Wednesday, June 22, 2016

Kim Jong-un : Misil Korut Mampu Musnahkan AS di Pasifik





PYONGYANG – Presiden Korea Utara (Korut), Kim Jong-un mengatakan bahwa pengalaman uji coba misil yang dilakukan negaranya telah memberikan kemampuan bagi Korut untuk menyerang pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah Pasifik.
Menurut Joun-un, uji coba misil pada Rabu ini adalah kejadian luar biasa bagi negara komunis itu karena dapat memperkuat kapasitas serangan nuklir. Informasi itu sebagaimana dilansir dari BBC, Kamis (23/6/2016).
Menurut informasi dari AS dan Korea Selatan (Korsel), tes misil pertama gagal, tapi uji coba misil kedua mungkin saja berhasil.
Selama ini, resolusi PBB telah melarang Korut untuk mengembangkan senjata nuklir dan menggunakan teknologi misil balistik.
Misil Masudan diketahui memiliki jarak tembak sekira 3.000 kilometer. Jarak tersebut diperkirakan cukup jauh untuk menghancurkan teritorial AS di Guam.
Terkait uji coba misil ini, Jong-un mengaku sangat terkesan dengan uji coba misil balistik kali ini.
"Kami yakin mampu menyerang seluruh wilayah AS di kawasan Pasifik," ujar Jong-un dikutip oleh kantor berita Korea Utara.
Para ahli dari luar Korut mungkin tidak percaya bahwa mereka telah memiliki kemampuan untuk membangun hulu ledak nuklir yang cukup kecil untuk memasukkan misilnya.
Korut bahkan disebut sedang menguji misil yang ditembakkan dari kapal selam. Senjata nuklir tersebut mungkin akan segera berfungsi dalam beberapa tahun lagi, tapi progres mereka hingga saat ini masih tetap stabil.

Gol Ronaldo Bawa Portugal Lolos ke Babak 16 Besar


 

LYON – Portugal menghadapi partai hidup-mati melawan Hungaria pada pertandingan tereakhir penyisihan Grup F, Rabu (22/6/2016) malam WIB. Pertandingan yang berlangsung sengit berakhir dengan skor imbang 3-3.
Hasil imbang membuat Portugal tetap berada di posisi ketiga di Grup F, namun satu poin cukup membawa Portugal lolos ke babak 16 besar, sebab Portugal masuk di empat besar peringkat tiga terbaik. Di babak 16 besar nanti, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan bakal menghadapi Kroasia. Sementara Hungaria keluar sebagai juara grup dan bakal menghadapi antara Belgia atau Swedia.

Jalannya Pertandingan


Babak Pertama
Portugal tampil menekan sejak babak pertama dimulai. Hal tersebut wajar dilakukan oleh pasukan Fernando Santos sebab para pemainnya harus mendapatkan kemenangan demi bisa lolos ke babak 16 besar Piala Eropa 2016.
Meski tertekan, Hungaria tetap tenang dan mempertahankan tempo permainan mereka. Memasuki menit 10, Hungaria mendapatkan peluang untuk mencetak gol dari tendangan bebas. Namun, usaha tersebut belum menemukan hasil.
Gol Hungaria! Usaha Hungaria untuk mencuri gol akhirnya membuahkan hasil pada menit 18. Adalah Zoltan Gera yang memecah kebuntuan Hungaria. Tembakan first time dari luar kotak penalti tidak mampu dihalau oleh Rui Patricio.
Selepas mencetak satu gol, Hungaria semakin beringas. Penguasaan bola justru kini berpindah ke tangan Adam Szalai dan kawan-kawan. Portugal masih coba berusahan menyamakan kedudukan melalui Cristiano Ronaldo.
Peluang emas pertama untuk Portugal hadir pada menit 28. Sepakan keras Cristiano Ronlado dari tendangan bebas mengarah tepat ke gawang Hungaria. Beruntung, kiper gaek Kiraly mampu menepisnya.
Gol untuk Portugal! Umpan terukur dari Cristiano Ronaldo kepada Nani mampu diselesaikan dnegan baik dan tenang. Babak pertama pun diakhiri dengan skor imbang 1-1.


Babak Kedua
Hungaria memulai babak kedua dengan impresif. Bagaimana tidak, baru dua menit, penyerang mereka, Balazs Dzsudzsak menjebol gawang Portugal untuk kali kedua. Sepakan bebasnya terkena pagar hidup dan mengecoh kiper Rui Patricio. Skor 2-1 untuk Hungaria.
Tidak perlu waktu lama untuk Portugal menyamakan kedudukan. Hanya selang dua menit, Cristiano Ronaldo menyamakan kedudukan. Menerima umpan terukur dari sisi kanan, Ronaldo mem-flick bola masuk ke gawang Hungaria. Skor 2-2.
Luar biasa Hungaria tak kenal menyerah. Pada menit 54 Hungaria kembali unggul melalui tembakan Balasz Dzsudzsak. Tendangan dari luar kotak penalti ter-deflected oleh kaki Luis Nani. Bola lalu masuk ke gawang Portugal. Hungaria kembali unggul 3-2.
Gol kedua Dzsudzsak membuat Ronaldo mengamuk. Pemain Real Madrid tersebut terlihat mengekspresikan rasa kesalnya tersebut sambil berteriak dan mengepalkan tangannya.
Gol untuk Portugal! Usaha untuk menyamakan kedudukan tak sia-sia. Pada menit 61 Cristiano Ronaldo lagi-lagi jadi bintang dengan golnya. Umpan lambung dihantam dengan sundulan keras ke arah gawang Hungaria. Skor 3-3.
Portugal semakin percaya diri, pun dengan Hungaria yang secara tempo tetap dapat mengimbangi Portugal. Ronaldo dan kawan-kawan terus melancarkan serangan, namun satu pun belum ada yang bisa kembali menjebol gawang Hungaria.

