Monday, August 29, 2016

Hakikat Tasawuf

Hakikat Tasawuf adalah wajib bagi seorang mukmin mengamalkan sebaik-baiknya apa yang ada di Alqur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW serta menanamkan betul keduanya di dalam jiwa dan jalan hidupnya, yaitu dengan mengikuti Rosululloh SAW dengan harapan menggapai cinta Alloh SWT.

Kemudian beliau menyampaikan bahwa tanda-tanda ahli tasawwuf (Sufi) itu diantaranya:
1). Harus memahami Al-quran dan hadits

 2). Mengutamakan kebersihan hati dan menghiasinya dengan amal soleh karena Alloh SWT, karena hati adalah tempat perhatian Alloh SWT, dan hal ini adalah bagian dari IHSAN

 3). Ikhlas

4). Tawadlu' (rendah hati)

 5). Mengakui keutamaan orang lain dan membuang sifat dengki

 6). Memperbanyak membaca dzikir dan selalu mengingat Alloh dalam setiap saat.

 7). Menjelaskan suatu permasalahan yang berbeda tanpa harus berdebat kusir.

 8). Membalas keburukan dengan kebaikan dan selalu berusaha memberi manfaat pada yang lain terutama di dalam kemaslahatan ummat.

 9). Memiliki rasa atas sesama dan mendahulukan hak-hak Alloh diatas hak-hak yang lain.

Kemudian beliau menutup penjelasan beliau dengan sebuah kalimat, "Segala sesuatu yang mengatasnamakan tasawuf namun bertentangan dengan hakikat dan tanda-tanda tasawuf, maka itu bukan termasuk tasawuf".

TUJUH POIN KESIMPULAN MUKTAMAR AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH DI CHECNYA

TUJUH POIN KESIMPULAN MUKTAMAR AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH DI CHECNYA

Pada malam Kamis 21 Dzulqa’dah 1437 H. (25 Agustus 2016) –di tengah berbagai upaya pencatutan istilah “Ahlussunnah Wal Jamaah” dari kaum Khawarij yang tindakan-tindakan salah mereka senantiasa dieksploitasi untuk memperburuk citra agama Islam—terselenggara Muktamar Internasional Ulama Islam do kota Grozny (Chechnya), untuk memperingati al-Syahid Presiden Syaikh Ahmad Haji Kadyrov rahimahullah dengan tema: “Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah? Penjelasan Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah; Akidah, Fikih dan Akhlak serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas.”
Acara ini terselenggara berkat dukungan dari Presiden Ramadhan Ahmed Kadyrov hafizahullah, dengan dihadiri oleh Grand Shaikh Al-Azhar, para mufti dan lebih dari dua ratus ulama dari seluruh dunia. Berikut poin-poin hasil dari muktamar:

1. Ahlussunnah Wal Jamaah adalah Asyairah dan Maturidiyah dalam akidah, empat mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali dalam fikih, serta ahli tasawuf yang murni –ilmu dan akhlak—sesuai manhaj Imam Junaeid dan para ulama yang meniti jalannya. Itu adalah manhaj yang menghargai seluruh ilmu yang berkhidmah kepada wahyu (Al-Quran dan Sunnah), dan telah benar-benar menyingkap tentang ajaran-ajaran agama ini dan tujuan-tujuannya dalam menjaga jiwa dan akal, menjaga agama dari distorsi dan permainan tangan-tangan jahil, menjaga harta dan kehormatan manusia, serta menjaga akhlak yang mulia.

