Tuesday, September 6, 2016

Tahukah Kenapa : RASULULLAAH MASIH BERISTIGHFAR SETIAP HARI???

KENAPA RASULULLAAH MASIH BERISTIGHFAR SETIAP HARI???

(ponpes Darul Ilmi Waddawah Sukamakmur Bogor)
Bagi orang yang gemar mengkaji ilmu agama maka dia tentunya ...pernah mendengar sebuah riwayat hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullaah setiap hari beristighfar memohon ampun dan bertaubat kepada Allah sampai 70 kali bahkan dalam riwayat lain disebutkan sebanyak 100 kali.
إنه ليغان على قلبي فأستغفر الله كل يوم مائة مرة
"Sungguh hatiku diliputi (suatu hal) maka aku pun memohon ampun kepada Allah setiap hari 100 kali"
Mungkin menggelitik dihati sebagian orang dan bertanya - tanya "Kenapa manusia sesuci Rasulullaah masih beristighfar? Bukankah beliau ma'shum dari dosa? Apa maksud dari istighfar beliau?"
Di sinilah pentingnya seorang guru dalam memahami teks agama yang bisa dijadikan pegangan, panutan dan pijakan kita dari jahatnya bisikan Syetan kepada orang yang mencoba memahami ilmu agama tanpa guru dan pembimbing yang kredibel.
Tidak sedikit orang yang bertitel tinggi tergelincir dalam memahami Hadits ini karena tidak mengambil ilmu dari sumber yang tepat.
Dari hadits diatas ada beberapa poin yang perlu kita ketahui dan Fahami :
1. Bahwa 1 kali bobot istighfar Nabi Muhammad dan demikian juga bobot semua ibadah beliau bila dibandingkan dengan ribuan istighfar semua umat islam niscaya amat sangat jauh lebih besar dan berkualitas. Bagaimana tidak, sedangkan kualitas ibadah kita para umat beliau saja bermacam-macam. Sebagaimana tercermin dalam sabda Rasulullaah :
سبقت درهم ألف درهم
"(Terkadang) sedekah 1 dirham mengalahkan sedekah 1000 dirham"
Hal itu bergantung pada keikhlasan, ketulusan, niat dan kondisi pelaku sedekah tersebut. Demikian pula halnya dengan ibadah yang lain dalam hal ini adalah istighfar.
2. Beliau adalah orang yang paling faham rahasia dan kandungan istighfar dan yang paling mengerti bagaimana istighfar yang baik kepada Allah.
Mengapa demikian? Saudaraku, jangankan ibadah kita, istighfar kita saja masih perlu diistighfarkan lagi krn kita sepertinya belum memenuhi hak istighfar yang kita baca sebaik mungkin. Rabi'ah al Adawiah pernah berkata :
استغفارنا يحتاج إلى استغفار
"Istighfar kita masih perlu diistighfarkan lagi".
3. Lalu untuk apa Nabi istighfar kan kepada Allah?
Mengenai sesuatu yang meliputi hati Nabi ulama memiliki berbagai pandangan, Diantaranya :
Prof. DR. Abuya As Sayid Muhammad bin Alwi al Maliky menjelaskan dalam kitabnya "al Insan al Kamil" tentang makna hadits diatas dengan mengetengahkan pendapat para ulama Diantaranya adalah bahwa al Imam Abu Al Hasan Asy Syadzily RA mimpi berjumpa dengan Rasulullah dan bertanya akan maksud dari "ghoin" (suatu yg meliputi) pada hati beliau dan Rasul pun menjawab :
"يا مبارك إنه غين الأنوار لا غين الأغيار"
"Wahai orang yang diberkahi, sesuatu yg meliputi hatiku itu adalah pancaran cahaya Ilahi dan bukan apapun yang dari selain Allah"
Guru kami al Ustadz al Habib Ahmad bin Husain Assegaf ketika menjelaskan keterangan ini beliau mengatakan :
"Lihatlah bagaimana Rasulullaah menyebutnya "orang yang diberkahi" dalam mimpi itu, hal ini buah kehati-hatian beliau dalam memahami Hadits sampai betul2 mendapatkan keterangan yg tepat. Tidak seperti sebagian orang sekarang yang sembarangan memahami Hadits semaunya"
Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad shohiburrotib dalam kitab "ithaf assail" ketika mengurai rahasia dibalik istighfarnya para wali Allah dengan keterangan yang begitu dalam, diakhir penjelasannya beliau sempat menyinggung makna istighfar Rasulullaah dengan berkata:
وعندي له تأويل لا أسمح بذكره إلا مشافهة لأهل العلم. والله أعلم
"Saya pribadi punya pandangan sendiri yang tidak etis untuk saya uraikan kecuali face to face dan itu pun untuk ahli ilmu yang pantas. Allahu a'lam"

