Saturday, September 24, 2016

Yunus bin Abdil A'la

Kitab kitab sejarah menceritakan kepada Kita bahwa Yunus bin Abdil A'la adalah merupakan salah satu dari para santrinya Imam Safi'i.
* Beliau pernah berbeda pendapat dengan gurunya yaitu Imam Syafi'i dalam satu masalah.
* Yaitu ketika Sang guru sedang menyampaikan pelajaran di sebuah mesjid.
* Karena perbedaan itu Yunus berdiri marah dan keluar meninggalkan pelajaran yang sedang disampaikan oleh Imam Syafi'i, Dia pergi menuju rumahnya.
* Ketika waktu malam tiba, Yunus mendengar pintu rumahnya ada yang mengetuk.
* Lalu Beliau bertanya: Siapa diluar dekat pintu?
Yang mengetuk pintu menjawab: Muhammad Bin Idris.
* Kata Yunus: Aku berpikir,, dari semua orang yang ku kenal tidak ada yang bernama Muhammad bin Idris kecuali guruku Imam Syafi'i.
* Kata Yunus: Begitu pintu Aku buka.. Aku sangat terkejut ternyata memang Beliau.
*Lalu Imam Syafi'i berkata: Wahai Yunus... Ratusan masalah mempersatukan kita dan hanya karena satu masalah Kita berpisah.
* Wahai Yunus.. janganlah Engkau berusaha menjadi pemenang dalam setiap debat dan berbeda pendapat!!
* Karena meraih hati lebih utama dari pada meraih kedudukan di setiap saat.
* Wahai Yunus.. janganlah Engkau robohkan jembatan yang telah Aku bangun dan telah Aku lalui.. karena bisa jadi jembatan itu akan Engkau butuhkan lagi untuk kembali di suatu saat nanti.
* Bencilah terhadap perbuatan salah tapi janganlah Engkau membenci orang yang berbuat salah!!
* Bencilah terhadap perbuatan maksiat dengan sepenuh hatimu tapi maafkanlah dan kasihanilah orang yang berbuat maksiat!!
* Wahai Yunus.. Kritiklah dan sanggahlah pendapat tapi tetap hormatilah orang orang yang berpendapat!!
* Karena sesungguhnya tujuan Kita sama yaitu memberantas penyakit bukan memberantas orang orang sakit...

