahun & dalam keadaan tuna netra.
2- diantara pesan beliau "JIKA HATIMU DITARIM MAKA ENGKAU DITARIM MESKI JASADMU DI INDONESIA, JIKA HATIMU TIDAK KAU HADIRKAN DITARIM MAKA ENGKAU TIDAK DITARIM MESKI ENGKAU WARGA TARIM.
Robbi fanfa'na bibarkatihim
آمين يا رب العالمين.

إنا لله وإن إليه راجعون

 إنا لله وإن إليه راجعون





Telah meninggalkan dunia yang fana ini menuju ridho ilahi, seorang WALIYULLAH, DA'I ILALLAH, alabid assholih alhabib ALI BIN MUHAMMAD BIN SHAHAB dari kota dammun-tarim Hadramaut.
Semoga ALLAH swt membalas segala kebaikannya dengan kebahagiaan di sisi RASUL SAW.

Diriwayatkan oleh Muhammad Anies Shahab
- Pernah sekali saya berkunjung ke rumah beliau di dammun (hadramaut-yaman) pada tahun 2010, beliau selalu menyambut santri dari indonesia dengan sangat hangat dan sesekali berusaha berbahasa indonesia dengan mengatakan "saya sudah tua" :D
Walhasil saking bahagianya, saya merogoh tas saya untuk mengambil hp dengan tujuan ingin mengambil gambar beliau, & saya merasa beliau tidak akan tahu karena keadaan beliau yang TUNA NETRA. Akan tetapi dengan kasyafnya beliau menunjuk kepada saya sambil mengatakan "JANGAN KAU FOTO SAYA!!"
Tentu saya kaget bukan kepalang!!
Subhanallah! Sungguh Luar biasa, hp masih di dalam tas, niat mengambil gambar hanya terlintas di hati, beliau langsung mengetahuinya dalam hitungan sepersekian detik.
(Dan beliau baru bisa difoto jika sedang berceramah / menghadiri pengajian umum)
Saya pun memohon maaf, lalu saya minta doa kepada beliau, & beliau mengatakan "semoga engkau lekas sembuh".
Lagi2 saya dibuat heran oleh beliau, karena saat itu saya dalam keadaan sehat walafiat!
Beliaupun memerintahkan cucunya untuk mengambilkan lim (jeruk nipis), dan memberikannya kepada saya.
Setelah kami pamit, dan pulang ke DARUL MUSTHAFA saya mulai merasa tubuh sedikit meriang dan setelah satu jam saya terserang flu super berat. Hingga tidak bisa mengikuti sholat dzuhur berjamaah di musholla AHLUL KISA'.
Beberapa teman santri mulai menjenguk sambil membawa teh panas dalam termos, dan ada yang bertanya kepada saya apa obat yang biasa saya minum jika saya sedang flu berat, saya jawab "teh jeruk."
Seorang teman menjawab "ini sudah ada tehnya, tapi dimana bisa kita dapatkan jeruk nipis disini?"
Subhanallah!! Saya tadi dibawakan habib ALI bin SHAHAB 5 buah jeruk nipis!
ALLAHU AKBAR!! :'(
Beliau sudah diberitahu tahu oleh ALLAH SWT langsung bahwa saya akan sakit 2 jam yang akan datang, beliau juga tahu kalo obat favorit saya teh jeruk, bahkan beliau sudah menyiapkan jeruknya untuk saya.
Alangkah agungnya akhlak dan ilmu serta KASIH SAYANG walimu ya ALLAH.
Akhirnya saya minum teh jeruk tersebut, & ALLAH memberi sembuh kepada saya.
Diantara amalan beliau:
1- tetap berdakwah ke pelosok desa walau usia sudah lebih dari 90 tahun & dalam keadaan tuna netra.
2- diantara pesan beliau "JIKA HATIMU DITARIM MAKA ENGKAU DITARIM MESKI JASADMU DI INDONESIA, JIKA HATIMU TIDAK KAU HADIRKAN DITARIM MAKA ENGKAU TIDAK DITARIM MESKI ENGKAU WARGA TARIM.
Robbi fanfa'na bibarkatihim
آمين يا رب العالمين.