2. Al-Quran Al-Karim adalah bangunan yang dikelilingi oleh berbagai ilmu yang membantu untuk menggali makna-maknanya dan mengetahui tujuan-tujuannya yang mengantarkan manusia kepada ma’rifat kepada Allah SWT., mengeluarkan ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya, mengejawantahkan kandungan ayat-ayatnya ke dalam kehidupan, peradaban, sastra, seni, akhlak, kasih sayang, kedamaian, keimanan dan pembangunan. Serta menyebarkan perdamainan dan keamanan di seluruh dunia sehingga bangsa-bangsa lain dapat melihat dengan jelas bahwa agama ini adalah rahmat bagi seluruh semesta alam, serta jaminan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

3. Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah adalah Manhaj Islam yang paling komprehensif, detil dan akurat. Manhaj ini paling perhatian dalam memilih referensi-referensi ilmiah dan metodologi pendidikan yang mencerminkan secara benar tentang cara berpikir seorang muslim dalam memahami syariat dan mengetahui realitas dengan berbagai kerumitannya serta cara mengaitkannya secara baik.

4. Lembaga-lembaga pendidikan Ahlussunnah Wal Jamaah sejak beberapa abad telah sukses menghasilkan ribuan ulama yang tersebar di seluruh penjuru dunia dari Siberia hingga Nigeria, serta dari Tangier hingga Jakarta. Mereka telah menduduki berbagai posisi dan jabatan, serta mengemban amanah di sektor fatwa, peradilan, pendidikan dan khutbah. Sehingga masyarakat diliputi oleh keamanan. Mereka juga berhasil memadamkan api fitnah dan peperangan, sehingga kondisi negara menjadi stabil. Dan mereka pun telah menyebarkan ilmu yang benar.

5. Sepanjang sejarah, Ahlussunnah Wal Jamaah senantiasa memantau berbagai pemikiran yang menyimpang dan memantau tulisan dan konsep berbagai kelompok. Kemudian mereka menimbang semua itu dalam parameter ilmu serta memberikan kritik dan bantahan. Mereka juga senantiasa menunjukkan keberanian dan ketegasan dalam menghadapi berbagai fenomena penyimpangan. Mereka menggunakan piranti ilmu-ilmu yang kuat dalam melakukan pengawasan dan koreksi. Setiap kali Manhaj Ahlussuunnah Wal Jamaah tersebar secara aktif maka gelombang ekstremisme pasti akan surut. Sehingga kondisi umat Islam stabil dan dapat kosentrasi dalam menciptakan sebuah peradaban. Sehingga didapati para cendekiawan muslim yang berkontribusi dalam ilmu aljabar, perbandingan, perhitungan dan trigonometri. Serta ilmu geometri analitis, pecahan, algoritma, berat (massa), kedokteran dan oftalmologi, psikiatri, onkolog, epidemi, embrio, obat-obatan, ensiklopedia farmasi, ilmu flora dan fauna, gravitasi, astronomi dan lingkungan, ilmu akustik, ilmu optik dan ilmu-ilmu lainnya. Itu semua adalah buah dari Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah yang tidak terbantahkan.

6. Sepanjang sejarah berulang-ulang muncul badai gelombang pemikiran menyimpang yang mengklaim berafiliasi kepada wahyu namun membangkang terhadap metodologi ilmiah yang benar dan ingin menghancurkannya. Serta mengusik keamanan dan kenyamanan masyarakat. Gelombang pertama yang sesat dan membahayakan itu adalah Khawarij klasik hingga sampai pada Neo-Khawarij saat ini dari kalangan Salafi Takfiri dan ISIS serta semua kelompok radikal yang meniti jalan mereka yang memiliki kesamaan, yaitu distorsi, pemalsuan dan interpretasi bodoh akan ajaran agama ini. Karenanya mereka melahirkan puluhan konsep yang rancu dan interpretasi batil yang melahirkan takfir, penghancuran, pertumpahan darah dan pengerusakan serta penodaan citra Islam dan menyebabkan Islam diperangi dan dimusuhi. Hal inilah yang meniscayakan para ulama untuk membersihkan Islam dari semua hal itu, berdasarkan sabda Nabi SAW. dalam hadis sahih: “‘Ilmu ini diemban dari setiap generasi oleh orang-orang yang adil, mereka membersihkan ilmu dari penyimpangan orang yang melewati batas, kedustaan para pembuat kebatilan dan interpretasi orang-orang yang bodoh.”