Doa-doa Nabi Khiddir AS

:
ﺃﺩﺭﻛﺘﻨﻲ ﺿﺎﺋﻘﺔ ﻭﺧﻮﻑ ؛ ﻓﺨﺮﺟﺖ ﻫﺎﺋﻤﺎً ، ﻓﺴﻠﻜﺖ ﻃﺮﻳﻖ ﻣﻜﺔ ﺑﻼ ﺯﺍﺩ ﻭﻻ ﺭﺍﺣﻠﺔ ، ﻓﻤﺸﻴﺖ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ، ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ؛ ﺍﺷﺘﺪَّ ﺑﻲ ﺍﻟﻌﻄﺶ ﻭﺍﻟﺤﺮ ، ﻓﺨﻔﺖ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻲ ﺍﻟﻬﻼﻙ ، ﻭﻟﻢ ﺃﺟﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺮِّﻳَّﺔ ﺷﺠﺮﺓ ﺃﺳﺘﻈﻞ ﺑﻬﺎ ، ﻓﺠﻠﺴﺖ ﻣﺴﺘﻘﺒﻼً ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ
dikisahkan dari dari sebagian ulama' sholih berkata :
" telah menimpaku sebuah kesulitan dan ketakutan kemudian aku keluar dlm keadaan bingung dan aku berjalan d jalan menuju makkah dgn tampa bekal dan kendaraan,
aku berjalan selama tiga hari dan di hari ke empat aku sangat kehausan hingga aku kawatir akan mati dan aku tak menemukan pohon untuk berteduh aku pun duduk menghadap kiblat.
ﻓﻐﻠﺒﺘﻨﻲ ﻋﻴﻨﺎﻱ ﻭﺃﻧﺎ ﺟﺎﻟﺲ ، ﻓﺮﺃﻳﺖ ﺷﺨﺼﺎً ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﻓﻤﺪَّ ﻳﺪﻩ ﺇﻟﻲّ ﻭﺻﺎﻓﺤﻨﻲ ، ﻭﻗﺎﻝ : ﺍﺑﺸﺮ ﻓﺈﻧﻚ ﺗﺴﻠﻢ ﻭﺗﺰﻭﺭ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ، ﻭﺗﺰﻭﺭ ﻗﺒﺮ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : ﻣﻦ ﺃﻧﺖ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺍﻟﺨﻀﺮ ، ﻓﻘﻠﺖ : ﺍﺩﻉ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻲ ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ : ﻗﻞ ﻳﺎ ﻟﻄﻴﻔﺎً ﺑﺨﻠﻘﻪ ، ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻤﺎً ﺑﺨﻠﻘﻪ ﻳﺎ ﺧﺒﻴﺮﺍً ﺑﺨﻠﻘﻪ ﺃﻟﻄﻒ ﺑﻲ ﻳﺎ ﻟﻄﻴﻒ ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻢ ﻳﺎ ﺧﺒﻴﺮ ﺛﻼﺛﺎً
Lalu mataku mengantuk dan tertidur dlm keadaan duduk lalu aku meliht seseorang laki laki dlm tidurku sdg mengulurkan tangannya lalu aku pun menyalaminya
Dan seseorang laki kali itu berkata :
" berbahagialah kamu selamat dan berziaroh ke baitullah dan makam Nabi "
lalu aku bertanya pd laki laki itu :" Siapakah kamu?"
" Aku khidir." Jawab laki laki itu.
aku berkata :"doakan lah aku!"
lalu khidir berkata pd ku :
" bacalah YAA LATIIFAN BIKHOLQIH YAA 'ALIIMAN BIKHOLQIH YAA KHOBIIRON BIKHOLQIH ULTUF BII YAA LATIIFU YAA 'ALIIMU YAA KHOBIIR sebanyak tiga kali."
ﻓﻘﻠﺘﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻲ : ﻫﺬﻩ ﺗﺤﻔﺔ ﺑﻬﺎ ﻏﻨﻰ ﺍﻷﺑﺪ ﻓﺈﺫﺍ ﻟﺤﻘﻚ ﺿﺎﺋﻘﺔ ، ﺃﻭ ﻧﺰﻝ ﺑﻚ ﻧﺎﺯﻟﺔ ، ﻓﻘﻠﻬﺎ ﺗﻜﻔﻰ ﻭﺗﺸﻔﻰ ، ﺛﻢ ﻏﺎﺏ ﻋﻨﻲ ، ﻓﺎﺳﺘﻴﻘﻈﺖ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻗﻮﻟﻬﺎ ﻓﻮﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻗﻠﺘﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﻛﻞ ﺿﺎﺋﻘﺔ ﻭﺷﺪﺓ ؛ ﺇﻻ ﻭﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﻟﻄﻒ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻲ ﻣﺎ ﺃﻋﺠﺰ ﻋﻦ ﻭﺻﻔﻪ
Lalu kalimat tsb ku ucapkan, Khidir berkata kpdku :
" kalimat ini adalah sesuatu yg sangat berharga, dgn kalimat ini akan di cukupi selamanya. Maka jika kau di timpa kesulitan atau nazilah (musibah) maka bacalah maka kau akan di cukupkan dan di sembuhkan "
Lalu nabi Khidir itu menghilang dan aku pun terjaga dari tidurku.
aku membaca kalimat itu Maka demi Allah setiap aku membaca di saat kesulitan dan ke sengsaraan aku selalu melihat dari kelembutan (anugrah) Allah trhdpku yg tak mampu ku terangkan .
wallohu a'lam.
Sumber : kitab Minhajul hanif, abu bakar al katami as syafi'i

