{Sang Guru Mulia Al Alim Al Allamah Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz}
Dikisahkan pada suatu hari ada seorang lelaki yang bekerja di sebuah hotel yang biasa menyajikan arak (minuman memabukan) dan menjual barang-barang syubhat bertemu dengan Syaikh asy-Sya’rawi (Syaikh Mutawali asy-Sya’rawi) rahimahullah. Kemudian Syaikh asy-Sya’rawi menyuruh lelaki tadi untuk berhenti bekerja di hotel tersebut. Akan tetapi lelaki ini beralasan bahwa dia terpaksa bekerja di hotel itu karena ingin menghidupi keluarganya dan guna membayar hutang.
Syaikh asy-Sya’rawi kemudian berkata, “Wahai anakku, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَن يَتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا – الطلاق:٢
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan menunjukan kepadanya jalan keluar dari kesusahan (Qur’an Surat Ath-Thalaq:2)”.
Lalu Syaikh bertanya kepada lelaki itu, “Adakah Allah menyebut taqwa dahulu atau jalan keluar dahulu?”.
“Allah menyebut taqwa dahulu,” jawab si lelaki itu.
Syaikh pun berkata, “Jadi kenapa kamu mau mencari jalan keluar dahulu sebelum taqwa? Kenapa duduk di tempat munkar ini untuk mencari jalan keluar dahulu, kemudian baru bertaqwa? Kamu semestinya bertaqwa dahulu dan kemudian pasti Allah akan menunjukan kamu jalan keluar”.
Setelah mendengarkan nasihat Syaikh asy-Sya’rawi maka lelaki ini pun setuju. Dia meninggalkan pekerjaannya dengan gajinya yang tinggi di hotel tadi.
Tak lama kemudian, ada seseorang datang bertemu dengan lelaki ini dan menawarkannya sebuah pekerjaan sebagai pengurus di hotel yang berada di Madinah Al Munawwarah berdekatan dengan makam Nabi Muhammad Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Pekerjaan barunya ini ternyata lebih baik dan hutang-hutangnya pun selesai (lunas) disebabkan ia mau mendengarkan nasihat Syaikh asy-Sya’rawi dulu, “Yang mana lebih dahulu, taqwa atau jalan keluar?”. Utamakan taqwa dahulu dan Allah akan memberi jalan keluar. Apakah kamu hendak mencari jalan keluar sedang kamu dalam keadaan ingkar kepada Allah? Kegilaan apakah ini?
“Siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukan jalan keluar”.
Yang awal sekali adalah taqwa kemudian jalan keluar akan datang. Tetapi kenapa kamu mau mengikuti cara yang terbalik? Itu tidak akan efektif.
Waallahu'alam..
وَمَن يَتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا – الطلاق:٢
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan menunjukan kepadanya jalan keluar dari kesusahan (Qur’an Surat Ath-Thalaq:2)”.
Lalu Syaikh bertanya kepada lelaki itu, “Adakah Allah menyebut taqwa dahulu atau jalan keluar dahulu?”.
“Allah menyebut taqwa dahulu,” jawab si lelaki itu.
Syaikh pun berkata, “Jadi kenapa kamu mau mencari jalan keluar dahulu sebelum taqwa? Kenapa duduk di tempat munkar ini untuk mencari jalan keluar dahulu, kemudian baru bertaqwa? Kamu semestinya bertaqwa dahulu dan kemudian pasti Allah akan menunjukan kamu jalan keluar”.
Setelah mendengarkan nasihat Syaikh asy-Sya’rawi maka lelaki ini pun setuju. Dia meninggalkan pekerjaannya dengan gajinya yang tinggi di hotel tadi.
Tak lama kemudian, ada seseorang datang bertemu dengan lelaki ini dan menawarkannya sebuah pekerjaan sebagai pengurus di hotel yang berada di Madinah Al Munawwarah berdekatan dengan makam Nabi Muhammad Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Pekerjaan barunya ini ternyata lebih baik dan hutang-hutangnya pun selesai (lunas) disebabkan ia mau mendengarkan nasihat Syaikh asy-Sya’rawi dulu, “Yang mana lebih dahulu, taqwa atau jalan keluar?”. Utamakan taqwa dahulu dan Allah akan memberi jalan keluar. Apakah kamu hendak mencari jalan keluar sedang kamu dalam keadaan ingkar kepada Allah? Kegilaan apakah ini?
“Siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukan jalan keluar”.
Yang awal sekali adalah taqwa kemudian jalan keluar akan datang. Tetapi kenapa kamu mau mengikuti cara yang terbalik? Itu tidak akan efektif.
Waallahu'alam..
No comments:
Post a Comment