7. Dengan seizin Allah, Muktamar ini merupakan titik balik yang berkah untuk meluruskan penyimpangan akut yang berbahaya yang mendominasi pengertian “Ahlussunnah Wal Jamaah” setelah berbagai upaya pencatutan kalangan ektremis akan istilah ini dan membatasinya hanya pada diri mereka serta mengafirkan umat Islam lainnya. Pelurusan penyimpangan ini dilakukan dengan mengaktifkan metode ilmiah yang kuat dan otentik yang diterapkan oleh lembaga-lembaga pendidikan kita yang besar yang merupakan benteng keamanan dalam membantah berbagai wacana takfiri dan ekstremis. Hal ini juga dilakukan dengan mengirimkan pesan-pesan keamanan, kasih sayang dan perdamaian ke seluruh penjuru dunia sehingga –dengan izin Allah—seluruh negeri kita kembali menjadi mimbar cahaya dan sumber hidayah.

Chechnya, Grozny, 24 Dzulqa`dah 1437 H, 27 Agustus 2016 M.

Kata : Raden Masjal

Raden Masjal

Sebagian dari fenomena masa kini:

ذهـاب ديـنـكـم بـأربـعـة أشــيـاء : الأول أنـكـم لا تـعـمـلـون بـمـا تـعـلـمـون . الـثـانـي أنـكـم تـعـمـلـون بـمـ...ا لا تـعـلـمـون . الـثـالـث
أنـكـم لا تـتـعـلـمـون مـا لا تـعـلـمـون ، فـتـبـقـون جـهـّـالاً . الـرابـع أنـكـم تـمـنـعـون الـنـاس مـن تـعـلـم مـا لا يـعـلـمـون

Kehancuran agama diantaranya disebabkan oleh 4 perkara :

1. Tiada mau mengamalkan (ilmu) yang telah pelajari
2. Mengamalkan ibadah tanpa mengetahui ilmunya
3. Tak mau belajar ilmu yang seharusnya ia mempelajarinya untuk kebutuhan ibadahnya, sehingga semakin terpuruk dalam kebodohan
4. Mencegah manusia untuk belajar