Saturday, September 17, 2016

* SEJARAH TULISAN DARKAH *




* SEJARAH TULISAN DARKAH *

Wawancara bersama Habib Abu Bakar bin Abdurrahman Al Haddad – Tanjung Gang 2 Kota Malang Jawa Timur. Siapa sangka jika penyusun dari Lambang Darkah ini berasal dari kota Malang , beliau adalah Al Habib Abu Bakar bin Abdurrahman Al Haddad. Lambang Huruf ‘ha’ di tengah dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di atasnya bertuliskan “Darkaah Yaa Ahlal Madiinah”, di bawahnya bertuliskan “Yaa Tariim Wa Ahlahaa”, di samping kanannya bertuliskan lafdzul jalalah yang berbunyi “Yaa Fattaah” dan di samping kirinya “Yaa Rozzaaq”, sedangkan di atas huruf ‘ha’ bertuliskan angka 1030 dan di tengah huruf ‘ha’ bertuliskan angka 110 seperti keterangan gambar, merupakan hasil karya beliau yang terinspirasi dari beberapa kisah sohibul maulid Simthudhurrar. Beliau yang lulusan dari Pondok Pesantren Darut Tauhid ini berinisiatif membuat lambang Darkah berawal dari kisah Al Imam Al Habib Ali Al Habsyi (Sohibul Maulid, pengarang Simtud Dhurar). Pada awalnya beliau Al Imam Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi membuat tanda untuk setiap kiriman dengan memakai angka 110, disebabkan karena saat itu beliau, Habib Ali al Habsyi, sering kali mendapatkan kiriman-kiriman dari luar negri, dan kiriman tersebut seringkali tidak sampai kepada beliau, kemudian petugas pengirim surat (Pak Posnya) meminta untuk membuat tanda, agar setiap ada kiriman barang/surat tidak hilang kirimannya. Kemudian beliau membuat Kha’ disertai dengan huruf 110, 110 itu sendiri merupakan jumlah bobot nilai huruf hijaiyyah yang merangkai kata ‘ALI’ dalam kitab Aqidatul Awwam. (pada halaman terakhir ada rumusannya) Sedangkan gabungan 110 dan kha’ itu ada sekitar tahun 1980-an , atas inisiatif dari Habib Ali bin Muhammad Al Haddad dan Habib Segaf bin Muhammad Ba’ Agil.
Adapun penulisan kalimat Darkah yaa Ahlal Madinah adalah inisiatif dari Habib Abu Bakar sendiri, yang diambil dari Qosidah Habib Muhammad bin Idrus, yang banyak berisi tentang tawasul-tawasul dengan Ahlul Madinah (Rosulullah SAW beserta keluarganya, sahabatnya), termasuk juga kalimat Yaa Tarim Wa Ahlaha, yang merupakan tawassul kepada para shalihin dan lebih dari 10 ribu wali yang dimakamkan di pemakaman Zanbal, Fureidh, dan Akdar. Pekuburan Zanbal adalah pekuburan para wali dan sholihin, juga di pekuburan Zanbal terdapat Ashhabul Badr utusan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq Ra. yang wafat di sana. Kemudian penerapan lambang Darkah ini pada awalnya dulu bukan berbentuk bulat dan bertuliskan kalimat tawasul tadi, melainkan hanya berupa lambang ha’ dan huruf 110 dan 1030 saja, kemudian berkat saran dari paman beliau yang bernama Habib Abdul Qodir bin Husain Al Haddad, maka lambang tersembut ditambahlah dengan wiridannya dari abahnya Habib Husain, yaitu Yaa Fattah Yaa Rozzaq, dengan niatan supaya dapat fadlilah wiridannya Habib Husain bin Muhammad Al Haddad. Siapa sangka bahwa logo yang sudah dikenal di seluruh dunia, baik di kalangan habaib maupun muhibbin ini sudah menyebar ke berbagai negara, seperti Yaman, Malaysia, Singapore, Abu Dabi, Kuwait, dll.
Setelah berjalan lama, lambang ini sempat nyaris hilang, kemudian lambang / ism yang sering dijumpai di berbagai majelis-majelis ta’lim/maulid. Ada yang menggunakan logo ini di spanduk, umbul-umbul, bendera, jaket, dll, atau dalam bentuk stiker, sampai mobil-mobil di kaca belakangnya ditempel stiker lambang ini.
Lambang yang sebenarnya adalah suatu Ajimat (Ruqyat) bukan Logo suatu organisasi tertentu, yang apabila dikaji di kitab-kitab , maka lambang ini tidak akan diketemukan di kitab manapun, karena lambang ini ada karena Habib Abu bakar bin Abdurrahman al Haddad menyusunya digunakan untuk tafa’ul –an (mengharap berkah). Adapun hitungan 1030 itu berasal dari hitungan kalimat “amanatullah wa rosuluh wal Abdullah al Haddad”, yang ditujukan kepada kepada al Imam al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad, dimana hitungan isim terssebut merupakan inisiatif dari para ulama’ kota Tarim Yaman.
Sesuai faham Ahlussunnah wal Jama’ah, ‘azimat (Ruqyat) dengan huruf arab merupakan hal yang diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pada Kitab Faidhul Qadir Juz 3 halaman 192, dan Tafsir Imam Qurthubi Juz 10 halaman 316-317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata-mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat-ayat al-Qur’an dan kalimat-kalimat mulia lainnya.
Tulisan ini telah di muat di Majalah Riyadlul Jannah dan dimuat juga di Tabloid Media ummat.
Wallaahu a'lam