Susunan Pemain

HUNGARIA: Kiraly, Lang, Juhasz, Guzmics, Korhut, Pinter, Elek, Lovrencsics, Gera, Dzsudzsak, Szalai.
PORTUGAL: Patrício, Vieirinha, Pepe, R. Carvalho, Eliseu, W. Carvalho, João Mario, Moutinho, André Gomes, Nani, Cristiano Ronaldo.

Hukum Ruqyah Dan Tamimah (jimat)


  



Al-Habib Zain bin Sumaith di dalam kitabnya al-Ajwibah al-Ghaliyyah fi ‘Aqidah al-Firqah an-Najiyyah menyampaikan pembahasan mengenai masalah ruqyah dan tamimah dengan metode Tanya jawab, berikut penjelasan yang beliau sampaikan:
Apa hukum menulis azimat dan menggantungkannya?
Dibolehkan menulis jampi-jampi dan azimat serta menggantungkannya pada manusia dan hewan jika tidak mengandung kata-kata yang tidak diketahui maknanya. Dalam sebuah riwayat dinyatakan, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam mengajari doa kepada para sahabat dari ketakutan:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْن
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka dan hukuman-Nya serta dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari gangguan setan-setan dan kehadiran mereka.”
Dahulu Abdullah bin Amr radliyallahu’anhuma mengajarkan doa ini kepada siapa pun yang sudah dewasa di antara anak-anaknya. Sedangkan bagi yang belum dewasa, dia menuliskan untuknya dan menggantungkan (tulisan itu) kepadanya.
Diriwayatkan dari imam Ibnu Hibban:
سألت جعفر بن محمد بن علي رضي الله عنهم عن تعليق التعويذ ؟ فقال: ( إنْ كَانَ مِنْ كِتَابِ اللهِ أَوْ كَلَامِ نَبِيِّ اللهِ فَعَلِّقْهُ وَاسْتَشْفِ بِهِ)
Aku bertanya kepada Ja’far bin Muhammad bin Ali radliyallahu’anhum tentang penggantungan tulisan doa perlindungan. la menjawab, “Jika dari Kitabullah atau kalam Nabiyullah, maka gantungkanlah dan mohonlah kesembuhan dengannya.”
Riwayat Ini disebutkan oleh Ibnu Qayyim dalam kitab Zadul Ma’ad 1/26 dalam bahasan tentang pengobatan dengan Al-Quran dan kekhususan-kekhususannya.
Ibnu Qayyim juga menyebutkan, Imam Ahmad ditanya tentang jampi-jampi yang digantungkan setelah turunnya musibah. Imam Ahmad menjawab:
أَرْجُوا أَنْ لَا يَكُوْنَ بِهِ بَأْس
“Aku berharap tidak masalah dengannya.”
Anaknya, Abdullah, mengatakan, “Aku melihat ayahku (Imam Ahmad) menulis doa perlindungan bagi orang yang mengalami ketakutan dan bagi orang yang menderita sakit demam.”
Dinukil dari sejumlah ulama salaf bahwasanya mereka menulis ayat-ayat dari Al-Qur’an bagi orang yang terkena gangguan sihir kemudian meminumkannya. Imam Mujahid mengatakan:
لَا بَأْسَ أَنْ يَكْتُبَ القُرْآنَ وَيَغْسِلَهُ وَيَسْقِيَهُ المَرِيْضَ
“Tidak masalah Al-Qur’an ditulis dan dibasuhkan serta disiramkan kepada orang yang sakit.”
Disebutkan dari Ibnu Abbas, ia menyuruh agar dituliskan sesuatu yang bersumber dari Al-Qur’an pada seorang wanita yang mengalami kesulitan dalam melahirkan kemudian dibasuh dan disiramkan. Ayyub mengatakan: “Aku melihat Abu Qilabah menulis suatu ayat dari Al-Qur’an kemudian membasuhnya dengan air dan mengguyurkannya kepada seorang yang menderita suatu penyakit.”
Dalam kitabnya, Majmu’ al-Fatawa, Ibn Taimiyah mengatakan:
نقلوا عن ابن عباس أنه كان يكتب آيات من القرآن والذكر ويأمر بأن تسقى لمن به داء، وهذا يقتضي أن لذلك بركة، ونص الإمام أحمد على جوازه
Mereka menukil dari Ibnu Abbas bahwasanya dia menulis ayat-ayat dari Al-Qur’an dan dzikir, lantas menyuruh agar disiramkan kepada orang yang menderita sakit. Ini berarti bahwa perbuatan tersebut mengandung keberkahan. Imam Ahmad menetapkan atas kebolehan hal itu.
Apa maksud hadits: مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةَ فَقَدْ أَشْرَكَ ?
“Siapa yang menggantungkan azimat, dia telah berbuat syirik”
Ulama sepakat, yang dimaksud dengan azimat di sini adalah gelang atau kalung yang digantungkan pada manusia yang tidak menggunakan nama-nama Allah dan kalam-Nya. Kaum Jahiliyah meyakini bahwa azimat yang digantungkan itu dapat menolak berbagai rintangan. Sesungguhnya itu adalah syirik, karena yang mereka maksudkan adalah menolak bahaya dan mendatangkan manfaat dari sisi selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Adapun azimat yang menggunakan nama-nama Allah dan kalam-Nya untuk keperluan tabarruk dan permohonan syafa’at, dengan meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala lah yang menyembuhkan dan kesembuhan hanya terjadi dengan izin dan kehendak-Nya, ini tidak termasuk (pada maksud) dalam hadits tersebut.