KITAB ADALAH PENCURI.

KITAB ADALAH PENCURI.

Ketika Kyai Maimun Zubair Sarang mondok di Lirboyo oleh Mbah Manaf (Kyai Abdul Karim) disuruh membantu mengajar. Kyai M...aimun matur: "Saya belum bisa mengaji". Maka Mbah Manaf dawuh: "KITAB IKU KOYOK MALING, ANGGER DIWOLAK-WALIK, DIWOCA-WOCO SUWE2 MESTHI NGAKU". (Kitab itu bagaikan pencuri, pokok sering dibolak-balik, sering dibaca & diintrogasi lama-lama pasti mengaku/ menampakkan ilmunya).

Fadilah Shalawat : Kalam Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi

Sejuta Fadilah Shalawat,Kalam Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi



Al Musthafa SAW. Sebingkai mozaik nan indah. Kontruksi cita rasa Sang Kuasa yang sempurna. Cahaya y...ang bertahta megah di atas cahaya-cahaya. Makhluk terindah, termulia, tersantun, yang tiada duanya.
” Dialah yang di langit di kenal sebagai Ahmad, sedang di bumi di kenal sebagai Muhammad.”
Begitulah Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi melukiskan sosok Rasulullah SAW dalam kata-kata.
“Dialah Penguasa maqam Mahmud. Bendera puja dan puji tegak dalam genggamannya.”
“Tidaklah ia di kenal sebagai Muhammad sebelum di seru sebagai Ahmad. Sebab (Di langit) Ar Robb SWT telah memuji sosoknya jauh sebelum seluruh makhluk mengenalnya. Ia mengagul-agulkannya jauh sebelum manusia menyanjung-nyanjungnya. Engkau bakal menjumpai nama Ahmad pada kitab-kitab suci terdahulu. Sedang dalam Al Qur’anul Kariem termaktub Nama Muhammad. Dialah yang terlayak menuai pujian-pujian. Dialah yang teragung di antara insan-insan yang layak di puji.”
“Hanya untuknya, kelak Maqam Mahmud di singkap di iringi pujian-pujian. Tak pernah tersingkap untuk selain dirinya. Dengan Maqam Mahmud itu, Sang Kuasa senantiasa memujinya. Berbekal Maqam Mahmud itu, ia menjelma sebagai pemberi Syafa’at tertinggi. Bendera puja-puji terajut hanya untuknya, seorang. Umatnya di sebut-sebut sebagai Al Hamidun (Orang-orang yang gemar memuji) dalam kitab terdahulu. Dan tatkala kakeknya, Abdul Muthalib, menyematkan nama Muhammad, ia mengunjuk doa, ‘Aku berharap kelak seluruh penghuni langit dan bumi akan senantiasa memujinya.’ “
Tak terpungkiri, Rasulullah SAW memang sempurna. Tiada celah untuk mencela, kecuali hati yang buta oleh kabut kemusyrikan.
Begitu sempurnanya Sang Nabi. Hingga lisan mukminin tak lelah memadahkan puja dan puji dari dulu hingga kini.
SHALAWAT
Puncak kekaguman Sang Pencipta terhadap mahakarya yang satu ini adalah Shalawat.
Habib Ahmad mengurainya,“Shalawat" Allah SWT kepada Nabi SAW adalah cucuran kebaikan-kebaikan, sifat-sifat luhur, karakter yang elok, ni’mat-ni’mat, penghargaan, penghormatan, dan anugerah-anugerah yang meruah.
