Tuesday, October 25, 2016

Inspirasi Pagi "TEH"

Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyaknya permasalahan dalam kehidupannya.
Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya.
Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya.
Sang ibu lalu memasak air.
Sampai airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan WORTEL, di gelas kedua ia masukkan TELUR dan di gelas ketiga ia masukkan TEH.
Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi dan hasilnya:
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
• TEH menghasilkan aroma yang HARUM.
Lalu sang ibu menjelaskan:
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti TEH.
Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu,
sementara TEH malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.
”Setiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Allah seolah tidak kunjung datang?
Ada 3 reaksi orang saat masalah datang:
• Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.
• Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya...
• Ada juga yang justru semakin harum (seperti teh), menjadi semakin kuat dan percaya pada-NYA.
Ada kalanya Allah sengaja menunda pertolongan-NYA.
Apa tujuannya?
Agar kita belajar percaya dan setia!
Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Allah selesaikan...
Selamat menikmati Secangkir Teh Tin di pagi ini..

APA ITU BAROKAH..??

APA ITU BAROKAH..??

MGS Sarang - Barokah adalah kata yg diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan tambahan kebaikan dalam hidup.
Barokah bukanlah cukup dan mencukupi saja, tapi barokah ialah ketaatan kita kepada Allah dalam segala keadaan yang ada, baik berlimpah atau sebaliknya.
Barokah itu: "albarokatu tuziidukum fi thoah" ~ barokah itu menambah ta'atmu kepada Allah.
Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub As, sakitnya menambah taatnya kepada Allah.
Barokah itu tak selalu panjang umur,
ada yang umurnya pendek tapi dahsyat ta'atnya layaknya Mus'ab bin Umair.
Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah tiada yang menandingi.
Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih ta'at setelah makan.
Ilmu yang barokah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, tapi yang barokah ialah yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal dan berjuang untuk agama Allah.
Penghasilan barokah juga bukan gaji yang besar dan berlimpah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rizqi bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.
Anak-anak yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar dan mempunyai pekerjaan dan jabatan hebat, tapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Rabb-Nya dan kelak di antara mereka ada yang lebih shalih dan tak henti-hentinya mendo'akan kedua Orang tuanya.

Monday, October 24, 2016

*Hari Santri*

*Hari Santri*


*Di PP Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat*
*21-22 Oktober 2016 M/20-21 Muharram 1438 H*

*KOMISI A*
1. Implementasi Resolusi Jihad di Era Post Modern
2. Hukum Laundry Pakaian
3. Piagam Madinah Sebagai Konstitusi Negara Untuk Masyarakat Plural
4. Ancaman Limbah Pabrik
5. Hukum Pokemon Go

*KOMISI B*
1. Menggugat Perda Syariat
2. 'Kekerasan' Terhadap Murid (Gegeran Guru Mencubit Murid)
3. Bermazhab Secara Manhaji

*KOMISI C*
1. Hukum Tax Amnesty
2. Fasilitas Wi-fi di Masjid
3. Hukum Proyek Reklamasi Pantai Utara Jakarta
4. Memperingati Hari Kemerdekaan (17 Agustus) dengan Pesta Pora/Hura-hura

*KOMISI D*
1. Hukum Mempekerjakan Buruh Asing
2. Hukum Ekspor Bahan Baku/Mentah
3. Hukum Melepas/Mencabut Status Kewarganegaraan Teroris

إنا لله وإن إليه راجعون

 إنا لله وإن إليه راجعون





Telah meninggalkan dunia yang fana ini menuju ridho ilahi, seorang WALIYULLAH, DA'I ILALLAH, alabid assholih alhabib ALI BIN MUHAMMAD BIN SHAHAB dari kota dammun-tarim Hadramaut.
Semoga ALLAH swt membalas segala kebaikannya dengan kebahagiaan di sisi RASUL SAW.