FUTUHUL GHAIB Risalah ke-49




 FUTUHUL GHAIB Risalah ke-49
[Menyingkap Rahasia Ilahi]
Mutiara karya Syeikh Abdul Qodir Al-Jailany ra

Barangsiapa memilih tidur daripada berjaga malam untuk shalat, maka pilihannya itu adalah pilihan yang tidak baik dan akan mematikan hatinya, karena tidur itu sama saja seperti mati.
Tidur itu tidak sesuai dengan Allah, karena Dia tidak mempunyai cacad dan cela atau kekurangan.
Malaikat juga tidak tidur, karena mereka itu dekat kepada Allah. Tidur juga tidak sesuai dengan orang-orang akhirat, karena mereka itu adalah orang-orang yang suci dan mulia serta menurut mereka tidur itu akan merusakkan keadaan kehidupan mereka.
Oleh karena itu, semua kebaikan itu terletak dalam berjaga malam dan semua kejahatan itu terletak dalam tidur dan malas bekerja.
Orang yang makan karena tamak, maka makannya akan banyak, tidurnya banyak, minumnya banyak dan banyak pula kebaikan yang hilang darinya.
Orang yang makan sedikit perkara-perkara yang haram sama halnya dengan orang yang makan banyak perkara yang halal dengan tamak dan rakus.
Sebab, benda-benda yang haram itu melemahkan dan menggelapkan iman.
Apabila iman itu sudah gelap, maka tidak ada lagi shalat, ibadah dan keikhlasan.
Barang siapa banyak memakan barang-barang halal di luar perintah dan kehendak Allah, maka ia seperti orang yang makan sedikit kenikmatan ibadah dan tidak mendatangkan kekuatan. Jadi, barang-barang yang halal itu adalah cahaya yang ditambahkan kepada cahaya,
sedangkan barang-barang haram adalah kegelapan yang ditambahkan kepada kegelapan. Tentu saja tidak baik.
Oleh karena itu, memakan barang-barang yang halal dengan tamak dan tanpa mengikuti kehendak dan perintah Allah bagaikan memakan barang-barang yang haram, dan ini mengakibatkan tidur yang tidak mempunyai kebaikan.
المقالة التاسعة والأربعون
فـي ذم الــنـــوم
قـال رضـي الله تـعـالى عـنـه و أرضـاه : من اختار النوم على الذي هو سبب اليقظة فقد اختار الأنقص والأدنى واللحوق بالموت والغفلة عن جميع المصالح، لأن النوم أخو الموت ولهذا لا يجوز النوم على الله لما انتفى عز وجل عن النقائض أجمع، وكذلك الملائكة لما قربوا منه عز وجل نفى النوم عنهم، وكذلك أهل الجنة لما كانوا في أرفع المواضع وأطهرها وأنفسها وأكرمها نفى النوم عنهم لكونه نقصاً في حالتهم، فالخير كل الخير في اليقظة، والشر كل الشر في النوم والغفلة، فمن أكل بهواه أكل كثيراً فشرب كثيراً فنام كثيرا فندم كثيراً طويلاً وفاته خير كثير، ومن أكل قليلاً من الحرام كان كمن أكل كثيراً من المباح بهواه، لأن الحرام يغطى الإيمان فلا صلاة ولا عبادة ولا إخلاص، ومن أكل من الحلال كثيراً بالأمر كان كمن أكل منه قليلاً في النشاط في العبادة والقوة، فالحلال نور في نور، والحرام ظلمة في ظلمة، لا خير فيه . أكل الحلال بهواه بغير الأمر، وأكل الحرام مستجلبان للنوم، فلا خير فيه.
والله أعلم.

Tuesday, June 21, 2016

Larangan Lewat di Depan Orang Shalat

Harap diperhatikan ketika kita berjalan di dalam masjid, jangan sampai melewati di depan orang yang sedang shalat. Hendaklah orang yang lewat di depan orang yang shalat takut akan dosa yang diperbuatnya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
ﻟَﻮْ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﺍﻟْﻤَﺎﺭُّ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻱ ﺍﻟْﻤُﺼَﻠِّﻲ ﻣَﺎﺫَﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻟَﻜَﺎﻥَ ﺃَﻥْ ﻳَﻘِﻒَ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ، ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﺃَﻥْ ﻳَﻤُﺮَّ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ
“Seandainya orang yang lewat di depan orang yang shalat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya, niscaya ia memilih untuk berhenti selama 40 ,itu lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yang sedang shalat

( HR Bukhari no 510 dan Muslim no1132 )

Biografi singkat Abuya As-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani.




DETIK-DETIK MENJELANG PERINGATAN HAUL IMAM AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH ABAD 21 ( ABUYA SAYYID MUHAMMAD ALAWI AL-MALIKI )

Biografi singkat Abuya As-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani.

