Tuesday, June 7, 2016

Kesabaran Dalam Bertaqwa "Sayyid Habib Umar bin Hafidz BSA"






Kesabaran dari maksiat (menahan diri untuk tidak berkmaksiat) bukan hanya mendorong seseorang banyak menjauhi perkara yg diharamkan dan yg dimakruhkan menurut syariat.
Tapi perkara yg Mubah (tidak haram) dan Makruh pun sering ditinggalkannya, ketika akalnya memberi tau, bahwa perkara tersebut kurang bermanfaat atau menghalangi dirinya mencapai derajat luhur dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Kesabaran ini pula yg dapat mendorong seseorang untuk bertahan dalam menghadapi berbagai musibah yg menimpa dirinya.
Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan berikanlah berita gembira kepada orang² yg sabar, (yaitu) orang² yg apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Sesungguhnya kami hanya milik اَللّهُ dan kepadanya kami kembali (Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun)".
Mereka itulah yg mendapat keberkahan yg sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang² yg mendapat petunjuk" (QS. Al-Baqarah, 2;155-157)
Ketika menafsirkan ayat diatas, Sahabat Umar bin Khattab رضي الله عنـه berkata, "Ternyata sabar adalah keuntungan yg tak terhingga"
Orang² sabar akan mendapatkan rahmat dari Tuhannya, merekalah orang² yg mendapatkan hidayah. Sangat tepat kalo dikatakan bahwa sabar adalah pengeruk keuntungan tak terhingga.
Sebab, Shalawat, rahmat dan hidayah (smuanya) diberikan kepada orang² yg sanggup bersabar. Betapa luhur kedudukan sabar di hadapan اَللّهُ dan sungguh dibutuhkan oleh orang² yg berakal.
Qta bisa menyaksikan orang² kafir begitu ulet (sabar) dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan untuk meraih kesenangan sementara (harta dan jabatan).
Tapi, mengapa qta, orang² yg beriman, tidak mampu bersabar demi menggapai kebahagiaan abadi dan menghindar dari kerugian yg tiada batas ???
أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ
("Is'af Thalibi Ridhal Al-Khalaq bi Bayani Makarim Al-Akhlaq", Sayyidinal Imam, Al-'Allamah, Al-Muhaddist, Al-Mufassir, Al-Musnid, Sayyid Umar bin Hafidz BSA)

No comments:

Post a Comment