JAKARTA – Sains modern telah menemukan bahwa Bulan berputar mengelilingi Bumi dalam orbit oval. Sementara itu, Bumi dan planet lainnya juga memiliki orbit masing-masing untuk mengitari Matahari.
Namun jauh sebelum ilmu pengetahuan menemukannya, Alquran telah menerangkan dalam surat Al-Anbiya ayat 33 bahwa Allah SWT mengatur siang dan malam, Matahari dan Bulan. “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya,” demikian bunyi surat Al-Anbiya ayat 33.
Dalam sains, Bulan dan Bumi sama-sama mengitari Matahari dalam orbitnya. Namun dalam pandangan yang lebih besar, Bumi dan Bulan sebenarnya tampak seperti ‘berenang’ dalam gelombang ketika mengitari Matahari. Setiap objek antariksa mengapung dalam gelombang di dalam orbitnya, hal ini membuatnya terlihat naik turun mengikuti jalur oval atau bulatnya mengitari Matahari.
Di sisi lain, ilmu matematika juga menjelaskan bahwa benda yang berotasi perlu terus berputar dalam jalur gelombang di sekitar pusatnya. Sains masa kini telah membuktikan bahwa semua benda kosmis bergerak dari tempatnya. Namun karena perluasan alam semesta, benda-benda ini sebenarnya tidak pernah kembali ke tempatnya masing-masing. Rotasi Bumi dan Bulan kepada Matahari sebenarnya tampak seperti figur berikut ini.
Kesimpulannya, penjelasan Alquran sesuai dengan penelitian sains yang menjelaskan terjadinya siang dan malam karena rotasi Bumi pada Matahari. Sementara itu Bumi dan Bulan sendiri juga memiliki peredaran di dalam orbit yang bentuknya bergelombang seperti sedang ‘berenang’. Demikian seperti diberitakan Quran and Science, Jumat (5/8/2016).