Abuya As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi Al-maliki Al-Hasani lahir di kota Makkah tahun 1365 H / 1945 M. Pendidikan pertamanya adalah Madrasah Al-Falah Makkah, dimana ayah beliau As-Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani sebagai guru agama di sekolah tersebut yang juga merangkap sebagai pengajar di halaqah di Haram Makki yang tempatnya sangat masyhur dekat Babussalam
Kecerdasan beliau tampak mulai dari kecil, Beliau hafal al-Quran pada usia 7 tahun, kemudian hafal kitab "Al-Muwatto' " pada usia 15 tahun,pada usia 25 tahun menyandang Gelar Doctor, dan dijadikan Guru Besar Universitas Ummul Quro Makkah pada umur 26 tahun.
Setelah As-Sayyid Alwi Al-Maliki wafat, putra beliau As-Sayyid Muhammad tampil sebagai penerus. Disamping mengajar di Masjidi Haram, beliau diangkat sebagai dosen di Universitas King Abdul Aziz- Jeddah dan Univesitas Ummul Qura Makkah bagian ilmu Hadith dan Usuluddin. Cukup lama beliau menjalankan tugasnya sebagai dosen di dua Universiatas tsb, sampai beliau memutuskan mengundurkan diri dan memilih mengajar di Masjidil Haram sambil membuka majlis ta’lim rumah beliau di Utaibiyyah kemudian pindah ke Rushoifah
Abuya As-Sayyid Muhammad Al-maliki dikenal sebagai guru, pengajar dan pendidik yang tidak beraliran keras, tidak berlebih-lebihan, dan selalu menerima hiwar dengan hikmah dan mauidhah hasanah. Beliau ingin mengangkat derajat dan martabat Muslimin menjadi manusia yang berperilaku baik dalam muamalatnya kepada Allah dan kepada sesama, terhormat dalam perbuatan, tindakan serta pikiran dan perasaannya.
Beliau adalah orang cerdas dan terpelajar, berani dan jujur serta adil dan cinta kasih terhadap sesama. Itulah ajaran utama Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki. Beliau selalu menerima dan menghargai pendapat orang dan menghormati orang yang tidak sealiran dengannya atau tidak searah dengan thariqahnya. Dalam kehidupannya beliau selalu bersabar dengan orang-orang yang tidak bersependapat baik dengan pemikirannya atau dengan alirannya, semua yang berlawanan diterima dengan sabar dan dijawab dengan hikmah.
Beliau tahu persis bahwa kelemahan Islam terdapat pada pertikaian para ulamanya dan ini memang yang di inginkan musuh Islam. Sampai-sampai beliau menerima dengan rela digeser dari kedudukannya baik di Universitas dan ta’lim beliau di masjidil Haram. Semua ini beliau terima dengan kesabaran dan keikhlasan bahkan beliau selalu menghormati orang orang yang tidak bersependapat dan sealiran dengannya, semasih mereka memiliki pandangan khilaf yang bersumber dari al-Quran dan Sunah.
Pada akhir hayat beliau yang berkenaan dengan adanya kejadian teroris di Saudi Arabia, beliau mendapatkan undangan dari ketua umum Masjidil HaramSyeikh sholeh bin Abdurahman Alhushen untuk mengikuti “Hiwar Fikri” di Makkah yang diadakan pada tgl 5 sd 9 Dzul Qo’dah 1424 H / Desember 2003 M dengan judul “Al-qhuluw wal I’tidal Ruya Manhajiyyah Syamilah”, di sana beliau mendapat kehormatan untuk mengeluarkan pendapatnya tentang thatarruf atau yang lebih poluler disebut ajaran yang beraliran fundamentalists atau extremist. Dan dari sana beliau telah meluncurkan sebuah buku yang sangat popular dikalangan masyarakat Saudi yang berjudul “Alqhuluw Dairah Fil Irhab Wa Ifsad Almujtama”. Dari situ, mulailah pandangan dan pemikiran beliau tentang da’wah selalu
Ketika kunjungan beliau ke Malaysia pada bulan Syawwal 1423 / Desember 2002 Abuya Memberi amanah kepada murid beliau tertua KH. Ihya’ Ulumuddin untuk membuat wadah bagi para alumni atas pendapat dari Abuya As-Sayyid Ahmad putra beliau, alhamdulillah pada Tgl 2 Muharrom 1424 H / 5 Maret 2003 sebanyak 25 murid beliau berkumpul di kediaman KH. Muhyiddin Nor Pondok Pesantren Darussalam Tambak Madu Surabaya semua sepakat mewujudkan amanah beliau berda’wah secara berjama’ah dengan di beri nama Hai’ah ASH-SHOFWAH yang sekarang kantor pusatnya berda di Jl. Gayungsari Surabaya sebelah timur Masjid Al-Akbar Surabaya dimana sudah mempunyai 15 kantor cabang diseluruh Indonesia