Diriwayatkan oleh Muhammad Anies Shahab
- Pernah sekali saya berkunjung ke rumah beliau di dammun (hadramaut-yaman) pada tahun 2010, beliau selalu menyambut santri dari indonesia dengan sangat hangat dan sesekali berusaha berbahasa indonesia dengan mengatakan "saya sudah tua" :D
Walhasil saking bahagianya, saya merogoh tas saya untuk mengambil hp dengan tujuan ingin mengambil gambar beliau, & saya merasa beliau tidak akan tahu karena keadaan beliau yang TUNA NETRA. Akan tetapi dengan kasyafnya beliau menunjuk kepada saya sambil mengatakan "JANGAN KAU FOTO SAYA!!"
Tentu saya kaget bukan kepalang!!
Subhanallah! Sungguh Luar biasa, hp masih di dalam tas, niat mengambil gambar hanya terlintas di hati, beliau langsung mengetahuinya dalam hitungan sepersekian detik.
(Dan beliau baru bisa difoto jika sedang berceramah / menghadiri pengajian umum)
Saya pun memohon maaf, lalu saya minta doa kepada beliau, & beliau mengatakan "semoga engkau lekas sembuh".
Lagi2 saya dibuat heran oleh beliau, karena saat itu saya dalam keadaan sehat walafiat!
Beliaupun memerintahkan cucunya untuk mengambilkan lim (jeruk nipis), dan memberikannya kepada saya.
Setelah kami pamit, dan pulang ke DARUL MUSTHAFA saya mulai merasa tubuh sedikit meriang dan setelah satu jam saya terserang flu super berat. Hingga tidak bisa mengikuti sholat dzuhur berjamaah di musholla AHLUL KISA'.
Beberapa teman santri mulai menjenguk sambil membawa teh panas dalam termos, dan ada yang bertanya kepada saya apa obat yang biasa saya minum jika saya sedang flu berat, saya jawab "teh jeruk."
Seorang teman menjawab "ini sudah ada tehnya, tapi dimana bisa kita dapatkan jeruk nipis disini?"
Subhanallah!! Saya tadi dibawakan habib ALI bin SHAHAB 5 buah jeruk nipis!
ALLAHU AKBAR!! :'(
Beliau sudah diberitahu tahu oleh ALLAH SWT langsung bahwa saya akan sakit 2 jam yang akan datang, beliau juga tahu kalo obat favorit saya teh jeruk, bahkan beliau sudah menyiapkan jeruknya untuk saya.
Alangkah agungnya akhlak dan ilmu serta KASIH SAYANG walimu ya ALLAH.
Akhirnya saya minum teh jeruk tersebut, & ALLAH memberi sembuh kepada saya.
Diantara amalan beliau:
1- tetap berdakwah ke pelosok desa walau usia sudah lebih dari 90 tahun & dalam keadaan tuna netra.
2- diantara pesan beliau "JIKA HATIMU DITARIM MAKA ENGKAU DITARIM MESKI JASADMU DI INDONESIA, JIKA HATIMU TIDAK KAU HADIRKAN DITARIM MAKA ENGKAU TIDAK DITARIM MESKI ENGKAU WARGA TARIM.
Robbi fanfa'na bibarkatihim
آمين يا رب العالمين.

إنا لله وإن إليه راجعون

 إنا لله وإن إليه راجعون





Telah meninggalkan dunia yang fana ini menuju ridho ilahi, seorang WALIYULLAH, DA'I ILALLAH, alabid assholih alhabib ALI BIN MUHAMMAD BIN SHAHAB dari kota dammun-tarim Hadramaut.
Semoga ALLAH swt membalas segala kebaikannya dengan kebahagiaan di sisi RASUL SAW.