Waktu Keramat antara Maghrib dan Isya

Waktu Keramat antara Maghrib dan Isya
================================
-Al Allamah Al Habib Umar Bin Hafidz-
Diwaktu antara Maghrib dan Isya ada sebuah simpanan pahala yang banyak, maka para shalihin menggunakan waktu tersebut untuk khusyu', untuk beribadah, untuk mendekatkan diri kepada Rabbul 'Alamin.
Sehingga diwaktu tersebut kita dianjurkan untuk memperbanyak amal, untuk mendekat kepada Allah.
Ajarkanlah perihal ini kepada yang lain, contoh sering kita lihat anak anak kecil diajarkan untuk mengaji diwaktu tersebut, dilarang menonton tv diwaktu tersebut dan lain sebagainya.
Pemandangan tersebut sudah jarang disekitar kita, sebagai orang tua pun kita tidak mencontohi kepada anak anak kita.
Setan tahu akan fadhilah diwaktu tersebut, sehingga syaithan membuat program program yang tujuannya adalah membuat kita lalai dari Allah, Syaithan menginginkan manusia menjalankan programnya, yang antara lain program yang dijalankan salah satunya siaran televisi yang dimulai diwaktu Maghrib dan Isya, ditayangkanlah tayangan yang menurutnya bisa menarik orang banyak untuk menonton sehingga lalai dari Allah, tidak mendapatkan fadhilah diwaktu tersebut, maka ajarkan kepada diri kita untuk menghindari hal hal tersebut, menghindari hal hal yang membuat kita lalai dari Rabbul 'Alamin dan ajarkanlah kepada orang lain, dari yang lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga kita dan semakin besar mudah mudahan kaum muslimin memanfaatkan waktu tersebut.
Yaa Allah Yaa Rahman Ya Rahiim
أللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Ya Allah Penuhilah hati ini dengan rasa Cinta kepadaMu dan Muhammad Rasulullah
Dan jadikan kami mencintai sesuatu karena Engkau Ya Allah Jangan biarkan kami dan saudara kami lalai diwaktu tersebut, dan lindungilah kami dari godaan Syaithan, sehingga kami bisa mendapat fadhilah diwaktu tersebut
Aamiin Yaa Allah Yaa Rabbal 'Alamiin
أللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Foto Langka Jemaah Haji Asal Indonesia Di Tahun 1880-an