Beliau wafat hari jumat tgl 15 romadhan 1425H / 30 Oktober 2004 M dan dimakamkan di pemakaman Al-Ma’la disamping makam istri Rasulullah Khadijah binti Khuwailid. Dan yang menyaksikan penguburan beliau seluruh umat muslimin yang berada di Makkah pada saat itu termasuk para pejabat, ulama, para santri yang datang dari seluruh pelosok negeri, baik dari luar Makkah atau dari luar negri. Semuanya menyaksikan hari terakhir beliau sebelum disemayamkan, semua menyaksikan janazah beliau setelah disolati di Masjidil Haram setelah sholat isya’ yang dihadiri oleh tidak kurang dari sejuta manusia. Begitu pula selama tiga hari tiga malam rumahnya terbuka bagi ribuan orang yang ingin mengucapkan belasungkawa dan melakukan `aza’.
Beliau wafat meninggalkan 6 putra, As-Sayyid Ahmad, As-Sayyid Abdullah, As-Sayyid Alwi, As-Sayyid Ali, As-Sayyid Al- Hasan dan As-Sayyid Al-Husen dan beberapa putri-putri yang tidak bisa disebut satu persatu disini .
SEMANGAT BELIAU DALAM MENGAJAR
Beliau ABUYA SAYYID MUHAMMAD ALAWI AL-MALLKI adalah salah satu dari hamba Allah yang sangat cinta ilmu.beliau mencurahkan segenap kemampuannya dalam rangka mewujudkan kecintaannya kepada ilmu tersebut.dan disanalah beliau mendapatkan ketenangan dan ketentraman hati.
Waktu beliau makmur dengan pengajian ( mengajar ), tidak kurang dari 15 Halaqoh ilmu ( pelajaran ) yang beliau asuh dalam sehari semalam, sungguh kekuatan rohani yang luar biasa yang diberikan oleh Allah kepadanya.
Beliau tidak pernah putus dalam keistiqomahannya untuk mengajar kecuali jika terdapat sesuatu hal yang betul-betul darurat atau mendesak.sehingga murid-murid beliau berkata,sungguh guru kami ini lebih semanggat daripada muridnya.
Habib Sholeh bin Ahmad al-Aydrus berkata “ pukul setengah tiga malam beliau menhajar kami kitab Shohih al-Bukhori,kemudian diteruskan dengan kitab abu Suja’ (kitab fiqih syafi’i ) sampai menjelang fajar.
Setelah fajar kami sholat sunnah dua rokaat kemudian sholat shubuh berjama’ah,setelah itu kami membaca wirid al-Imam al-Haddad, setelah itu beliau kembali mengajar kami kitab Sunan an-Nasa’i sampai sekitar pukul setengah delapan pagi.kemudian baru setelah itu kami istirahat sejenak sekitar setengah jam.
Kemudian beliau mkembali kepada kami mengajar tidak kurang 10 mata pelajaran sampai tiba waktu dhuhur.setelah sholat dhuhur beliau duduk mengajar kami kitab Misykatul Mashobih,karya al-Khatib at-Tibrizi sekitar satu setengah jam.kemudian beliau istirahat kembali ke keluarganya.setelah tiba waktu sholat ashar beliau turun untuk sholat ashar bersama kami.kemudian kami membaca kitab Shohih al-bukhori.sungguh waktu yang sangat sarat keberkahan.
Kemudian sebelum maghrib beliau sudah bersiap-siap untuk berangkat ke Masjidil Haram.setelah Maghrib beliau memberikan pengajian ke Masjidil Haram dengan kitab tafsir dan dilanjutkan dengan membaca kitab Ibnatul Ahkam Syarah Bulughul Maram yang tak lain adalah karangan ayah andanya beliau sendiri sampai tiba waktu isya’.setelah sholat isya’ beliau kembali memberikan pengajian kitab Sunan Abu Dawud dan al-Jami’ as-Shoghir, karya Imam as-Suyuthi sekitar satu jam.
Setelah itu beliau kembali kerumah, kadang sebelum istirahat beliau sudah didatangi oleh beberapa orang yang menanyakan sesuatu atau memiliki hajat tertentu kepada beliau.beliaupun dengan sabar melayani mereka dengan semua hingga mereka merasa puas dan pulang dengan senang hati.
Sungguh waktu yang paling menyenangkan beliau adalah dikala menyampaikan pelajran atau pengajian.bahkan ketika kami menunaikan ibadah Haji,ketika berada di arofah dan Mina kami membaca dihadapan beliau ( didalam kemah ) kitab Idhoh ( tentang Manasik Haji ) karya Imam an-Nawawi,Shohih Bukhoi dan shohih Muslim”.
Abuya Sayyid Muhammad mendapat penghormatan dengan menjadi Syaikh dengan bilangan ijazah terbanyak dalam waktunya. Beliau juga memiliki rantaian sanad terdekat dengan datuknya, Nabi Muhammad Sallahu Alaihi wa aalihi Wasallam.
Di Tanah Arab, tanah kelahirannya, dan dalam pengengembaraan mencari ilmu , Abuya Sayyid Muhammad mendapat lebih dari 200 ijazah dari alim-ulamak teragung di zamannya, di setiap cabang ilmu Islam.
Ijazah beliau sendiri, yang beliau berikan kepada murid-muridnya adalah antara yang paling berharga dan jarang di dunia, menghubungkan anak-anak muridnya dengan sejumlah besar para ulamak agung.
Para Masyaikh yang memberikan ijazah kepada Abuya Sayyid Muhammad mereka merupakan ulamak besar dari seluruh dunia Islam.
Jadi tidak bisa dipungkiri lagi akan kedalaman samudra keilmuan beliau ini.
KEAKRABAN DAN KEDEKATAN ABUYA SAYYID MUHAMMAD ALAWI AL-MALIKI DENGAN PARA SANTRINYA.