Diriwayatkan oleh Muhammad Anies Shahab
- Pernah sekali saya berkunjung ke rumah beliau di dammun (hadramaut-yaman) pada tahun 2010, beliau selalu menyambut santri dari indonesia dengan sangat hangat dan sesekali berusaha berbahasa indonesia dengan mengatakan "saya sudah tua" :D
Walhasil saking bahagianya, saya merogoh tas saya untuk mengambil hp dengan tujuan ingin mengambil gambar beliau, & saya merasa beliau tidak akan tahu karena keadaan beliau yang TUNA NETRA. Akan tetapi dengan kasyafnya beliau menunjuk kepada saya sambil mengatakan "JANGAN KAU FOTO SAYA!!"
Tentu saya kaget bukan kepalang!!
Subhanallah! Sungguh Luar biasa, hp masih di dalam tas, niat mengambil gambar hanya terlintas di hati, beliau langsung mengetahuinya dalam hitungan sepersekian detik.
(Dan beliau baru bisa difoto jika sedang berceramah / menghadiri pengajian umum)
Saya pun memohon maaf, lalu saya minta doa kepada beliau, & beliau mengatakan "semoga engkau lekas sembuh".
Lagi2 saya dibuat heran oleh beliau, karena saat itu saya dalam keadaan sehat walafiat!
Beliaupun memerintahkan cucunya untuk mengambilkan lim (jeruk nipis), dan memberikannya kepada saya.
Setelah kami pamit, dan pulang ke DARUL MUSTHAFA saya mulai merasa tubuh sedikit meriang dan setelah satu jam saya terserang flu super berat. Hingga tidak bisa mengikuti sholat dzuhur berjamaah di musholla AHLUL KISA'.
Beberapa teman santri mulai menjenguk sambil membawa teh panas dalam termos, dan ada yang bertanya kepada saya apa obat yang biasa saya minum jika saya sedang flu berat, saya jawab "teh jeruk."
Seorang teman menjawab "ini sudah ada tehnya, tapi dimana bisa kita dapatkan jeruk nipis disini?"
Subhanallah!! Saya tadi dibawakan habib ALI bin SHAHAB 5 buah jeruk nipis!
ALLAHU AKBAR!! :'(
Beliau sudah diberitahu tahu oleh ALLAH SWT langsung bahwa saya akan sakit 2 jam yang akan datang, beliau juga tahu kalo obat favorit saya teh jeruk, bahkan beliau sudah menyiapkan jeruknya untuk saya.
Alangkah agungnya akhlak dan ilmu serta KASIH SAYANG walimu ya ALLAH.
Akhirnya saya minum teh jeruk tersebut, & ALLAH memberi sembuh kepada saya.
Diantara amalan beliau:
1- tetap berdakwah ke pelosok desa walau usia sudah lebih dari 90 tahun & dalam keadaan tuna netra.
2- diantara pesan beliau "JIKA HATIMU DITARIM MAKA ENGKAU DITARIM MESKI JASADMU DI INDONESIA, JIKA HATIMU TIDAK KAU HADIRKAN DITARIM MAKA ENGKAU TIDAK DITARIM MESKI ENGKAU WARGA TARIM.
Robbi fanfa'na bibarkatihim
آمين يا رب العالمين.

Thursday, October 20, 2016

Termasuk Perhiasan yg tdk boleh ditampakkan

Termasuk Perhiasan yg tdk boleh ditampakkan .
Dalam surat an nur ayat 31 Allah berfirman :

وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
" dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya "
- kitab tafsir al alusi (18/146)
اعلم أن عندي مما يلحق بالزينة المنهي عن إبدائها ما يلبسه أكثر مترفات النساء في زماننا فوق ثيابهن ويتسترن به إذا خرجن من بيوتهن
Ketahuilah, sesungguhnya ada sesuatu yang menurutku termasuk perhiasan wanita yang dilarang untuk dinampakkan, yaitu perhiasan yang dipakai oleh kebanyakan wanita yang terbiasa hidup mewah pada jaman kami di atas pakaian luar mereka dan mereka jadikan sebagai penutup waktu keluar rumah.
وهو غطاء منسوج من حرير ذي عدة ألوان وفيه من النقوش الذهبية أو الفضية ما يبهر العيون،
Yaitu kain penutup tenunan dari kain sutra yang berwarna-warni, memiliki bordiran/sulaman berwarna emas dan perak yang menyilaukan mata.
وأرى أن تمكين أزواجهن ونحوهم لهن من الخروج بذلك ومشيهن به بين الأجانب من قلة الغيرة وقد عمت البلوى بذلك،
Aku memandang para suami dan semisal mereka yang membiarkan isteri-isteri mereka keluar rumah dengan perhiasan tersebut, sehinga mereka berjalan di kumpulan kaum laki-laki yang bukan mahram dengan perhiasan tersebut.
Ini termasuk lemahnya kecemburuan dalam diri para suami mereka , dan sungguh kerusakan ini telah tersebar merata
ومثله ما عمت به البلوى أيضا من عدم احتجاب أكثر النساء من إخوان بعولتهن وعدم مبالاة بعولتهن بذلك وكثيرا ما يأمرونهن به.
dan yg serupa serta telah tersebar merata juga adalah banyaknya wanita yang tidak berhijab dari teman-teman suami mereka, serta tdk adanya perhatian suami mereka dengan hal itu bahkan kebanyakan para suami tdk memerintahkan mereka utk berhijab.
وكل ذلك ما لم يأذن به الله تعالى ورسوله صلى الله عليه وسلم وأمثال ذلك كثير ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
Semua hal itu adalah hal yg tidak di izinkan oleh Allah ta'ala dan Rasul-Nya shollallohu alaihi wasallam , dan yg semisal hal itu banyak sekali.
Laa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil adziim.