Nih Islam Nusantara yang benar dari dulu ya seperti ini...!
Rata-rata mereka berjubah semua, tertutup semua, terlebih Jama'ah Haji wanita dari Banten.
Sangat nampak kearab-arabannya, yang jelas kita tahu masyarakat Arab sampai sekarang masih seperti pakaian jama'ah Haji Indonesia ditahun 1880-an itu.
Arab yang meniru Indonesia, apakah Indonesia yang meniru Arab atau bahkan memang sudah dari dulunya kita sama setradisi dengan mereka, yang namun belakangan ini saja karena kita dijajah oleh tradisi kuffar laknatullah yang mengadudomba kita sesama Muslim sehingga terubahlah tradisi kita dengan pakaian serba mini, bahkan tidak sekedar mini bus yang ada seliweran dijalan tapi juga sekarang celana mini juga banyak bergentayangan dijalan.
Pasti ini bisa jadi nilai kebanggaan tersendiri sebagai perempuan Banten yang bisa menirukan jejak Pendahulunya, yakni yang tak memakai pakaian terbuka, ketat, tipis terawang.
Melakukan Ibadah Haji adalah kewajiban Muslim yang harus dijalani bila telah memiliki kesanggupan. Ritual ini sejak dulu menjadi idaman setiap Insan Muslim yang merindukan berziarah ke rumah Allah.
Bila hari ini melaksanakan perjalanan Haji hanya butuh waktu sekitar 40 hari, tidak demikian di masa lalu. Sebelum adanya transportasi pesawat terbang, praktis sarana kapal laut menjadi satu-satunya pilihan para jemaah Haji menuju tanah suci. Bayangkan, jaman dulu butuh waktu 2 tahun penuh untuk bisa menunaikan ibadah Haji. Dan cobaan calon jemaah Haji bukan hanya disitu, ancaman perompak, badai, penyakit dan kehabisan bekal selama perjalanan menjadi ujian berat bagi mereka.
Tapi semua ujian tersebut tak menyurutkan niat mereka untuk berHaji. Sederet foto yang diambil di sekitar tahun 1880-an membuktikan bahwa jemaah Haji asal Indonesia sejak dulu telah pergi berHaji. Dan hebatnya, dalam foto dokumentasi tersebut ternyata jemaah Haji Indonesia berasal dari seluruh pelosok negeri. Masa penjajahan tak menjadi halangan bagi mereka untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.
Dari penelusuran Tipsiana, orang yang memotret foto-foto tersebut adalah Christian Snouck Hurgronje, seorang warga Belanda yang melakukan penelitian terhadap penyelenggaraan ibadah Haji sekitar tahun 1880-an. Berbekal kamera, ia berangkat ke Konsulat Jenderal Belanda di Jeddah dan mulai mengabadikan berbagai pemandangan yang ia temui. Salah satu yang menarik perhatiannya yakni para jamaah calon Haji yang berasal dari Indonesia.
Foto-foto ini digelar pada pameran bertajuk Hajj – The Journey Through Art, di the Museum of Islamic Art (MIA) in Doha, Qatar beberapa waktu lalu. Berikut deretan foto langka para jemaah Haji asal Indonesia di kota Jeddah dalam perjalanan menuju tanah suci Mekkah pada tahun 1880-an.
WASPADAILAH 3 JENIS AIR MATA!
==============================
احذر ثلاث دمعات
Berhati-hatilah engkau terhadap 3 jenis air mata.
١.دمعة المظلوم
(1).Air mata orang yang dianiaya.
٢.دمعة اليتيم
(2).Air mata anak yatim.
٣.دمعة امك وابك
(3).Air mata ibumu dan ayahmu.
اذا نزلت احدى هذه الدمعات فتحت لنفسك جهنم
Apabila menetes salah satu dari 3 jenis air mata ini,maka dibuka neraka jahannam untuk dirimu.
Apabila kita berbuat buruk kepada salah satu dari tiga orang diatas,maka segeralah minta maaf kepada mereka.

Friday, September 16, 2016

AMALAN PENGHAPUS DOSA

AMALAN PENGHAPUS DOSA WALAUPUN BANYAKNYA DOSA SEPERTI BUIH DI LAUTAN

Dinukil dari kitab Mukaffirootudz Dzunub Wamujiibatul Jannah.
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ) من سبح اله تعالى دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين، وحمد الله ثلاثا وثلاثين، وكبر الله ثلاثا وثلاثين، وقال تمام المائة: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير. غفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه مالك في الموطا، ومسلم، وأبو داود، والنسائي والطبراني