Dibawah ini adalah sekelumit gambaran pintas keakraban Abuya dengan para Santrinya.
1. Jika ada diantara santri beliau yang tidak hadir dalam majlis atau sholat berjama’ah beliau selalu menanyakannya.dan bila santri tersebut didapati sakit atau kurang sehat,beliau yang menawarkannya untuk berobat dan pergi kerumah sakit,sebelum santri itu dan temannya meminta izin kepada beliau untuk berobat.dan tidak jarang beliau sendiri mengirim buah-buahan/roti kepada santri yang sakit tersebut.
2. Jika beliau mengetahui diantara seorang santri beliau mempunyai pekerjaan yang banyak dan memberatkannya,beliaumemerintahkan temannya yang lain untuk ikut membantu atau bahkan menggantikannya.
3. Dalam masalah kebersihan tubuh atau pakaian yang dikenakan oleh sisantri,beliau selalu memperhatikannya dan menegurnya jika ada yang kurang layak untuk dipakai,misalnya “ Hai fulan,kenapa bajumu sobek? Kenapa bajumu kotor? Kenapa badanmu tidak segar? Dan berbagai pertanyaan lainnya.
4. Masalah makanan santri,beliau juga senantiasa memperhatikannya dengan menanyakan masakan apa yang akan dibuat hari ini,jika makanan yang tersedia ternyata kurang memuaskan,maka beliau memerintahkannya untuk merubahnya yang lebih baik dan memuaskan.
5. Jika ada santri yang susah/sedih,beliau menanyakannya dan memerintahkannya untuk mengadu kepada beliau.dan beliau memanggilnya dan memerintahkannya untuk berkidmah kepada beliau agar lebih dekat.
6. Beliau juga senantiasa memberi hiburan kepada para santrinya dengan berbagai macam hiburan,baik yang bersifat jasmani maupun rohani,didalam pondok maupun diluar pondok, seperti berziaroh,umroh,bertamasya,menonton film-film religi maupun sejarah,dll.
7. Beliau senantiasa menjadi pembela terdepan bagi para santrinya jika terjadi keslahfahaman diantara santri dan tetangganya/ahli balad.bahkan beliau sangat marah terhadap orang yang menghina/meremehkan santri-santri beliau,dan bahkan beliau pernah berkata “ Siapa yang senang kepadaku,dia juga harus senang kepada murid-muridku “
8. Bila ada santri yang melakukan kesalahan,kemudian beliau memarahinya,akan tetapi setelah itu beliau langsung memanggilnya dan memberikannya hadiah/paling tidak mengajak sang santri tersebut bergurau.
9. Beliau akan merasa sedih jika ingin berpisah dengan santri-santrinya yang hendak pulang ketanah air.beliau sebenarnya sangat ingin selalu bersama dengan santri-santrinya, akan tetapi beliau juga sadar, bahwa seperti itulah jalan kehidupan.
10. Beliau tidak memperhatikan kepada para santrinya dalam hal pelajaran saja, akan tetapi dalam segala aspek kesehariannya.ketika beliau menjumpai para santrinya melakukan hal kebaikan,maka beliau menghadiahi dengan pujian,dan ketika melihat para santrinya dalam hal kesalahan, maka beliau memberi nasehat dan teguran, layaknya seorang ayah terhadap anaknya.oleh karena itu beliau memerintahkan kepada para santrinya untuk memanggil dengan sebutan ABUYA ( Ayahku ), dan tidak diperkenankan memanggil dengan panggilan Ustadz,Syech,Guru.

