Saturday, July 30, 2016

Kata Mutiara : SYAIKH USAMAH ABDURRAZZAQ AR-RIFA'I, LIBANON




"Saya tidak tahan dengan perpecahan yang ada di Lebanon. Banyak buku yg diterbitkan mengurusi khilafiah sehingga memecah belah umat"
"Tidak setiap orang bisa membuat fatwa"
"Hati-hatilah dengan dai yang baru. Menjadi dai harus menguasai keilmuan yang memadai"
"Kalau ada dai bicara sembarangan, tanyalah siapa gurunya"
"Janganlah menganggap sesat ahli tasauf. Karena mengangat sesat mereka adalah menganggap sesat ahlu ibadah"
"Kita tidak bisa mengatakan: saya tidak perlu madhab. Saya berpegang pada Rasululloh saja. Tidak bisa berkata seperti itu karena kita bisa mengetahui Rasululloh hanya dari para ulama"
"Belajar dari pengalaman: Banyaknya pemahaman salah yang memecah belah, hendaknya kita tidak diam"
"Kalau sudah pecah belah habislah bangsa"
"Perbedaan adalah keniscayaan; dan harus ditoleransi. Tapi bukan perbedaan yg memecah belah. Perbedaan yang membawa kehancuran"
"Saya pernah bertanya. Mengapa kamu tidak ke masjid. Dia jawab: saya takut kalau saya ke masjid, saya disalahkan dan dibuat kaku ibadah saya". " Ada yang jawab: saya takut diinjak kaki saya.
"Rapatkan kaki kalian makna sebenarnya hadis tersebut adalah rapatkan hati kalian. Karena di Lebanon rapat kaki tapi masih mengganggu saudaranya. Kaki rapat sekalipun setan bisa menggoda dari sisi yang lain. Jadi maksud rapat kaki adalah rapatkan hati kalian"
"Hindarilah memberi stigma pd yang lain agar bangsa tetap damai"
"Kalau sudah pecah belah, habislah bangsa"
"Mari mendekat pada Rasululloh. Para sahabat berkata: ketika kami melihat Rasululloh, kami menjadi mudah saling memaafkan"
-- SYAIKH USAMAH ABDURRAZZAQ AR-RIFA'I, LIBANON, Dalam Konferensi Internasional Bela Negara, Pekalongan, 27 Juli 2016 --

No comments:

Post a Comment