**Cinta ilmu, mantapkan ibadah, kokohkan agama ...

Monday, August 22, 2016

ULAMA SAUDI MERUBAH KITAB AL-ADZKAR

ULAMA SAUDI MERUBAH KITAB AL-ADZKAR
(KEBANCIAN ILMIYAH ULAMA WAHABI)
...
Imam Nawawi salah satu ulama paling produktif dalam berkarya. Puluhan karya beliau menyebar keseluruh jagad raya. Begitu besar penggaruh tulisan Syekh Imam Nawawi, sampai-sampai menembus batas-batas, seperti; Negara, Eropa, Asia, Afrika, Amerika. Arab Saudi yang menjadi pusat peradapan juga mengakui kehebatan Imam Nawawi. Tetapi, mereka mengkrtik kalau akidah Imam Nawawi masih salah.
Ulama Mesir, Syiria, Iran, Indonesia, Pakistan, juga mengakui bahwa karya Imam Nawawi benar-benar top markatob. Pendeknya, Imam Nawawi benar-benar mampu memberikan isnpirasi kepada setiap ulama untuk menulis dan berkarya. Nawawi menulis bukan untuk royalty, karena penyambung lisan Rosulullah SAW, dan menjelaskan pesan-pesan Allah SAW di dalam Al-Quran.
Dari sekian banyak karya beliau, ternyata ada yang tidak disukai oleh ulama Saudi, yaitu kitab ‘’Al-Adkar’’. Padahal kitab ini menjadi kajian dan rujukan utama ulama-ulama dunia. Ketidak sukaan ulama Saudi terhadap kitab ini, karena menyebutkan bab tentang ‘’Istihbab (anjuran) Berziarah Ke Makam Rosulullah SAW’’. Dan, karena memang ziarah Nabi itu sangat di anjurkan. Dan, kebetulan sebagian besar Ulama Saudi (wahabisme) paling anti dengan ‘’ziarah’’. Bahkan tidak segan-segan mengecap ziarah itu sebagai Syirik (menyekutukan Allah SWT).
Rupanya, Ulama Saudi ada yang tidak suka terhadap ‘’Fasl’’ tersebut. Bukanya mengkritik tulisan Imam Nawawi dengan ilmiyah dan jantan. Tetapi, justru merubahnya dengan’’ Faslun fi Ziyarati Masjidi Rosulillah SAW’’. Padahal, hal yang seperti tidak diperkanankan, baik dalam ajaran agama, maupun dunia ilmiyah. Termasuk pada kejahatan intelektual.
Jika memang tidak suka, atau menganggab bahwa berziarah kubur itu haram dan syirik. Tidak perlu merubah karya tulis yang sudah ada. Karena hal ini menunjukkan kalau mereka tidak memiliki nyali untuk menulis, dengan istilah lain tidak percaya diri. Jika boleh membandingkan, antara ulama yang merubah kitab Al-Adzkar dengan Imam Nawawi tidak sebanding, baik ilmu maupun zuhudnya.
Dalam tradisi ilmiyah, jika tidak berkenan, bisa membuat kritikan tidak membohongi orang lain. Sebab, dalam kitab Al-Adzkar yang masih asli, ternyata tulisannya berbeda dengan tulisan yang di cetak oleh Arab Saudi. Setelah diteleti, ternyata yang merubah adalah Lembaga Haiah Muroqobah Al-Matbuat (Badan Sensor Percetakan). Jadi, tidak aneh jika kemudian banyak ulama-ulama yang meragukan kejujuran ulama-ulama Saudi.
Walaupun tidak semua ulama Saudi Arabia demikian.

AMALAN YG BISA MENJAUHKAN DARI NERAKA

AMALAN2 YG BISA MENJAUHKAN DARI NERAKA

Dari Abu Said al khudri, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di ja...lan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun".
(HR Bukhori dan Muslim)


Dari Abu Hurairoh, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
”Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka karena puasanya itu sejauh tujuh puluh tahun.”
(HR An Nasai)

Dari Abu Umamah , Rasululloh shollallohu alaihiw asallam bersabda :
”Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, Allah akan membuatkan baginya parit yang memisahkan dia dari neraka sejauh jarak timur dan barat.”
dalam riwayat lain : " sejauh jarak langit dan bumi "
(HR At Tirmidzi)

Dari Abdulloh bin Umar, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
" Barang siapa memberi makan saudaranya sampai kenyang dan memberinya minum sampai hilang dahaganya maka Allah menjauhkannya dari neraka sejauh tujuh parit, jarak antara parit adalah perjalanan seratus tahun "
(HR At Tabrani)

Dari Anas bin Malik, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
" Barang siapa berwudlu dengan sempurna kemudian menjenguk saudaranya yang muslim , maka akan dijauhkan dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun."
(HR Abu Dawud)

Dari Adi bin Hatim, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
" Barangsiapa yang sanggup dari kalian untuk menutupi dirinya dri api neraka walau hanya dengan bersedekah setengah kurma, maka lakukanlah.”
(HR Muslim.)

Sumber : Kitab Tadzkiroh Qurtuby

7 TINGKATAN NERAKA



TUJUH TINGKATAN NERAKA


Dinukil dari kitab As Sab'iyyat Fii Mawaa'idzil Bariyyat
Allah ta'ala menciptakan neraka pada hari ahad dan neraka mempunyai tujuh pintu.... Allah ta'ala berfirman :
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ
“Neraka itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu untuk golongan yang tertentu dari mereka”
(Al-Hijr ayat 44)

Itu adalah tujuh tingkatanNeraka :

1. NERAKA JAHANAM .
Allah ta'ala berfirman :
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ
“Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.”
(Al-Hijr ayat 43 )

2. NERAKA SA'IIR
Allah ta'ala berfirman :
وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا
" Dan dia akan masuk ke dalam Neraka Sa'iir "
(Al -Insyiqoq ayat 12)

3. NERAKA SAQOR .
Allah ta'ala berfirman :
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
" Apakah yang memasukkankalian kedalam Neraka Saqor "
(al muddatsir ayat 42)

4. NERAKA JAHIIM
Allah ta'ala berfirman :
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ.
“Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat”
(Asy Syu'araa ayat 91).

