"Majelis ini diwarnai dengan cahaya, yaitu cahaya lailahaillalloh dan cahaya sayyiduna Muhammadurrasulullah. Cahaya itu telah menyatukan kita mesti dari berbagai negara"
"Bela negara hendaknya tidak disalahpahami mengangkat senjata. Bela negara adalah memberikan yang terbaik utk bangsa dan menjaga persatuan umat"
"Setiap bangsa punya lambang harga dirinya dan lambang itu adalah bendera. Kami menghormati bendera bukan menghormati secarik kain. Kami menghormati krn ia simbol harga diri bangsa. Simbol perjuangan syuhada. Kalau melihat bendera, tanyakan pd diri sendiri, apakah yg sudah saya berikan pada bangsa negara?"
"Intinya adalah bersatu dan bersamanya TNI Polri dan ulama. Apabila mrk
duduk bersama seperti saat ini dan turun bersama ke masyarakat untuk
memberi contoh apa yg dimaksut dari bela negara, maka negara akan maju."
-- Khutbah Iftitah
MAULANA AL HABIB MUHAMMAD LUTHFI BIN ALI BIN YAHYA, Rais Aam Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyah, dalam Pembukaan Konferensi Internasional Bela Negara, Pekalongan, 27 Juli 2016, di hadapan 1500 Ulama Thariqah dan perwakilan Ulama dari 59 Negara di Dunia --
-- Khutbah Iftitah
MAULANA AL HABIB MUHAMMAD LUTHFI BIN ALI BIN YAHYA, Rais Aam Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyah, dalam Pembukaan Konferensi Internasional Bela Negara, Pekalongan, 27 Juli 2016, di hadapan 1500 Ulama Thariqah dan perwakilan Ulama dari 59 Negara di Dunia --
No comments:
Post a Comment