Sedang "salam" Nya adalah Penjagaan Nya dari berbagai aib dan mala, karunia yang berupa ketentraman, kesempurnaan, dan kemegahan. Sebentuk penghormatan yang indah dan penuh berkah dari Nya.”
Mari kita bershalawat kepada Nabi SAW. Mari kita haturkan salam kepada Rasul SAW.
“Dalam sepenggal ayat, Ar Rahman Ar Rahiem menfirmankan,
(yang maksudnya)
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Rasulullah SAW bersabda,
“Manusia yang paling dekat denganku pada hari akhir adalah orang yang paling banyak bershawat kepada ku.”
Sabda Beliau SAW yang lain,
“Tidaklah seseorang bersalam kepadaku, kecuali Allah SWT pasti mengembalikan ruhku. Hingga akupun bisa membalas salam nya.”
Makna ruh di atas adalah bicara atau sesuatu hal yang berkenaan dengan aktifitas ruh. Sebab, senyatanya, ruh Beliau SAW senantiasa hidup.
“Masih banyak lagi hadits-hadits nabawiy yang mengulas faedah Shalawat. Tercatat lebih dari 40 Sahabat terkemuka yang meriwayatkan hadits ragam ini.”
“Dalam satu shalawat terpendam 40 faedah. Diantaranya, Menghapus dosa, mengusir kesumpekan, menuntaskan cita-cita, memercik kabar gembira akan syurga sebelum ajal tiba, membersihkan dirì, menanggung keselamatan dari kecamuk hari kiamat, mengharumkan majelis, menafikan kefakiran dan sifat kikir, mengukuhnya langkang kala di atas sirath, mengenyahkan kekeringan, menabur berkah pada raga, umur, dan amal. Memantik Rahmat Allah dan rasa cinta dari Nabi SAW, menghidupkan nurani, dan memancing hidayah Ilahi.”
“Walhasil, Faedah Shalawat tak terbilang, dunia maupun ukhrawi. Tak terhitung, betapa sering Allah membukakan pintu Hajat, melonggarkan keruwetan, dan melipatkan anugerah dg Shalawat. Shalawat adalah amalan Istimewa dan penuh berkah. Ia adalah penjamin rasa aman dari murka Allah dan Neraka Nya. Ia adalah pelantar kesucian amal dan ketinggian derajat. Ia adalah perniagaan yang takkan pernah merugi.”
Perlu di catat, ada adab yg mesti di perhatikan dalam Shalawat,
“Shalawat adalah Dzikir. Karena itu di syaratkan Khusyu’ dan Hudlur, serta Ta’zhim kepada Nabi SAW saat bershalawat. Di anjurkan pula menghadirkan zat Nabi SAW kala berdoa dalam Shalawat, dg harapan agar curahan anugerah kepada beliau senantiasa lestari.
Dengan adab Inilah, segala faedah shalawat niscaya tergapai. Bahkan bisa lebih dari itu. Shalawat tak hanya berarti Dzikir, Shalawat juga bermakna doa. Bahkan ia adalah esensi doa itu sendiri.”
Begitu gamblang paparan Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi mengenai Fadilah shalawat di atas. Tunggu apalagi, mari kita sedari sekarang menggemari Shalawat, demi kita, demi keluarga, demi Ummat dan demi pertiwi yang telah lama di rundung sedih ini..!
Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa Alihi Wa Shahbihi Wa Sallim

Saturday, September 3, 2016

Cerita Lukman Al Hakim.


Lukman Al Hakim.