dari abu hurairoh berkata, Rasululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa bertasbih kpd Allah sebanyak 33 kali setiap setelah selesai sholat, membaca hamdalah 33 kali, bertakbir 33 kali dan kemudian menyempurnakan yg seratus dgn mengucapkan " laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalah , lahul mulku walahul hamdu wahua 'alaa kulli syai'in qodiir" maka akan dilebur semua kesalahan 2nya walaupun seperti buih dilautan"
Hadis riwayat imam malik dalam kitab muwatto', imam muslim, imam abu dawud, imam nasa'i dan jg imam tobroni .
وعنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من قال إذا أصبح مائة مرة وإذا أمسى مائة مرة: سبحان الله وبحمده، غفرت ذنوبه وإن كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه ابن حبان في صحيحه. والحاكم وقال: صحيح على شرط مسلم
dari abu hurairoh berkata, rasulullo sholallohu 'alaihi wasallam bersabda " barang siapa yg ketika pagi dan sore hari mengucapkan " subhaanalloh wabihamdih " seratus kali maka akan dilebur dosa2nya walaupun dosa tsb lebih banyak dari buih dilautan"
Hadis riwayat ibnu hibban dalam kitab shohihnya, dan jg imam hakim beliau berkata bahwa ini adalah shohih berdasarkan syaratnya imam muslim,
عن عبدالله بن عمرو بن العاص قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )ما على الأرض أحد يقول: لا إله إلا الله، والله أكبر، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم، إلا كفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
اخرجه الترمذي وقال: حسن صحيح. والنسائي.
dari abdulloh bin amr bin ash berkata, Rasululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda, "tiadalah seseorang diatas bumi ini yg mengucapkan " laa ilaaha illalloh , wallohu akbar walaa haula walaa quwaata illaa billahil 'aliyyil 'adhiim " kecuali akan dilebur dosa2nya walaupun dosanya seperti buih dilautan "
Hadis riwayat imam turmudzi dan berkata hadis ini hasan shohih, dan jg imam nasa'i
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من سبح الله تعالى دبر كل صلاة مكتوبة مائة مرة، وهلل مائة مرة، وكبر مائة مرة، غفرت ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه النسائي
dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg bertasbih setiap selesai sholat maktubah sebanyak 100 kali , tahlil 100 kali, takbir 100 kali maka dilebur semua dosa2nya walaupun lebih banyak daripada buih dilautan, "
Hadis riwayat imam nasa'i
وعنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من سبح الله دبر صلاة الغداة مائة تسبيحة، وهلل مائة تهليلة، وكبر مائة تكبيرة، غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه النسائي
dan dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg membaca tasbih setelah sholat pagi 100 kali, tahlil 100 kali , takbir 100 kali mka akan dilebur dosa2nya walaupun sebanyak buih dilautan."
Hadis riwayat imam nasa'i
وعنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ) من قال حين يأوي إلى فراشه: لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم، سبحان الله والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر، غفرت ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر. أو قال: أكثر من زبد البحر(.
أخرجه ابن حبان، وابن السني متصلا، والنسائي موقوفا
dan dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg ketika akan tidur mengucapkan " laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir walaa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil adhiim subhaanalloh wal hamdulillah walaa ilaaha illalloh wallohu akbar " maka akan dilebur dosa2nya walaupun seperti buih dilautan - dlm redaksi yg lain, walaupun lebih banyak daripada buih dilautan- "
Hadis riwayat ibnu hibban dan ibnu sunni secara muttasil, dan imam nasa'i secara mauquf.
عن معاذ بن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )من قعد في مصلاة حين ينصرف من صلاة الصبح حتى يصلى ركعتي الضحى لا يقول إلا خيرا، غفرت له خطاياه، وإن كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه الإمام أحمد وأبو داود
dari muadz bin anas sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda," barang siapa yg duduk ditempat sholatnya setelah selesai sholat subuh hingga sholat dhuha dan tdk berkata2 kecuali kebaikan maka dilebur semua dosa2nya walaupun lebih banyak daripada buih dilautan"
Hadis riwayat imam ahmad dan imam abu dawud