Diantara Kalam Hikmah Abuya Sayyid Muhammad :
1. Seorang yang alim tidak cukup dengan ilmunya semata, selagi belum dibarengi akhlak yang mulia.
2 Sikap patuh dan rendah hati yang dibarengi dengan kurangnya ilmu, itu lebih baik daripada sifat licik dan sombong yang dibarengi dengan banyaknya ilmu.
3. Sampai kapanpun aku adalah seorang murid

4. Dunia ini adalah penarik : penarik manusia untuk bekerja ( yang bisa melupakan untuk akhirat ) kecuali bagi mereka yang berhati-hati dan itupun sedikit dari mereka "
5. Saya tidak mempunyai banyak amal dan ibadah,aku berharap semoga Alloh menerimaku dengan berkat membantu orang lain.
6. Ketika kita memuji atau menyebut keutamaan seseorang, bukan berarti itu merupakan cacian atau pelecehan bagi yang lain (yang tidak disebut).
7. Jika kamu melihat seseorang melakukan sesuatu ketaatan diwaktu tertentu, padahal ia tidak biasa melakukan hal itu,maka janganlah kamu melarangnya melakukan kebaikan,tetapi justru dukunglah ia supaya terus melakukannya

KAROMAH
Berbicara tentang karomah beliau,maka banyak sekali yang akan kita jumpai, yang diantaranya adalah Jasad beliau sampai saat ini masih utuh,tidak hancur dimakan ulat atau dihimpit bumi.
Pada saat pemakaman beliau, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam juga ikut hadir dan ikut menjemput jasadnya ketika diliang lahat.
KAROMAH IMAM BUKHORI DAN ABUYA SAYYID MUHAMMAD ALAWI AL-MALIKI
Pada suatu waktu Abuya melaksanakan rihlah ke Bukhoro ( kazakhistan ) .pada saat itu Abuya beliau bersama rombongan dengan tujuan berziaroh ke makam imam Bukhori ( pengarang kitab Shohih Bukhori ).
Bukhoro yang terletak dibenua Eropa,namun masih berada dibawah garis kemiskinan,hal itu dikarenakan baru saja merdeka dari kekuasaan uni Soviet.jadi fasilitas yang tersedia tidak seperti dinegara negara maju.bahkan bisa dibilang dibawah standart,begitu juga dihotel yang disinggahi Abuya,terlihat begitu sederhana.
Keesokan harinya beliau bersama rombongan berangkat menuju kota Bukhoro yang berjarak kurang lebih 5 KM,beliau mengendarai bus yang kursinya terbuat dari kayu,seperti bangku sekolah.
Ketika sesampainya dibukhoro beliau berziarah dan berdoa dipusara sang Imam,setelah itu dilanjutkan membaca beberapa hadits Rosululloh Shollalloohu alaihi waalihii wasallam,dari kitab Shohih Bukhori dihadapan pusara sang Imam.
Namun bebrapa saat kemudian beliau mengajak rombongan untuk kembali kehotel,dikarenakan ada permasalahan dengan perut beliau,dan berhajat ketoilet.
Disaat perjalanan pulang menuju hotel beliau tertidur,dan didalam tidurnya tersebut beliau bermimpi bertemu dengan Imam Bukhori,dan sang Imam menyuruhnya untuk kembali kepusaranya sambil berkata " wahai Sayyid Muhammad,kembalilah kesini dan lanjutkanlah membaca hadits,saya sudah siapkan untukmu toilet duduk ".
Kebetulan saat itu abuya memerlukan toilet duduk,karena badan beliau sedang kurang enak badan,dan kondisi badan beliau yang tinggi besar.setelah beliau terbangun dari tidurnya lalu menyuruh sopir untuk segera berbalik kepusara sang imam.anehnya tanpa disadari oleh sopir,ternyata jalan yang dilalui salah,bukannya kearah hotel namun kearah pusara Imam Bukhori.
Sesampainya beliau ke Pusara sang imam,tiba-tiba beliau dijemput oleh seseorang yang tidak beliau kenal,sambil mempersilahkan beliau untuk menggunakan toilet duduk,sambil berkata orang tersebut " sebenarnya toilet ini sudah dipesan oleh seseorang,tapi ia tak kunjung datang.jadi saya ingin memberikan untuk anda " ujar orang yang tidak dikenal tersebut.
Setelah beliau menunaikan hajatnya ,langsung menuju pusara sang imam untuk melanjutkan pembacaan beberapa Hadits.dan setelah itu beliau melanjutkan pulang kehotel sambil berkata " ini adalah karomah Imam Bukhori.
Selamat tinggal ayah yang berhati baik. Selamat tinggal sosok tubuh yang pernah menanamkan hikmah, ilmu, teladan dihati hati kami. Selamat tinggal pemimpin umat yang tak bisa kami lupakan dalam pendiriannya dan keikhlasannya. Selamat tinggal pahlawan yang jujur, ikhlas dalam amal dan perbuatanya. Selamat jalan… selamat jalan,.. kebaikan dan kemulyaan engkau telah meliputimu semasa hidupmu dan disaat wafatmu. Engkau telah hidupi hari hari mu didunia dengan mulia, dan sekarang Engkau telah terima imbalannya disaat wafatmu pula dengan mulia. Jika sekarang kita telah berpisah untuk sementara, maka kami pasti akan menyusulmu Insya Allah dan kita pasti akan bertemu dan berkumpul kembali…. amin yarobbal alamin.[]
Alfatihah Ilaa Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, semoga Alloh meratakan rohmatNya kepadanya,meninggikan derajatnya,menempatkan beliau bersama baginda Rosululloh shollallohu alaihi wa aalihi wasallam,dan bersama para syuhada',sholihin, dan semoga kita mendapat keberkahannya,rahasia-rahasianya,serta cahaya-cahaya ilmunya,didalam agama,dunia dan akhirat, dan semoga kita dikumpulkan bersama beliau disurga dan bersanding dengan Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam, bisirril faatihah.