5. NERAKA HUTOMAH
Allah ta'ala berfriman :
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ
".Dan tahukah kamu apakah Neraka Hutomah itu?"
(al humazah ayat 5)

6. NERAKA LADZHO
Allah ta'ala berfirman :
كَلا إِنَّهَا لَظَى
“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya Neraka itu adalah Neraka Ladzho”
(al-Ma’arij ayat 15)

7. NERAKA HAWIYAH
Allah ta'ala berfirman :
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
“Maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah.”
(al-Qariah ayat 9)

- Pada tingkatan neraka pertama malaikat berkata :
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
" Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."
(al mursalat ayat 24)

- Pada tingkatan neraka kedua malaikat berkata :
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,"
(al ma'un ayat 4-5)

- Pada tingkatan neraka ketiga malaikat berkata :
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ
" Kecelakaan yang besarlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,"
(al humzah ayat 1)

- Pada tingkatan neraka keempat malaikat berkata :
فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
" Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. "
(al baqoroh ayat 79)

- Pada tingkatan nereka kelima malaikat berkata :
وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ الَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ
“Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat "
(fushilat ayat 5)

- Pada tingkatan neraka keenam malaikat berkata :
فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
" Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allah "
(az zumar ayat 22)

- Pada tingkatan neraka ke tujuh malaikat berkata :
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
" Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang curang "
(al mutoffifin ayat 1)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat ke tujuh berkata :
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖقَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja".
Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)".
(az zukhruf ayat 77)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat keenam berkata :
ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ
" Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya dia meringankan azab yang menimpa kami, barang sehari.”
(Al-Mu’min ayat 49)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat kelima berkata :
رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
" Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin
(as-Sajdah ayat 12)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat keempat berkata :
رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ
"Wahai Rabb kami, beri waktu tangguhlah kepada kami, walaupun dalam waktu yang sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul."
(ibrahim ayat 44)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat ketiga berkata :
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ
“Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.”
( Al-Mu’minun ayat 107)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat kedua berkata :
رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا
“Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami "
( Al-Mu’minun ayat 106)

- Orang2 yang berada di neraka tingkat pertama berkata :
يٰـا حَنَّانْ يٰـا مَنَّانْ
Ya hannan ya mannan
" Wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi nikmat "
( HR Ahmad )
Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bertanya kepada malaikat Jibril alaihis salaam tentang penduduk tujuh tingkatan neraka , kemudian malaikat Jibril berkata :
" Adapun tingkatan ke tujuh maka itu adalah tempat kembalinya orang2 munafiq,
tingkatan ke enam adalah tempat kembalinya orang2 yg melampau batas dan mengaku-ngaku sebagai tuhan,
tingkatan ke lima adalah tempat kembalinya orang2 jahat dan orang2 dholim,
tingkatan ke empat adalah tempat kembalinya orang2 sombong dan orang2 kafir,
tingkatan ke tiga adalah tempat kembalinya orang2 yahudi,
tingkatan ke dua adalah tempat kembalinya orang2 nasrani ."
kemudian maalikat Jibril terdiam, maka Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bertanya ttg penduduk tingkatan neraka pertama dan beliau bertanya dengan sungguh-sungguh .
Malaikat jibril berkata :
" penduduk neraka tingkat pertama adalah orang2 maksiyat dari ummatmu "
seketika itu juga Rasululloh shollallohu alaihi wasallam langusung pingsan.
ketika beliau telah sadar maka beliau menangis dengan sangat, lalu masuk rumah dan mengunci pintunya, dan bersepi utk bermunajat kepada Maulanya .
Kemudian malaikat Jibril alaihis salaam datang lagi dan memberikan kabar gembira kepada beliau shollallohu alaihi wasallam dengan adanya syafa'at.
wallohu a'lam.
YAA ALLAH ......
Selamatkanlah kami dari api Neraka dengan syafa'at Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam ....
Aamiin ....