 Satu-satunya manusia yang bukan nabi,
bukan pula Rasul, tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, k...arena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hakikat hidup.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."
"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedangmenggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."
"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."
"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit darikemiskinan dan kehinaan."
"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."
"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu

Cerita Tentang RABI'AH AL-ADAWIYAH



RABI'AH AL-ADAWIYAH
_______________________
Rabi'ah Al-dawiyah adalah salah seorang srikandi agung dalam Islam.
...
Beliau terkenal dengan sifat wara' dan senantiasa menjadi rujukan golongan cerdik pandai karena beliau tidak pernah kehabisan hujjah.
Disetiap malam dalam kerinduannya pada sang Maha Pencipta,
Robiah bergumam sambil bersujud, :
"Ya Allah, apapun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di dunia ini..
Berikanlah kepada musuh-musuhMu.
Dan apapun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di akhirat nanti...
Berikanlah pada sahabat-sahabatMu..
Karena Engkau sendiri sudah cukuplah bagiku”
“Ya Allah, semua jerih payahku dan semua hasratku diantara kesenangan-kesenangan dunia ini...
Adalah hanya sarana untuk mengingat Engkau.
Dan diakhirat nanti, diantara segala kenikmatan akhirat yang paling nikmat.......
Adalah berjumpa denganMu. Begitulah diriku, seperti yang telah kukatakan.
Kini berbuatlah sekehendak-Mu"
•••••••••••
Suatu malam yang sunyi dan sepi,
saat masyarakat sedang nyenyak tidur, seorang pencuri telah mencoba masuk ke dalam pondok Rabi'ah Al-Adawiyah.
Namun setelah pencuri itu mencari sesuatu disekeliling pondokannya berkali-kali, dia tidak menemukan sebuah benda berharga apapun kecuali sebuah kendi untuk berwudu', itupun jelek.
Lantas si pencuri tergesa-gesa untuk keluar dari pondok tersebut.
Tiba-tiba Rabi'ah Al-Adawiyah menegur si pencuri tersebut, :
"Hei pencuri..,
Jangan keluar sebelum kamu mengambil sesuatu dari rumahku ini."
Si pencuri tersebut terperanjat karena dia menyangka tidak ada penghuni di pondok tersebut.
Dia juga merasa heran karena baru kali ini dia menemui tuan rumah yang begitu baik hati.
Kebiasaan tuan rumah pasti akan menjerit meminta tolong apabila ada pencuri memasuki rumahnya,
Namun ini lain.
"Silahkan ambil sesuatu." kata Rabiah Al-dawiyah lagi kepada pencuri tersebut.
"Tiada apa-apa yang bisa aku ambil dari rumah mu ini." kata si pencuri berterus-terang.
"Ambillah itu!" kata Rabi'ah Al-dawiyah sambil menunjuk pada kendi yang jelek tadi.
"Ini hanyalah sebuah kendi jelek yang tidak berharga." Jawab si pencuri.
"Ambil kendi itu dan bawa ke bilik air.
Kemudian kamu ambil wudhu' menggunakan kendi itu.
Selepas itu solatlah 2 rakaat.
Dengan demikian, engkau telah mengambil sesuatu yang sangat berharga dari pondok jelekku ini."
Balas Rabi'h Al-dawiyah.
Mendengar kata-kata-kata Rabi'ah Al-Adawiyah, si pencuri gementar.
Hatinya yang selama ini keras, menjadi lembut seperti terpukau dengan kata-kata Rabi'ah Al-Adawiyah itu.
Lalu si pencuri mengambil kendi jelek itu dan dibawa ke bilik air, lantas berwudhu' menggunakan kendi tadi.
Kemudian dia menunaikan solat 2 rakaat.
Tiba-tiba dia merasakan suatu kemanisan dan kelazatan dalam jiwanya yang tak pernah dirasa sebelumnya.
Rabi'ah Al-Aawiyah lantas berdoa, :
"Ya Allah, pencuri ini telah mencoba masuk ke rumahku.
Akan tetapi dia tidak menemukan sebuah benda berharga untuk dicuri.
Kemudian aku suruh dia berdiri dihadapan-Mu..
Oleh karena itu janganlah Engkau halangi dia untuk memperoleh nikmat dan rahmat-Mu.."
__________
Wassalam....