Monday, June 20, 2016

RISALAH RAMADHAN






Ada sebuah hadits Nabi yang menyatakan bahwa Allah SWT berfirman, :
“Barangsiapa selalu mengingat Aku dan tidak ada waktu baginya untuk meminta sesuatu kepada-Ku, maka Aku akan memberikan kepadanya perkara yang lebih baik daripada apa yang Ku-berikan kepada orang yang meminta.”
Hal ini dikarenakan apabila Allah hendak memilih seseorang yang beriman untuk tujuan-Nya sendiri, maka orang itu akan dibawa-Nya melalui berbagai macam kondisi dan posisi kerohanian dan mengujinya dengan bermacam-macam kesulitan dan kesusahan.
Allah menjadikannya miskin setelah kaya, bahkan sampai orang itu hampir mengemis untuk mendapatkan rizkinya, namun Allah menolongnya dari menjadi pengemis.
Kemudian, orang itupun hampir meminjam kepada orang lain untuk mencari rizkinya, namun Allah menyelamatkannya dari meminjam lalu memberinya kerja.
Setelah itu, orang itupun bekerja mencari nafkah hidupnya sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi.
Kemudian, diberikan kesusahan kepada orang itu dalam mencari rizki dan, melalui ilham, diperintahkan supaya ia mengemis. Sebenarnya, perintah semacam ini adalah perintah rahasia yang hanya diketahui dan disadari oleh orang yang bersangkutan itu saja.
Allah menjadikan pekerjaan mengemis ini sebagai ibadah baginya dan berdosalah jika ia tidak melakukannya.
Pekerjaan ini dimaksudkan agar kebanggaannya hilang dan egonya hancur. Ini merupakan latihan kerohanian.
Mengemis semacam ini adalah perintah dari Allah dan bukan jalan syirik.
Kemudian Allah melepaskan orang itu dari keadaannya tersebut lalu menyuruhnya supaya meminjam.
Perintah ini tidak boleh dibantah lagi, sebagaimana halnya perintah untuk mengemis di atas.
Setelah itu, Allah mengubah keadaan orang itu.
Allah memutuskan hubungannya dengan manusia dan menjadikannya hanya bergantung kepada Allah saja di dalam mencari nafkah hidupnya.
Apa saja yang ia kehendaki, hendaklah ia minta kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan permintaannya.
Jika ia tidak meminta, maka Allah tidak akan memberikan apa-apa kepadanya.
Kemudian, keadaan itupun ditukar pula oleh Allah,
yaitu dari meminta secara lisan kepada meminta dengan hati saja.
Maka, orang itupun meminta kepada Allah melalui hatinya.
Apa saja yang dimintanya akan diberikan oleh Allah kepadanya. Jika ia meminta dengan lisan, maka Allah tidak akan memberinya. Demikian pula jika ia meminta kepada manusia, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa dari manusia itu.
Akhirnya, keadaan inipun ditukar pula oleh Allah.
Allah menghilangkan orang itu dari dirinya sendiri, sehingga ia tidak lagi meminta-minta kepada-Nya, baik secara rahasia maupun secara terbuka.
Allah memberikan balasan kepada orang itu, berupa apa saja yang membetulkan dirinya dan mengubah keadaan dirinya seperti makanan, minuman, pakaian dan keperluan hidup apa saja, tanpa berusaha atau terlintas dalam pikirannya. Allah akan menolongnya.
Firman Allah, “Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (QS 7:196)
Firman Allah yang diterima Nabi itu benar-benar jelas, yaitu, “Yang tidak mempunyai kesempatan untuk meminta apa-apa kepada-Ku, Aku akan memberinya lebih daripada apa yang Aku berikan kepada mereka yang meminta.”
Inilah peringkat ‘bersatu’ dengan Allah dan inilah kedudukan wali-wali Allah biasa dan Abdal.
Dalam peringkat ini, ia diberi kekuasaan untuk menjadikan. Apa saja yang dikehendakinya, dengan ijin Allah akan ia dapatkan.
Allah berfirman, “Wahai anak Adam, Aku-lah Tuhan.
Tidak ada Tuhan kecuali Aku.
Apabila aku katakan kepada sesuatu, “Jadilah”, maka jadilah ia. Patuhlah kepada-Ku, sehingga jika kamu katakan kepada sesuatu, “Jadilah”, maka jadilah ia.”
المقالة السادسة والأربعون
فـي قـولـه عـز و جـل فـي الـحـديـث الـقـدســي
( مـن شــغـلـه ذكـرى…) إلـى آخــره
قـال رضـي الله تـعـالى عـنـه و أرضـاه : في قوله النبي صلى الله عليه وسلم عن ربى عز وجل : (من شغله ذكرى عن مسئلتى أعطيته أفضل ما أعطى السائلين) وذلك أن المؤمن إذا أراد الله عز وجل اصطفاءه واجتباءه، سلك به الأحوال وامتحنه بأنواع المحن والبلايا فيفقره بعد الغنى ويضطره إلى مسألة الخلق في الرزق عند سد جهاته عليه، ثم يصونه عن مسألتهم ويضطره إلى الكسب ويسهله وييسره له فيأكل بالكسب الذي هو السنة، ثم يعسره عليه ويلهمه السؤال للخلق، ويأمره به بأمر باطن يعلمه ويعرفه ويجعل عبادته فيه ومعصيته في تركه، ليزول بذلك هواه وتنكسي نفسه وهى حالة الرياضة فيكون سؤاله على وجه الإجبار لا على وجه الشرك بالجبار، ثم يصونه عن ذلك ويأمره بالفرض منهم أمراً جزماً لا يمكنه تركه كالسؤال من قبل ثم ينقله من ذلك ويقطعه عن الخلق ومعاملتهم، فيجعل رزقه في السؤال له عز وجل فيسأله جميع ما يحتاج إليه فيعطيه عز وجل ولا يقطعه إن سكت وأعرض عن السؤال، ثم ينقله من السؤال باللسان إلى السؤال القلب فيسأله بقلبه جميع ما يحتاج فيعطيه حتى أنه لو سأله جملة ظاهراً وباطناً، فيناديه بجميع ما يصلحه ويقوم به أوده من المأكول والمشروب والملبوس وجميع مصالح البشر من غير أن يكون هو فيها أو تخطر بباله. فيتولاه عز وجل وهو قوله عز وجل
{إِنَّ وَلِيِّـيَ اللّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ} الأعراف.196
. فيتحقق حينئذ قوله عز وجل (من شغله ذكرى عن مسألتي أعطيته أفضل ما أعطى السائلين) وهى حالة الفناء التي هي غاية أحوال الأولياء والأبدال ثم قد يرد إلى التكوين فيكون جميع ما يحتاج إليه بإذن الله وهو قوله جل وعلا في بعض كتب "يا ابن آدم أنا الله الذي لا غليه إلا أنا أقول للشئ كن فيكون، أطعني أجعلك تقول للشئ كن فيكون".
والله أعلم.