*Mengapa Kita Harus Bersholawat Nariyah?*

*Mengapa Kita Harus Bersholawat Nariyah?*
*(Membaca Surat KH. M. Kholil As'ad kepada PBNU)*

Sungguh Al-Faqir merasa sangat antusias ketika mengetahui bahwa PBNU telah mengistruksikan pembacaan 1 Milyar Sholawat Nariyah secara serentak. Al-Faqir ikut berdoa semoga kegiatan dimaksud, selain diterima oleh Allah SWT juga bisa menjadi salah satu solusi bagi persoalan yang menimpa kita, warga NU dan Indonesia secara keseluruhan.
Bukan tanpa alasan kalau Al-Faqir merasa antusias dan ikut bergembira. Sejak belasan tahun silam, Guru Al-Faqir, Alm. Kyai Ahmad Sufyan, sudah mencita-citakan bahwa Sholawat Nariyah bisa merata secara nasional dan, yang paling penting, dilakukan dengan penuh kesungguhan. Sekalipun, katakanlah, belum benar-benar mencicipi manisnya bersholawat.
Al-Faqir bersama para Kyai dan banyak Habaib telah berupaya semaksimal kemampuan untuk mewujudkan cita-cita Beliau tesebut. Tetapi memang harus diakui, untuk kawasan-kawasan terjangkau saja kemerataan apalagi kesunguhannya belum benar-benar seperti yang beliau inginkan. Namun demikian, yang mesti disyukuri (agar kita beroleh tambahan nikmat-Nya) adalah dampak dan manfaatnya yang boleh dibilang sangat seketika.
Banyak yang menjadi saksi, di mana ada kampung (desa atau kota) yang sholawat Nariyahnya dilaksanakan oleh masyarakat setempat secara rutin dan bersungguh-sungguh, maka jumlah jamaah jum’at-nya meningkat secara tiba-tiba. Bukan itu saja, lahir pula sebuah kesadaran yang kemudian menjelma semacam pertahanan yang sanggup menangkal berbagai macam ideologi berbahaya. Sejumlah fakta menunjukkan, banyak warga kita yang sudah termakan oleh oengaruh ideologi-ideologi non-NU. Al-Faqir percaya begitulah hasilnya jika sholawat telah bekerja di dalam diri siapapun.
Kenyataan lain menunjukkan bahwa semua sarana yang seharusnya digunakan untuk perbaikan-perbaikan, justru oleh pihak-pihak tertentu secara terbuka telah digunakan untuk menabar kerusakan-kerusakan. Tentu saja, pantang bagi kita untuk berkecil hati. Karena dari zaman ke zaman, sejarah membuktikan betapa pertolongan Allah, Syafaat Rosulullah, dan Karomah para Waliyullah adalah segala-galanya. Oleh karena itu, Al-Faqir berharap kegiatan Sholawat Nariyah ini tidak hanya terlaksana sekali dan selesai. Melainkan sebaliknya, kegiatan tersebut bisa menjadi momentum untuk diinstruksikan lebih lanjut kepada warga dan pengurus NU (di semua tingkatan) agar secara rutin dan kontinyu melaksanakannya baik mingguan atau bulanan.
Terakhir, sekiranya diperkenankan, Al-Faqir memohon agar kegiatan 1 Milyar Sholawat Nariyah ini dilandaskan cita-cita sebagaimana berikut. Satu, semakin menguatnya iman dan mahabbah. Dua, semakin mudahnya menerima dan mengikuti tuntunan-tuntunan. Tiga, Husnul khotimah. Empat, diselamatkan dari petaka atau bencana baik lahir maupun batin. Lima, tercapai semua hajat dan cita-cita pendiri, para Ulama, para pengurus dan warga NU secara keseluruhan baik yang terkait masalah-masalah kemasysakatan, kebangsaan, dan keagamaan. Namun di samping yang tersebut, barangkali PBNU bisa menambahkan sendiri cita-cita lain untuk kebaikan fid-din wad-dunya wal-akhiroh.
Demikian, semoga kita semua senantiasa memperoleh pertolongan, taufiq, dan hidayah dari Allah SWT. Mohon maaf dan terima kasih.
Situbondo, 5 Oktober 2016
Al-Faqir,
*KHR. Muhammad Kholil As’ad*