عن معاذ بن جبل قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: )من قال بعد الفجر ثلاث مرات، وبعد العصر ثلاث مرات: أستغفر الله العظيم الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه، كفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه ابن السني وأبو نعيم الأصفهاني
dari muadz bin jabal berkata, aku mendengar Rasululloh shollallohu 'alaihi wasalllam bersabda, " barang siapa yg setelah fajar membaca 3 kali, setelah asar 3 kali , kalimat " astagfirullohal adhim aladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih " mka akan di hapus kesalahan2nya walaupun bagaikan buih dilautan "
Hadis riwayat ibnu suni dan abu nu'aim al asbihani
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من حافظ على صلاة الضحى غفرت ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه عبد بن حميد في مسنده
dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg menjaga sholat dhuha maka akan diampuni dosa2nya walaupun lebih banyak dari pada buihnya lautan"
Hadis riwayat abd bin humaid dalam kitab musnadnya
عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )ما على وجه الأرض رجل يقول: لا إله إلا الله، والحمد لله، ولا حول ولا قوة إلا بالله، إلا كفرت عنه ذنوبه ولو كانت أكثر من زبد البحر(.
أخرجه الحافظ حميد بن مخلد بن زنجويه النشوي في ترغيبه
dari ibnu umar berkata, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersbda, " tiadalah diatas bumi seorang lelaki yg mengucapkan " laa ilaaha illalloh waal hamdulillah walaa haula walaa quwwta illa billah " kecuali akan di hapus dosa2nya walaupun lebih banyak dari pada buih dilautan"
Hadis riwayat alhafidz humaid bin makhlad bin zanjawaih an nasyawi dalam kitab targibnya
عن عائشة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )ما من عبد يقول عند رد الله روحه: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير، إلا غفر الله له ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
رد الروح: الصحو من النوم أخرجه ابن ماجه، والنسائي
dari aisyah dari nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " tiadalah dari seorang hamba yg mengucapkan ketika Allah mengembalikan ruhnya " laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu wahua alaa kulli syaiin qodiir " kecuali Allah akan mengampuni dosa2nya walaupun seperti buih di lutan"
mengembalikan ruh maksudnya bangun dari tidur.
Hadis riwayat ibnu majah dan an nasa'i
عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ) من قال صبيحة يوم الجمعة قبل صلاة الغداة: أستغفر الله العظيم لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه، ثلاث مرات، غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه ابن السني، والطبراني في الأوسط، ولم يذكر الحي القيوم وقال: وإن كانت
dari anas dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda, " barang siapa yg paginya hari jum'at sebelum sholat pagi mengucapkan " astagfirullohal adhim laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaih 3 kali maka dosa2nya dihaous walaupun seperti buih dilautan "
Hadis riwayat ibnu suni dan imam tobroni dlm kitab ausath beliau tdk menyebutkan " al hayyul qoyyum " dan mengatakan " wa ing kaanat
وقال. حسن عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )من قال: سبحان الله وبحمده، في كل يوم مائة مرة، حطت خطاياه، وإن كانت مثل زبد البحر(.
أخرجه البخاري، وأحمد، وابن ماجه، ومسلم.
dan hasan berkata dari abu hurairoh berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, " barang siapa berkata, " subhanalloh wabihamdih" setiap hari 100 kali maka kesalahn2nya akan terhapus walaupun kesalahan tsb seperti buih dilautan "
Hadis riwayat imam bukhori , imam ahmad, ibnu majah dan imam muslim
عن سلمان الفارسي أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: )إن المسلم إذا لقى أخاه فأخذ بيده تحاتت ذنوبهما كما يتحات الورق عن الشجرة اليابسة في يوم ريح عاصف، وغفر لهما ولو كانت ذنوبهما مثل زبد البحر(.أخرجه الطبراني وأحمد في الزهد
dari salman al farisi sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda, " sesungguhnya seorang muslim jk bertemu saudaranya kemudian memegang tangannya maka dosa2nya berjatuhan sebagaimana jatuhnya daun2 dari pohon yg kering pada musim kemarau yg berangin, dan dosa keduanya diampuni walaupun dosa keduanya bagaikan buih dilautan "
Hadis riwayat imam tobroni dan imam ahmad dalam kitab az zuhd
مكفرات الذنوب وموجبات الجنة
ابن الديبع الشيباني