KETENANGAN Menurut Nabi Muhammad SAW




KETENANGAN
______________
Dialog Nabi Muhammad saw
& Malaikat Jibril as.
...
Oleh :Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz.
Dikisahkan...
Pernah Nabi Muhammad saw bertanya kepada malaikat Jibril as. :
"Apakah engkah pernah tertawa wahai Jibril..??? ”
قال له نعم
Malaikat Jibril menjawab :
“ Ya ”
Nabi Muhammad saw bertanya lagi,:
“ Kapan ? ”
Berkata malaikat Jibril:
“ Ketika manusia mencari sesuatu didunia sedangkan sesuatu itu tidak ada di dunia.
Sejak manusia mulai diciptakan sampai wafatnya, ia mencari sesuatu yang tidak pernah diciptakan didunia."
Nabi Muhammad saw merasa heran dan bertanya :
"Apakah sesuatu yang dicari manusia sedangkan hal tersebut tidak pernah diciptakan didunia..?!"
قال جبرائيل: الراحه.
Berkata malaikat Jibril;
“ KETENANGAN ”
Sesungguhnya Allah tidak menciptakan ketenangan di dunia tetapi Allah menciptakannya di akhirat"
••••••••••
Semua mencari ketenangan.
Anak kecil berkata :
"Andai aku sudah dewasa.?"
Pemuda berkata :
"Andai saja aku kembali kecil"
Orang tua berkata :
"Andai saja masa muda kembali lagi"
Orang yang telah menikah berkata :
"Andai saja aku kembali pada masa lajang (jomblo)"
Dan orang yang lajang (jomblo) berkata :
"Andai saja aku telah menikah"
(Andai saja aku laku)
Orang yang tidak memiliki anak berkata :
"Andai saja aku punya anak walau hanya satu anak saja"
Orang yang memiliki banyak anak berkata :
"Andai aku tidak memiliki banyak anak"
Orang yang telah menikah dengan satu perempuan meng-inginkan :
"Andai aku bisa menikah lagi"
Semua andai-andai diatas dalam rangka memburu & mencari
•KETENANGAN•
Semua mencari ketenangan.
Akan tetapi tidak ada yang namanya ketenangan didunia ini.
Maka wajib bagi kita untuk merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah tentukan untuk kita.
Dan kita wajib bersyukur atas hal tersebut.
Dan perlu diketahui.
Sesungguhnya..
Ketenangan ada didalam ibadah kepadaNya serta taat kepadaNya.
Sebagai jembatan kita dalam menapaki perjalanan untuk mendapatkan makna
•KETENANGAN• hakiki
yaitu di akhirat.
Menangislah atas (kekurangan) dirimu.
فمن ترك قراءة القرآن
ثلاثة أيام منْ غير عذر
Maka barangsiapa yang meninggalkan (ibadah) bacaan al-qur'an 3 hari tanpa udzur
سُميّ هاجراً
Dialah yang dikatakan orang yang menjauh (dari Al-qur'an, menjauh dari ketenangan)
____________
إقرأ
Bacalah Al-Qur'an..!
Wassalaam..

Friday, September 2, 2016

Dua Nama Nabi ISA Al-Masih




Ada dua nama Al-Masih yang masyhur, yaitu :
1. Al Masih, Nabi Isa alaihis salam...
2. Al Masih, Dajjal