Kata "Sunnah"

Label "Sunnah"


Kita jangan hanya fokus memberi label diri kita atau ustadz kita atau kajian kita dengan label "Sunnah".
Kita harus berusaha dan berupaya agar perilaku dan akhlak kita benar-benar sesuai "Sunnah".
...
Sungguh sangat disayangkan jika "Sunnah" itu hanya ada di status dan komentar kita, akan tetapi tidak ada dalam kehidupan kita sehari-hari di alam nyata.
Sunnah itu bukan kelompok tertentu yang eksklusif.
Sunnah itu suka persatuan dan membenci perpecahan.
Sunnah itu bisa bekerjasama dan bersinergi dengan kelompok lain sesama muslim untuk kepentingan dan maslahat umat.
Sunnah itu baik kepada orang lain, suka membantu, tidak mengganggu, wajahnya berseri-seri, tidak bermasam muka dan sinis.
Sunnah itu bisa dipercaya dan amanat dalam bermuamalah.
Sunnah itu mencari nafkah halal dan menghindari yang haram.
Sunnah itu berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahim, baik kepada keluarga, memuliakan tetangga dan suka memaafkan.
Sunnah itu baik dan peduli kepada anak-anak yatim, fakir miskin dan orang-orang lemah.
Sunnah itu berakhlak kepada guru dan tidak pernah melupakan jasanya.
Sunnah itu memuliakan dan menghormati para ulama.
Sunnah itu jauh dari sifat ujub, sombong dan tidak berbuat dzalim.
Sunnah itu semakin rajin ngaji semakin mulia akhlaknya, baik perangainya, bersih hatinya dan suci jiwanya.
Sunnah itu selalu melakukan muhasabah atau introspeksi dan mawas diri.
Sunnah itu selalu mengedepankan akhlakul karimah dan menjauhi akhlak yang rendah dan hina.
Sunnah itu tidak mudah menjatuhkan vonis sesat apalagi kafir kepada sesama muslim yang berbeda pendapat dengannya.
Sunnah itu saling mengingatkan dan saling menasehati dengan sopan, akhlak, ikhlas, secara pribadi dan bukan melecehkan di depan umum apalagi bangga jika merasa berhasil menjatuhkan saudaranya.
Sunnah itu bukan ibarat sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh orang atau kelompok tertentu yang dengan seenaknya memasukkan atau mengeluarkan siapa saja dari Sunnah.
Sunnah itu saling mendoakan dan berharap kebaikan untuk saudaranya.
Sunnah itu hubungannya dengan Allah baik dan dengan manusia juga baik.
Sunnah itu meniru Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Salam dalam semua aspek kehidupannya; aqidah, ibadah, akhlak, muamalah dan lainnya.
Sunnah itu menyibukkan dirinya dengan bertaubat dan beramal kebaikan sebagai bekal bertemu Robbnya.
Sudah pantaskah kita memberikan label Sunnah kepada diri kita atau ustadz kita atau kajian kita ..?!
Betapa banyak yang mengaku Sunnah tapi justru mencoreng wajah Sunnah..?!
Ya Allah, bimbing kami agar selalu berada dalam barisan kekasihMu dan selamatkan kami dari barisan musuhMu, aamiin.
Hamba Allah yang selalu berharap petunjuk, ampunan dan kasih sayangNya, juga selalu berdoa dan berharap mati husnul khotimah diatas Islam dan Sunnah...