Para ulama' berbeda pendapat tentang sebab dinamakannya Nabi Isa dengan nama Al Masih, menurut imam abu ubaid dan imam al-laits sebagaimana penuturan al wahidi bahwa asal dari nama Al Masih adalah dari bahasa ibrani yaitu Masyichan kemudian di bahasa arabkan oleh orang arab dan diganti lafadznya, sebagaimana orang arab mengucapkan Musa yang asalnya adalah Musya atau Misya dalam bahasa ibrani.
Sedangkan menurut ulama' lainnya :
1.Ibnu abbas berkata :" Nabi Isa dinamakan Al Masih karena tiadalah beliau mengusap orang yang lumpuh kecuali sembuh lumpuhnya". (makna masaha = mengusap)
2.Ibrahim dan Ibnul aroby mengatakan bahwa al-masih adalah as-shiddiq.
3.Ada yang berpendapat, karena Nabi isa dihapus bagian bawah telapak kakinya, maksudnya tidak mempunyai lekuk pada bagian bawah telapak kakinya. (makna masaha = menghapus)
4.waqila, sebab Nabi Zakariya mengusap Nabi Isa alaihimas salam.
5.waqila, karena Nabi isa berkelana di bumi. (makna masaha = menempuh perjalanan/melancong)
6.waqila, karena Nabi Isa ketika lahir di usap dengan minyak.
7.waqila, karena ketika lahir Nabi isa di usap dengan barokah.
8.waqila, karena Allah ta'ala menjadikannya makhluk yang indah.
Dan pendapat-pendapat yang lainnya :
Adapun Al Masih Dajjal, dia dinamakan Al Masih karena matanya di hapus, atau karena dia matanya buta sebelah, orang yang buta sebelah dinamai Masih.
Dan waqila, Dajjal dinamai Al-Masih karena dia berkelana di bumi ketika dia keluar.
Al Qodhi berkata :" tidak ada perbedaan pendapat di antara para perowi hadis tentang nama Nabi Isa Al Masih dengan menggunakan harokat fathah pada huruf mim dan kasroh pada huruf sin yang tidak bertasydid (dibaca Al Masih).
Dan mereka berbeda pendapat mengenai Al Masih Dajjal, tetapi kebanyakan dari mereka berkata bahwa Dajjal juga Al Masih (fathah huruf mim dan kasroh huruf sin tanpa tasydid) dan tiada beda antara dua kata tersebut dalam lafadznya,
tetapi Nabi Isa shollallohu alaihi wasallam adalah Masihu Huda ( Masih sang pemberi petunjuk )
sedangkan Dajjal adalah Masihu dholalah ( Masih sang penyesat)."
Wallohu a'lam.
Sumber : Kitab Syarah Nawawy Ala Muslim :
شرح النووي على مسلم
وأما ( المسيح ) فهو صفة لعيسى - صلى الله عليه وسلم - ، وصفة للدجال . فأما عيسى فاختلف العلماء في سبب تسميته مسيحا قال الواحدي : ذهب أبو عبيد والليث إلى أن أصله بالعبرانية مشيحا فعربته العرب ، وغيرت لفظه ، كما قالوا : موسى وأصله موشى أو ميشا بالعبرانية . فلما عربوه غيروه فعلى هذا لا اشتقاق له .
قال : وذهب أكثر العلماء إلى مشتق وكذا قال غيره : إنه مشتق على قول الجمهور ثم اختلف هؤلاء فحكي عن ابن عباس - رضي الله عنهما - أنه قال : لأنه لم يمسح ذا عاهة إلا برئ . وقال إبراهيم وابن الأعرابي : المسيح الصديق . وقيل : لكونه ممسوح أسفل القدمين لا أخمص له ، وقيل : لمسح زكريا إياه ، وقيل : لمسحه الأرض أي قطعها ، وقيل : لأنه خرج من بطن أمه ممسوحا بالدهن ،
وقيل : لأنه مسح بالبركة حين ولد ، وقيل : لأن الله تعالى مسحه أي خلقه خلقا حسنا وقيل غير ذلك . والله أعلم .
وأما ( الدجال ) فقيل : سمي بذلك لأنه ممسوح العين ، وقيل : لأنه أعور والأعور يسمى مسيحا ، وقيل : لمسحه الأرض حين خروجه ، وقيل غير ذلك . قال القاضي : ولا خلاف عند أحد من الرواة في اسم عيسى أنه بفتح الميم وكسر السين مخففة واختلف في الدجال فأكثرهم يقوله مثله ، ولا فرق بينهما في اللفظ ، ولكن عيسى - صلى الله عليه وسلم - مسيح هدى ، والدجال مسيح ضلالة . والله أعلم